PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 114 TAHUN 2016 TENT ANG

dokumen-dokumen yang mirip
PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 115 TAHUN 2016 TENT ANG

PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 111 TAHUN 2016 TENT ANG

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 113 TAHUN 2016 TENT ANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 25 Tahun : 2014

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 102 TAHUN 2016 TENT ANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1.1 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENT ANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 88 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

N O M O R Z6TAHUN

BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG

2016, No perkembangan kebutuhan implementasi penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional sehingga perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbang

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 84 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 15 TAHUN 2012 TENT ANG

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSUD KOTA LANGSA

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 113 TAHUN 2014 TENT ANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 27 Tahun : 2014

2 Bagian Hukum Setda Kab. Banjar

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 15 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 52 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 243 TAHUN 2011 TENTANG. PELAYANAN PARKIR DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUKOHARJO TENTANG PENGGUNAAN SURPLUS TUNAI PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 28 TAHUN 2016

WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 79 TAHUN 2007 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENEMPATAN UANG DAERAH PADA BANK UMUM PEMERINTAH DALAM BENTUK DEPOSITO BERJANGKA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 1 SERI A PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA MOJOKERTO, PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 2 TAHUN 2008 TENT ANG

PEMERINTAH KOTA SUKABUMI

PEMERINTAH KOTA BATU

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 8 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 8 TAHUN 2014

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH

PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 14 TAHUN 2016 TENT ANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO PROVINSI JAWA TENGAH,

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 10 TAHUN 2016

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1.2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 62 TAHUN 2018 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 48 TAHUN 2012 TENT ANG MEKANISME PENGELOLAAN KAS NON ANGGARAN PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 29 TAHUN

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 01 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 28 TAHUN 2010 TENT ANG TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA BATU

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA DAERAH

BOTATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR ^TTAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 41 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2016

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 2 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 2 TAHUN 2014

WA WALIKOTA BATUKPR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

Transkripsi:

WALIKOTA MOJOKERTO PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 114 TAHUN 2016 TENT ANG PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN PENDAPATAN FUNGSIONAL PADA PPK-BLUD PUSKESMAS KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang a. bahwa Sadan Layanan Umum Daerah Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Daerah dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas; b. bahwa Pola Pengelolaan Keuangan BLUD memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek- praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya; c. bahwa untuk mendukung pelaksanaan pelayanan dan kegiatan badan layanan umum pada unit kerja Puskesmas perlu dukungan pembiayaan dari pendapatan fungsional BLUD; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, dan c, maka perlu menetapkan Penggunaan dan Pemanfaatan Pendapatan Fungsional pada PPK-BLUD Puskesmas Kata Mojokerto, yang dituangkan dalam suatu Peraturan Walikota Mojokerto.

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Kecil Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur I Jawa Tengah I Jawa Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-Kota Besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) ; 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ; 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3242) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4502) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Norn or 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340) ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Namor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedaman Pengelolaan Keuangan Daerah ; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Namor 61 Tahun 2007 tentang Pedaman Teknis Pengelalaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.05/2007 tentang Persyaratan Administratif Dalam Rangka Pengusulan dan Penetapan Satuan Kerja lnstansi Pemerintah untuk Menerapkan Pengelalaan Keuangan Badan Layanan Umum ; 12. Peraturan Menteri Kesehatan Namor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas; 13. Peraturan Daerah Kata Majokerta Namor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kata Mojokerta Nomor 5 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Namar 7 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 14. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Namor 8 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Mojakerta Namar 19 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Namor 8 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum ; 15. Peraturan Walikata Mojakerta Namor 31 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prasedur Pengelolaan Keuangan Daerah. MEMUTUSKAN : Menetapkan PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN PENDAPATAN FUNGSIONAL PADA PPK- BLUD PUSKESMAS KOTA MOJOKERTO.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini dimaksud dengan ; 1. Kata adalah Kata Mojokerto. 2. Pemerintah Kata adalah Pemerintah Kata Mojokerto. 3. Walikota adalah Walikota Mojokerto. 4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kata Mojokerto. 5. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya diwilayah kerjanya. 6. Pola Pengelolaan Keuangan BLUD adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan paktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya. 7. Sadan Layanan Umum selanjutnya disebut BLU, adalah instansi yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kediatannya disadarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. 8. Pelayanan Kesehatan adalah pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya dan laboratorium kesehatan meliputi semua kegiatan pelayanan kesehatan paripurna yang diberikan kepada seseorang atau badan dalam bentuk pelayanan rawat jalan, rawat darurat, rawat inap, pelayanan medik,pelayanan penunjang medik, pelayanan keperawatan dan rehabilitasi medik, pemeriksaan laboratorium kesehatan lainnya. 9. Pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk kas dan tagihan BLUD yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode anggaran bersangkutan yang tidak perlu dibayar kembali. 10. Belanja adalah sejumlah pengeluaran dari rekening kas yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh BLUD.

11. Rekening kas BLUD adalah rekening tempat penyimpanan uang BLUD yang dibuka oleh Pemimpin BLUD pada bank umum untuk menampung seluruh penerimaan pendapatan dan pembayaran pengeluaran BLUD. Pasal 2 Pendapatan BLUD dapat digunakan langsung untuk membiayaii pengeluaran bagi Unit Kerja Puskesmas yang menerapkan Pola Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). BAB II SUMBER PENDAPATAN BLUD Pasal 3 Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah bersumber dari : a. Jasa pelayanan; b. Hibah; c. Hasil kerjasama dengan pihak lain; d. APBD; e. APBN; f. Lain-lain pendapatan BLUD yang sah. Pasal 4 (1) Pendapatan BLUD yang bersumber dari jasa pelayanan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf a, berupa imbalan yang diperoleh dari jasa pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. (2) Pendapatan BLUD yang bersumber dari hibah sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf b, dapat berupa hibah terikat dan hibah tidak terikat. (3) Hasil kerjasama dengan pihak lain sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf c, dapat berupa perolehan dari kerjasama operasional sewa-menyewa dan usaha lainnya yang mendukung tugas dan fungsi BLUD. (4) Pendapatan yang bersumber dari APBD sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf d, berupa pendapatan yang berasal dari otorisasi kredit anggaran pemerintah daerah bukan dari kegiatan pembiayaan APBD.

(5) Pendapatan yang bersumber dari APBN sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf e, dapat berupa pendapatan yang berasal dari pemerintah dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi dan/atau tugas pembantuan dan lain-lain. (6) Lain-lain pendapatan BLUD yang sah sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf f, antara lain ; a. hasil penjualan kekayaaan yang tidak dipisahkan; b. hasil pemanfaatan kekayaan; c. jasa giro; d. pendapatan bunga; e. keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; f. komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh BLUD; g. hasil investasi. BAB Ill PEMANFAATAN PENDAPATAN PUSKESMAS(FUNGSIONAL) Pasal 5 (1) Seluruh pendapatan fungsional (Puskesmas) yang menerapkan PPK-BLUD dapat dimanfaatkan untuk biaya operasional dan non operasional Puskesmas. (2) Biaya operasional sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1 ), mencakup seluruh biaya yang menjadi beban BLUD dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi. (3) Biaya non operasional sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) mencakup seluruh biaya yang menjadi beban BLUD dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi. (4) Biaya BLUD sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1), dialokasikan untuk membiayai program peningkatan pelayanan, kegiatan pelayanan dan kegiatan pendukung pelayanan. BAB IV BIA YA OPERASIONAL BLUD Pasal 6 (1) Biaya operasional sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1 ), terdiri dari :

a. biaya pelayanan; dan b. biaya umum dan administrasi. (2) Biaya pelayanan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, mencakup seluruh biaya operasional yang berhubungan langsun dengan kegiatan pelayanan. (3) Biaya pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari: a. biaya pegawai; b. biaya bahan; c. biaya jasa pelayanan; d. biaya pemeliharaan; e. biaya barang dan jasa; dan f. biaya pelayanan lain-lain. (4) Biaya um um dan administrasi sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b, mencakup seluruh biaya operasional yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan pelayanan. (5) Biaya umum dan administrasi sebagaimana dimaksud ayat (4) terdiri dari : a. biaya pegawai; b. biaya administrasi kantor; c. biaya pemeliharaan; d. biaya barang dan jasa; e. biaya promosi; dan f. biaya umum dan administrasi lain-lain. (6) Seluruh pengeluaran biaya operasional dikeluarkan dari rekening kas BLUD dan disesuaikan dengan RBA serta DPA yang telah ditetapkan. BAB V BIA YA NON OPERASIONAL BLUD Pasal 7 (1) Biaya operasional sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1 ), terdiri dari : a. Biaya bunga; b. Biaya administrasi bank; c. Biaya kerugian penjualan aset tetap; d. Biaya kerugian penurunan nilai; dan e. Biaya non operasional lain-lain, dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas. (2) Seluruh pengeluaran biaya non operasional dikeluarkan dari rekening kas BLUD.

BAB VI BIAYA PELA YANAN Pasal 8 (1) Biaya pegawai sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (3) huruf a, dapat berupa honor atau uang transport untuk pegawai atau tenaga kesehatan yang melakukan kegiatan yang berhubungan langsung dengan pelayanan masyarakat. (2) Biaya bahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (3) huruf b, dapat berupa bahan obat-obatan, bahan medis habis pakai, reagent dan bahan medis lainnya yang digunakan untuk kegiatan pelayanan. (3) Biaya jasa pelayanan sebagaimana dimaksud pasal 6 ayat (3) huruf c, dapat berupa pembayaran jasa pelayanan kepada tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang melakukan pelayanan pada masyarakat. (4) Besaran jasa pelayanan mengacu pada ketentuan yang berlaku sebesar 40 % dari pendapatan BLUD. (5) Pembagian jasa pelayanan kesehatan kepada tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan ditetapkan dengan mempertimbangkan variabel : a. jenis ketenagaan dan/atau jabatan; b. kehadiran. (6) Biaya pemeliharaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (3) huruf d, dapat berupa biaya pemeliharaan alat kesehatan, kendaraan pusling, service, penggantian suku cadang dan alat lainnya yang digunakan langsung kegiatan pelayanan. (7) Biaya barang dan jasa sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (3) huruf e, dapat berupa pengadaan barang dan jasa yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan diantaranya alat kesehatan, alat laboratorium pada Puskesmas. (8) Biaya pelayanan lain-lain sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (3) huruf f, dapat berupa biaya yang digunakan untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. BAB VII BIA YA UMUM DAN ADMINISTRASI

Pasal 9 (1) Biaya pegawai sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (5) huruf a, dapat berupa pembayaran uang transport, SPPD, biaya pelatihan, honor narasumber, honor pegawai non PNS dan lainlain bagi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan pelayanan. (2) Biaya administrasi kantor sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (5) huruf b, dapat berupa kebutuhan alat tulis kantor, barang cetakan, perangkat komputer, materai dan lain-lain yang merupakan kebutuhan penunjang pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. (3) Biaya pemeliharaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (5) huruf c, dapat berupa biaya pemeliharaan sarana dan prasarana yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan pelayanan diantaranya pengecatan gedung/pintu/jendela, perbaikan saluran air, pemeliharan AC, service alat kesehatan dan lain-lain. (4) Biaya barang dan jasa sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (5) huruf d, dapat berupa pengadaan barang sarana dan prasarana yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan pelayanan diantaranya pengadaan meubelair, almari, garden, AC, papan nama, genset, kursi tunggu, BBM, internet dan lainlain. (5) Biaya promosi sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (5) huruf e, dapat berupa kebutuhan sarana untuk menunjang kegiatan promosi kesehatan kepada masyarakat diantaranya bilboard, media promosi berupa TV dan LCD, cetak leaflet, brosur, poster dan lain-lain. (6) Besaran jumlah biaya operasional untuk memenuhi kebutuhan kantor dan kegiatan pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan adalah sebesar 60 % dari pendapatan BLUD. BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 10 (1) Pembinaan dan pengawasan tehnis pelaksanaan BLUD Unit Kerja dilakukan oleh Kepala Dinas yang bertanggungjawab atas urusan pemerintahan yang bersangkutan.

(2) Pembinaan dan pengawasan terhadap penggunaan dan pemanfaatan pendapatan BLUD Unit Kerja Puskesmas dilakukan oleh Kepala Dinas dan Kepala Puskesmas secara berjenjang. (3) Pembinaan dan pengawasan terhadap penggunaan dan pengawasan pendapatan secara fungsional dilakukan oleh aparatur pengawas instansi pemerintah dalam hal ini lnspektorat Kota Mojokerto. (4) Pembinaan keuangan baik pendapatan maupun pengeluaran BLUD dilakukan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dalam hal ini Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Mojokerto. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Mojokerto. Ditetapkan di pada tanggal Mojokerto 30 JJefi ber 2016 VVA.LIKOTA MOJOKERTO ttd MAS' UD YUIN US 1 SEKRETAIR IS DAE'RAIH IKOTA MOJOKERTO ttd Sall'na.n sesual denqan asnnya KEPALA BA.GIAN HIUKUM, ttd PUDJI HARO.JONO, SH NIIP. 19600729 198503 1 007