PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR : 1 TAHUN 2000 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 01 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA Dan BUPATI KAYONG UTARA MEMUTUSKAN :

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAN MOTTO DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1958 TENTANG PENGGUNAAN LAMBANG NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINANN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG IDENTITAS DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 1 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR : 15 TAHUN 2005 T E N T A N G LAMBANG DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2000 SERI C NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PALU

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PEKALONGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

2017, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DPRD KABUPATEN PANGANDARAN

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR : 02/Perda/I/DPRD/ TENTANG PENGGUNAAN LAMBANG DAERAH PROPINSI LAMPUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR : 9/DPRD-GR/1967 TENTANG NAMA DAN LAMBANG DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN,

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 1 TAHUN 2005 SERI E NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 1 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

-2- Geofisika Nomor 17 Tahun 2014 tentang Organisasi dan

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Yogyakarta, 18 September LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor 7 Tahun 1980 Seri C

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BULUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

LAMBANG DAERAH KOTA BALIKPAPAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 8 SERI E

BUPATI MEMPAWAH, PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN

PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL,

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 7 Tahun 2000 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 40 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DAN LALU LINTAS TERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3 TAHUN 2010 SERI : E NOMOR : 3

DALAM DAERAH KABUPATEN BERAU.

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENGEDARAN MINUMAN BERALKOHOL

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR : 12 TAHUN 2003 TENTANG IZIN USAHA JASA PERJALANAN WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG TANDA NOMOR PERUMAHAN DAN BANGUNAN

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 9 SERI E

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 10

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG FASILITAS DAN PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

RAMBU LALU LINTAS JALAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG GELAR KEHORMATAN, WARGA KEHORMATAN, DAN PENGHARGAAN DAERAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG. PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR : 01 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1997 SERI C.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 04 TAHUN 2003 TENTANG PERLENGKAPAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK

PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR : 1 TAHUN 2000 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG Menimbang : a. bahwa Lambang Daerah Otonom yang mengaturnya bersumber pada Wepen-Ordonantie Stbl 1928 Nomor : 394, ditetapkan dengan Peraturan Daerah ; b. bahwa berhubungan dengan yang tersebut dalam sub a diatas dipandang perlu untuk menetapkan ketentuanketentuan mengenai Lambang Daerah dan Pengguaan Lambang Daerah Kabupaten Bengkayang tersebut selaras dengan kedudukannya, maka dibuat dalam suatu Peraturan Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor : 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor : 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 352 ) sebagai Undang-Undang ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor : 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 1820 ); 2. Wapen-Ordonantie Stbl 1928 Nomor : 394 ; 3. Undang-Undang Nomor : 10 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor : 44, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 3823 ); 4. Undang-Undang Nomor : 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 3839 ). 1

Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG TENTANG LAMBANG DAERAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Lambang Daerah adalah Lambang Daerah Kabupaten Bengkayang; 2. Daerah adalah Daerah Kabupaten Bengkayang; 3. Kepala Daerah adalah Bupati Bengkayang; 4. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Bupati Bengkayang; 5. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Bengkayang; 6. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bengkayang. BAB II BENTUK, WARNA, MAKNA DAN UKURAN Pasal 2 Lambang Daerah Kabupaten Bengkayang terdiri atas 4 (empat) bagian, yaitu : (1) Padi dan Kapas dengan pita pengikat bersimpul empat dan matahari dengan tujuh belas pancarannya ; (2) Perisai beserta tombak dan tangkin di balik perisai, gunung dan sepuluh bidang petakan sawah serta angka 1999 ; (3) Pita bertuliskan KABUPATEN BENGKAYANG (4) Tulisan semboyan Adil Ka Talino. Pasal 3 Bentuk keseluruhan Lambang Daerah Kabupaten Bengkayang ini adalah bersudut 5 (lima) yang melambangkan dasar falsafah Negara Pancasila, dengan warna dasar hijau muda yang melambangkan kesuburan daerah. 2

Pasal 4 Lambang Daerah menggunakan 8 (delapan) warna, yaitu hijau muda, hijau tua, kuning, kuning emas, merah, putih, biru,hitam dengan keterangan sebagai berikut : (1) Warna hijau muda pada keseluruhan Lambang Daerah, hijau tua pada tangkai bunga kapas dan dataran kaki gunung melambangkan kesuburan ; (2) Warna kuning pada matahari dan petakan sawah melambangkan kematangan; (3) Warna kuning emas pada warna dasar pita bertuliskan Kabupaten Bengkayang, tangkai padi serta buah padi melambangkan masa keemasan; (4) Warna merah, pada sebagian perisai dan pada sebagian pita pengikat padi dan kapas melambangkan keberanian ; (5) Warna putih, pada bunga kapas, sebagai perisai tangkitn, mata tombak,dan sebagian pita pengikat tangkai padi dan kapas melambangkan kesucian ; (6) Warna biru pada gambar gunung melambangkan keteduhan, ketenangan atau kedamaian ; (7) Warna hitam pada polisir bingkai lambang, lis pita, tulisan Kabupaten Bengkayang, angka tahun 1999, gagang tombak dan tangkitn melambangkan ketegasan dan kesatriaan. Pasal 5 Makna Lambang Daerah adalah sebagai berikut : (1) Padi dan kapas menggambarkan sandang dan pangan yang melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan yang menjadi tujuan seluruh masyarakat Kabupaten Bengkayang. Selain itu kapas yang berjumlah 8 (delapan) dan padi yang berjumlah 45 (empat puluh lima) butir menggambarkan bulan dan tahun kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia; (2) Matahari dengan tujuh belas pancarannya mengambarkan tanggal 17, yaitu tanggal kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia ; (3) Perisai, serta tombak dan tangkitn menggambarkan cirri khas kebudayaan masyarakat Kabupaten Bengkayang; (4) Gunung menggambarkan bahwa secara geografis Daerah Kabupaten Bengkayang terletak didaerah dataran tinggi, yang alamnya banyak terdapat bukti dan gunung; (5) Petakan sawah sebanyak sepuluh bidang dan tahun 1999 menggambarkan Undang- Undang Nomor : 10 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Bengkayang ; (6) Pita dengan empat lipatan warna merah putih yang mengikat tangkai padi dan kapas menggambarkan bulan April, yaitu bulan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 ; (7) Dasar Lambang berwarna hijau muda menggambarkan bahwa wilayang Kabupaten Bengkyang merupakan daerah subur yang dapat membawa masyarakat Kabupaten Bengkayang dalam mencapai masyarakat yang adil dan makmur. 3

Pasal 6 Tulisan KABUPATEN BENGKAYANG menunjukkan bahwa Kabupaten Bengkayang adalah salah satu wilayah / daerah dalam Propinsi Kalimantan Barat, dan juga merupakan Daerah Otonom. Pasal 7 Semboyan Adil Ka Talino secara lengkapnya berbunyi Adil Ka Talino Bacuramin Ka Saruga Basengat Ka Jubata yang memiliki arti dalm memberikan pelayanan terhadap sesama hendaknya selalu berlaku adil, setiap perbuatan dan tindakan yang dilakukan harus selalu mencerminkan kebaikan serta selalu berpedoman kepada Tuhan. Pasal 8 Ukuran Lambang Daerah Kabupaten Bengkayang seperti tertulis dalam lampiran Peraturan Daerah ini. BAB III PENGGUNAAN LAMBANG DAERAH Pasal 9 (1) Lambang Daerah digunakan pada gedung-gedung Pemerintah Daerah, dimuka sebelah luar dan / atau didalam dan kapal-kapal Pemerintah Daerah untuk keperluan dinas, upacara resmi dalam bentuk bendera lambang dengan ukuran yang memenuhi persyaratan ; (2) Penggunaan Lambang Daerah pada gedung-gedung Pemerintah tersebut diatas, dilakukan pada tempat yang pantas dan menarik perhatian. Pemasangan Lambang daerah pada kapal-kapal Pemerintah Daerah tersebut diatas dilakukan dibagian luar anjungan (jembatan) ditengah-tengah ; Pasal 10 Penggunaan Lambang Daerah dibagian luar gedung hanya dibolehkan pada: rumah Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, Gedung / Kantor / Dinas-dinas Daerah / Dewan Perwakilan Rakyat daerah. Pasal 11 (1) Penggunaan Lambang Daerah di dalam gedung diharuskan pada tiap-tiap : a. Kantor Bupati Kabupaten Bengkayang; b. Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; c. Kantor Camat Kabupaten Bengkayang; d. Kantor-kantor Pemerintah Daerah lainnya. (2) Pemasangan Lambang Daerah lebih rendah dari pada Lambang Negara. 4

Pasal 12 Apabila dalam satu ruangan, Lambang Daerah ditempatkan bersama-sama dengan Gambar Presiden dan / atau Lambang Negara, maka Lambang Daerah ditempatkan lebih rendah dari pada Gambar Presiden dan Lambang Negara mengingat peraturanperaturan yang berlaku. Lambang Daerah dapat digunakan pada : Pasal 13 (1) Barang-barang Derah dirumah Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, Ketua dan Wakil-wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan pada Kantor-kantor / Gedung-gedung milik Pemerintah daerah; (2) Pakaian Resmi Pemerintah Daerah. Pasal 14 Lambang Daerah dapat digunakan ditempat diadakan peristiwa-peristiwa resmi pada gapura-gapura dan bangunan-bangunan lain yang pantas. Pasal 15 Lambang Daerah dapat digunakan sebagai lencana oleh : (1) Ketua, Wakil Ketua dan Anggota dewan Perwakilan Rakyat Daerah apabila menghadiri siding-sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam kerja seharihari, acara rapat resmi serta kunjungan kerja; (2) Pejabat Daerah dalam keadaan dinas, didalam maupun diluar daerah; (3) Warga daerah apabila berada diluar daerah dengan suatu rombongan resmi yang diutus berdasarkan surat tugas yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah. Pasal 16 Jika Lambang Daerah sebagai lencana, maka Lambang Daerah itu harus dipasang pada dada sebelah kiri atas. Pasal 17 Yang dapat menggunakan Lambang Daerah sebagai bendera jabatan ialah: Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, Ketua dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada mobil dimuka ditengah-tengah. Bendera jabatan tersebut berwarna hijau muda berbentuk segi empat panjang, yang panjangnya 30 (tiga puluh) cm dan lebar 20 (dua puluh) cm dengan ditengah-tengah tertulis Lambang Daerah. Pasal 18 (1) Pada Lambang Daerah tidak diperbolehkan menaruh huruf-huruf, kalimat, angka dan gambar atau tanda-tanda lainnya. (2) Dilarang menggunakan Lambang daerah sebagai perhiasan, cap dagang, reklame, perdagangan atau propaganda dengan cara apapun. 5

BAB IV KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 19 Selain Pejabat Penyidik Polisi Republik Indonesia yang bertugas menyidik tindak pidana, penyidikan atas tindakan pidana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dapat dilakukan oleh Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah yang pengangkatannya ditetapkan dengan Peraturan Perundangundangan yang berlaku. Pasal 20 Dalam melaksanakan tugas penyidikan, para Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaiman dimaksud pasal 20 Peraturan Daerah ini diatur dalm Peraturan Daerah tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil. BAB V KETENTUAN PIDANA Pasal 21 (1) Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan dalam pasal 18 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah); (2) Tindakan pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 adalah pelanggaran; (3) Lambang Daerah tidak diperkenankan untuk diubah oleh siapapun baik mengenai bentuk dan penggunaannya yang lain dari yang telah ditentukan. 6

7

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 (1) Peraturan Daerah ini disebut Peraturan Daerah tentang Lambang Daerah Kabupaten Bengkayang ; (2) Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan penggunaan Peraturan Daerah ini dengan penempatan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bengkayang. Ditetapkan di : Bengkayang Pada Tanggal : 1 Maret 2000 PEJABAT BUPATI BENGKAYANG, ttd JACOBUS LUNA Diundang di : Bengkayang Pada Tanggal : 9 Maret 2000 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG ttd Drs. H. HEFZI MOCHTAR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN 2000 NOMOR 1 SERI D 8

I. Penjelasan Umum PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR : 1 TAHUN 2000 TENTANG LAMBANG DAERAH Setelah ditetapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang dengan Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang, maka berdasarkan kebutuhan dan penggunaannya dalam kepemerintahan Daerah Kabupaten Bengkayang perlu adanya Lambang Daerah pada saat ini. Dengan mengacu Surat Menteri Dalam Negeri melalui Surat Edaran tanggal 23 Juli 1976 Nomor : Pemda 10/9/29 perihal pengesahan dengan bentuk kegunaan dan pemakaian Lambang Daerah, antara lain menegaskan bahwa : a. Sebelum dikeluarkannya Undang-Undang baru tentang Lambang Daerah sebagai pengganti Perundang-Undangan yang lama i.c. Wepen-Ordonantie: Stbl1928 Nomor : 394, Pengaturan Lambang Daerah masih tetap berpedoman pada Wapen Ordonantie Stbl.1928 Nomor : 394 ; b. Pengaturan Lambang Daerah harus dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah ; c. Peraturan Daerah tentang Lambang Daerah tersebut diatas baru berlaku setelah mendapat pengesahaan terlebih dahulu dari instansi yang berwenang. Berhubungan dengan itu, dan untuk memenuhi maksud Surat Edaran Menteri Dalam Negeri tersebut diatas dipandang perlu untuk membuat ketentuan-ketentuan mengenai Lambang Daerah Kabupaten Bengkayang dalam suatu Peraturan Daerah. Perlu ditambahkan bahwa Lambang Gambar Daerah yang dipergunakan sebagai lampiran Peraturan Daerah ini adalah hasil seleksi Sayembara yang dilaksanakan oleh Panitia Sayembara Lambang Daerah dan merupakan gambar lambang yang disempurnakan dari 3 (tiga) yang terpilih, yang ukurannya dan perbandingannya dalam Peraturan Daerah ini telah disesuaikan dengan maksud Surat Edaran Menteri Dalam Negeri tanggal 20 Juli 1967 Nomor : Pemda 10/9/29 tersebut diatas. Selanjutnya untuk menjaga agar supaya penggunaan Lambang Daerah ini tidak direndahkan derajatnya dan supaya adanya ketertiban, perlu diatur penggunaannya didalam peraturan Daerah ini. II Penjelasan pasal demi pasal Pasal 1 : cukup jelas Pasal 2 : cukup jelas Pasal 3 : cukup jelas Pasal 4 : cukup jelas 9

Pasal 5 : cukup jelas, kecuali ayat 3, bahwa perisai dengan warna merah putih Selain dimaksudkan menggambarkan ketahanan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan juga menggambarkan bahwa Kabupaten Bengkayang merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan akomodatif terhadap nilai-nilai budaya Nasional. Tangkitn dan tombak digambarkan dibalik perisai dimaksudkan bahwa masyarakat Kabupaten Bengkayang mengutamakan ketahanan dalam kehidupan masyarakat yang heterogen ketimbang penggunaan senjata dalam memelihara dan menciptakan kedamaian. Pasal 6 : cukup jelas Pasal 7 : cukup jelas Pasal 8 : cukup jelas Pasal 9 : ayat (1) : ada dua cara pemasangan Lambang Daerah pada gedunggedung Daerah; a. di muka sebelah luar gedung b. di dalam gedung Dengan berpedoman pada pegertian bahwa Lambang Daerah di pasang pada tempat yang pantas dalam arti yang sesuai dengan derajat Lambang dan menarik perhatian. Pada Gedung-gedung Daerah dimana dilakukan dua cara pemasangan tersebut, ditetapkan dalam pasal-pasal berikutnya. Pemasangan pada kapal-kapal Pemerintah Daerah yang dipergunakan untuk keperluan Dinas tidak termasuk fasilitas angkutan daerah yang dipergunakan untuk maksud Perusahaan. ayat (2) : cukup jelas Pasal 10 : Penggunaan Lambang Daerah dimuka sebelah luar gedung dianggap Suatu keistimewaan, maka ketentuan tersebut dibatasi pada gedunggedung tersebut dalam pasal ini. Rumah jabatan ( ambstwoning ) ialah rumah dinas ( dienstwoning ) yang khusus disediakan untuk pejabat tertentu. Pasal 11 : ayat (1) : pada umumnya Lambang Daerah bisa digunakan di dalam semua gedung- gedung Daerah Pasal 12 : cukup jelas Penggunaan Lambang Daerah diwajibkan khusus pada gedung-gedung tersebut dalam pasal 12 untuk memperkembangkan kewibawaan Daerah. ayat (2) : cukup jelas Pasal 13 : ayat (1) : maksudnya Lambang Daerah boleh juga digunakan pada barang- barang Daerah termasuk didalamnya barang cetakan, dirumah-rumah Pejabat Daerah dan Kantor-kantor / Dinas Daerah. 10

ayat (2) : maksudnya adalah Pakaian resmi Pemerintah Daerah dengan perlengkapannya yang dipandang perlu oleh Pemerintah Daerah. Pasal 14 :Yang dimaksud dengan peristiwa-peristiwa resmi ialah kegiatankegiatan pada waktu hari-hari ulang tahun, upacara-upacara, pertemuan-pertemuan, pameran dan sebagainya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah. Pasal 15: Pemakaian Lencana Lambang Daerah disini dimaksudkan untuk memperkuat Korps dan menunjukkan bahwa pada waktu / saat tersebut si pemakai dalam keadaan resmi sebagai unsur Pemerintah Daerah. Pasal 16 : cukup jelas Pasal 17 : cukup jelas Pasal 18 : ayat (1) : cukup jelas ayat (2) : Yang dimaksud dengan dilarang menggunakan Lambang Daerah dalam ayat ini ialah menggunakan Lambang Daerah berbentuk lambang itu sendiri, digambar, dicetak atau disulam pada barang lain, jadi tidak boleh dipakai cara lain dari pada ketentuan-ketentuan yang tersebut pada pasal-pasal diatas. Pasal 19 : cukup jelas Pasal 20 : cukup jelas Pasal 21 : cukup jelas Pasal 22 : cukup jelas LAMPIRAN : Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor I Tahun 2000 tentang Lambang Daerah Perbandingan Ukuran : Jarak : A B = 20 cm C D = 13 cm E - F = 24,5 cm G - H = 19 cm E - I = 4,5 cm J - F = 8 cm Tinggi Perisi : 12 cm Lebar Perisai : 4,5 cm TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 1 11