GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 63 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memilih peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat; b. bahwa untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat maka Rumah Sakit Mata Bali Mandara sebagai Badan Layanan Umum Daerah wajib menyusun Standar Pelayanan Minimal yang mencakup indikator-indikator dan target pencapaian sebagai sasaran Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit; c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 55 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan umum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum Daerah, Kepala Daerah menetapkan standar pelayanan minimal Badan Layanan Umum Daerah dengan Peraturan Kepala Daerah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Standar Pelayanan Minimal Badan Layanan Umum Daerah Pada Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumah Sakit Mata Bali Mandara;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor_23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun_2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun_2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun_2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun_2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA UNIT TEKNIS PELAKSANA DAERAH RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Provinsi Bali. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Bali. 3. Gubernur adalah Gubernur Bali. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Bali.
5. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah Organisasi Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisien dan produktivitas. 6. Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumah Sakit Mata Bali Mandara yang selanjutnya disebut Rumah Sakit adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumah Sakit Mata Bali Mandara Provinsi Bali yang berbentuk BLUD. 7. Direktur adalah Direktur Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumah Sakit Mata Bali Mandara. 8. PPK-BLUD adalah Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. 9. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur pelayanan Minimal yang diberikan oleh Rumah Sakit kepada masyarakat. 10. Pelayanan Rumah Sakit adalah pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit kepada masyarakat yang meliputi Pelayanan Medik, Pelayanan Penunjang Medik, Pelayanan Keperawatan, Pelayanan Administrasi Manajemen dan Pelayanan Keamanan. 11. Jenis Pelayanan adalah jenis-jenis pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit kepada masyarakat. 12. Rencana Pencapaian adalah waktu yang ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk mencapai target Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. 13. Mutu Pelayanan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta di pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar kode etik profesi yang telah ditetapkan. 14. Rencana Bisnis dan Anggaran yang selanjutnya disingkat RBA adalah dokumen perencanaan bisnis dan anggaran tahunan yang berisi program, kegiatan, target, kinerja dan anggaran BLUD. 15. Dimensi Mutu adalah suatu pandangan dalam menentukan penilaian terhadap jenis dan mutu pelayanan dilihat dari akses, efektivitas, efisiensi, keselamatan dan keamanan, kenyamanan, kesinambungan pelayanan, kompetensi teknis dan hubungan antar manusia berdasar standar WHO. 16. Kinerja adalah proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh suatu organisasi dalam menyediakan produk dalam bentuk jasa pelayanan atau barang kepada pelanggan. 17. Indikator Kinerja adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu atau tolak ukur prestasi kuantitatif/kualitatif yang digunakan untuk mengukur terjadinya perubahan terhadap besaran target dan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
18. Standar adalah nilai tertentu yang telah ditetapkan berkaitan dengan sesuatu yang harus dicapai. 19. Definisi Operasional adalah dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari indikator. 20. Frekuensi Pengumpulan Data adalah frekuensi pengambilan data dari sumber data untuk tiap indikator. 21. Periode Analisa adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap indikator kinerja yang dikumpulkan. 22. Numerator adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus indikator kinerja. 23. Denominator adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus indikator kinerja. 24. Target adalah nilai atau ukuran pencapaian mutu/kinerja tertentu yang telah ditetapkan dan wajib dicapai langsung atau bertahap berdasarkan kemampuan pemilik Rumah Sakit. 25. Sumber Data adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan dasar kajian yang berhubungan langsung dengan persoalan. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) SPM dimaksudkan sebagai panduan bagi Rumah Sakit dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan pelayanan di Rumah Sakit. (2) SPM bertujuan untuk meningkatkan dan menjamin mutu pelayanan kepada masyarakat. BAB III JENIS PELAYANAN, INDIKATOR, NILAI, RENCANA PENCAPAIAN DAN URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL Pasal 3 (1) Rumah Sakit mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara terpadu dengan upaya pencegahan dan peningkatan serta upaya rujukan. (2) Jenis Pelayanan Rumah Sakit meliputi: a. pelayanan gawat darurat; b. pelayanan rawat jalan; c. pelayanan rawat inap; d. pelayanan bedah; e. pelayanan radiologi; f. pelayanan laboratorium; g. pelayanan farmasi; h pelayanan gizi; i. pelayanan rekam medik; j. pengelolaan limbah; k. pelayanan administrasi manajemen;
l. pelayanan ambulans; m. pelayanan laundry; n. pelayanan pemeliharaan sarana Rumah Sakit; o. pencegahan dan pengendalian infeksi; dan p. pelayanan keamanan. (3) SPM setiap jenis pelayanan Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. Pasal 4 Pemantauan SPM sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. BAB IV PELAKSANAAN Pasal 5 (1) Rumah Sakit yang menerapkan PPK-BLUD wajib melaksanakan pelayanan berdasarkan SPM yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur ini. (2) Direktur bertangggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan yang dipimpinnya sesuai SPM yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur ini. (3) Penyelenggaraan pelayanan yang sesuai dengan SPM dilakukan oleh tenaga dengan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. BAB V PENERAPAN Pasal 6 (1) Direktur menyusun rencana bisnis, anggaran, target, serta upaya dan pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan tahunan Rumah Sakit yang dipimpinnya berdasarkan SPM. (2) Setiap unit kerja pelayanan dan administrasi manajemen Rumah Sakit menyusun anggaran, target, serta upaya dan pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan tahunan Rumah Sakit yang dipimpinnya berdasarkan SPM. (3) Setiap pelaksanaan pelayanan, menyelenggarakan pelayanan yang menjadi tugasnya sesuai dengan SPM.
BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Bagian Kesatu Pembinaan Pasal 7 (1) Pembinaan Rumah Sakit yang menerapkan PPK-BLUD dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa fasilitas, pemberian orientasi umum, petunjuk teknis, bimbingan teknis, pendidikan dan latihan atau bantuan teknis lainnya yang mencakup: a. perhitungan sumber daya dan dana yang dibutuhkan untuk pencapaian SPM; b. penyusunan rencana pencapaian SPM dan penetapan target tahunan pencapaian SPM; c. penilaian prestasi kerja pencapaian SPM; dan d. pelaporan prestasi kerja pencapaian SPM. Bagian Kedua Pengawasan Pasal 8 (1) Pengawasan operasional dilakukan oleh pengawas internal. (2) Pengawas internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan langsung di bawah Direktur. Pasal 9 (1) Pengawas Internal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat_(1) bersama jajaran manajemen Rumah Sakit menciptakan dan meningkatkan pengendalian internal. (2) Fungsi pengendalian internal sebagaimana dimaksud pada ayat_(1) membantu manajemen dalam hal tercapainya prestasi kerja agar sesuai dengan SPM. Pasal 10 (1) Pembinaan dan pengawasan terhadap Rumah Sakit selain dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan pengawas internal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8 dan Pasal 9 dilakukan juga oleh Dewan Pengawas sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah orang yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan BLUD.
Pasal 11 Anggaran pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9 dan Pasal 10 dibebankan pada pendapatan operasional Rumah Sakit yang ditetapkan dalam RBA Rumah Sakit. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan Gubernur Nomor 54 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan Minimal Pada Rumah Sakit Indera Provinsi Bali (Berita Daerah Provinsi Bali Tahun 2012 Nomor 54), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 13 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Bali. Diundangkan di Denpasar pada tanggal 31 Juli 2018 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI BALI, ttd DEWA MADE INDRA BERITA DAERAH PROVINSI BALI TAHUN 2018 NOMOR 63 Ditetapkan di Denpasar pada tanggal 31 Juli 2018 GUBERNUR BALI, ttd MADE MANGKU PASTIKA