BAB III METODE PENELITIAN. Kebudayaan Islam pada Kurikulum 2013 di Madrasah Aliyah Negeri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metodelogi Penelitian. Pembelajaran Kewirausahaan Di SMP Jati Agung menggunakan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Untuk mendeskripsikan Kinerja Guru MAN Model Palangka Raya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi Problematika Guru PAI dalam pelaksanaan penilaian autentik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi,

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan dituangkan

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kata yang tampak. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian.

BAB III METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan. Yaitu rasional, empiris, dan sistematis. 54

Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001, hal. 5

BAB II METODE PENELITIAN. sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran. 1 Dengan demikian maka suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipasipan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya dapat mengambil jenis studi kasus, etnografi, penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan deskripsi dari objek penelitian. Metodologi penelitian merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Palangka Raya yaitu tanggal 4 Januari sampai tanggal 4 Maret 2016.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dimana peristiwa-peristiwa yang menjadi objek penelitian berlangsung,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif bersifat dan pengalaman mereka sendiri, bukan berdasarkan patokan-patokan jawaban

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian skripsi dengan judul Problematika Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada Kurikulum 2013 di Madrasah Aliyah Negeri Wlingi menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan menggali atau membangun suatu proposisi atau menjelaskan makna di balik realita. Selain itu, jenis penelitian ini juga digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dan peneliti merupakan instrumen utama, dengan teknik pengumpulan datanya yaitu trianggulasi (gabungan), yang kemudian dianalisis secara induktif/kualitatif. Dan hasil dari penelitian kualitatif ini lebih menekankan makna daripada generalisasi. 36 Sebagai pendekatannya peneliti menggunakan pendekatan studi kasus (Case Study) yaitu penelitian yang dilakukan secara terencana dan mendalam terhadap gejala tertentu dalam suatu organisasi, lembaga atau individu. Studi kasus ini diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna, dan memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Kesimpulan studi kasus hanya 36 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: ALFABETA, 2015), h.15. 48

49 berlaku untuk kasus tersebut. Tiap kasus bersifat unik atau memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dengan kasus lain. 37 Oleh karenanya, dalam penelitian ini peneliti berusaha menggambarkan pembelajaran dan mencari problem serta solusi dalam salah satu pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri Wlingi - Blitar sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan. B. Subjek dan Objek Penelitian Pada penelitian ini, peneliti mengambil objek penelitian Madrasah Aliyah Negeri Wlingi yang beralamatkan di Jl. PB. Sudirman 01 Wlingi - Blitar. Alasan peneliti menngambil objek tersebut karena lokasi penelitian mudah dijangkau dan MAN tersebut merupakan madrasah aliyah yang mempunyai akreditasi unggul dan sudah menerapkan Kurikulum 2013 pada proses pembelajarannya. C. Tahap-Tahap Penelitian Menurut Lexy J. Moeloeng tahapan penelitian secara umum terdiri dari tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data. 38 1. Tahap pra lapangan, yaitu meliputi: a. Menyusun rancangan penelitian 37 M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almansur, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Ar- Ruzz Media, 2012), h.62. 38 Ibid..

50 b. Memilih lokasi penelitian c. Mengurus perizinan penelitian d. Menjajaki dan menilai lokasi penelitian e. Memilih informan f. Menyiapkan perlengkapan penelitian 2. Tahap pekerjaan lapangan, yaitu meliputi: a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri b. Penampilan peneliti disesuaikan dengan kultur latar penelitian c. Pengenalan hubungan peneliti di lapangan d. Pencataan data 3. Tahap analisis data, yaitu meliputi: a. Organisasi data b. Penafsiran data c. Pengecekan keabsahan data d. Memberi makna D. Sumber dan Jenis Data Sumber data adalah subyek dari mana sumber data diperoleh. Pada penelitian kualitatif sumber data utamanya adalah kata-kata atau tindakan yang diperkuat dengan data tambahan berupa hasil dokumentasi dan lain

51 sebagainya yang dianggap penting. 39 Berdasarkan sumbernya, sumber data digolongkan menjadi dua, yaitu: 1. Data Primer Sumber data primer yaitu sumber data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti atau petugas-petugasnya dari sumber pertama. 40 Sumber data primer ini berupa catatan hasil wawancara yang diperoleh melalui wawancara yang penulis lakukan dan observasi. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah atau wakil kepala kurikulum, guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, dan siswa-siswi MAN Wlingi. 2. Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau data yang diperoleh melalui naskah-naskah tertulis, biasanya telah disusun dalam bentuk dokumen-dokumen. 41 Sumber data sekunder yang digunakan peneliti untuk melengkapi sumber data primer yang diperoleh dari pihak yang berkaitan, yaitu berupa dokumen tentang sejarah dan profil MAN 1 Wlingi, visi, misi, dan foto-foto, serta dokumen pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. 39 Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1998), h.112. 40 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.225. 41 Ibid, h. 219.

52 E. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, peneliti menggunakan metode sebagai berikut: 1. Wawancara atau interview Metode wawancara atau interview merupakan percakapan antara dua orang atau lebih, di dalamnya terdapat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh penulis kepada subyek atau sekelompok subyek penelitian untuk dijawab. 42 Dalam penelitian kualitatif metode wawancara dibedakan menjadi dua yaitu: 43 pertama, wawancara mendalam, yaitu dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Kedua, wawancara bertahap, istilah lain dari wawancara bertahap biasa disebut wawancara bebas terpimpin atau terarah, yaitu wawancara dengan merujuk pada pokok-pokok wawancara. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deep interview (wawancara mendalam) dimana sebelum melakukan wawancara penulis telah menyiapkan beberapa check list berupa daftar pertanyaan yang akan h.204. 42 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2000), h.130. 43 Ismail Nawawi, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Dwiputra Pustaka Jaya, 2012),

53 diajukan untuk kepala madrasah atau wakil kurikulum, guru pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, dan siswa-siswi MAN 1 Wlingi. Digunakannya metode ini untuk menggali data atau informasi sebanyakbanyaknya tentang Problematika Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MAN 1 Wlingi Blitar. 2. Observasi Menurut Sutrisno Hadi (1986), observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik yang tampak pada obyek penelitian. 44 Maka demikian, yang paling penting dari observasi ini adalah prosesproses pengamatan dan ingatan. 45 Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati secara langsung di lapangan bagaimana pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MAN 1 Wlingi - Blitar. 3. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan melalui penelusuran serta pencarian barang-barang tertulis dan data yang ada. Tujuannya adalah mengetahui keberadaan dan relevansi dengan pokok pembahasan dan dapat dimanfaatkan untuk menguji dan menafsirkan. 44 S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h.158. 45 Sugiyono, Metode Penelitian, ibid., h.203.

54 Dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain profil MAN 1 Wlingi Blitar, guru, siswa, serta perangkat pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MAN 1 Wlingi - Blitar. F. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, cacatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. 46 Teknik analisis dan pengolahan data-data dalam penelitian ini memakai content analysis. Klaus Krippendorff dalam bukunya Content Analysis, An Introduction to Its Theory and Methodology mengemukakan beberapa langkah dalam proses penelitian yang menggunakan metode analisis isi (content analysis), yaitu: 1. Unitizing, yaitu menyatukan, mengelompokkan atau mengidentifikasi data-data mana yang bisa dipilih sebagai sumber penelitian. Dalam hal ini penulis mengidentifikasi sumber data dari masyrakat desa Balun yang mempunyai korelasi dengan tujuan penelitian ini untuk dikelompokkan, diklasifikasi menjadi temuan penelitian. 46 Sugiyono, Metode Penelitian, ibid., h.335.

55 2. Sampling, dalam penelitian kuantitatif diartikan sebagai pengambilan sampel atau pengambilan sesuatu bagian dari populasi. Tetapi dalam penelitian kualitatif sampling bukan pengambilan bagian dari populasi melainkan pengambilan bagian dari informasi dan sumber data yang akan diteliti. Dalam content analysis sampel bertujuan mengurangi volume data potensial yang besar menjadi sebuah ukuran yang bisa ditangani dan diteliti. 3. Recording, yaitu proses pengumpulan data dengan cara mencatat, merekam data, memberi kode data supaya data bisa lebih fokus dan lebih mudah dipakai dalam mendukung penelitian. 4. Reducing, yaitu mereduksi data atau merangkum, memilih data-data atau informasi yang pokok, fokus terhadap hal-hal yang penting. Reducing juga berusaha mencari tema dan pola data dan informasi agar data bisa memberi gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. 5. Inferring, yaitu menarik kesimpulan dari sumber-sumber penelitian yang telah direduksi. 6. Analyzing, yaitu menganalisis, menilai data yang telah direduksi sesuai dengan kontek penelitian dan mendiskripsikan secara eksplisit. Dalam penelitian ini, analisis isi merupakan interpretasi data-data yang sudah ditemukan dan dikumpulkan melalui pendekatan sintesis, yaitu berusaha

56 menyatukan data-data, mengelompokkan menjadi satu kemudian disimpulkan. 47 7. Narrating, bermakna memaparkan dan menyajikan data-data yang telah dianalisis dan dinilai untuk kemudian juga dinarasikan sebagai sebuah kesimpulan dan hasil penelitian. 48 G. Pengecekan Keabsahan Data Guna memastikan apakah data yang ada tersebut merupakan data yang sahih serta layak untuk dijadikan bahan dalam sebuah penelitian, peneliti kemudian menggunakan metode sebagai berikut: 1. Ketekunan Pengamatan Ketekunan pengamatan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. 49 Dengan meningkatkan ketekunan ini, maka peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak, serta peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang problematika pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada Kurikulum 2013 di MAN Wlingi. 47 Suhartono W.Pranoto, Teori dan Metodologi Sejarah (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h. 55-56. 48 Klaus Krippendorff, Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi, (Jakarta: Rajawali Press, 1991), h. 69-74. 49 Sugiyono, Metode Penelitian, ibid., h.370.

57 Untuk meningkatkan ketekunan ini peneliti membaca berbagai refrensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi terkait dengan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada Kurikulum 2013 di MAN Wlingi. 2. Triangulasi Trianggulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. 50 Mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, tidak hanya terpaku pada satu sumber saja. Kemudian, data-data dari beberapa sumber itu dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana yang spesifik. Selain mengecek melalui beberapa sumber, peneliti juga mengecek dengan teknik yang berbeda. Data yang diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi atau dokumentasi. Jika hasilnya berbeda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data yang bersangkutan, guna memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, hanya saja sudut pandanganya yang berbeda. 51 50 Sugiyono, Metode Penelitian, ibid., h.372. 51 Ibid., h.374.