PERBAIKAN PAKAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS AYAM KAMPUNG SUPER DI KECAMATAN PLANTUNGAN KABUPATEN KENDAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

LINGKUNGAN BISNIS USAHA TERNAK ITIK. : Wahid Muhammad N. Nim : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler atau yang juga disebut ayam pedaging merupakan salah satu

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

KOMBINASI AZOLLA MICROPHYLLA DENGAN DEDAK PADI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM PEDAGING

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan penetasan final stock ayam petelur selalu mendapatkan hasil samping

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Usaha peternakan ayam saat ini cukup berkembang pesat. Peredaran daging ayam cukup besar di pasaran sehingga menyebabkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

JURNAL INFO ISSN :

PEMANFAATAN LIMBAH RESTORAN UNTUK RANSUM AYAM BURAS

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

PROFIL USAHATANI UNGGAS DI KABUPATEN BREBES (STUDI KASUS)

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

LAPORAN PRAKTIKUM NUTRISI TERNAK UNGGAS DAN NON RUMINANSIA. Penyusunan Ransum dan Pemberian Pakan Pada Broiler Fase Finisher

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

KEBUTUHAN NUTRISI ITI PEDAGING : SUPRIANTO NIM : I

KANDUNGAN KOLESTEROL, HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DAN LOW DENSITY LIPOPROTEIN DARAH BURUNG PUYUH DENGAN PEMBERIAN ADITIF CAIR BUAH NAGA MERAH SKRIPSI

Nama : MILA SILFIA NIM : Kelas : S1-SI 08

MATERI DAN METODE. Materi

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan ayam hutan hijau

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sudah melekat dengan masyarakat, ayam kampung juga dikenal dengan sebutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Negara China, Amerika maupun Australia. Itik Peking merupakan itik yang dapat

PENDAHULUAN. dan dikenal sebagai ayam petarung. Ayam Bangkok mempunyai kelebihan pada

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

JURNAL INFO ISSN : TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENCUKUPI KONTINUITAS KEBUTUHAN PAKAN DI KTT MURIA SARI

VI. TEKNIK FORMULASI RANSUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. TINJAUAN PUSTAKA. hingga diperoleh ayam yang paling cepat tumbuh disebut ayam ras pedaging,

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

BAB I PENDAHULUAN. peternakan ayam petelur dipengaruhi oleh faktor bibit dan pakan. Pakan

Pemberian Pakan Ayam KUB Berbasis Bahan Pakan Lokal

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan baru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi, yaitu sebagai ayam petelur dan ayam potong.

PENGARUH FREKUENSI PENYAJIAN RANSUM YANG BERBEDA TERHADAP KARAKTERISTIK KIMIAWI DAGING AYAM KAMPUNG SUPER SKRIPSI. Oleh META OLIVIA SINAGA

I. PENDAHULUAN. Secara umum, ternak dikenal sebagai penghasil bahan pangan sumber protein

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada 12 September 2014 sampai dengan 20 Oktober 2014

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN RANSUM YANG BERBEDA TERHADAP RASIO EFISIENSI PROTEIN, MASSA PROTEIN DAGING DAN MASSA KALSIUM DAGING AYAM KAMPUNG SUPER

PENDAHULUAN. Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Istilah "Ayam kampung" semula

PENGARUH FREKUENSI PENYAJIAN RANSUM YANG BERBEDA TERHADAP PERFORMANS AYAM KAMPUNG SUPER SKRIPSI. Oleh NIANURAISAH

IbM POTENSI DAN PEMANFAATAN ITIK (JANTAN DAN PETELUR AFKIR) SEBAGAI TERNAK POTONG PADA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN AIR HANGAT TIMUR KABUPATEN KERINCI

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KULIT BAWANG TERHADAP KECERNAAN PROTEIN KASAR PAKAN, PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN PERSENTASE KARKAS ITIK MOJOSARI SKRIPSI

BUDIDAYA ITIK SECARA TERPADU HULU-HILIR KELOMPOK PETERNAK NGUDI LESTARI SUKOHARJO

OPTIMALISASI TEKNOLOGI BUDIDAYA TERNAK AYAM LOKAL PENGHASIL DAGING DAN TELUR

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

PENAMBAHAN Lactobacillus sp. DAN INULIN UMBI DAHLIA PADA RANSUM BERBEDA KUALITAS TERHADAP KETERSEDIAAN ENERGI METABOLIS DAN PRODUKSI TELUR AYAM KEDU

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p Online at :

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

BAB I PENDAHULUAN. Ayam pedaging atau yang sering disebut sebagai ayam broiler (ayam

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Populasi ayam pedaging meningkat dari 1,24 milyar ekor pada

Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 2 No. 1 Tahun 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu tipe pedaging, tipe petelur dan tipe dwiguna. Ayam lokal yang tidak

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepatnya dari pulau Madura. Sapi Madura merupakan ternak yang dikembangkan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencapai 60%-80% dari biaya produksi (Rasyaf, 2003). Tinggi rendahnya

AGROVETERINER Vol.5, No.2 Juni 2017

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

PENDAHULUAN. mempunyai potensi yang cukup besar sebagai penghasil telur karena

I. PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan tersebut diiringi pula dengan semakin meningkatnya

PENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar

PENAMBAHAN Lactobacillus sp. DAN INULIN DARI UMBI DAHLIA DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN LEMAK KASAR DAN MASSA LEMAK TELUR PADA AYAM KEDU SKRIPSI

PENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

TERNAK AYAM KAMPUNG PELUANG USAHA MENGUNTUNGKAN

MATERI. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

PERKEMBANGAN AYAM KUB pada Visitor Plot Aneka Ternak BPTP NTB. Totok B Julianto dan Sasongko W R

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

I. PENDAHULUAN. dan diusahakan sebagai usaha sampingan maupun usaha peternakan. Puyuh

TINJAUAN PUSTAKA. Broiler adalah istilah yang biasa dipakai untuk menyebut ayam hasil

PENGGUNAAN TEPUNG DAUN UBI JALAR (Ipomoea batatas) TERFERMENTASI OLEH Aspergillus niger DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI KARKAS AYAM KAMPUNG SUPER

Transkripsi:

Jurnal DIANMAS, Volume 7, Nomor 1, April 2018 PERBAIKAN PAKAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS AYAM KAMPUNG SUPER DI KECAMATAN PLANTUNGAN KABUPATEN KENDAL Istna Mangisah, Bambang Sukamto, Fajar Wahyono, Nyoman Suthama, dan Vitus Dwi Yunianto Abstrak Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang Email : istnamangisah@yahoo.co.id Tujuan kegiatan ini adalah melatih para peternak dalam memilih bibit anak ayam yang baik, formulasi pakan dan manajemen pakan pada usaha peternakan ayam kampung super. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, praktek dan pemantauan. Penyuluhan tentang teknik memilih bibit, manajemen pakan dan penyusunan ransum. Kegiatan praktek meliputi praktek formulasi pakan dan pembuatan pakan komplit dengan bahan pakan lokal.kesimpulanyang diambil dari kegiatan ini adalah penyuluhan dan praktek mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peternak dalam memilih bibit dan menyusun pakan yang berkualitas untuk pengembangan usaha ayam kampung super.. Kata Kunci : pakan, produktivitas, ayam kampung super. A. PENDAHULUAN Plantungan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kendal, ProvinsiJawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Plantungan merupakan salah satu dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal. Kecamatan Plantungan terletak diwilayah Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah dan berada didataran tinggi. Secara administratif Kecamatan Plantungan berbatasan dengan Kecamatan Tresono, Kabupaten Batang di sebelah Utara, Gunung Prahu di sebelah Selatan, Kecamatan Sukorejo di sebelah Timur,dan Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang di sebelah Barat. Sektor pertanian menjadi penopang utama dalam perekonomian di Kecamatan Plantungan. Tanaman padi sawah proporsinya sebesar 49,6 persen dan tanaman jagung sebesar 47,7 persen dari total produksi. Produksi tanaman padi di Kecamatan Plantungan tahun 2015 mengalami kenaikan sekitar 61 persen dibanding tahun 2014. Produksi tanaman jagung di Kecamatan Plantungan tahun 2015 mengalami peningkatan sekitar 8,06 persen dibanding tahun 2014, Peningkatan produksi padi dan jagung memberikan kontribusi yang besar pada ketersediaan pakan untuk pengembangan peternakan, terutama untuk unggas. Populasi unggas antara lain ayam ras petelur 26.500 ekor, ayam buras 28.884 ekor, ayam 1.878 ekor, dan ayam pedaging 35.000 ekor. Pemeliharaan ternak unggas di Kecamatan Plantunganmasih terkendala oleh beberapa hal, diantaranya adalah masalah terbatasnya penyediaan bibit, kualitas pakan yang randah dan manajemen pemeliharaan yang masih tradisional. Bibit diperoleh dari daerah lain. Kendala pengembangan ternak unggas yang lainnya adalah masalah pakan. Pemberian pakan belum memperhatikan kualitas nutrisi maupun jumlah pemberiannya, sehingga kebutuhan ternak belum tercukupi. Hal ini berakibat pada pertumbuhan yang rendah dan memakan waktu yang lama untuk mencapai bobot badan siap jual. Sedangkan bagi ternak yang sedang bertelur, berakibat pada rendahnya produksi telur dan ukuran telur yang tidak memenuhi standar. Keterbatasan pengetahuan peternak tentang berbagai penyusunan ransum dan,kualitas ransum masih rendah sehingga pola pemeliharaan ternaknya masih secara tradisional. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, mendorong tim pengusul untuk melakukan upaya pelatihan formulasi ransum yang berkualitas dan manajemen pakan sehingga usaha budidaya unggas di KWT Kembangwono Desa Tirtomulyo Kecamatan Plantungan produktivitasnya Istna Mangisah, Bambang Sukamto, Fajar Wahyono, Nyoman Suthama dan Vitus Dwi Yunianto 35

Perbaikan Pakan Untuk Meningkatkan Produktivitas Ayam Kampung Super... meningkat. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih masyarakat peternak dalam memformulasi ransum yang tepat dan ekonomis serta melatih peternak dalam melakukan manajemen pakan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat berupa peningkatan pertumbuhan dan produktivitas unggasyangpada akhirnya peningkatan pendapatan masyarakat peternak. B. SUMBER INSPIRASI Mitra kegiatan pengabdian adalah Kelompok Wanita Tani Kembang Wono. Desa Tirtomulyo. Kelompok ini terdiri atas 21 orang peternak unggas, dengan rata-rata kepemilikan ternaknya berkisar 50-100 ekor.pemeliharaan ternak dilakukan secara tradisional, belum memperhatikan masalah kualitas pakan, kesehatan lingkungan dan masih mengandalkan teknik budidaya yang turun temurun. Para peternak sebagai peternak mandiri dan sebagian juga memelihara ternak milik orang lain. Para peternak sudah terorganisir dengan baik dalam wadah Kelompok Wanita Tani Kembang Wono. Namun demikian kegiatan-kegiatan penyuluhan baik dari penyuluh tingkat kecamatan maupun bantuan-bantuan dalam pengembangan usaha ternak unggas masih sangat dibutuhkan. Potensi yang mendukung untuk pengembangan ternak unggas di Desa Tirtomulyo adalah ketersediaan pakan sumber energi di lokasi mitra melimpah, yakni dedak padi dan jagung. Sedangkan bahan sumber protein antara lain limbah tempe, limbah tahu dan kedele. Hal ini sangat baik untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitas ternak. Pemberian pakan yang dilakukan oleh peternak di KWT Kembangwono saat ini belum sesuai standar baik jumlahnya maupun kualitas pakannya. Para peternak banyak yang mengumbar ternaknya, dan hanya sedikit diberi pakan tambahan di kandang. Pakan yang diberikan seadanya, terkadang dedak padi dan terkadang sisa nasi dan sayur dari rumah tangga. Keterbatasan pengetahuan tentang berbagai macam bahan pakan dan rendahnya pemahaman tentang kebutuhan nutrisi, dan belum memiliki ketrampilan yang cukup untuk meramu pakan (formulasi ransum), berakibat pada rendahnya pertambahan bobot badan ayam kampung super dan lamanya waktu pemeliharaansampai siap jual. C. METODE Metode yang digunakan dalam kegiatan pemecahan masalah ini adalah : 1. Kegiatan pendidikan dan penyuluhan. Penyuluhan dilakukan 2 kali, yaitu 1) Penyuluhan Pemilihan Bibit; 2) Penyuluhan dengan materi manajemen pakan dan formulasi pakan ekonomisa unggas.kegiatan ini dilanjutkan dengan diskusi mengenai permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi oleh peternak. 2. Kegiatan praktek, dengan memberikan pelatihan dalam teknik formulasi ransum ayam. Peternak akan dilatih untuk mampu membuat formulasi pakan yang efisien, ekonomis, berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan ternak, dengan menggunakan bahan-bahan pakan yang tersedia di lokasi. Formulasi pakan tersebut kemudian dijadikan formula pakan komplit, lalu peternak dengan Tim pengabdian menyediakan bahan pakan yang ada di lokasi mencampur bahan-bahan pakan tersebut dan membuatnya menjadi pakan komplit. 3. Kegiatan pendampingan dan pemantasuan dilakukan untuk terus memotivasi para peternak menjadi lebih maju dan mau mengadopsi kemajuan ipteks. Rendahnya latar belakang pendidikan, pengetahuan dan wawasan yang mereka miliki merupakan tantangan tersendiri bagi tim pengabdian dalam menerapkan teknologi baru, sehingga sangat dibutuhkan pendampingan dan motivasi agar usaha pengembangan peternakan. 36 Istna Mangisah, Bambang Sukamto, Fajar Wahyono, Nyoman Suthama dan Vitus Dwi Yunianto

Jurnal DIANMAS, Volume 7, Nomor 1, April 2018 D. KARYA UTAMA Karya Utama pada kegiatan ini adalah pembuatan pakan komplit berkualitas untuk peningkatan produktivitas ayam kampong super. Gambar 1. Pembuatan Pakan Komplit untuk Ayam Kampung Super di KWT Kembangwono E. ULASAN KARYA Pemilihan Bibit Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan serangkaian acara yang dimulai dengan sosialisasi program, penyuluhan dan praktek. Budidaya ayam secara tradisional dengan skala pemeliharaan yang sedikit kurang mendatangkan keuntungan. Pertambahan bobot badan ayam yang rendah dan memakan waktu yang lama, agar ayam siap dijual. Sehingga peternak harus memahami bahwa agar usaha peternakan ayamnya berhasil maka harus memperhatikan 3 hal utama, yaitu pemilihan bibit yang baik, pemberian ransum yang berkualitas dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan dan juga manajemen pemeliharaan yang baik. Ketiga hal tersebut saling mendukung dan saling terkait. Kegiatan penyuluhan tentang pemilihan bibit ayam diikuti oleh 15 orang peserta.ibu-ibu kelompok peternak Kembangwono dan Tim Pengabdian Departemen Peternakan UNDIP.Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Departemen dan selanjutnya diisi oleh Tim. Masyarakat peternak diberikan penjelasan dan pelatihan tentang cara-cara pemilihan dan pemeliharaan bibit yang baik dan manajemen pemeliharaan ternak bibit (day old chick/doc). Bibit yang digunakan di KWT Kembangwono adalah ayam kampung super. Hal ini dilatarbelakangi oleh terbukanyapeluang usaha ayam kampung superdan mejadi salah satu bisnis bidang ternak yang menjanjikan, karena pertumbuhan badannya lebih cepat dibanding ayam kampung dan dagingnya lebih gurih dan kualitasnya baik. Daging ayam kampung super kadar lemaknya lebih rendah dibandingkan ayam broiler sehingga digemari masyarakat. Sebelum mulai pemeliharaan,anak ayam umur sehari (DOC) ayam kampung super harus diseleksi dengan baik. DOC yang berkualitas mempunyai beberapa kriteria: Berat badan minimal 30 gram untuk betina dan 32 gram untuk jantan. Kaki dan paruh berwarna kuning bersih Sehat, tegap dan tidak cacat. Sebaiknya memilih DOC yang memiliki 2 warna Mempunyai tulang tengkorak bagian belakang yang lebih lebar. Istna Mangisah, Bambang Sukamto, Fajar Wahyono, Nyoman Suthama dan Vitus Dwi Yunianto 37

Perbaikan Pakan Untuk Meningkatkan Produktivitas Ayam Kampung Super... Pemilihan DOC sangat penting karena mempengaruhi pertumbuhan ayam dan tingkat mortalitas ayam. Dengan pemeliharaan yang optimal, pakan yang selalu terkontrol akan menghasilkan ayam yang berbobot tinggi. Apalagi ayam kampung super termasuk cepat pertumbuhannya dibandingkan ayam kampung biasa. Pada umur 6 minggu ayam kampung super mencapai bobot badan 780-900 g, sedangkan ayam kampung hanya mencapai 667 g. Ayam kampung super juga lebih tahan terhadap penyakit dibanding ayam ras. Ayam kampung super di KWT kembangwono dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Ayam Kampong Super di KWT Kembangwono Ayam kampong super dapat dipanen pada umur 50-60 hari dengan bobot badan 0,7-0,85 kg. Sedangkan pada umur 12 minggu bobot badan mencapai 1,2-1,3 kg, dengan bobot karkas sebesar 748,67-797,33 g/ekor. Rata-rata bobot karkas adalah 61% (Darmawan et al., 2014). Penyuluhan Manajemen Pakan Pada Usaha Peternakan Ayam Kampung Super Pakan merupakan factor yang sangat menentukan dalam usaha peternakan unggas, karena 60-70% biaya produksi adalah biaya pakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan manajemen pakan dan formulasi pakan yang berkualitas dan efisien. Menyusun ransum untuk ayam kampung super harus memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam yaitu protein kasar (PK) sebesar 14-17%, energi metabolis (EM) sebesar 2600-2700 Kkal/kg, Ca 0,9% P 0,45% dan dilengkapi dengan mineral lain serta vitamin yang mencukupi kebutuhan. Selain kualitas nutrisinya, penting diperhatikanjumlah pakan yang diberikan, yang disesuaikan dengan umur ayam. Rata-rata jumlah pakan yang diberikan untuk ayam kampung adalah seperti Tabel 2. Tabel 2. Jumlah Pakan yang Diberikan untuk Ayam Kampung Sesuai Umur Umur (minggu) Jumlah pakan yang diberikan (gram/ekor/hari) 1 7 2 19 3 34 4 47 5 58 6 66 7 72 8 74 38 Istna Mangisah, Bambang Sukamto, Fajar Wahyono, Nyoman Suthama dan Vitus Dwi Yunianto

Jurnal DIANMAS, Volume 7, Nomor 1, April 2018 Selain pakan, ayam kampung memerlukan air untuk minum. Air minum diberikan secara tidak terbatas, disediakan dalam wadahdan jika habis ditambahkan lagi.untuk mendukung keberhasilan budidaya dan meningkatkan produktivitas peternakan ayam kampung dapat diberikan aditif yang berisi asam-asam amino, vitamin dan mineral. Asam-asam amino utama adalah asam amino essensial dan juga membutuhkan asam amino non essensial. Asam amino sebagai penyusun protein untuk sintesis jaringan, dan organ tubuh.vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan dan ketahanan tubuh. Mineral-mineral juga penting diperhatikan, terkait fungsinya untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan dalam, pembentukan darah dan lain-lain. Pada kegiatan pelatihan pembuatan formulasi ransum di KWT Kembangwono dilakukan dengan metode trial and eror menggnakan program Exell. Tahap penyusunan ransum tersebut adalah sebagai berikut : 1) Lihat Tabel Kebutuhan ( Feeding Standard ) 2) Tuliskan Kebutuhan Zat Pakannya 3) Pilih Bahan-Bahan yang memenuhi, Lihat Tabel Komposisi Bahan Pakan 4) Tulis dalam program Exell kandungan nutrisi (ME, PK, SK, LK, Ca, P dll) dari Bahan pakan yang dipilih 5) Tulis persentase masing-masing bahan pakan 6) Kalikan kandungan nutrien dengan persentase bahan 7) Jumlahkan masing-masing nutriennya 8) Bandingkan dengan Feeding Standart 9) Jika belum sesuai, ubah komposisi (persentase ) masing-masing bahan. Begitu seterusnya sampai diperoleh ransum yang mengandung nutrien sesuai dg standart Kegiatan penyuluhan di KWT Kembangwono dapat dilihat pada Gambar 3. Gambari 3. Penyuluhan tentang Pemilihan Bibit dan Penyusunan Ransum Istna Mangisah, Bambang Sukamto, Fajar Wahyono, Nyoman Suthama dan Vitus Dwi Yunianto 39

Perbaikan Pakan Untuk Meningkatkan Produktivitas Ayam Kampung Super... Praktek Formulasi Ransum dan Pencampuran Ransum Ayam Pada kegiatan praktek, sebelumnya dimulai dengan penjelasan langkah-langkah dalam penyusunan formulasi dan mencampur ransum. Tahap menyusun formulasi ransum antara lain : 1). mengetahui kandungan nutrisi dari bahan pakan yang dipilih, 2) mengetahui kebutuhan nutrisi dari masing-masing fase ternak ayam, 3) mengetahui harga bahan pakan, 4) mengetahui batasan penggunaan bahan pakan terkait dengan senyawa anti nutrisi yang dimiliki, 5) membuat komposisi ransum 6). Mencampur ransum. Pencampuran ransum secara manual dimulai dengan mencampur bahan pakan yang jumlahnya sedikit lebih dulu. Lalu menghamparkan bahan pakan yang jumlahnya paling banyak. Lalu dihamparkan di atasnya, bahan pakan yang jumlahnya lebih sedikit, secara berlapis-lapis. Lalu terakhir adalah campuran bahan pakan yang paling sedikit. Lalu campur dengan menggunakan sekop, secara berulang-ulang, sehingga semua bahan pakan tercampur rata. Lalu masukkan ke dalam karung plastic dan disimpan di tempat yang kering dan bebas dari serangga. Praktek pembuatan ransum di kegiatan pengabdian masyarakat dikwtkembangwono Desa Tirtomulyo dilakukan dilakukan dengan cara mencampur antara jagung 40%, dedak 30% dan konsentrat 30%. Campuran ransum yang dibuat sebanyak 500 kg. Campuran ransum yang telah dibuat, selanjutnya diberikan ke ayam kampung super mlik peternak. F. KESIMPULAN Kegiatan penyuluhan dan pelatihan formulasi ransum dapat dilaksanakan dengan baik dan menjadi solusi yang tepat untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh KWT Kembangwono.. G. DAMPAK DAN MANFAAT KEGIATAN Kegiatan ini memberikan manfaat kepada beberapa pihak, antara lain : 1. bagi peternak : membantu menyelesaikan permasalahan bibit dan pakan 2. bagi masyarakat : memberdayakan masyarakat agar kelompok masyarakat peternak menjadi mendiri secara ekonomi, membantu menyediakan protein hewani untuk masyarakat dan membantu meningkatkan pendapatan masyarakat, yang berakhir pada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. 3. Bagi perguruan tinggi : sarana menyebarkan hasil-hasil penelitian. H. DAFTAR PUSTAKA (1) I. Darmawan, E. Suprijatna dan U. Atmomarsono. 2017. Pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan terhadap produksi karkas ayam buras super. Jurnal Peternakan Indonesia. Vol 19 (1) : 10-15. (2) NRC. 1994. Nutrien Requirement of Poultry. 9 th Ed. National Academic Press, Washington. (3) Muryanto, P.S. Hardjosworo, R. Herman. dan H. Setianto. 2002. Evaluasi Karkas Hasil Persilangan antara ayam kampung jantan dengan ayam ras petelur betina. J. anim. Prod. 4(2) : 71-76. (4) Rasyaf, M., 1990. Bahan Makanan Unggas di Indonesia. Kanisius, Yogyakarta (5) Wahju, J. 1997. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan ke-4. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta 40 Istna Mangisah, Bambang Sukamto, Fajar Wahyono, Nyoman Suthama dan Vitus Dwi Yunianto