TATA CARA PENYESUAIAN/ INPASSING, PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

dokumen-dokumen yang mirip
2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

iv. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Tata Cara

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia N

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN MELALUI INPASSING

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

- 1 - PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

2018, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemb

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

2017, No Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah Tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keahlian melalui Penyesuaian/I

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

- 5 - (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1692).

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Penyesuaian (Inpassing); Mengingat : 1

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keterampilan melalui Penyesuaian/Inpassing di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Ma

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perub

2016, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

2017, No Jabatan Fungsional Penilai Pemerintah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Repu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

-2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Un

2017, No Penyesuaian/Inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Bidang Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

SURAT EDARAN Nomor : PHN-02.HN Tahun 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Peraturan...

- 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2016, No Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-

2017, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Ne

PEDOMAN UJI KOMPETENSI BAGI PEJABAT FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK BAB I PENDAHULUAN

2015, No Kompetensi Pejabat Fungsional Pemeriksa Perlindungan Varietas Tanaman; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perli

PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 5 - k. memfasilitasi

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PUSAT STATISTIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

2017, No Indonesia Nomor 5949); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Re

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN (INPASSING) JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

KABIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL (Persfektif UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Peraturan...

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang. Fungsional melalui Penyesuaian/ Inpassing, perlu

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

PEDOMAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

2017, No KEP/58/M.PAN/6/2004 tentang Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat dan Angka Kreditnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 132/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL MEDIK VETERINER

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL KEBUDAYAAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Fungsional Pengantar Kerja didasarkan pada analisis beban kerja; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Transkripsi:

m v_ MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN/ INPASSING, PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI DAN PENETAPAN KEBUTUHAN DALAM RANGKA PENYESUAIAN/ INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (6) Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2016 tentang pengangkatan Pegawai Negeri Sipil melalui Penyesuaian/ Inpassing, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Tata Cara Penyesuaian/Inpassing, Pelaksanaan Uji Kompetensi dan Penetapan Kebutuhan dalam Rangka Penyesuaian/ Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 84); 2. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan

- 2 - Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 3. 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Berita Negara Tahun 2016 Nomor 186); Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Melalui Penyesuaian/ Inpassing (Berita Negara Tahun 2016 Nomor 1962); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN/ INPASSING, PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI DAN PENETAPAN KEBUTUHAN DALAM RANGKA PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH HUKUM. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan : 1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. 2. Penyesuaian/ Inpassing adalah proses penyesuaian ke dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum sesuai dengan persyaratan yang terdapat dalam Peraturan Menteri ini. 3. Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab,

- 3 - wewenang, dan hak untuk melakukan kegiatan penyuluhan hukum. 4. Penyuluh Hukum adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh untuk melakukan kegiatan penyuluhan hukum. 5. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh Penyuluh Hukum dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan. 6. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah Pejabat yang mempunyai kewenangan mengusulkan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian pegawai aparatur sipil negara dan pembinaan manajemen aparatur sipil negara di instansi pusat dan daerah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. 7. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan melaksanakan proses pengusulan, pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pegawai aparatur sipil negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 8. Instansi Pembina Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum yang selanjutnya disebut Instansi Pembina adalah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. 9. Instansi Pusat adalah kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, kesekretariatan lembaga negara, dan kesekretariatan lembaga nonstruktural. 10. Instansi Daerah adalah perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah kabupaten/kota yang meliputi sekretariat daerah, secretariat dewan perwakilan rakyat daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah. 11. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan hukum dan Hak Asasi Manusia. 12. Hari adalah hari keija.

- 4 - Pasal 2 Peraturan Menteri ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam pelaksanaan Penyesuaian/ Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum bagi kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Pasal 3 Penyesuaian/ Inpassing ke dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum ditujukan bagi: a. PNS yang telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang penyuluhan hukum dan/atau penyebarluasan informasi perundang-undangan; dan/atau b. PNS yang memiliki pengalaman dalam melaksanakan tugas penyuluhan hukum/ penyebarluasan informasi hukum paling singkat 2 (dua) tahun. peraturan BAB II SYARAT PENGANGKATAN PNS KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH HUKUM MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING Pasal 4 Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum melalui Penyesuaian/ Inpassing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. usia paling tinggi : 1. 3 (tiga) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi pejabat pelaksana; 2. 2 (dua) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi administrator dan pengawas; 3. 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi administrator yang akan menduduki jabatan fungsional ahli madya; dan 4. 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi pejabat pimpinan tinggi.

- 5 - b. memiliki integritas dan moralitas yang baik; c. berpendidikan paling rendah Sarjana Strata Satu (S-l)/ Diploma IV (D-4); d. memiliki pengalaman di bidang penyuluhan hukum/ informasi hukum paling sedikit 2 (dua) tahun; e. prestasi kerja bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; f. tidak sedang dalam proses atau menjalani hukuman disiplin tingkat sedang/ berat; dan g. memperhatikan formasi kebutuhan jabatan dan organisasi. BAB III TATA CARA PENGANGKATAN PNS KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH HUKUM MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING Pasal 5 (1) PNS yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4 dapat mengajukan permohonan Penyesuaian/ Inpassing dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum. (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh atasan langsung kepada Menteri. (3) Atasan langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas: a. pimpinan unit utama di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; b. pimpinan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan/atau c. pejabat berwenang yang membidangi kepegawaian pada instansi lain di luar lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. (4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara elektronik melalui laman resmi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

- 6 - (5) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilengkapi dengan mengunggah dokumen persyaratan sebagai berikut: a. surat persetujuan dari atasan langsung; b. ijazah Sarjana Strata Satu (S-l)/ Diploma IV (D-4) dari perguruan tinggi yang terakreditasi; c. SK CPNS; d. SK kenaikan pangkat terakhir; e. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Penyuluhan Hukum bagi PNS yang telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan sebagaimana dipersyaratkan dalam pasal 3 huruf a; f. surat keputusan penempatan/ surat tugas/surat keputusan pelaksanaan kegiatan di bidang penyuluhan hukum atau bidang yang mempunyai tugas pokok dan fungsi penyebarluasan informasi hukum atau peraturan perundang-undangan yang disertai dengan surat pemyataan keabsahan dokumen yang ditandatangani oleh pejabat administrator yang membidangi kepegawaian; g. PPKP, SKP, dan PPK 2 (dua) tahun terakhir; h. surat pernyataan dari Kepala Kantor Wilayah/Sekretaris Unit Eselon I Pusat/ Pejabat yang berwenang atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang menyatakan bahwa yang bersangkutan tidak sedang dalam proses pemeriksaan dan/atau sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini; dan i. surat pernyataan bersedia menduduki jabatan fungsional Penyuluh Hukum sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

- 7 - Pasal 6 (1) Terhadap permohonan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5, dilakukan verifikasi oleh tim. (2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk oleh pejabat yang berwenang. Pasal 7 (1) Verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dimaksudkan untuk: a. menilai keabsahan dan kelengkapan permohonan dan dokumen pendukung; b. memeriksa kesesuaian antara permohonan PNS dengan formasi Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum; dan c. menentukan jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum dan angka kredit kumulatif berdasarkan kualifikasi pendidikan, pangkat/ golongan ruang, pangkat terakhir, dan masa kerja PNS yang bersangkutan. (2) Angka kredit kumulatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (3) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) Hari terhitung sejak permohonan diterima. (4) Hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diumumkan melalui laman resmi Kementerian Hukum dan HAM. (5) Dalam hal permohonan dinyatakan tidak lulus verifikasi, PNS yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan kembali pada periode Penyesuaian/ Inpassing berikutnya. (6) PNS yang permohonannya telah dinyatakan lulus verifikasi, wajib mengikuti uji kompetensi.

- 8 - Pasal 8 (1) PNS yang telah dinyatakan lulus uji kompetensi diberikan sertifikat oleh Menteri. (2) Dalam hal PNS dinyatakan tidak lulus uji kompetensi, dapat mengajukan permohonan kembali pada periode Penyesuaian/Inpassing berikutnya. (3) PNS yang telah memperoleh sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusulkan untuk diangkat ke dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum dengan disertai persetujuan teknis dari Instansi Pembina. (4) Tata cara pelaksanaan uji kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum melalui Penyesuaian/Inpassing tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 9 PNS yang telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dapat ditetapkan sebagai Pejabat Fungsional Penyuluh Hukum oleh Menteri. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Penetapan pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum melalui Penyesuaian/ Inpassing berakhir tanggal 31 Desember 2018. Pasal 12 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 10 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN/INPASSING, PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI DAN PENETAPAN KEBUTUHAN DALAM RANGKA PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH HUKUM BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyuluhan hukum merupakan progran dan kegiatan penyebarluasan informasi dan pemahaman terhadap norma hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku guna mewujudkan dan mengembangkan kesadaran hukum masyarakat sehingga tercipta budaya hukum. Dalam rangka mengembangkan karier dan peningkatan kualitas profesionalisme Pegawai Negeri Sipil yang menjalankan tugas penyuluhan hukum, dipandang perlu untuk melaksanakan peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Fungsional Melalui Penyesuaian/ Inpassing. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai Instansi Pembina jabatan fungsional Penyuluh Hukum, sebagaimana diamanatkan dalam Bab III Pasal 6 Peraturan Bersama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 09 tahun 2014 dannomor 12 tahun 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 34 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum dan Angka Kreditnya, perlu menetapkan Pedoman Tata Cara Pelaksanaan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum melalui penyesuaian/inpassing Instansi Pembina Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum adalah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan salah satu tugas

- 11 - Instansi Pembina adalah menetapkan Pedoman Uji Kompetensi yang selanjutnya akan dituangkan dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Pedoman Tata Cara Uji Kompetensi Jabatan fungsional Penyuluh Hukum. Uji Kompetensi dilaksanakan dalam rangka mengukur tingkat Kompetensi dan pemahaman Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan penyuluhan hukum atau melaksanakan penyebarluasan informasi dan pemahaman terhadap norma hukum dan peraturan perundangundangan, sebagai memangku atau pejabat fungsional Penyuluh Hukum berdasarkan tingkat keahliannya melalui mekanisme penyesuaian/ inpassing. Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas dan untuk menjamin kelancaran serta tertib administrasi penyesuaian/ inpassing ke dalam jabatan fungsional Penyuluh Hukum diperlukan adanya petumjuk pelaksanaan penyesuaian/ inpassing ke dalam jabatan fungsional Penyuluh Hukum dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. B. TUJUAN 1. Sebagai petunjuk dalam pelaksanaan Uji Kompetensi pengangkatan Pegawai Negeri Sipil ke dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum melalui penyesuaian/ inpassing di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan instansi lain selain Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. 2. Sebagai pedoman bagi pejabat yang berwenang dalam melaksanakan Uji Kompetensi pengangkatan Pegawai Negeri Sipil ke dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum melalui penyesuaian/ inpassing di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan instansi lain selain Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. C. SASARAN Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi ini disusun untuk memberikan informasi kepada Pegawai Negeri Sipil dalam mengangkatan ke Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum melalui penyesuaian/ inpassing di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan instansi lain selain Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

- 12 - BAB II PENYELENGGARA DAN ORGANISASI PELAKSANA UJI KOMPETENSI PENYESUAIAN/ INPASSING KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH HUKUM A. PENYELENGGARA UJI KOMPETENSI Penyelenggara Uji Kompetensi Penyesuaian/ Inpassing adalah Pembina Jabatan Fungsional Penyuluh, bertugas: 1. membentuk Organisasi Pelaksana Uji Kompetensi; 2. mempersiapkan Materi Uji Kompetensi; 3. menetapkan Metode Uji Kompetensi; 4. menetapkan Standar Kelulusan penilaian Uji Kompetensi; 5. menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan Uji Kompetensi; dan 6. menetapkan dan menginformasikan hasil penilaian Uji Kompetensi. B. ORGANISASI PELAKSANA UJI KOMPETENSI 1. Organisasi pelaksana Uji Kompetensi dilaksanakan oleh Tim Uji Kompetensi yang ditetapkan oleh instansi pembina Jabatan Fungsional Penyukuh Hukum dengan susunan keanggotaan sebagai berikut: 1) Ketua merangkap anggota dijabat oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi Penyuluhan Hukum pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. 2) Wakil Ketua merangkap anggota oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidang kepegawaian pada Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. 3) Sekretaris merangkap anggota oleh Pejabat Tinggi Pratama yang membidangi Kepegawaian pada unit utama yang membidangi Penyuluhan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. 4) Anggota terdiri dari : (1) Pejabat Tinggi Pratama yang membidangi Penyuluhan Hukum pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. (2) Pejabat Tinggi Pratama yang membidangi Penilaian Kompetensi pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

- 13 - (3) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. (4) Paling Kurang 3 (tiga) orang anggota dari pejabat Administrator pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. (5) Paling kurang 3 (tiga) orang Pejabat Fungsional Penyuluh Hukum. 2. Tim Penguji dibantu oleh Sekretariat Tim Uji Kompetensi yang berkedudukan secara ex officio berada di bidang yang membidangi Penyuluhan Hukum pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. 3. Sekretariat Tim Uji Kompetensi Tim Uji Kompetensi dalam melaksanakan uji kompetensi dibantu oleh Sekretariat Tim Uji terdiri dari unsur teknis yang membidangi Penyuluhan Hukum, unsur Kepegawaian, dan unsur Pengembangan Sumber Daya Manusia, terdiri dari : 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang Sekretaris dan paling kurang 3 (tiga) orang Anggota Sekretariat, yang bertugas : 1) mendata dan membuat daftar peserta Uji Kompetensi di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Intansi lain selain Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; 2) mempersiapkan materi Uji Kompetensi; 3) membantu mempersipkan sarana dan prasarana Uji Kompetensi di tingkat pusat dan daerah; 4) mengkoordinasikan pelaksanaan Uji Kompetensi baik di tingkat pusat dan daerah; 5) membantu menetapkan standar kelulusan penilaian kelululusan pelaksanaan Uji Kompetensi; dan 6) menginformasikan pelaksanaan Uji Kompetensi kepada peserta Uji Kompetensi. 4. Tim Pengawas Uji Kompetensi Tim Pengawas dibentuk untuk membantu Sekretariat Uji Kompetensi dalam penyelenggaraan Uji Kompetensi di tingkat pusat dan daerah, yang beranggotakan paling kurang 5 (lima) orang.

- 14 - BAB III PESERTA DAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI A. PESERTA UJI KOMPETENSI 1. Peserta Uji Kompetensi Penyesuaian/ inpassing adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan diangkat ke dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum yang telah lulus seleksi administrasi penyesuaian/ inpassing yang diselengarakan oleh Instansi Pembinan Penyuluh Hukum. 2. Peserta Uji Kompetensi diharuskan membawa laptop yang dapat mengakses internet. 3. Peserta harus hadir pada tempat yang ditentukan dan melakukan registrasi 30 (tiga puluh) menit sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi dimulai. B. PELAKSAAN UJI KOMPETENSI 1. Sekretariat Tim Uji Kompetensi melakukan pendataan dan verifikasi administrasi paling lama 14 (empat belas) hari keija untuk menentukan peserta Uji Kompetensi; 2. Sekretariat Tim Uji Kompetensi dengan persetujuan Tim Uji Kompetensi hal-hal sebagai berikut: 1) menetapkan Jadwal Uji Kompetensi; 2) menetapkan tempat pelaksanaan Uji Kompetensi, terdiri dari: (1) Tingkat pusat bertempat di Badan Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; (2) Tingkat daerah bertempat di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. 3) menginformasikan waktu dan tempat pelaksanaan Uji Kompetensi paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi melalui laman resmi Kementerian Hukum dan HAM, setiap priode pelaksanaan Uji Kompetensi; 3. Sekretariat Tim Uji Kompetensi menyiapkan dan melaporkan hasil pelaksanaan Uji Kompetensi paling lambat 10 (sepuluh) hari Kerja Kepada Tim Uji Kompetensi; 4. Tim Uji Kompetensi menyelanggarakan rapat pleno untuk menetapkan dan memutuskan hasil Uji Kompetensi paling lama 14

- 15 - (empat belas) hari kerja pada setiap periode pelaksanaan Uji Kompetensi serta menyampaikan laporan hasil uji kompetensi kepada Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi Penyuluhan Hukum pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan tembusan kepada Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi kepegawaian di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan instansi lain selain Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; 5. Sekretariat Tim Uji mengumumkan hasil Uji Kompetensi, setelah memperoleh persetujuan Ketua Tim Uji Kompetensi dan ditandatangi oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi Penyuluhan Hukum; 6. PNS yang telah dinyatakan lulus uji kompetensi diberikan sertifikat yang ditandatangani oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi Penyuluhan Hukum dan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Kementerian Hukum atas nama Menteri; 7. Keputusan Tim Uji kompetensi adalah final dan tidak dapat diganggu gugat. 8. PNS yang telah memperoleh sertifikat sebagaimana dimaksud pada angka 5 diusulkan untuk diangkat ke dalam jabatan fungsional penyuluh hukum Kepada Menteri Cq. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan disertai persetujuan teknis sesuai format 1 (satu) dari Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi Penyuluhan Hukum; dan 9. Bagi PNS lain selain instansi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, disampaikan kepada bagian yang membidangi Kepegawaian pada Sekretariat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. C. MATERI UJI KOMPETENSI Materi Uji Kompetensi Penyesuaian/ Inpassing ke dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum terdiri dari: 1. Pancasila dan UUD NKRI 1945; 2. budaya hukum; 3. tugas pokok dan fungsi penyuluhan hukum; 4. komunikasi;

- 16-5. kerjasama masyarakat/instansi; 6. pengetahuan hukum; 7. pola penyuluhan hukum; dan 8. sikap/perilaku. D. METODE UJI KOMPETENSI Pelaksanaan Uji Kompetensi Penyesuaian/Inpassing Ke Dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum menggunakan Metode CBT (Computer Base Test) dan Wawancara. E. STANDAR PENILAIAN KELULUSAN 1. Standar penilaian kelulusan Uji Kompetensi Penyesuaian/inpassing Ke Dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum didasarkan pada 3 (tiga) kategori, sebagai berikut : 1) Penilaian dengan angka tinggi, ditetapkan dengan angka 81 sampai dengan 100; 2) Penilaian dengan angka sedang, ditetapkan dengan angka 71 sampai dengan 80; dan 3) Penilaian dengan angka rendah, ditetapkan dengan angka 70 ke bawah. 2. Prosentase penilaian Uji Kompetensi Penyesuaian/ inpassing dalam Jabatan fungsional Penyuluh Hukum, sebagai berikut : 1) Penyuluh Hukum Ahli Pertama a) tes tertulis sebanyak 80%; b) wawancara sebanyak 20%. 2) Penyuluh Hukum Ahli Muda a) tes tertulis sebanyak 70%; b) wawancara sebanyak 30%. 3) Penyuluh Hukum Ahli Madya a) tes tertulis sebanyak 60%; b) wawancara sebanyak 40%. 4) Penyuluh Hukum Ahli Utama a) tes tertulis sebanyak 50%; b) wawancara sebanyak 50%.

- 17 - BAB IV PENUTUP 1. Pedoman ini merupakan pedoman bagi pemangku kepentingan yang membidangi Penyuluhan Hukum di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. 2. Pedoman ini bersifat dinamis dan akan disempurnakan apabila terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang mengatur jabatan fungsional Penyuluh Hukum. 3. Pedoman ini diberlakukan secara efektif pada saat ditetapkan. MENTERI HUKUM DAN HA] REPUBLIK INDONESIA, U MANUSIA ASONNA H. LAOLY

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN/ INPASSING, PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI DAN PENETAPAN KEBUTUHAN DALAM RANGKA PENYESUAIAN/ INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH HUKUM ANGKA KREDIT KUMULATIF PENYESUAIAN /INPASSING KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH HUKUM ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN GOLONGAN STTB / IJAZAH ATAU YANG KURANG 4 NO. 2 3 / RUANG SETINGKAT 1 1TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN / LEBIH 1 2 3 4 5 6 7 8 1 III/a SARJANA / D IV 100 106 118 130 142 2 III/b SARJANA / D IV 150 154 165 178 190 III/c MAGISTER (S.2) 150 155 168 181 195 3 SARJANA / D IV 200 214 237 261 285

- 19 - ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN GOLONGAN STTB / IJAZAH ATAU YANG KURANG 4 NO. 2 3 / RUANG SETINGKAT 1 1TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN / LEBIH MAGISTER (S.2) 200 214 239 DOKTOR (S-3) 264 290 200 216 241 268 294 4 Ill/d SARJANA / D IV 300 309 332 356 380 MAGISTER (S.2) 300 310 334 DOKTOR (S-3) 359 385 300 311 336 363 390 5 IV/a SARJANA / D IV 400 415 450 486 522 MAGISTER (S.2) 400 416 453 490 527 DOKTOR (S-3) 400 418 456 494 532 6 IV/ b SARJANA / D IV 550 558 593 629 665 MAGISTER (S.2) 550 559 595 632 670 DOKTOR (S-3) 550 560 598 636 674 7 IV/c SARJANA / D IV 700 698 731 765 798 MAGISTER (S.2) 700 699 733 768 803 DOKTOR (S-3) 700 700 735 771 807 8 IV/d SARJANA / D IV 850 855 902 948 988 MAGISTER (S.2) 850 856 903 949 993 DOKTOR (S-3) 850 857 904 950 997

- 20 - ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN GOLONGAN STTB / IJAZAH ATAU YANG KURANG 4 NO. 2 3 / RUANG SETINGKAT 1 1TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN / LEBIH 9 IV/e SARJANA S/D DOKTOR 1050 1050 1050 1050 1050 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDO / YASONNA H. LAOLY

- 21 - Format 1 (KOP SURAT) Tempat..., tanggal... Nomor Sifat Hal Persetujuan pegawai yang akan diangkat dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum melalui penyesuaian/ inpassing Kepada Yth. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI Jalan H. R. Rasuna Said, Kavling 6-7, Kuningan, Jakarta Selatan Sehubungan dengan pelaksanaan pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum melalui penyesuaian / inpassing, bersama ini kami sampaikan pegawai yang telah memenuhi persyaratan sebagai berikut : No Nama Lengkap dan Gelar NIP Pangkat / Gol. Ruang Jabatan Unit Kerja / Instansi Pendidi kan Jabatan Fungsional Yang Diusulkan Ket 1. Penyuluh Hukum 2. Penyuluh Hukum 3. Penyuluh Hukum Pegawai Negeri Sipil sebagaimana tersebut diatas, dinyatakan telah dan masih melaksanakan tugas dibidang penyuluhan hukum/ bidang yang mempunyai tugas pokok dan fungsinya penyebarluasan informasi hukum/ peraturan perundang-undangan serta disetujui untuk mengikuti proses pengangkatan dalam jabatan fungsional Penyuluh Hukum melalui penyesuaian/ inpassing.

- 22 - Atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih. (Jabatan) (Nama) NIP

- 23 - Format 2 (KOP SURAT) SURAT PERNYATAAN TIDAK SEDANG DALAM PROSES PEMERIKSAAN DAN/ATAU SEDANG MENJALANI HUKUMAN DISIPLIN TINGKAT SEDANG / BERAT Yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Nama 2. NIP 3. Pangkat/Gol. Ruang 4. Jabatan Kepala Kantor Wilayah/Sekretaris Unit Utama/ Pejabat yang Berwenang atau minimal Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) 5. Unit Kerja 6. Instansi Dengan ini menyatakan bahwa : 1. Nama : 2. NIP : 3. Pangkat/Gol. Ruang : 4. Jabatan : 5. Unit Kerja : 6. Instansi : Tidak sedang dalam proses pemeriksaan dan/atau sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang/ berat. Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

- 24 - Jakarta, (Jabatan) 2017, (Nama) NIP

- 25 - Format : 3 SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENDUDUKI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH HUKUM Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : NIP Pangkat / Gol. Ruang Jabatan Unit Kerja Instansi Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bersedia diangkat dan menduduki Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, apabila tidak melaksanakan tugas sebagai pejabat fungsional penyuluh hukum. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan ditandatangani di atas materai untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui, Atasan Langsung (Jabatan) Tempat..., tanggal Yang Membuat Pernyataan, (Materai 6000) NIP (Nama) NIP (Nama)

- 9 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 Desember 2017 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,- Y, 'NA H. LAOLY Diundangkan di Jakarta / pada tanggal 'fj - Q\- DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIC INDONESIA, WIDOD '] 'JAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN (V.\ NOMOR 4 /