BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini. Beberapa makanan kuliner yang ada di Riau berupaasam Pedas Ikan Patin,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kondisi geografis Indonesia menyebabkan adanya keanekaragaman,

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia sekarang ini, siapa yang tidak mengenal yoghurt, minuman yang sudah menjadi

PELUANG BISNIS MAKANAN OLAHAN BUAH DURIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II PERANCANGAN MEDIA PROMOSI KULINER TRADISIONAL ACEH

ABSTRAK. Perancangan Program Promosi Wisata Air Kota Palembang melalui Pulau Kemaro dan Perahu Bidar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

II. METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dan dilestarikan agar tidak hilang ditelan waktu. Banyak

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1"Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sumber buku karangan Nirwabda Wow Building, 2014 : 88 2 Ibid : 88

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kudapan sekali-pun dapat ditemukan hampir di setiap pelosok kota ini. Selain

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya adalah sebanyak jiwa (Kotabaru Dalam Angka 2014).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

10 Kuliner Khas Palembang yang tak boleh dilewatkan!

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Rebranding Usaha Pindang Bandeng Presto Sari Rasa Pak Kumis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci : Geplak, Tradisional, Bantul, Promosi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2.8 Analisa SWOT Definisi Segmentation, Targeting, dan Positioning Pasar Perilaku Konsumen Psikologi Orang Dewasa...

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

ABSTRAK PERANCANGAN PROMOSI SANGGAR TARI RINEKASARI UNTUK MENARIK MINAT ANAK DI BANDUNG TERHADAP SENI TARI TRADISIONAL

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 1

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Salah satu bisnis industri makanan yang terus merangkak naik

TUGAS KARYA ILMIAH MEMBANGUN BISNIS KULINER MASAKAN PADANG. : Dwi Hermanto NIM : KELAS : S1 T1 02 JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. sektor perdagangan, sektor perekonomian, dan sektor transportasi. Dari segi. transportasi, sebelum ditemukannya mesin, manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PELUANG BISNIS MAKANAN KHAS DAERAH KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya anak muda pada jaman sekarang, mereka cenderung lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. (Capsicum annum L) atau cabai merah merupakan tanaman musiman yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sunda melengkapi keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia. Kujang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang kaya dalam berbagai hal. Beragam sumber daya alam, budaya, bahasa, dan aspek lainnya yang berbedabeda tersebar dari Sabang hingga Merauke. Indonesia sendiri termasuk negara dengan ragam suku dan budaya terbanyak di dunia. Banyaknya keanekaragaman budaya ini menjadi faktor utama yang patut dibanggakan oleh negara kita. Salah satu suku yang berkembang di Indonesia adalah suku Melayu. Suku ini banyak tersebar di seluruh daerah Indonesia seperti Jakarta, Kepulauan Riau dan Bangka-Belitung. Namun sebagian besar bertempat tinggal di Kalimantan bagian Barat dan Sumatera, terutama di Sumatera Selatan yang memiliki jumlah populasi terbesar di Indonesia. Provinsi Sumatera Selatan merupakan provinsi yang masih sangat kental budaya melayunya. Hal ini dikarenakan lokasinya yang bersebelahan dengan Malaysia. Selain itu, Palembang, sebagai ibukota Sumatera Selatan merupakan salah satu kota tertua di Indonesia dan merupakan lokasi dari kerajaan Sriwijaya, salah satu kerajaan Budha-Melayu terbesar dalam sejarah kerajaan di Indonesia. Selama ini, jika membicarakan Sumatera Selatan, orang-orang banyak yang hanya mengetahui tentang kota Palembang saja. Padahal masih banyak kota-kota lainnya yang juga memiliki potensi pariwisata yang besar, namun masih jarang terdengar oleh banyak orang, contohnya adalah kota Lahat. Kota Lahat merupakan sebuah kota kecil yang berada di provinsi Sumatera Selatan. Meskipun kecil, kota ini memiliki banyak potensi pariwisata, seperti wisata alam yang sangat terkenal yaitu Bukit Telunjuk dan beberapa air terjun, wisata purba yaitu situs peninggalan megalitikum, serta wisata seni dan budaya Universitas Kristen Maranatha 1

seperti Tari Sambut dan Tari Rai-Rai. Sebagian besar tradisi di kota ini masih mengandung tradisi Melayu yang kental, mulai dari bahasa, tarian, pakaian khas daerah sampai kuliner. Wisata kuliner di kota Lahat sangat beragam macamnya. Mulai dari makanan khas Indonesia seperti nasi goreng, bubur ayam, sate, dan masakan padang, ada juga makanan tradisional khas Lahat seperti nasi lemang, pindang patin, dan tebu belok. Yang paling terkenal dari kota Lahat ini sendiri adalah buah duriannya. Jika sudah memasuki musimnya, raja buah ini biasanya dijual dengan harga murah. Rasanya pun tidak kalah enak dengan durian yang biasa dijual di supermarket dengan harga sangat mahal. Di kota Lahat, biasanya durian ini diolah menjadi berbagai makanan seperti lempuk durian, kolak durian, dan tempoyak. Dari ketiga makanan olahan durian khas Melayu ini, yang paling jarang diketahui oleh masyarakat adalah tempoyak. Di kota Lahat, tempoyak merupakan salah satu kuliner yang digemari karena tahan lama, enak dan bisa dijadikan bumbu masakan dengan banyak variasi bahan. Selain itu, tempoyak bisa dikonsumsi mentah atau dijadikan sambal dan dimakan dengan nasi putih. Biasanya, tempoyak ini dijual di pasar-pasar tradisional dalam kemasan botol plastik atau jika pepes ikan, biasanya dalam balutan daun pisang. Tempoyak merupakan salah satu dari banyak kuliner khas Melayu yang sangat disukai oleh suku Melayu. Sayangnya, potensi makanan khas ini sedikit berkurang di luar Sumatera dan Kalimantan. Bahkan di kota Lahat sendiri popularitasnya mulai menurun, karena munculnya modernisasi dan budaya serba instant. Upaya dari pemerintah untuk mempromosikan makanan khas Melayu di kota Lahat ke luar kota juga belum maksimal. Jika tempoyak ini bisa diperkenalkan kepada masyarakat luar Sumatera dan non-melayu, maka tempoyak akan semakin diketahui oleh orang banyak serta mengangkat popularitasnya sebagai makanan khas Melayu. Universitas Kristen Maranatha 2

1.2. Permasalahan dan Ruang Lingkup Munculnya modernisasi dan budaya yang serba instant serta belum maksimalnya upaya pemerintah daerah untuk mempromosikan tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat membuat popularitasnya menurun dan semakin tidak diketahui oleh masyarakat di luar Sumatera. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka rumusan masalah perancangan dalam penulisan ini, adalah bagaimana cara memperkenalkan tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat sehingga semakin dikenal oleh banyak orang dan mengangkat popularitasnya? 1.3. Tujuan Perancangan Setelah mengetahui rumusan permasalahan perancangan, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa tujuan dari perancangan ini adalah memperkenalkan tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat sehingga semakin dikenal oleh banyak orang dan mengangkat popularitasnya melalui promosi. 1.4. Manfaat Perancangan Dalam perancangan ini, penulis menemukan manfaat yang didapatkan jika popularitas tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat meningkat. Manfaat tersebut adalah: a. Tempoyak akan dikenal sebagai kuliner khas kota Lahat sehingga Badan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) daerah dapat membudayakan masyarakat kota Lahat untuk memproduksi tempoyak. b. Dengan semakin giatnya UKM yang bergerak dan semakin banyak masyarakat yang dibudayakan, maka daerah dan kota Lahat akan semakin berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas, serta membuka peluang semakin besarnya jumlah turis dan pendatang di kota Lahat. c. Dengan memperkenalkan kota Lahat sebagai kota yang memiliki kuliner khas Melayu, masyarakat suku Melayu di luar kota Sumatera akan dapat berkunjung ke kota Lahat dan menikmati kuliner khas Melayu. Universitas Kristen Maranatha 3

1.5. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Untuk mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai tempoyak, maka sumber data yang diperoleh didapatkan dengan cara sebagai berikut: a. Wawancara Metode digunakan untuk mengetahui tentang tempoyak sebagai makanan khas melayu dan potensinya yang bisa diperkenalkan kepada masyarakat luar Sumatera. b. Studi Pustaka Metode ini digunakan untuk mencari data dari buku & situs yang dibutuhkan untuk mendukung penulis dalam perancangan promosi ini. c. Observasi Metode ini dilakukan untuk mengamati kondisi pasar dan popularitas tempoyak, serta minat masyarakat dalam mengkonsumsi kuliner khas Melayu. d. Kuesioner Metode kuesioner dipilih untuk mendapatkan data pendukung serta mengetahui respon dari masyarakat (responden) Universitas Kristen Maranatha 4

1.6. Skema Perancangan PROMOSI TEMPOYAK PONISIH SEBAGAI KULINER KHAS MELAYU DARI KOTA LAHAT LATAR BELAKANG Munculnya modernisasi dan budaya yang serba instant serta belum maksimalnya upaya pemerintah daerah untuk mempromosikan tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat membuat popularitasnya menurun dan tidak diketahui oleh masyarakat di luar Sumatera dan Kalimantan. PERMASALAHAN Bagaimana cara memperkenalkan tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat sehingga semakin dikenal oleh banyak orang dan mengangkat popularitasnya? TUJUAN PERANCANGAN Memperkenalkan tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat sehingga semakin dikenal oleh banyak orang dan mengangkat popularitasnya melalui promosi. PENGUMPULAN DATA 1. Wawancara 2. Studi Pustaka 3. Observasi 4. Kuesioner STRATEGI MEDIA Instagram Website Poster Flyer Booth Standing Banner Gimmick PERANCANGAN PROMOSI ANALISIS DAN SOLUSI KONSEP PERANCANGAN STRATEGI KOMUNIKASI PERANCANGAN SEGMENTASI Usia 25-40 tahun Perempuan Penyuka kuliner dan durian Kalangan menengah Pengguna aktif media sosial TARGETING Wanita berusia 25-40 tahun yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, karyawan atau pegawai swasta. Menyukai buah durian dan olahannya. Memiliki hobi kuliner dan suka memasak. Serta aktif menggunaka n media sosial. POSITIONING Tempoyak Ponisih adalah makanan khas Melayu yang tebuat dari durian yang difermentasi, homemade dengan menggunakan resep yang sudah dipertahankan selama lebih dari sepuluh tahun dan merupakan pelopor tempoyak pertama di Indonesia. LANDASAN TEORI 1. Makanan Khas Melayu 2. Teori Branding 3. Teori Packaging 4. Teori Promosi 5. Teori Media Sosial KOMUNIKASI Tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat TUJUAN AKHIR Perancangan promosi melalui media sosial yang menarik sesuai dengan ketertarikan masyarakat agar mengenal tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat dan mengangkat popularitasnya. Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber: Penulis 2016) Universitas Kristen Maranatha 5