BAB V PEMBAHASAN. A. Mekanisme Penetapan Harga Komoditas Pokok Pada Pasar Wage

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. A. Mekanisme Penetapan Harga Jual Kerajinan Marmer pada UD. Tukul Jaya

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV METODE FULL COSTING DALAM PENETAPAN HARGA JUAL PADA USAHA KERUPUK RAMBAK DWIJOYO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Praktik Jual Beli Produk atau Barang Replika di Darmo Trade

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME JUAL BELI IKAN LAUT DALAM TENDAK

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kebutuhan hidup manusia merupakan sesuatu alami (fitrah) yang

BAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV PENUTUP. Setelah melalui uraian teori dan analisis, maka dalam penelitian diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa pada. setiap aktivitas kehidupan terutama pada kegiatan ekonomi yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sepeda motor yang di jual di beberapa showroom, baik secara tunai

BAB I PENDAHULUAN. segala aspek kebutuhan hidupnya, dan yang akan menjamin akan. meliputi bidang aqidah, akhlak dan muamalat. 1

Dan juga dalam Q.S An-Nisa;

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 1 2 Ibid, hlm. 2 3 Sukarno Wibowo, Dedi Supriadi, Ekonomi Mikro Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan bank syariah di Indonesia masih perlu disosialisasikan kepada

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik produk unggas yang dapat diterima oleh masyarakat, harga yang

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

SISTEM PENGAMBILAN KEUNTUNGAN AKAD JUAL BELI DALAM HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

PROFIT ORIENTED VS BERKAH ORIENTED

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa pembangunan yang semakin berkembang seperti sekarang. ini, pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia telah banyak

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan, juga sebagai upaya untuk memeratakan hasil-hasil. pembangunan yang telah dicapai. Di sektor-sektor penting dalam

BAB II LANDASAN TEORI. menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat kota-kota besar. Untuk memenuhi keinginan dan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI

BAB IV. Surat Keputusan Pemkot Surabaya tentang Ijin Pemakaian Tanah (IPT/ berwarna ijo/surat ijo) dengan cara sewa tanah negara yang dikuasai Pemkot

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

Strategi Penetapan Harga

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah merupakan bisnis yang menjanjikan dan semoga bukan

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia, merupakan makhluk yang paling. sempurna, dengan dikarunia akal pikiran, paling disempurnakan sehingga

BAB I PENDAHULUAN. utama yaitu, menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan memberikan. Perbankan syariah atau perbankan Islam merupakan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. Sapi Indonesia, 6 November 2012,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini, pertumbuhan ekonomi dunia semakin meningkat sejalan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bervariasi dan semakin selektif. Melihat hal ini perusahaan pun berlomba

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB V PEMBAHASAN. Enggal Jaya di Desa Dawung Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri dalam

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang cukup besar. Bahkan pada bulan Ramadhan nilainya akan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SETATUS UANG MUKA YANG HANGUS DALAM PRAKTEK JUAL BELI ANAKAN BURUNG LOVE PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi kaum wanita. Kecantikan merupakan harta yang

BAB IV ANALISIS KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN MUSLIM DALAM UPAYA MENCAPAI KESUKSESAN USAHA. A. Analisis Karakteristik Wirausahawan Muslim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. memproduksi barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar dan bervariasi. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang ini sedang menghadapi persaingan yang semakin tajam dan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Mekanisme Penetapan Harga Komoditas Pokok. penjual maupun bagi pembeli. Harga dalam bahasa arab tsaman dan price

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS FIKIH MAZHAB SYAFII TERHADAP PRAKTIK JIAL BELI HARGA SEPIHAK

BAB IV PRAKTIK JUAL BELI INTAN DENGAN PERANTARA DI PASAR INTAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

I. PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang harus

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. budaya masyarakat sudah mulai bergeser dan beralih ke pasar modern ritel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Penetapan Harga Bensin Eceran di desa Tanjung Baru. Kecamatan Merbau Mataram Lampung Selatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN. PENYELENGGARA PERJALANAN UMRAH DAN HAJI PLUS (Studi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN A. Mekanisme Penetapan Harga Komoditas Pokok Pada Pasar Wage Tulungagung Dalam bab ini akan disajikan beberapa uraian pembahasan yang sesuai dengan hasil penelitian. Data - data diperoleh dari pengamatan wawancara mendalam serta dokumentasi sebagaimana telah peneliti deskripsikan pada analisis data kualitatif yang kemudian diidentifikasi agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pengamatan wawancara telah dilaksanakan yaitu mengumpulkan data mengenai Mekanisme Penetapan Harga Komoditas Pokok Pada Pasar Wage Tulungagung. Sesuai dengan data yang diperoleh harga memegang peranan penting dalam pemasaran baik itu bagi penjual maupun bagi pembeli. 78 Harga suatu produk haruslah menutupi biaya untuk produksi dan pemasaran barang tersebut. Harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang dijual. 79 78 Muslim, SKRIPSI, Mekanisme Harga Menurut Hlm. 10 79 Rozmizal, SKRIPSI. Mekanisme Penentuan Harga Jual Ayam Pedaging (Broiler) Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam Hlm. 31 100

101 Mekanisme penetapan harga barang dagangan yang dibuat oleh para pedagang di Pasar Wage Tulunggaung berdasarkan: 1. Going Rate Princing (Penetapan Harga Berdasarkan Harga Yang Berlaku) Perusahaan mendasarkan harganya pada harga yang ditawarkan rata rata pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaanya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dari pesaing utamanya. Itu yang berlaku di para pedagang pasar juga biasanya para pedagang menggunakan harga pasaran yang ada agar lebih adil diantara para pedagang lainya, tetapi juga ada pedagang lain yang mempunyai harga tersendiri. 2. Value Princing Value Princing adalah kebijakan harga yang kompetitif atas barang yang berkualitas tinggi. Dengan ungkapan ono rego ono rupo, artinya : barang yang baik pasti harganya mahal. Tidak hanya menggunakan teori yang diatas para pedagang juga menggunakan teori ini, yaitu mempunyai harga tersendiri karena kualitas yang tinggi. Biasanya para pedagang yang menggunakan teori ini sudah memperhitungkan banyak hal, karena harga yang mereka tetapkan lebih tinggi yang disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut bisa saja dari

102 kualitas barang, cara mendapatkanya, kelangkaan barang, banyaknya permintaan dan musiman. Harga tidak berlaku tetap bisa berkurang dan bertambah, hal ini dikarenakan adanya Mekanisme pasar. Adanya permintaan dan penawaran. Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan: makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Sifat hubungan seperti itu disebabkan karena kenaikan harga menyebabkan para pembeli mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami kenaikan harga. Sebaliknya, apabila harga turun maka orang mengurangi pembelian terhadap barang lain yang sama jenisnya dan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami penurunan harga. Permintaan pasar yang tinggi terhadap kebutuhan pokok mengakibatkan banyak konsumen yang harus pintar pintar mencari bahan yang murah di pasar. Sementara kebutuhan terus berjalan setiap harinya untuk dikonsumsi, banyak juga konsumen yang mengeluh ke pedeagang menagapa harganya terus naik. Apalagi ini sudah mendekati hari raya idul fitri atau ramadhan maka kebutuhan kebutuhan pokok akan semakin naik dan langka. Perubahan juga dipengaruhi oleh Penawaran, hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga suatu barang,

103 semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Jika harga kebutuhan pokok dipasar mengalami penurunan maka produsen akan mengurangi jumlah produksinya, jika harga kebutuhan pokok dipasar naik maka produsen akan menaikan jumlah produksinya. B. Apa Saja yang Mempengaruhi Penetapan Harga Komoditas Pokok pada Pasar Wage Tulungagung Barang - barang yang dijual oleh pedagang bisa dikatakan sangatlah bervariasi, karena yang dijual adalah barang-barang kebutuhan pokok. Pedagang Pasar Wage dalam menetapkan harga sudah sesuai dengan standar dan hampir sama di antara pedagang lainya. Kisaran harga yang ditawarkan hampir sama antar pedagang, meski ada beberapa pedagang yang mengambil kisaran harga lebih tinggi. Pada pedagang sayuran yaitu pada ibu sukarti, belia berjualan sudah hampir 17 tahun sebagai pedagang sayuran, ibu sukarti mempunyai pendapatan sekitar Rp.100-200 ribu perharinya, ibu sukarti mengambil laba dari penjualan sekitar Rp.500, ibu memasarkan dagangnya dengan memberikan sayuran yang masih segar dan memberikan sedikit potongan harga ke pada pembeli. Biasanya para pedagang dengan pembeli berusaha akrab dan mendekatkan kepada pembeli, memberikan potongan harga, dan menggap

104 pembeli sebagai keluarganya sendiri. Serta pedagang harus selalu aktif dengan pembeli dan harus selalu memenuhi selera pembeli. Tempat seringkali yang menjadi perhatian dari para calon pembeli yang khususnya pembeli yang ingin datang ke pasar tradisional. Beberapa pembeli memang sebagain tidak memperdulikanya, akan tetapi sebaliknya para pedagang pasar tradisional harus lebih memperhatikan. Karena itu adalah salah satu faktor kenyaman para pembeli. Jika pembeli merasa nyaman maka pembeli akan merasa senang dan pasti akan kembali lagi untuk berbelanja. Namun jika pedagang bersikap acuh dan tidak peduli maka pedagang sendiri yang akan merugi, karena pembeli merasa tidak nyama dan itu pasti akan menguragi pendapatan para pedagang sendiri. Pelayanan sistem pengawasan kualitas produk di pasar wage harus dibangun secara serius oleh seluruh pedagang pasar untuk menghilangkan kesan dari para calon pembeli seolah-olah akan tertipu kalau membeli barang di pasar wage. Disinilah perlunya para pedagang di pasar wage terus menjaga konsistensinya keramahan dan kecepatan dalam melayani konsumen. Pelayanan yang berkualitas akan menjadi instrument transaksional dan promosional terbaik dan sekaligus termurah serta mampu meningkatan kepuasan konsumen. Selain faktor tempat terdapat beberapa faktor juga yang mempengaruhi penetapan harga. Diantaranya seperti yang di katakan oleh Bapak Mualim, beliau mengatakan bahwa banyak faktor yang harus dipertimbangkan untuk

105 menetapkan harga. Faktor faktor itu diantaranya tergantung dari banyaknya barang, banyaknya permintaan, biaya transport, biaya pemeliharaan, panjangnya rantai distribusi yang menyebabkan disetiap distribusi mengambil keuntungan dan harga akan naik. Selain faktor faktor tersebut terdapat pula berbagai macam faktor menurut para pedagang lainya, karena setiap pedagang mempunyai pernyataan tersendiri tergantung barang daganganya juga. Beda barang dagangan maka faktor yang mempengaruhi juga akan berbeda. Penjelasan tersebut didasarkan pada faktor yang mempengaruhi penetapan harga menurut Stanton. Prosedur dalam penetapan harga barang atau jasa, yang ditawarkan setiap perusahaan tidak menggunakan prosedur yang sama dalam penetapan harga dimana menurut Stanton bahwa penetapan harga meliputi 5 tahap, yaitu: 1. Mengestimasi permintaan barang tersebut pada tahap ini seharusnya produsen perlu membuat estimasi permintaan barang atau jasa yang dihasilkan secara total. Hal ini untuk lebih memudahkan dilakukan terhadap permintaan barang yang ada dibandingkan dengan permintaan barang baru. Pengestimasian tersebut dapat dilakukan dengan jalan: Menentukan harga yang diharapkan (expected price), Mengestimasikan volume penjualan pada berbagai tingkat. 2. Mengetahui lebih dahulu reaksi dalam persaingan kebijaksanaan penentuan harga tentu harus memperhatikan

106 kondisi persaingan yang ada di pasar serta sumber-sumber penyebab lainnya. Adapun sumber-sumber persaingan yang ada dapat berasal dari : Barang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain, Barang pengganti ( substitusi), Barang lain yang dibuat oleh perusahaan lain yang sama-sama menginginkan uang konsumen. 3. Menentukan market share yang dapat diharapkan. Bagi perusahaan yang ingin bergerak dan maju lebih cepat tentu selalu mengharapkan market share yang lebih besar. Untuk mendapatkan market share yang lebih besar harus ditunjang oleh kegiatan promosi dan kegiatan lain dari persaingan non harga, disamping dengan penentuan harga tertentu. Usaha peningkatan market share yang diharapkan tersebut akan sangat dipengaruhi oleh kapasitas produksi yang ada, biaya ekspansi dan mudahnya memasuki persaingan. 4. Memilih strategi harga untuk mencapai target pasar ada beberapa strategi harga yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai target pasar yang sesuai yaitu: Skim the cream pricing (penetapan harga penyaringan). Kebijakan penetapan harga ini memiliki tujuan untuk menutupi biaya pengembangan dan promosi. Penetration pricing ( penetapan harga penetrasi) Kebijakan penetapan harga ini bertujuan untuk mencapai

107 volume penjualan yang sebesar-besarnya dalam waktu relatif singkat. 5. Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan faktor lainnya harus dipertimbangkan dalam penentuan harga adalah mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan dengan melihat barang, sistem distribusi dan program promosinya. Menurut Philip Kotler dan Amstrong yang dikutip oleh Marius mengatakan bahwa ada dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan dan menetapkan harga yaitu faktor lingkungan internal dan faktor lingkungan eksternal. C. Perspektif Ekonomi Islam Terhadap Penetapan Harga Komoditas Pokok pada Pasar Wage Tulungagung Islam sebagai agama memuat ajaran yang bersifat komprehensif dan universal. Komprehensif berarti syariah Islam merangkum seluruh aspek kehidupan, baik ritual (ibadah) maupun sosial (muamalah). Ibadah diperlukan untuk menjaga ketaatan dan keharmonisan hubungan manusia dengan kholiqnya. Adapun muamalah di turunkan untuk menjadi aturan main manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Universal bermakna syariat Islam dapat diterapkan dalam setiap waktu dan tempat dalam sampai akhir kelak. Universal ini tampak jelas dalam muamalah. Selain mempunyai cakupan luas dan fleksibel,

108 muamalah tidak membedakan antara muslim dan non muslim. Dalam konsep ekonomi Islam penetapan harga dilakukan oleh kekuatan-kekuatan pasar yaitu kekuatan permintaan dan penawaran. Dalam konsep Islam, pertemuan permintaan dengan penawaran tersebut haruslah terjadi secara rela sama rela, dalam artinya tidak ada pihak yang terpaksa untuk melakukan transaksi pada tingkat harga tertentu. Keadaan rela sama rela merupakan kebalikan dari keadaan aniaya yaitu keadaan dimana salah satu pihak senang diatas kesedihan pihak lainnya. Begitu pula yang diterapkan dalam penetapan harga barang dagangan oleh para pedagang pasar wage, mereka memberikan informasi yang lengkap tentang harga ada kenaikan harga, kualitas barang dagangan, kendala-kendala yang terjadi selama memperoleh barang dagangan. Para pedagang di pasar wage juga menjalankan sistem kejujuran, Di sini tidak ada unsur keterpaksaan dari pihak konsumen baik untuk membeli maupun untuk menyetujui harga yang ada di pasaran. Konsumen bebas untuk memilih membeli atau tidak. Para konsumen tidak merasa terbebani atau merasa terpaksa dengan harga yang di tentukan oleh para pedagang di pasar dengan kualitas dan pelayanan yang ramah dengan konsep kekeluargaan serta adanya proses tawar menawar. Hal ini memang benar jika melihat hasil wawancara dengan beberapa pedagang. Mereka melakukan transaksi atas dasar kesepakatan harga kedua belah pihak dengan cara tawar menawar terlebih dahulu

109 hingga menemukan harga yang disepakati keduanya.. Harga yang beredar di pasaran adalah harga yang umum dan wajar. Menurut Abu Yusuf mengenai mekanisme penentuan harga jual, yaitu Tidak ada batasan tentang murah dan mahal yang dapat dipastikan. Hal tersebut ada yang mengaturnya. Prinsipnya tidak bisa diketahui. Murah bukan karena melimpahnya makanan, demikian juga mahal tidak disebabkan oleh kelangkaan makanan. Murah dan mahal merupakan ketentuan Allah. Di zaman ibnu Taimiyah bahwa kenaikan harga seringkali diakibatkan oleh ketidakadilan para pelaku pasar. Pandangan ini ditolak oleh ibnu Taimiyah dengan mengungkapkan bahwa kenaikan harga tidak selamanya disebabkan zulm (ketidakadilan). Ada faktor lain yang mempengaruhinya yakni kekuatan pasar antara supply dan demand (penawaran dan permintaan). Para pedagang di pasar wage bisa saja menaikkan harga barang daganganya apabila harga dari pusatnya juga naik, karena ini harga di pasaran harga yang berlaku tidak tetap setiap harinya bisa berubah ubah tergantung kondisi dan musiman suatu barang. Bisa saja para pedagang juga menurunkan harga ketika permintaan di pasar melemah semakin maraknya barang tersebut sehingga banyak pedagang yang banting harga, dari pada tidak laku sama sekali akhirnya harga jual barang diturunkan. Pedagang di pasar wage juga membedakan pembeli yang membeli barang

110 secara grosir dan eceran, apabila pembeli grosir nantinya harga akan miring yaitu lebih murah disbanding pembeli eceran. Adanya harga yang adil telah menjadi pegangan mendasar dalam transaksi yang Islami. Keadilan ini diberikan antara produsen dan konsumen, produsen mendapat harga yang pantas atas produk yang dijualnya, sedangkan konsumen mendapat imbal balik dari uang yang mereka keluarkan yaitu kualitas produk yang sesuai dengan harganya. Pada intinya baik antara produsen dan konsumen sama-sama mendapatkan imbal balik sesuai dengan apa yang dikeluarkan dan mereka inginkan tanpa ada yang dirugikan, di ikuti dengan konsep ekonomi Islam yaitu transaksi rela sama rela. Dalam perspektif ekonomi islam ada beberapa aspek dalam penentuan harga jual suatu produk atau jasa, pertama tak seorang pun diperbolehkan menetapkan harga lebih tinggi atau lebih rendah ketimbang harga yang ada. Penetapan harga yang lebih tinggi akan menghasilkan eksploitasi atas kebutuhan penduduk dan penetapan harga yang lebih rendah akan merugikan penjual. Kedua Dalam segala kasus, pengawasan atas harga adalah tidak jujur. Ketiga Pengaturan harga selalu diperbolehkan. Keempat Penetapan harga hanya diperbolehkan dalam keadaan darurat. Ibn Taimiyah menjelaskan tiga keadaan dimana price intervension harus dilakukan : 1. Produsen tidak mau menjual barangnya kecuali pada harga yang lebih tinggi daripada regular market price, padahal

111 konsumen membutuhkan barang tersebut. Dalam keadaan ini pemerintah dipaksa untuk memaksa produsen agar mau menjual barangnya dan menentukan harga (price intervension) yang adil. 2. Produsen menawarkan pada harga yang terlalu tinggi menurut konsumen, sedangkan konsumen meminta pada harga yang terlalu rendah menurut produsen. Dalam keadaan ini pemerintah bisa menjadi mediator antara produsen dan konsumen, kemudian pemerintah harus mendorong kepada produsen dan konsumen untuk menentukan harga. 3. Pemilik jasa, misalnya tenaga kerja yang menolak bekerja kecuali pada harga yang lebih tinggi daripada harga pasar yang berlaku, sehingga pemerintah dapat melakukan intervensi dengan memaksa pemilik jasa untuk memberikan jasanya. Dari beberapa cara penetapan suatu harga yang dilakukan oleh para pedagang pasar wage tersebut memang sudah sesuai dengan ketentuan Ekonomi Islam. Dan sebagian pedagang sudah menerapkan, dilihat dari segi harga para pedagang pasar wage tidak terlalu tinggi dalam mengambil keuntungan hanya sekitar Rp.500,- itu berarti sesuai dengan apa yang Islam ajarkan selama ini. Dilihat dari segi produksi, juga sudah memenuhi kriteria syariah diantaranya tidak menjual barang-barang yang diharamkan, sepert akhohol, daging babi, dan barang-barang haram lainya.

112 Karena yang dijual oleh para pedagang hanya menjual kebutuhankebutuhan pokok sehari-hari yang di butuhkan oleh masyarakat, semisal sayuran-sayuran, buah-buahan, daging sapi, daging ayam dan kebutuhan sembako lainya. Dari segi promosi juga para pedagang tidak menggunakan sistem iklan, seles atau membagi-bagikan brosur untuk menawarkan jualanya kepada pembeli. Para pedagang hanya melakukan promosi dengan cara bertatap muka langsung dan memberikan potongan harga kepada konsumen. Akan tetapi dalam pelaksanaanya beberapa pedagang lain yang masih melakukan tindakan yang mencerminkan perbuatan yang tidak baik, yaitu mencampurkan baranganya yang baik dengan kualitas yang biasa saja. Ini sangat jelas sangat merugikan para konsumen yang membeli barang tersebut, karena para pedagang sudah tidak jujur, demi untuk keuntunganya sendiri. Memang disisi lain, para pembeli senang, karena memperoleh barang yang banyak karena memperoleh bonus dan potongan harga. Tapi disamping itu juga, para konsumen akan merasa dirugikan bila kejadian tersebut dilakuan secara terus menerus.

113 Dalam hal ini sesuai dengan surat Q.S. An-Nisa : 29. Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Q.S. An-Nisa : 29). Dalam surat diatas menerangkan bahwa orang yang beriman harus mendapatkan harta dan pendapatan harus dengan sesuai syariah islam salah satunya dengan berniaga yang mengedepankan kejelasan akadnya. Dengan adanya ketentuan secara ekonomi Islam, para pedagang diharapkan mampu menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam dan sesuai dengan ajaran Rasullah SAW.