BAB III METODE PENELITIAN. dengan variabel dependen berupa Carbon Emission Disclosure. manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2016.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage terhadap Corporate Social

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet ( Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan keragaman data untuk penelitian yang akurat. Pemilihan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode kuantitatif yaitu data sekunder dan didapat dari laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu:

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif tidak terlalu menitik beratkan pada kedalaman data, yang penting dapat

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. perdagangan, jasa, dan investasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, baik perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun Pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat (listing) di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui. menguji hipotesis dan kemudian diambil kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. September 2013 s.d selesai pada perusahaan partisipan Indonesian. pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN. statistik serta pengujian hipotesis yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Intellectual

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain (Ulum dan Juanda, 2016:78). Penelitian ini menganalisis hubungan antara variabel independen berupa Media Exposure, Tipe Industri, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan dengan variabel dependen berupa Carbon Emission Disclosure. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2016. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu (Ulum dan Juanda, 2016:84). Kriteria-kriteria dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang telah go publik dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai tahun 2016. 2. Perusahaan yang tidak memiliki situs web resmi. 3. Perusahaan yang memiliki situs web tapi eror. 4. Perusahaan yang tidak mempublikasikan annual report pada tahun 2016 30

31 5. Perusahaan yang tidak mengungkapkan emisi karbon (minimal mencakup satu kebijakan yang terkait dengan emisi karbon/gas rumah kaca atau mengungkapkan minimal satu item pengungkapan emisi karbon) pada annual report maupun suistainbility report. C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional C.1 Variabel Dependen Variabel dependen pada penelitian ini adalah Carbon Emission Disclosure. Dalam penelitian ini, Carbon Emission Disclosure diukur dengan menggunakan beberapa item yang diadopsi dari penelitian Choi et al (2013). Untuk mengukur sejauh mana pengungkapan karbon, Choi et al mengembangkan checklist berdasarkan lembar permintaan informasi yang diberikan oleh CDP (Carbon Disclosure Project). CDP adalah sebuah organisasi non-profit independen yang memegang volume terbesar informasi perubahan iklim (Climate Change) di dunia, yaitu lebih dari 3.000 organisasi di 60 negara. Checklist dibuat untuk menentukan tingkat pengungkapan sukarela terkait perubahan iklim dan emisi karbon yang tersedia dalam laporan. Choi et al menentukan lima kategori besar dalam perubahan iklim dan emisi karbon yang antara lain : risiko dan peluang perubahan iklim, emisi gas rumah kaca, konsumsi energi, pengurangan gas rumah kaca dan biaya, serta akuntanbilitas emisi karbon. Dalam lima kategori yang disebutkan, terdapat 18 item yang diidentifikasi. Berikut

32 checklist pengungkapan emisi karbon yang diadopsi oleh peneliti choi et al. : Tabel 3.1 Carbon Emission Disclosure Checklist KATEGORI Perubahan Iklim : Resiko dan Peluang Emisi Gas Rumah Kaca (GHG/Greenhouse Gas) Konsumsi Energi (EC/Energy Consumption) Pengurangan Gas Rumah Kaca dan Biaya (RC/Reduction and Cost) ITEM CC-1: Penilaian/deskripsi terhadap risiko (peraturan/regulasi baik khusus maupun umum) yang berkaitan dengan perubahan iklim dan tindakan yang diambil untuk mengelola risiko tersebut. CC-2: Penilaian/deskripsi saat ini (dan masa depan) dari implikasi keuangan, bisnis dan peluang dari perubahan iklim. GHG-1: Deskripsi metodologi yang digunakan untuk menghitung emisi gas rumah kaca (misal protocol GRK atau ISO). GHG-2: Keberadaan verifikasi eksternal kuantitas emisi GRK oleh siapa dan atas dasar apa. GHG-3: Total emisi gas rumah kaca (metrik ton CO2-e) yang dihasilkan. GHG-4: Pengungkapan lingkup 1 dan 2, atau 3 emisi GRK langsung. GHG-5: Pengungkapan emisi GRK berdasarkan asal atau sumbernya (misalnya: batu bara, listrik, dll). GHG-6: Pengungkapan emisi GRK berdasarkan fasilitas atau level segmen. GHG-7: Perbandingan emisi GRK dengan tahun-tahun sebelumnya. EC-1: Jumlah energi yang dikonsumsi (misalnya tera-joule atau PETA-joule). EC-2: Kuantifikasi energi yang digunakan dari sumber daya yang dapat diperbaharui. EC-3: Pengungkapan menurut jenis, fasilitas atau segmen. RC-1: Detail/rincian dari rencana atau strategi untuk mengurangi emisi GRK. RC-2: Spesifikasi dari target tingkat/level dan tahun pengurangan emisi GRK. RC-3: Pengurangan emisi dan biaya atau

33 tabungan (costs or savings) yang dicapai saat ini sebagai akibat dari rencana pengurangan emisi karbon. RC-4: Biaya emisi masa depan yang diperhitungkan dalam perencanaan belanja modal (capital expenditure planning). Akuntabilitas Emisi Karbon (AEC/Accountability of Emission Carbon) Sumber: Choi et al (2013) AEC-1: Indikasi dimana dewan komite (atau badan eksekutif lainnya) memiliki tanggung jawab atas tindakan yang berkaitan dengan perubahan iklim. AEC-2: Deskripsi mekanisme dimana dewan (atau badan eksekutif lainnya) meninjau kemajuan perusahaan mengenai perubahan iklim. Indeks Carbon Emission Disclosure dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Memberikan skor pada setiap item pengungkapan dengan skala dikotomi. b. Skor maksimal adalah 18, sedangkan skor minimal adalah 0. Setiap item bernilai 1 sehingga jika perusahaan mengungkapkan semua item pada informasi di laporannya maka skor perusahaan tersebut 18. c. Skor pada setiap perusahaan kemudian dijumlahkan. Contoh penilaian terhadap salah satu item checklist indeks Carbon Emission Disclosure yang diadopsi oleh peneliti choi et al pada salah satu perusahaan yaitu PT. Semen Baturaja Persero Tbk. Salah satu item yang diteliti yaitu GHG-3 : Total emisi gas rumah kaca (metrik ton CO2-e) yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

34 GAMBAR 3.1 Penilaian Item GHG-3 C.2 Variabel Independen 1. Media Exposure Media Exposure diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana nilai 1 untuk perusahaan yang lebih banyak mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan emisi karbon melalui website perusahaan, serta berbagai media pengungkapan seperti annual report, sustainability report, koran, dan berbagai media lainnya. Sedangkan nilai 0 sebaliknya.

35 2. Tipe Industri Yang menjadikan penelitian ini berbeda dengan peneliti sebelumnya adalah tipe industri yang diteliti adalah industri dasar, aneka industri dan industri barang konsumsi. Kebanyakan peneliti terdahulu hanya meneliti industri dasar atau industri barang konumsi saja. Tipe industri diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana nilai 1 untuk perusahaan termasuk dalam Industri yang intensif dalam menghasilkan emisi (Firms in emission intensive industries) sedangkan nilai 0 sebaliknya. 3. Profitabilitas Profitabilitas diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau profit dalam upaya meningkatkan nilai pemegang saham. Profitabilitas dapat diukur dengan berbagai ukuran diantaranya: ROE, ROA, ROI, NPM. Dalam penelitian ini, Profitabilitas diukur dengan menggunakan ROA (Return on Assets). ROA = Laba bersih setelah pajak Total Aset 4. Leverage Leverage dalam penelitian ini adalah kemampuan perusahaan terhadap hutang untuk membiayai kegiatan operasionalnya. Rasio leverage ini berhubungan dengan keputusan pendanaan perusahaan yang lebih memilih pembiayaan hutang dibandingkan modal sendiri. Perhitungan leverage menggunakan rumus Debt Equity Ratio (DER). Leverage = Total Hutang Total Ekuitas

36 5. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan diukur berdasarkan total aset. Mengacu pada penelitian sebelumnya Van De Burgwal dan Vieira (2014) ukuran perusahaan di ukur dari total aset yang ditransformasikan dalam bentuk logaritma dengan tujuan untuk menyamakan dengan variabel lain, karena nilai total aset perusahaan relatif lebih besar dibandingkan dengan variabel-variabel lain dalam penelitian ini. Maka ukuran perusahaan berdasarkan total aset bisa dihitung menggunakan log total aset. Size = Ln Total Aset D. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu data sekunder yang berupa bukti, rekaman dan laporan yang disusun dalam arsip yang dipublikasikan maupun tidak (Pradini, 2013). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data kuantitatif yang diperoleh dari www.idx.com. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan tahunan dan sustainability report perusahaan untuk periode 2016. E. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mendownload data dengan kategori dan klasifikasi dari berbagai sumber yang didapat dari web www.idx.com yaitu

37 laporan tahunan yang dipublikasikan oleh BEI yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Uji asumsi klasik meliputi uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas, uji normalitas, dan uji autokolerasi. F.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui tingkat pengungkapan perubahan iklim pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai minimum, nilai maximum, mean, dan standar deviasi. F.2 Pengujian Asumsi Klasik Untuk mendapatkan ketepatan model yang akan dianalisis perlu dilakukan pengujian atas beberapa persyaratan asumsi klasik yang mendasari model regresi. Tahapan analisis awal untuk menguji model yang digunakan dalam penelitian ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut : a. Uji Multikolionieritas Uji multikolionieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor

38 (VIF). Apabila nilai tolerance 0,1 atau nilai VIF 10, maka tidak terjadi gejala multikolonieritas. b. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier series residual saling berkorrelasi atau tidak. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Untuk mengetahui adanya autokorelasi atau tidak, pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson. Apabila nilai DW lebih besar dari batas atas dan kurang dari 4-du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi. c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi memiliki ragam yang homogen atau tidak. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskesdatisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskesdatisitas. Dalam penelitian ini menggunakan Uji Glejser mendeteksi adanya heteroskedastisitas dari tingkat signifikansi. Jika tingkat signifikansi berada diatas 5% berarti tidak terjadi heteroskedastisitas dan bila berada dibawah 5% berarti terjadi gejala heteroskedastisitas.

39 d. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel residual memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2013:161). Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov dengan α = 5%. F.3 Analisis Regresi Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan alat analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda (multiple regression analysis) dengan model persamaan sebagai berikut : Y= α + β1 Media_Exp + β2 Tipe_Ind + β3 ROA + β4leverage + β5 Size + e Keterangan : Y = Carbon Emission Disclosure Α = Konstanta β1- β6 = Koefisien Regresi Media_Exp = Media Exposure Tipe_Ind = Tipe Industri ROA = Return On Asset (Pengukuran unruk Profitabilitas) Leverage = Leverage (Total Debt/ Total Asset)

40 Size = Ukuran Perusahaan E = Error F.4 Pengujian Hipotesis Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel yang diketahui. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri atas media exposure,tipe industri, profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan. Sedangkan variable dependennya adalah Carbon Emission Disclosure (CED). Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima. a. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dapat menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

41 variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen. b. Uji Statistik t (t-test) Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji. Uji t dipakai untuk melihat signifikansi dari pengaruh independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Jika nilai probability F lebih kecil dari 0,10 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probability F lebih besar dari 0,10 maka Ho diterima dan menolak Ha. c. Uji Statistik F (F-test) Uji statistik F (F-test) atau uji simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,10. Jika nilai probability F lebih kecil dari 0,10 maka Ha diterima dan

42 menolak Ho, sedangkan jika nilai probability F lebih besar dari 0,10 maka Ho diterima dan menolak Ha.