BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136).

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2010:13)

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian eksperimen semu (Quasi experiment). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

multimedia, sedangkan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka disusun suatu metode penelitian dan desain penelitian, sehingga apa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode Snowball Drilling dalam strategi FIRE-UP, sedangkan kelas kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode menurut Sugiyono (2008:3) adalah cara yang dilakukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, Dan metode adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan Penelitian menurut Sugiyono (2013:1) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Arikunto (1998 : 151) berpendapat bahwa metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif yaitu Pre-Experimental Design, Desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh dikarenakan masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel independen (Sugiyono, 2011:109) 2. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah One group Pretest- Postest design. Suryabrata (2012:101) menyatakan bahwa dalam rancangan ini digunakan satu kelompok subjek. Pertama-tama dilakukan pengukuran, lalu dikenakan perlakuan untuk jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut : Pretest Treatment Posttest T 1 X T 2 Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Model Kelompok Pretes Variabel Postes Atas Model Drill Sedang Bawah T 1 X T 2

33 Keterangan : Model Drill Kelompok Atas Kelompok Sedang Kelompok Bawah T 1 X T 2 : : : : : : : Model Drill adalah model pembelajarana yang digunakan dalam pembelajaran ini. Kelompok atas merupakan siswa yang memiliki nilai murni di atas 80. Kelompok sedang merupakan siswa yang memiliki nilai murni antara 40 sampai 79 Kelompok bawah merupakan siswa yang memiliki nilai murni dibawah 40 Tes awal sebelum perlakuan (pretes) Perlakuan yang diberikan kepada ketiga kelompok tersebut dengan model pembelajaran Drill berbantu multimedia interaktif Tes akhir setelah perlakuan (posttest) B. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2013:61). Menurut sumber lain Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian (Arikunto,2010:193). Adapun menurut Nawawi (Tukiran dan Hidayati. 2012:33) populasi adalah keseluruhan subyek yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai sumber. Dalam pengambilan data, peneliti mengambil populasi di salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA) di Bandung yaitu SMAN 1 Dayeuhkolot dengan sampel kelas XI. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang

34 ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel dari populasi itu. Menurut sumber lain Sampel dapat diartikan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. (Arikunto, 2010:174). Adapun menurut sumber lain Ali (dalam Tukiran dan Hidayati 2012:34) menyebutkan, bahwa sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu. Pengambilan sampel dari populasi tersebut peneliti menggunakan teknik sampling. Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel Sugiyono (2013:62). Teknik yang digunakan adalah tekhik Simple Random Sampling, yang merupakan bagian dari probability sampling, menurut Sugiyono probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, Sugiyono (2013:64) mengemukakan tentang teknik simple random sampling dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sample dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Sugiyono (2013:64) Populasi homogeny / Relatif homogen Diambil secara Random Sampel Yang Representatif Gambar 3.1 Teknik Simple Random Sampling

35 Dengan demikian jumlah sampel yang akan diambil adalah 1 kelas untuk dilakukan penelitian., sehingga diperoleh kelas XI-IPA-4 di SMAN 1 DAYEUHKOLOT sebagai sampel penelitian. C. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Variable bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran Drill. 2. Variabel Terikat Variable terikat pada penelitian ini adalah peningkatan pemahaman belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipakai oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan.dalam penelitian ini Peneliti menggunakan beberapa cara : 1. Tes Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian dalam bidang tertentu, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik barupa pertanyaan-pertanyaan (yang harus dijawab), atau perintah-perintah (yang harus dikerjakan) oleh testee, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut) dapat dihasilkan nilai yang dapat melambangkan tingkah laku atau prestasi testee; nilai mana dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya, atau disbanding dengan nilai standar tertentu Sudijono (dalam Tukiran dan Hidayati, 2012:49). Pada penelitian ini tes yang dilakukan adalah dengan pemberian soal pretest dan soal postest dalam bentuk pilihan ganda yang diberikan kepada kelas Atas, Sedang dan Bawah.

36 2. Angket Angket (questionmaire) merupakan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topic tertentu yang diberikan kepada subjek, baik secara individu atau kelompok, untuk mendapatkan informasi terntentu, seperti preferensi, keyakinan, minat dan perilaku. Untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan angket ini, peneliti tidak harus bertemu langsung dengan subjek tetapi cukup dengan mengajukan pertanyaan atau pernyataan secara tertulis untuk mendapatkan respon Hadjar (dalam Tukiran dan Hidayati, 2012 : 44). Pada ini peneliti menggunakan angket untuk mendapatkan data tentang respon siswa terhadap pembelajaran yang kita lakukan, pemberian angket dilakukan pada akhir pertemuan atau sesudah pembelajaran dilakukan, angket diberikan kepada semua kelas (Atas,Sedang dan Bawah). Adapun pernyataan angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Saya lebih sering menggunakan komputer dalam mengerjakan tugastugas sekolah karena lebih efektif. b. Saya sering menggunakan computer untuk bermain game c. Saat berinternet, saya lebih sering membuka facebook atau twitter daripada mencari bahan untuk mengerjakan tugas. d. Mengerjakan tugas menggunakan komputer sangat tidak efektif, karena merepotkan harus mengetikkan hasil pengerjaan tugas yang sudah saya selesaikan secara manual e. Mata pelajaran TIK adalah mata pelajaran yang saya sukai karena membuat saya mendapatkan pengetahuan tentang teknologi saat ini f. Pelajaran TIK membosankan, karena materi yang diajarkan hanya ituitu saja. g. Saya lebih suka pelajaran TIK dibandingkan pelajaran yang lain

37 h. Mata pelajaran TIK belum menjawab tentang teknologi apa yang harus saya gunakan i. Mata pelajaran TIK dengan metode Pembelajaran Drill membuat saya lebih tertarik untuk lebih belajar pelajaran TIK j. Saya lebih suka mata pelajaran TIK dengan metode pembelajaran Drill dibandingkan dengan metode sebelumnya (konvensional) k. Saya merasa kesulitan dalam mengikuti mata pelajaran TIK dengan metode pembelajaran Drill l. pelajaran TIK dengan menggunakan metode pembelajaran Drill memberikan kesempatan kepada saya untuk lebih memahami materi m. saya kesulitan belajar menggunakan metode pembelajaran Drill dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional (sebelumnya) n. Pembelajaran TIK dengan menggunakan multimedia membuat saya kebingungan mempelajari TIK o. Saya lebih senang menggunakan multimedia pembelajaran dalam mata pelajaran TIK dibandingkan tidak menggunakan multimedia p. Multimedia pembelajaran membantu saya lebih memahami materi yang diberikan oleh guru q. multimedia pembelajaran membuat materi pelajaran TIK terasa menarik r. Saya merasa kesulitan dalam menggunakan multimedia dalam mata pelajaran TIK s. Saya senang belajar TIK dengan menggunakan metode pembelajaran Drill berbantu multimedia t. Mata pelajaran TIK dengan menggunakan metode pembelajaran Drill membuat saya kesulitan dalam memahami materi u. Mata pelajaran TIK dengan menggunakan metode pembelajaran Drill membuat saya lebih mudah memahami materi v. Mata pelajaran TIK dengan menggunakan metode pembelajaran Drill bermanfaat untuk saya di kegiatan sehari-hari

38 3. Observasi Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan penelitian dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dan sistematis. Data-data yang diperoleh dalam observasi itu dicatat dalam suatu catatan observasi. Kegiatan pencatatan dalam hal ini adalah merupakan bagian daripada kegiatan pengamatan Nurkancana dan Sumartana (dalam Tukiran dan Hidayati 2012:47). Pada penelitian ini, Peneliti berperan sebagai guru, mengamati proses pembelajaran. Dana pengamatan terhadap Guru (peneliti) dilakukan oleh Observer yang dilakukan pada setiap pertemuan. 4. Studi Kepustakaan Pada umumnya setiap penelitian perlu ditunjang oleh sejumlah bahan pustaka, baik berupa buku-buku, laporan-laporan dan lain sebagainya yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti serta dapat dilaksanakan dengan mudah dan lancar. 5. Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengambil data yang berasal dari dokumen asli. Dokumen asli tersebut dapat berupa gambar, table atau daftar periksa, dan film documenter. E. Tahap Penelitian 1. Tahap Persiapan a. Orientasi lapangan, b. Penentuan subjek penelitian, c. Mengidentifikasi karakter subjek penelitian, d. Melaksanakan observasi awal, e. Mengidentifikasi masalah, f. Menganalisis dan merumuskan masalah.

39 2. Tahap Pra-Tindakan a. Menyusun rencana kegiatan, b. Menyusun model pembelajaran c. Menyusun rancangan pembelajaran (dalam bentuk RPP), d. Menyusun instrument penelitian e. Menyusun soal pretes dan posttest, f. Membuat LKS (dalam bentuk media pembelajaran), g. Menyiapkan sarana yang diperlukan untuk pembelajaran. 3. Tahap Tindakan a. Pendahuluan, meliputi kegiatan: 1) Tes awal (Pretest), 2) Pemantapan konsep pokok materi Microsoft Excel, 3) Pengenalan istilah-istilah yang terkait yang diperlukan. b. Pelaksanaan Pembelajaran : 1) Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode Drill yang telah disusun yang berisi: a) Standar Kompetensi, b) Kompetensi Dasar, c) Indikator, d) Panduan Kegiatan Siswa (Lembar Kerja Siswa / LKS/multimedia pembelajaran), 2) Pelaksanaan Pembelajaran meliputi: a) Orientasi : Penyampaian tujuan pembelajaran, Menyiapkan siswa agar siap menerima informasi/keterampilan, b) Penerapan Metode Drill : (1) Guru membagi teks bacaan berupa LKS (dalam bentuk media pembelajaran) yang memuat situasi masalah dan petunjuk serta prosedur pelaksanaannya, (2) Siswa melakukan praktek sesuai intruksi yang ada di LKS (dalam bentuk media pembelajaran).

40 (3) Siswa yang mengulangi praktek sesuai intruksi yang ada di LKS (dalam bentuk media pembelajaran) secara berulang-ulang. (4) Siswa mendiskusikan hasil praktek dengan guru. (5) Memberikan tes akhir (Posttest). 4. Tahap Akhir a. Pengolahan dan analisis data hasil, b. Pengujian hipotesis penelitian, c. Pembahasan hasil analisis data, d. Menyimpulkan hasil penelitian sehingga akan dapat disimpulkan apakah hipotesis diterima atau ditolak.

41 STUDI PENDAHULUAN MERUMUSKAN MASALAH MENENTUKAN METODE PENELITIAN MENYUSUN INSTRUMEN PENELITIAN MENENTUKAN LOKASI PENELITIAN JUDGMENT INSTRUMEN PENELITIAN MENGURUS SURAT IJIN PENELITIAN UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN INSTRUMEN DISETUJUI PRETEST PEMBELAJARAN POSTTEST ANALISIS DATA PENARIKAN KESIMPULAN PELAPORAN Gambar 3.2 Alur Penelitian

42 F. Instrumen Penelitian Untuk mendapatkan kesimpulan yang benar, maka data harus benar. Untuk itu diperlukan instrument yang baik, yakni valid dan reliabel. Arikunto (2010:262) mengemukakan Instrumen adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data itu, Instrument penelitian dapat berupa angket, tes, skala bertingkat, pedoman wawancara, pedoman observasi, check-list. 1. Tes Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes, tes adalah alat ukur untuk mrngukur kemampuan peserta didik. Menurut Arikunto (2010:266) instrument tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulisan yang berbentuk tes pilihan ganda. Metode tes dilakukan untuk mengukur pemahaman siswa yaitu berupa hasil belajar siswa kelas XI IPA 4 SMA NEGERI 1 DAYEUHKOLOT, tes dilakukan dua kali, yaitu tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Tahap-tahap penyusunan tes yaitu: a. Membatasi bahan yang akan diujikan b. Menentukan jumlah item soal yang disesuaikan dengan tingkat kesukaran c. Menentukan bentuk tes. Tes yang digunakan adalah soal pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban, dengan pertimbangan : 1) Dapat mewakili isi dan keluasan materi, 2) Dapat dinilai secara objektif oleh siapapun, 3) Kunci jawaban telah tersedia dengan pasti, sehingga mudah dikoreksi, d. Menyusun kisi-kisi soal tes uji coba, e. Menyusun instrument tes uji coba, f. Menjudgment instrument,

43 g. Menguji cobakan instrument, h. Menganalisis hasil uji coba dalam hal validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran, i. Memilih butir soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang telah 2. Angket dilakukan. Instrument non-test yang digunakan adalah penggunaan angket. Menurut Hadjar (dalam Tukiran dan Hidayati, 2012 : 44) mengemukakan Angket (questionmaire) merupakan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topic tertentu yang diberikan kepada subjek, baik secara individu atau kelompok, untuk mendapatkan informasi terntentu, seperti preferensi, keyakinan, minat dan perilaku. Untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan angket ini, peneliti tidak harus bertemu langsung dengan subjek tetapi cukup dengan mengajukan pertanyaan atau pernyataan secara tertulis untuk mendapatkan respon. Bentuk pernyataan yang digunakan menurut Linkert (dalam Aziz, 2009:90) adalah: Tabel 3.2 Kriteria Pemberian Nilai Angket Pernyataan Jawaban Nilai Pernyataan Jawaban Nilai positif negatif Sangat Setuju SS 4 Sangat Setuju SS 1 Setuju S 3 Setuju S 2 Tidak Setuju TS 2 Tidak Setuju TS 3 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sangat Tidak Setuju STS 4 Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung presentase angket tersebut adalah : Keterangan : p = presentase jawaban f = frekuensi jawaban n = banyaknya jawaban

44 G. Teknik Analisis Data Instrumen tes yang baik dan benar dapat diperoleh dengan cara menguji coba dan menganalisis instrumen tes tersebut sebelum dipakai dalam pengambilan data. Adapun hal-hal yang dianalisis dari hasil uji coba sebagai berikut : instrumen adalah 1. Validitas Menurut Arikunto (2010:211), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Rumus yang digunakan untuk mengetahui validitas item adalah rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut : r hiitung = Keterangan : XY X Y 2 2 2 X n. Y 2 n. X Y n (Arikunto) rxy: Koefisien korelasi antara X dan Y (koefisien validitas), N : Jumlah Subjek/siswa yang diteliti, ΣX: Jumlah skor setiap butir soal (jawaban yang benar), ΣY: Jumlah skor total, ΣX 2 : Jumlah kuadrat dari skor setiap butir soal, ΣY 2 : Jumlah kuadrat skor total. Adapun kriteria acuan untuk validitas menggunakan kriteria nilai validitas adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria Nilai Validitas Koefisien Korelasi Interpretasi Validitas sangat tinggi Validitas tinggi Validitas sedang Validitas rendah

45 2. Reliabilitas Arikunto (1998 : 170) menyatakan bahwa apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka beberapa kalipun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Dalam pengujian Realibilitas, disini peneliti menggunakan bantuan Software ITEMAN untuk menguji Realibilitas. Validitas sangat rendah Tidak valid Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Interpretasi Derajat reliabilitas sangat rendah Derajat reliabilitas rendah Derajat reliabilitas sedang Derajat reliabilitas tinggi Derajat reliabilitas sangat tinggi 3. Indeks Kesukaran Menurut Arikunto (2002:207) Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi. Dalam pengujian Indeks Kesukaran, disini peneliti menggunakan bantuan Software ITEMAN untuk menguji Indeks kesukaran. IK Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran Keterangan IK = 0,00 Soal terlalu sukar 0,00 < IK 0,30 Soal sukar 0,30 < IK 0,70 Soal sedang 0,70 < IK < 1,00 Soal mudah IK = 1,00 Soal terlalu mudah

46 4. Daya Pembeda Menurut Arikunto (2002:211) Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan rendah. Dalam pengujian Daya Pembeda Soal, disini peneliti menggunakan bantuan Software ITEMAN untuk menguji Daya Pembeda Soal Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda Koefisien DP Interpretasi Sangat baik Baik Cukup Jelek Sangat jelek H. Teknik Pengolahan Data Hasil tes yang dianalisis yaitu nilai dan skor tes kemampuan awal (pretest) dan tes hasil belajar berupa tes akhir (posttest). Untuk menghitung hasil pretest dan posttest digunakan uji statistik. Langkah-langkah yang dilakukan adalah uji statistic sebagai berikut : 1. Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan untuk melihat bahwa data yang diperoleh tersebar secara normal atau tidak. Hasil uji Normalitas ini berpengaruh terhadap penentuan penggunaan statistik parametris atau non-parametris. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013:75) bila data tidak normal, maka teknik statistik parametris tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Sebagai gantinya digunakan teknik statistik lain yang tidak harus berasumsi bahwa data berdistribusi normal. Teknik statistik itu adalah Statistik Nonparametris.

47 Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji Normalitas berdasarkan suber dari Sugiyono (2013:80) a. Menentukan jumlah kelas interval =1+(3.3*LOG(n)) Ket : n=jumlah siswa b. Menentukan panjang kelas interval Data terbesar data terkecil Panjang Kelas = Jumlah kelas interval c. Menyusun kedalam table distribusi Chi Ket : f o f h (f o f h ) 2 f h : Frekuensi/ jumlah data hasil observasi : jumlah/ frekuensi yang diharapkan (persentase luas tiap bidang dikalikan n) f o f h : selisih data f o dengan f h d. Menghitung f h (frekuensi yang diharapkan) e. Memasukkan harga-harga fh dalam tabel kolom fh dan menghitung hargaharga (f 0 - f h) 2 dan (f o f h ) 2 f h f. Membandingkan harga Chi kuadrad hitung dengan harga Chi kuadrad tabel. Jika harga chi kuadrad hitung lebih kecil disbanding harga chi kuadrad tabel, maka data dinyatakan normal. 2. Uji Homogenitas Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui variansi populasi data yang diuji sama (homogen) atau tidak. Menurut Purwanto (2011 :176), pengujian homogenitas varians dilakukan untuk memastikan bahwa kelompok-kelompok yang dibandingkan merupakan kelompok-kelompok

48 yang mempunyai varinas homogen. Pada penelitian ini peneliti menggunakan Uji barlet untuk pengujian homogenitasnya dikarenakan uji ini digunakan untuk menguji homogenitas varians lebih dari dua kelompok atau kelompok-kelompok yang dibandingkan mempunyai jumlah sampel yang tidak sama besar. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk melakukan uji homogenitas : χ 2 = { }. dimana ln 10 = 2,303 Kelompok-kelompok yang dibandingkan dinyatakan mempunyai varians yang homogen apabila χ 2 hitung < χ 2 tabel pada taraf kesalahan tertentu. 3. Gain Ternormalisasi Gain adalah selisih skor postes dan skor pretes untuk mengetahui bagaimana peningkatan dari perlakuan yang telah diberikan. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk mencari nilai gain ternormalisasi<g>: Keterangan : SMI = Skor Maksimal Ideal 4. Uji Hipotesis Uji hipotesis dapat dilakukan dengan uji statistic parametis atau uji statistic non-parametis tergantung pada hasil uji normalitasnya. Menurut Sugiyono (2013:202) uji statistic parametris digunakan bila data berbentuk interval atau rasio, serta distribusinya berbentuk kurve normal. Sedangkan statistic non-parametris digunakan bila data berbentuk nominal maupun ordinal, dengan distribusi bebas (tidak harus normal). Berikut ini adalah langkah-langkah uji hipotesis jika data hasil uji normalitas normal, yaitu dengan menggunakan Anova satu jalan. Langkahlangkahnya menurut Sugiyono (2013:203) adalah:

49 a. Menghitung JK total b. Menghitung JK antar c. Menghitung JK dalam d. Menghitung MK antar e. Menghitung MK dalam f. Menghitung F hitung dengan cara membagi MK antar dengan MK dalam g. Membandingkan F hitung dengan F tabel h. Membuat keputusan pengujian hipotesis Ho ditolak atau diterima, jika Fhitung lebih kecil dari pada Ftabel maka H0 ditolak. Berikut ini adalah langkah-langkah uji hipotesis jika data hasil uji normalitas tidak normal, yaitu dengan menggunakan Analisis Varians satu jalan Kruskal-Walls. Menurut Sugiyono (2013:218) teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis k sampel independen bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam pengukuran ditemukan data berbentuk interval atau rasio, maka perlu diubah dulu kedalam bentuk data Ordinal (data bentuk

50 rangking/peringkat). Rumus yang digunakan untuk pengujiannya menurut Sugiyono (2013:219) adalah: Keterangan : N : banyak baris dalam kolom K : banyak kolom R j : jumlah rangking dalam kolom Rumus tersebut dibawah distribusi Chi Kuadrat dengan dk = k 1 5. Analisa Data Angket Dengan melakukan penyebaran angket kepada siswa, peneliti bermaksud untuk mengetahui respon siswa terhadap perlakukan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti menggunakan model pembelajaran Drill Berbantu Multimedia Pembelajaran Interaktif. Adapun rumus yang digunakan peneliti untuk menghitung presentase angket tersebut : Keterangan : p = presentase jawaban f = frekuensi jawaban n = banyaknya jawaban Alternatif jawaban yang tersedia dibuat skala likert yang terdiri dari SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju) dan STS (sangat tidak setuju). Menurut Sugiyono (2011 :137), angket dipresentasikan sebagai berikut: a. Menghitung jumlah skor kriterium Skor kriterium merupakan skor jika setiap butir mendapatkan skor tertinggi Skor tertinggi x jumlah responden x jumlah butir soal

51 b. Menghitung jumlah skor hasil pengumpulan data Skor-skor yang diperoleh dari responden, ditabulasikan dalam tabel dan dihitung jumlah keseluruhan skor data kuantitatif dari yang dipilih seluruh responden. c. Menentukan kategori/interprestasi data Setelah diketahui skor kriterium dan jumlah skor hasil pengumpulan data, dihitung skor kualitas dengan cara : Sehingga diketahui presentase dari kriteria yang ditetapkan. Secara kontinu dapat dibuat kategori dengan interval sebagai berikut : 1 x Jumlah Responden 1 x Jumlah Responden 1 x Jumlah Responden 1 x Jumlah Responden Sangat Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik Gambar 3.3 Interval Interprestasi Kategori Perolehan Angket