BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (BEI) sebagai perusahaan go public. Pada periode Januari 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. menanam modalnya pada perusahaan-perusahaan yang go public. Semua

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pasar modal di Indonesia yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PERSETUJUAN SKRIPSI... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan laporan audit. yang go public selanjutnya ternyata tidak mudah, hal ini dikarenakan

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. cost-benefit, dan materialitas. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. tinggi permintaan audit terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada peningkatan permintaan akan Audit Delay laporan

BAB I PENDAHULUAN. (2010), laporan keuangan juga mempunyai peran yang penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perusahaan-perusahaan yang go publik, maka makin

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 Peraturan Nomor X.K.2

BAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. yang diselesaikan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dalam audit sering disebut audit

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PENYELESAIAN AUDIT (AUDIT DELAY)

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. sumber eksternal untuk mendapatkan dana ialah dengan go public atau. menjual saham perusahaan kepada para investor di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha. Disatu sisi, Indonesia merupakan negara yang memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk. yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemanfaatan laporan keuangan. Menurut Suwardjono ketepatwaktuan informasi. relevan apabila tidak tersedia pada saat dibutuhkan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kepentingan atas informasi tersebut (Belkaui dalam Wicaksono,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. telah go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan (Daniswara dan Kiswara, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang pesat. Perkembangan ini mengakibatkan permintaan akan audit

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian perdagangan bebas seperti AFTA (ASEAN Free Trade Area), kemudian ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) serta Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan keberlangsungan suatu perusahaan (going concern). Laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Terlebih lagi dalam perusahaan go public

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan bermanfaat bagi pengguna bila disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini

PENDAHULUAN. akuntansi yang dirancang untuk memberikan informasi kepada calon investor, calon kreditor,

BAB I PENDAHULUAN. penundaan pengumuman laba dan penerbitan laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, usaha bisnis investasi akan menjadi sangat diminati dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. secara ekonomis serta pengelolaan sumberdaya secara kualitatif melalui kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. Minat investor global berinvestasi di emerging market, terutama Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan dibuat untuk kepentingan investor dan kreditor dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya perekonomian di dunia khususnya Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. public (Juniati, 2012). Laporan keuangan merupakan informasi yang harus disampaikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. keuangan merupakan cara untuk menyampaikan informasi-informasi dan. manajemen perusahaan untuk periode mendatang.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan laporan keuangan adalah profitabilitas perusahaan. Para

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Sehingga banyaknya perusahaan yang go public membuat

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan. perusahaan (Widosari dan Rahardja, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bila tidak disajikan secara akurat,lengkap dan tepat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal yang diperkuat dengan sistem otomatisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. datang akan semakin tumbuh dan bersaing secara ketat dimana masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengukuran maupun penilaian kinerja suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. ( perusahaan ) sebagai modal. Dalam beberapa tahun belakang ini, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini, kondisi perekonomian di indonesia dapat dilihat dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kegiatan bisnis. Laporan keuangan mempunyai peran yang penting

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai suatu instrument untuk mengukur kinerja perusahaan. Para pengguna

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas suatu entitas

BAB I PENDAHULUAN. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Kerangka Dasar Penyusunan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya (going concern). Untuk itu tak sedikit dari perusahaan melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan fungsi pasar modal (Owusu, 2006). Perusahaan go public di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan berkembangnya perusahaan go public di Indonesia. Perusahaan go

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Banyaknya perusahaan yang go public membuat semakin banyaknya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai perusahaan go public. Pada periode Januari 2017 perusahaan yang terdaftar di BEI sebanyak 539 perusahaan. Untuk menjalankan aktivitas investasi dan operasi perusahaan membutuhkan suatu pendanaan yang lebih besar. Sumber pendanaan ini dapat diperoleh dari para investor dan kreditor. Untuk mendapatkan dana dari kedua belapihak tersebut maka perusahan harus memberikan suatu informasi perusahaan. Informasi tersebut diperoleh dari laporan keuangan perusahaan karena dalam laporan keuangan tersebut adanya informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan, arus kas, perubahan posisi keuangan, serta sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Laporan keuangan adalah suatu bentuk instrument yang wajib dibuat oleh suatu perusahaan demi mendukung keberlangsungan perusahaan tersebut, terutama bagi perusahaan yang telah go public dimana laporan keuangan menjadi sumber informasi yang penting bagi invetor yang akan menanamkan modalnya dipasar modal. Di Indonesia sendiri perusahaan yang aktif dibursa saham dalam hal ini memperdagangkan sahamnya di Bursa Efak Indonesia (BEI) wajib untuk melaporkan dan mempublikasikan laporan keuangan kepada Badan Pengawas 1

2 Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) selaku regulator dipasar modal Indonesia. Laporan Keuangan yang disusun harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku dan telah diaudit oleh akuntan publik atau auditor independen yang telah terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Maka dari itu informasi yang terkandung dalam laporan keuangan harus disajikan dan dilaporkan secara andal, relevan, dapat diperbandingkan, dan dapat dipahami. Disamping itu laporan keuangan yang dibuat haruslah akurat dan tepat waktu, yaitu tersedia saat dibutukan, serta bersifat baru dan reliable. Ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan atribut utama dalam laporan keuangan, sehingga laporan keuangan perlu disampaikan secara tepat waktu dengan tujuan bermanfaat bagi para penggunanya dalam menganalisis dan mengambil keputusan dalam bidang ekonomi. Sesuai dengan PSAK tahun 2012 pada Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan paragrf 43 yaitu jika terdapat penundaan yang tidak semestinya terjadi pada laporan keuangan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Dapat disimpulkan bahwa informasi dari laporan keuangan yang diperlukan bagi pihak yang berkepentingan dapt memberikan manfaat jika informasi yang disajikan akurat dan tepat waktu, ataupun sebaliknya informasi tersebut tidak disajikan secara akurat dan tepat waktu dapat mengakibatkan hilangnya manfaat dari laporan keuangan tersebut (Putri, 2014). Ketepatan dalam penyampaian laporan keuangan tahunan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi persahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 guna menyampaikan laporan keuangan secara berkala. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Bapapem No.X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapapem No: Kep- 346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Peusahaan Publik. Pada peraturan tersebut tertulis bahwa setiap perusahaan go public yang terdaftar di Pasar Modal wajib untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada Bapepam-LK dan diumumkan kepada masyarakat paling lambat sembilan puluh (90) hari atau pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Jika perusahaan tidak mematuhi peraturan tersebut maka dikenakan sanksi administratif. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan dibidang Pasar Modal Bab XII pasal 63 huruf e bahwa bagi setiap perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dikenakan sanksi denda Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian laporan keuangan dengan total keseluruhan denda paling banyak sebesar Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Sanksi tersebut merupakan tindakan Bapapem-LK dan BEI agar emiten patuh untuk menyampaikan laporan keuangan auditannya tepat waktu. Akan tetapi, yang harus diwaspadai perusahaan yang melaporkan laporan keuangan melebihi jangka waktu yang ditetapkan adalah tidak hanya sanksi yang diberikan oleh Bapepam- LK tetapi dapat menyebabkan reaksi yang negatif dari pelaku Pasar Modal, salah satunya dari pihak investor sebagai pihak yang mempunyai hak kepemilikan perusahaan. Karena pada umumnya investor menganggap jika keterlambatan

4 laporan keuangan merupakan suatu tanda yang buruk bagi kondisi kesehatan perusahaan (Subekti & N.W. Widiyanti, 2004) dalam (Kurniawan,2015). Lamanya waktu penyelesaian audit oleh auditor terlihat dari perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan auditan. Perbedaan waktu tersebut disebut audit delay (Wiwik Utami, 2006) dalam (Yuliyanti 2011). Saputri (2012) dalam Kurniawan (2015) mendefenisikan audit Delay sebagai lama waktu penyelesaian audit yang dilaksanakan oleh auditor dilihat dari perbedaan tanggal tutup tahun buku laporan keuangan (biasanya 31 Desember) sampai dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan auditan. Semakin lama waktu bagi auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya, maka akan semakin lama juga audit delay. Namun sebaliknya jika semakin pendek proses audit, maka akan semakin pendek periode audit delay. Selain itu audit dalay merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia karena akibat timbulnya reaksi dari investor. Oleh karena itu penelitian mengenai audit delay menjadi objek yang tepat untuk mencari bukti empiris mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit delay. Penelitian mengenai audit delay telah banyak dilakukan di Indonesia maupun luar negeri. Berbagai penelitian tersebut menunjukan keanekaragaman hasil dikarenakan kompleksnya permasalahan mengenai audit delay serta banyaknya faktor yang dapat mempengaruhinya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Ervila (2015) mengenai opini auditor, kualitas audit, ukuran perusahaan, klasifikasi industri, dan solvabilitas terhadap audit delay. Hasil pengujian

5 hipotesis menunjukan bahwa variabel opini auditor, kualitas audit, klasifikasi industri, dan solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit delay, sedangkan variabel ukuran perusahaan mempunyai pengaruh negatif terhadap audit delay. Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan audit delay pada perusahaan, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Febrianti (2011) yang menunjukan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh negatif secara signifikan terhadap audit delay. Ukuran perusahaan yang semakin besar akan mengakibatkan audit delay yang semakin pendek ataupun sebaliknya semakin kecil ukuran perusahaan maka audit delay perusahaan tersebut akan semakin panjang. Menurut Dyer dan McHugh (1975) dalam Kurniawan (2015) pada perusahaan besar umumnya mempunyai pengendalian internal yang baik selain itu manajemen perusahaan besar memiliki insentif yang lebih besar untuk mengurangi audit delay maupun penundaan pelaporan karena diawasi secara ketat oleh investor, serikat buruh, dan regulator. Oleh karena itu, audit delay pada perusahaan besar akan cenderung lebih pendek dibandingkan dengan perusahaan kecil. Namun hal tersebut tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayoib Che-Ahmad dan S. Abidin (2008) dalam Kurniawan (2015) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki berpengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Hasil penelitian Lestari (2010) menunjukan hasil bahwa variabel profitabilitas berpengaruh secara negatif terhadap audit delay. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi cenderung ingin segera mempublikasikan laporan keuangannya,

6 karena hal tersebut merupakan suatu pertanda good news yang akan menambah nilai perusahaan dimata para investor dan pihak-pihak yang terkait. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki profitabilitas rendah akan cenderung menunda publikasi laporan keuangan. Namun hasil berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Achmad (2008), Kartika (2009), dan Kennedy (2012) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay. Solvabilitas merupakan kekampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang. Fachriyah (2015) dari hasil pengujian hipotesisnya menunjukan bahwa solvabilitas berpengaruh signifian terhadap audit delay. Dengan ini maka semakin tinggi tingkat solvabilitas maka pihak manajemen akan cenderung lebih lama dalam menyampaikan laporan keuangannya begitu pula sebaliknya jika semakin rendah tingkat solvabilitas perusahaan maka pihak manajemen cenderung akan lebih cepat untuk mempublikasikan laporan perusahaan. Namun, penelitian Yuliyanti (2011) menemukan bahwa variabel solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Hasil ini menunjukan bahwa perusahaan dengan utang yang besar maupun kecil sama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap audit delay. Opini auditor merupakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan yang diaudutnya. Hasil penelitian Kurniawan dan Apriliane (2015) opini auditor berpengaruh positif terhadap audit delay yang artinya audit delay akan relatif lama pada perusahaan yang menerima opini wajar dengan pengecualian (qualified opinion). Sedangkan menurut hasil penelitian Yuliyanti (2011) menyatakan bahwa

7 opini auditor tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) mempunyai waktu audit yang lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan yang menerima opini wajar dengan pengecualian (qualified opinion) Indeks LQ 45 merupakan suatu forum perusahaan yang sahamnya memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Tidak semua perisahaan dengan mudah dapat masuk dalam kriteria LQ 45. Perusahan-perusahan yang ingin masuk dalam daftar LQ 45 harus memiliki berbagai kriteria yang harus dipenuhi diantaranya, telah tercatat di BEI minimal tiga (3) bulan, termasuk dalam rangking enam puluh (60) besar dari total transaksi saham dipasar reguler (ratarata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir), keadaan keuangan dan kinerja perusahaan yang baik dan memiliki transaksi yang besar dalam nilai frekuensi dan volume. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali beberapa faktor dalam penelitian terdahuli yang mempengaruhi audit delay seperti profitabilitas, solvabilitas, ukuran Perusahaan, khususnya pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pembahasan masalah di atas maka rumusan masalah yang akan dikaji pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

8 1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016? 3. Apakah solvabilitas berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016? 4. Apakah opini auditor berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016? 5. Apakah ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, dan opini auditor berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016? 1.3 Batasan Masalah Agar penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan batasan masalah. Adapun masalah yang penulis bahas dalam penelitian ini hanya terbatas mengenai faktor-faktor yang diduga mempengaruhi audit delay, faktor-faktor tersebut antara lain: ukuran perusahaan, profitabilitas (ROA), solvabilitas (ROE), opini, auditor pada perusahaan LQ 45 yang terfdaftar di Bursa Efek Indonesia perode tahun 2014-2016.

9 1.4 Tujuan Penelitian Setiap penelitian pada umumnya mempuntyai tujuan yang hendak dicapai, adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2016. 2. Mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2016. 3. Mengetahui pengaruh solvabilitas terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2016. 4. Mengetahui pengaruh opini auditor terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2016. 5. Mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, dan opini auditor terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016? 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Seandainya dalam penelitian, tujuan dapat tercapai dan rumusan masalah dapat dipecahkan secara tepat dan akurat, maka apa manfaatnya secara praktis dan teoritis. Kegunaan penelitian mempunyai dua hal yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan (secara teoritis) dan membantu mengatasi, memecahkan dan

10 mencegah masalah yang ada pada objek yang diteliti. Kegunaan hasil penelitian terhubung dengan saran-saran yang diajukan setelah kesimpulan. 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan ini menggunakan sistematika sebagai berikut: BAB I : PENDAHULIAN Bab ini mencakup latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, serta keterkaitan antara variabel dan pengembangan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Pembahasan dalam bab ini meliputi pengambilan data dan pengambilan sampel, operasionalisasi, serta metode analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai deskripsi objektif penelitian, analisis data, dan hasil penelitian serta pembahasan.

11 BAB V : PENUTUP Penutup terdiri atas kesimpulan, dan saran mengenai penelitian yang telah dilakukan tentang hasil dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay.