Jurnal Teknik Mesin. Politeknik Negeri Kupang 1 ISSN :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berasal dari saluran pembuangan kendaraan bermotor, sehingga industri industri

BAB I PENDAHULUAN. berpacu untuk menginovasi produk produk kendaraan yang mereka

BAB I PENDAHULUAN. udara terbesar mencapai 60-70%, dibanding dengan industri yang hanya

CATALYTIC CONVERTER BERBAHAN TEMBAGA BERBENTUK SARANG LABA-LABA UNTUK MENGURANGI EMISI GAS BUANG PADA SUPRA X 125

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas

CATALITYC CONVERTER JENIS KATALIS KAWAT KUNINGAN BERBENTUK SARANG LABA-LABA UNTUK MENGURANGI EMISI KENDARAAN BERMOTOR

APLIKASI TEKNOLOGI CATALYTIC CONVERTER SISTEM SERABUT BAJA KARBON RENDAH PADA KENDARAAN BERMOTOR SEBAGAI PEREDUKSI POLUSI UDARA. Andi Sanata.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGUJIAN PENGGUNAAN KATALISATOR BROQUET TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

BAB III METODE PENELITIAN. berikut ini adalah diagram alir kerangka pelaksanaan penelitian. PEMBUATAN CATALYTIC CONVERTER PENGUJIAN EMISI

Analisa Pengaruh Penggunaan Logam Tembaga sebagai Katalis pada Saluran Gas Buang Mesin Bensin Empat Langkah Terhadap Konsentrasi Polutan Co DAN HC*

UPAYA PENINGKATAN DAYA MOTOR DENGAN MERUBAH BESARNYA LUBANG KELUARAN GAS BUANG

EFEKTIFITAS KATALIS MATERIAL SUBSTRAT PADUAN CuZn (KUNINGAN) DALAM MEREDUKSI EMISI GAS KARBON MONOKSIDA MOTOR BENSIN * RM Bagus Irawan*) Abstrak

Rancang Bangun Catalytic Converter Material Substrat Tembaga Berlapis Mangan Untuk Mereduksi Emisi Gas Karbon Monoksida Motor Bensin. RM.

EFEKTIFITAS PEMASANGAN CATALYTIC CONVERTER KUNINGAN TERHADAP PENURUNAN EMISI GAS CARBON MONOKSIDA PADA KENDARAAN MOTOR BENSIN RM Bagus Irawan*)

KAJIAN EKSPRIMENTAL PENGARUH BAHAN ADITIF OCTANE BOSTER TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MESIN DIESEL

besarnya polaritas zeolit alam agar dapat (CO) dan hidrokarbon (HC)?

Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Semarang, 11 September 2012

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

CATALYTIC CONVERTER BERBAHAN STAINLESS STEEL BERBENTUK SARANG LABA-LABA UNTUK MENGURANGI EMISI GAS BUANG TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN MEDAN MAGNET TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

Unjuk Kemampuan Katalis Tembaga Berlapis Mangan Dalam Mengurangi Emisi Gas Carbon Monoksida Motor Bensin RM. Bagus Irawan 1, Purwanto 2, Hadiyanto 3

UNJUK KEMAMPUAN KATALIS TEMBAGA BERLAPIS MANGAN MODEL 2 UNTUK MENGURANGI EMISI GAS CARBON MONOKSIDA MOTOR BENSIN. Abstrak

CATALITYC CONVERTER JENIS KATALIS PIPA TEMBAGA BERLUBANG UNTUK MENGURANGI EMISI KENDARAAN BERMOTOR

ANALISIS VARIASI TEMPERATUR LOGAM KATALIS TEMBAGA

CATALITYC CONVERTER JENIS KATALIS PLAT TEMBAGA BERBENTUK SARANG LEBAH UNTUK MENGURANGI EMISI KENDARAAN BERMOTOR

JTM. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013,

KARAKTERISASI KATALIS TEMBAGA PADA CATALYTIC CONVERTER UNTUK MENGURANGI EMISI GAS CARBON MONOKSIDA MOTOR BENSIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNJUK KEMAMPUAN CATALYTIC CONVERTER DENGAN KATALIS KUNINGAN UNTUK MEREDUKSI GAS HIDRO CARBON MOTOR BENSIN. RM. Bagus Irawan 1 ), Muhammad Subri 2 )

BAB II LANDASAN TEORI. didalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari

Pengaruh Penambahan Senyawa Acetone Pada Bahan Bakar Bensin Terhadap Emisi Gas Buang

PENAMBAHAN REAKTOR PLASMA DBD (DIELECTRIC-BARRIER DISCHARGE)

PENGARUH PENGGUNAAN BROQUET PADA PRESTASI MESIN SEPEDA MOTOR

CAPABILITY TEST ON ZEOLITES AS CATALYTIC CONVERTERS TO REDUCE AIR POLLUTANTS FROM GASOLINE ENGINES

Setiawan M.B., et al., Pengaruh Molaritas Kalium Hidroksida Pada Brown Hasil Elektrolisis Terhadap.

I. PENDAHULUAN. aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN CATALYTIC CONVERTER TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR YAMAHA Rx-King TAHUN PEMBUATAN 2006

PENGARUH PENGGUNAAN METALLIC CATALYTIC CONVERTER BERBAHAN TEMBAGA DAN APLIKASI TEKNOLOGI SASS TERHADAP PERFORMA SEPEDA MOTOR HONDA NEW MEGA PRO

ANALISA EMISI GAS BUANG MESIN EFI DAN MESIN KONVENSIONAL PADA KENDARAAN RODA EMPAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penambahan Pemanas Campuran Udara dan Bahan Bakar

KAJI EKSPERIMENTAL GEET REACTOR SEBAGAI PENGGANTI KARBURATOR DALAM UPAYA PERBAIKAN KADAR EMISI GAS BUANG MOTOR SATU SILINDER 4-TAK

PENGARUH KATALITIK KONVERTER KUNINGAN TERHADAP PENURUNAN EMISI HC DAN CO MESIN OTTO MULTI SILINDER. Oleh, Samuel P.

PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN TOP ONE OCTANE BOOSTER DENGAN PREMIUM TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN 4 TAK

I. PENDAHULUAN. suatu alat yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi. Namun, tanpa disadari penggunaan mesin yang semakin meningkat

STUDI PENGARUH JARAK TEMPUH DAN UMUR MESIN KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPATTERHADAP KONSENTRASI EMISI KARBON MONOKSIDA (CO) DAN NITROGEN OKSIDA

PENGARUH KATALIS TEMBAGA DAN KROM TERHADAP EMISI GAS CARBON MONOKSIDA DAN HIDRO CARBON PADA KENDARAAN MOTOR BENSIN. RM. Bagus Irawan ) Abstract

PENGARUH PENGGUNAAN THREE WAY CATALYTIC CONVERTER TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA KENDARAAN TOYOTA KIJANG INNOVA

ANALISA KINERJA MESIN MOTOR 4 LANGKAH BERBAHAN BAKAR ETHANOL % DENGAN PENERAPAN 2 BUSI TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kesehatan manusia. Hal ini disebakan karena gas CO dapat mengikat

Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .

Pengaruh Variasi Kandungan Logam Tembaga Berlapis Mangan Sebagai Katalis Pada Knalpot Suzuki Satria FU 150 Terhadap konsentrasi polutan CO dan HC

ANALISIS PERBANDINGAN KADAR GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK (CDI) DAN PENGAPIAN KONVENSIONAL

PENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EMISI GAS CARBON MONOOKSIDA (CO) DAN HIDROCARBON (HC) PADA REKAYASA JUMLAH BLADE TURBO VENTILATOR SEPEDA MOTOR SUPRA X 125 TAHUN 2006

PENGARUH LETAK MAGNET TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION PADA SEPEDA MOTOR ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR SOLAR, BIOSOLAR DAN PERTAMINA DEX TERHADAP PRESTASI MOTOR DIESEL SILINDER TUNGGAL

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi di dunia terus berjalan seiring dengan

Emisi gas buang Sumber bergerak Bagian 1 : Cara uji kendaraan bermotor kategori M, N, dan O berpenggerak penyalaan cetus api pada kondisi idle

PENGARUH SISTEM PEMBAKARAN TERHADAP JENIS DAN KONSENTRASI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR PADA RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN KADAR EMISI GAS BUANG DAIHATSU HIJET Suriansyah Sabaruddin 1)

ANALISIS PENGARUH JARAK TEMPUH, PERIODE SERVIS DAN UMUR MESIN TERHADAP KONSENTRASI CO, HC,

Seminar Nasional (PNES II), Semarang, 12 Nopember 2014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

Ma ruf Ridwan K

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

PERANCANGAN KOMPOR BIOETANOL MENGGUNAKAN PRINSIP BEJANA BERHUBUNGAN DAN TABUNG BERTEKANAN TUGAS AKHIR

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JTM.Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014,

Journal of Mechanical Engineering Learning

INFO TEKNIK Volume 5 No. 1, Juli 2004 (18-25)

ANALISA PERBANDINGAN EMISI GAS BUANG BAHAN BAKAR LGV DENGAN PREMIUM PADA DAIHATSU GRAND MAX STANDAR

Analisis emisi gas buang dan daya sepeda motor pada volume silinder diperkecil

Spesifikasi Bahan dan alat :

Beni Setya Nugraha, S.Pd.T. Joko Sriyanto, MT. (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif F.T. UNY)

PENGARUH PEMASANGAN KAWAT KASA DI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN BENSIN KONVENSIONAL TOYOTA KIJANG 4K

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Emisi gas buang Sumber bergerak Bagian 3 : Cara uji kendaraan bermotor kategori L Pada kondisi idle SNI

berbagai cara. Pencemaran udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri,

ANALISIS GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN MEDIA ABSORBSI KARBON AKTIF JENIS GAC DAN PAC

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

TANPA MELAKUKAN PEMBONGKARAN MESIN

ELEKTROLISIS UNTUK EFISIENSI BAHAN BAKAR BENSIN DAN PENINGKATAN KUALITAS GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR

JURNAL FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium, Pertamax, Pertamax Plus Dan Spiritus Terhadap Unjuk Kerja Engine Genset 4 Langkah

KAJI EKSPERIMENTAL EMISI GAS BUANG MOTOR BAKAR BENSIN DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN CAMPURAN PREMIUM BIOETANOL

BAB I PENDAHULUAN I.1

JURNAL REDUCE EMISSIONS EXHAUST 4 TAK MOTORCYCLE WITH MUFFLER CATALYSTIC WASTE GERAM CARBON STEEL PLATED BRIQUET CHARCOAL COCONUT SHELLS

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH INJEKSI UAP AIR PADA SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH 110 CC

Transkripsi:

Kajian Penggunaan Zeolit Alam Kabupaten Kupang Untuk Menurunkan Emisi Gas Buang Co dan HC Pada Motor Bensin 4 Silinder Study of Natural Zeolite Utilization of Kupang Regency To reduce Co and HC Exhaust Emissions On 4 Cylinder Gasoline Engine Aris Palinggi,Oktovianus D. Rerung, Edwin P.D. Hattu Teknik Mesin Politeknik Negeri Kupang e-mail : apapaling1@gmail.com Salah satu upaya pengurangan konsentrasi emisi gas buang adalah dengan menggunakan catalytic conventer baik yang dibuat maupun yang diambil dari alam. Kabupaten Kupang adalah daerah yang terdapat banyak zeolit alam dan banyak ditemukan pada tambang tanah putih dengan bentuk berupa batuan dengan bobot yang ringan.tujuan Penelitian ini untuk mengetahui perubahan konsentrasi emisi gas CO dan HC, saat menggunakan katalis dari zeolit alam Kabupaten Kupang dengan luas kontak berbeda,yang selanjutnya dibandingkan terhadap keadaan standar. Metode kajian yang digunakan adalah mengambil sampel zeolit dari Kabupaten Kupang kemudian dibuat dalam butiran kecil dan dipakai sebagai penyaring dalam knalpot yang dibuat berdasarkan ukuran luas kontak yang diperlukan. Luas kontak zeolit dengan gas buang adalah 1000 cm2, 1500 cm2, 2000 cm2, 2500 cm2 dan 3000 cm2. Pengujian dilakukan dengan variasi putaran engine 1000 sampai dengan 3500 rpm. Hasil penelitian menunjukkan penurunan emisi CO sebesar 31 % dan HC sebesar 17 % terhadap konsisi standar,dengan penurunan emisi terbesar terjadi pada luas kontak yang besar, sedangkan terhadap putaran mesin juga terjadi penurunan pada putaran tinggi. Kata Kunci : Zeolit, Emisi, Motor Bensin. One effort to reduce the concentration of exhaust emissions is to use catalytic conventer either made or taken from nature. Kupang Regency is an area with many natural zeolite and is found in white mine with rock form with light weight. The purpose of this research is to know the change of CO and HC gas emission concentration, when using catalyst from natural zeolite of Kupang Regency with different contact area, Which is then compared against the standard state. The study method used is taking samples of zeolite from Kupang district then made in small grains and used as a filter in the exhaust made based on the size of the required contacts. The zeolite contact area with the flue gas is 1000 cm2, 1500 cm2, 2000 cm2, 2500 cm2 and 3000 cm2. Testing is done with engine rotation variation 1000 to 3500 rpm. The results showed a decrease in CO emissions by 31% and HC by 17% against standardized constituents, with the largest emission reductions occurring in large contact areas, whereas the engine rotation also decreased at high rotation. Keywords: Zeolite, Emissions, Gasoline Motor. Politeknik Negeri Kupang 1

Pendahuluan Imbas dari kemajuan dan perkembangan teknologi secara global adalah bertambahnya jumlah kendaraan yang beroperasi dan masih menggunakan bahan bakar fosil seperti bensin dan solar. Hal ini sangat berpotensi meningkatkan pencemaran udara akibat hasil pembakaran. Penyebab meningkatnya emisi pada motor bakar antara lain perbandingan udara bahan bakar ( AFR ) yang tidak tepat, kualitas bahan bakar dan mesin yang tidak lagi standar akiabat usia. Karena keadaan ini dapat membahayakan lingkungan maka perlu dilakukan pencegahan. Langkah-langkah dan usaha yang dilakukan untuk mereduksi gas buang yang berbahaya pada kendaraan bermotor sudah banyak dilakukan terutama di negara-negara maju (USA, Eropa) dan kini termasuk negara-negara di Asia, seiring semakin ketatnya peraturan dunia tentang emisi gas buang kendaraan bermotor. Secara umum dengan merujuk pada program environment sustainable transportation (EST), untuk mengontrol atau mengurangi polutan udara dari kendaraan bermotor (interual combustion engine) dapat dilakukan dengan cara modifikasi pada mesin, modifikasi penggunaan bahan bakar atau sistem bahan bakarnya dan modifikasi pada saluran gas buang. (B. Irawan, 2003). Untuk mengurangi toksisitas dari mesin pembakar internal digunakan alat yang disebut chtalytic converter. Alat ini telah digunakan di USA sejak l975 karena peraturan EPA yang semakin ketat tentang gas buang kendaraan bermotor. Alat ini mengkonversi senyawa-senyawa toksit dalam gas buang menjadi zat-zat yang kurang toksit atau tidak toksit. Dengan demikian untuk memenuhi peratutan tersebut, kendaraan bermotor harus dilengkapi dengan Catalytic Converter. Pemerintah Indonesia juga mengikuti peratuan tentang emisi gas buang yang mengacu pada EURO l, EIRO 2 dan EURO 3, Sehingga kendaraan bermotor di wilayah ini harus dilengkapi dengan piranti Catalytic Converter. Dengan pertimbangan efisiensi, utamanya harga dari katalis logam mulia yang sangat mahal maka zeolit alam yang terdapat banayak di Nusa Tenggara Timur dipilih untuk digunakan sebagai katalis dengan memanfaatkan salah satu teknologi rekayasa sebagai wujud dari vehicle Emission control yaitu modifikasi saluran gas buang dengan melakukan pemasangan catalytic converter pada system pembuangan gas kendaraan bermotor. Peneliti akan melakukan penelitian dengan mengkaji dan melakukan rancang bangun catalytic converter dengan bahan Katalis dari zeolit alam Kabupaten Kupang Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan merancang sebuah alat yang berfungsi mereduksi emisi gas buang CO dan HC yang merupakan polutan utama dari motor bensin dengan memanfaatkan zeolit alam dari Kabupaten Kupang. Alat yang akan dirancang berupa saringan yang disambungkan dengan saluran gas buang. Sangat diharapkan bahwa zeolit alam di NTT mempunyai kemampuan untuk mereduksi polutan dari gas buang dengan menggunakan metode yang dirancang peneliti. Politeknik Negeri Kupang 2

Tinjauan Pustaka Catalytic Converter Catalytic Converter pada dasarnya merupakan sebuah reaktor unggun tetap (Fixed Bed Reaktor) yang beroperasi dinamis dan mengolah zat-zat yang mengandung emisi gas buang berbahaya menjadi zat-zat yang tidak berbahaya. Catalytic Converter merupakan sebuah converter (pengubah) yang menggunakan media yang bersifat katalis, dimana media tersebut diharapkan dapat membantu atau mempercepat terjadinya proses perubahan suatu zat (reaksi kimia) sehingga gas seperti CO dapat teroksidasi menjadi Co2 ( Springer-Verrag. New york Inc, 1970). Katalis Media katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada sushu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Media yang biasa digunakan sebagai katalis adalah logarn yang mahal dan jarang seperti palladium, Platinum dan Stainless Steel (Heisler,1995 ). Catalytic converter yang umum dipakai ada berbagai macam bentuk, secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua golongan (Husselbee W.L., 1995), yaitu: Sistem ini sering disebut juga sigle bed oksidation, mampu mengubah Co dan HC menjadi Co2 dan H2O. Catalytic jenis ini beroperasi pada kendaraan udara berlebih (Excess air setting). udara berlebih yang digunakan untuk proses oksidasi yang dapat diperoleh melalui pengaturan campuran miskin (Lean mixture setting) atau system injeksi udara sekunder. Jenis ini banyak digunakan pada motor diesel karena kemampuannya mengoksidasi zatzat partikel dengan mudah. Pada system ini terdiri dari dua system katalis yang dipasang segaris. Dimana gas buang pertama kali mengalir melalui Catalytic reduksi dan kemudian catalytic oksidasi. Sistem pertama (bagian depan) merupakan kalatis reduksi yang berfungsi menurunkan emisi NOx, sedang system kedua ( bagian belakang ) rnerupakan katalis oksida yang menurunkan emisi HC dan CO. Mesin yang dilengkapi dengan systern ini biasanya dioperasikan dengan kondisi campuran kaya. Tipe yang lain adalah Tree-Way Catalyic Converter. Pada tipe ini dirancang untuk mengurangi gas-gas polutan seperti CO, HC dan Nox yang keluar dari exhaust system dengan cara mengubah melalui reaksi kimia menjadi CO2. Uap air (H2O) dan Nitrogen (N) (Emission Control Toyota,2000). Aplikasi pada perlakuan terhadap gas buang kendaraan bermotor dengan memasang Catalytic Converter banyak dikembangkan dan dilakukan oleh peneliti akhir-akhir ini. Menurut Dowden dalam bukunya,catalytic Hand Book, umurnnya Catalytic Converter yang dipakai pada kendaraan bermotor (ada di pasaran) adalah tipe pelet dan monolithic dengan bahan katalis dari logam-logam mulia seperti palladium (Pd), Platinum (Pt), dan Rodium (Rh) (Dowden. 1970). Logam-logam mulia tersebut memiliki aktifitas spesifik yang tinggi, narnun memiliki tingkat volatilitas besar, mudah teroksidasi dan mudah rusak pada suhu 500 900 derajat Celcius sehingga mengurangi aktifitas katalis. Selain itu logam-logam mulia tersebut Politeknik Negeri Kupang 3

mempunyai jumlah sedikit dan harga yang cukup mahal. Pemasangan catalytic converter pada saluran gas buang yang menggunakan bahan logam katalis Pd, Pt dan Rh dengan penyangga alumina, silica dan keramik, saat ini memerlukan biaya yang cukup mahal dalam pembuatannya, sulit di dapat dan kurang cocok digunakan di Indonesia yang bahan bakarnya masih ada yang mengandung Pb. Jenis Catalytic Corverter ini dapat mengkonversi emisi gas buang (CO, HC dan NOx) cukup tinggr (80-90%). (Warju.2006) Oleh sebab itu penggunaan logam transisi yang mempunyai kelimpahan yang tinggi dan harga relatif murah dapat menjadi salah satu alternatif. Beberapa oksida logam transisi yang cukup aktif dalam mengoksidasi emisi gas CO antara lain : CuO, NiO dan Cr2O. Beberapa bahan yang diketahui sebagai katalis oksidasi yaitu platinum. Plutonium, Nikel, Mangan, chromium dan oksidanya dari logam-logam tersebut Sedangkan beberapa logam diketahui sebagai katalis reduksi, yaitu besi, ternbaga, Nikel paduan dan oksida dari bahan-bahan tersebut. (Obert 1973). Disamping itu beberapa logam yang diketahui efektif sebagai bahan katalis oksida dan reduksi mulai dari yang besar sampai yang kecil adalah Pt, Pd, Ru Mn, cu, Ni, Fe, Cr, Zn dan oksida dari logam-rogam tersebut (Dowden. 1970) Zeolit Alam Zeolit alam merupakan mineral alam yang tersusun dari kristal padat dengan kerangka tiga dimensi serta ukuran pori yang tidak seragam. Kelebihan zeolit alam adalah ukuran pori besar, mampu menukar kation, memiliki pusat asam, stabilitas termalnya tinggi, harganya murah, dan mudah dimodifikasi. sifat aktivitas zeolit mempunyai kemampuan untuk digunakan sebagai katalis, sangat memungkinkan Kondisi ini disebabkan kemudahan untuk memodifikasi struktur, zeolit dapat dimodifikasi berdasarkan rasio Al/Si, serta berpori. Kenaikan rasio Al/Si akan berpengaruh pada kestabilan zeolit pada temperatur tinggi dan lingkungan yang reaktif. Struktur pori zeolit berperan penting untuk proses katalitik sebab pori berfungsi untuk mendapatkan reaksi katalitik. Kemampuan selektivitas dan stabilitas zeolit lebih baik dari pada logam, sehingga sifat fisiknya dapat diperbaiki. Melalui proses asam, perlakuan panas yang tinggi, kalsinasi, oksidasi, impregnasi dan reduksi maka keasaman zeolit alam akan meningkat. Terjadinya peningkatan keasaman akan menyebabkan ukuran pori menjadi lebih seragam dengan menutupi pori-pori kecil dan meningkatkan stabilitas termalnya. Peningkatan Si/Al mengakibatkan perubahan struktur kristal, stabilitas katalis, dan kandungan kation, sehingga selektivitas fungsi katalis meningkat. (Winoko A.Y., 2010) Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Dwyer dengan menggunakan skala laboratorium menunjukkan bahwa aktifitas catalytic Copper Chromite yg merupakan campuran antara CuO dengan Cr2O3 lebih baik dari campuran tunggallnya dalam mengoksidasi CO. Disamping itu masih ada logam katalis yang lebih murah, mudah dikerjakan dan mudah didapat untuk dijadikan Catalityc Converter antara lain : CuO atau zeolite Politeknik Negeri Kupang 4

alam, Cu-Al2O3, Cu, Mn, Mg, catalytic converter jenis ini mampu mengurangi emisi gas buang (Co, HC, Nox) cukup tinggi antara 16 % sampai 80% ( Dwyer, 1973). Penelitian tentang zeolit alam di Indonesia yang berfungsi katalis untuk mengurangi CO dan HC dari knalpot kendaraan bermotor dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya: Eko D. (2001), katalis zeolit alam untuk reduksi emisi gas buang motor bensin empat langkah satu silinder, menunjukkan bahwa terjadi penurunan emisi HC 58,23%, CO naik 33,94%. Muhaji (2001), zeolit alam yang disanggah mangan sebagai katalis sepeda motor 4-langkah. Penelitian ini parameternya zeolit alam dan bahan penyangga Mn. Hasil penggunaan zeolit alam sebesar 15 gr dan Mn sebesar 26 gr mampu menurunkan kandungan gas CO sebesar 76,4 %, gas Nox sebesar 70% serta HC sebesar 86%. Winoko A.Y (2008) Menggunakan zeolit sintetis untuk katalis motor bensin. Hasil menunjukkan adanya penurunan konsentrasi HC sebesar 53,89% dan CO sebesar 57,75% terhadap standar. Pada peneliti terdahulu ini menggunakan motor bensin dengan silinder tunggal (sepeda motor). Winoko A.Y. ( 2010 ) menggunakan zeolit alam Kabupaten Malang dan hasil menunjukkan terjadi penurunan CO sebesar 53,97 % dan HC turun 54,62 % dengan menggunakan mesin bensin empat silinder. Metodologi Penelitian ini disusun berdasarkan pemikiran dan tahapan yang sistematis. Pada tahap awal dilakukan dengan kajian pustaka untuk memperdalam bidang yang akan dikaji baik tentang masalah emisi, teknologi untuk mengatasi polusi maupun cara- cara pembuatan converter. Study pustaka dilakukan untuk melihat beberapa penelitian terdahulu dan hasil yang didapatkan sehingga nanti akan menjadi pijakan dan perbandingan hasil yang dicapai sekaligus menghindari penelitian yang berulang. Bahan Penelitian Bahan penelitian terdiri dari tiga buah yaitu plat stainlessteel, zeolit alam dan asam sulfat H2SO4. Zeolit dipecahkan dalam bentuk kecil dengan ukuran ratarata 1cm2 agar mudah untuk menghitungnya, sedangkan plat stainlesteel dibuat berupa tabung tertutup dan bagian dalam terdapat pengarah dan diisi dengan zeolit. Asam sulfat digunakan untuk merendam zeolit dengan maksud untuk meningkatkan daya absorb pada gas buang. Perendaman selama 1 jam. zeolit pengarah Dari mesin keluar Gambar 1. Converter Politeknik Negeri Kupang 5

Zeolit Alam Zeolit yang digunakan diambil dari daerah Tanah Merah Kabupaten Kupang berupa bongkahan batu besar dan pecahkan menjadi butiran kecil. Mesin Uji Gambar 2. Zeolit Alam Mesin uji terdiri dari seperangkan alat yang terdiri dari sebuah mesin mobil Kijang 7 K dan perlengkapannya buatan tahun 1997, 1500 cc bahan bakar bensin. Alat-alat ukur Alat ukur yang digunakan antara lain Gas Analyzer merek Star Gas pada Lab. Otomotif Politeknik Negeri Kupang dan Thacometer Digital Persiapan Kondisi Standart Mesin Sebelum pengambilan data pengujian dilakukan, terlebih dahulu perlu mempersiapkan kondisi standar, sehingga mesin dalam kondisi siap untuk dijalankan.adapun kegiatan yang dilakukan saat pengkondisian mesin adalah sebagai berikut: Pertama kali mengganti minyak pelumas dan memeriksa dari adanya kebocoran kebocoran yang mungkin terjadi, kemudian melakukan Tune up mesin kendaraan uji, melakukan penggantian saringan udara, melakukan pemeriksaan air radiator, dan memeriksa system kelistrikan mobil dan accu. Tahapan Pengambilan Data Pada tahap pengambilan data, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut : memanaskan mesin yang bertujuan untuk mempersiapkan mesin supaya siap pada kondisi pengujian. Adapun langkahlangkahnya adalah sebagai berikut : pertama menghidupkan mesin dan dipanaskan selama 10 menit dalam kondisi stasioner, memeriksa kondisi mesin uji dan memastikan semua berjalan normal dan instrument berfungsi dengan baik. Selanjutnya setalah pemanasan mesin dilakukan Kalibrasi Gas Analyzer yang bertujuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. Kalibrasi ini bekerja secara otomatis. Setelah selesai kalibarasi pengujian emisi gas buang siap dilakukan. Tahap pertama, pengukuran tanpa catalytic converter. Pengukuran ini memilikin tujuan untuk mengetahui konsentasi emisi gas buang yang dikeluarkan mesin uji tanpa penambahan alat apapun. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali dan setiap data yang didapat dicacat hasilnya untuk dianalisis. Langkah-langkahnya sebagai berikut : pertama mesin dalam keadaan menyala, putaran idle, colok ukur dimasukkan ke dalam mulut knalpot, kemudian injak pedal gas dan baca rpm motor, kemudian baca display pada alat uji gas analyzer, cacat hasil angka pengukuran pada display, ulangi langkah ke dua untuk variasi rpm yang Politeknik Negeri Kupang 6

berbeda, 1000, 1500, 2000, 2500,3000, 3500 kembali ke 3000, 2500, 2000, 1500, 1000 dan sampai putaran idle kembali dan setiap pengukuran rpm yang berbeda colok ukur ditarik dari lubang knalpot. Setelah pengkuran tanpa Catalytic Converter selesai, dilanjutkan dengan pengukuran dengan catalytic converter, adapun langkah-langkagnya sebagai berikut : pertama mesin uji dimatikan, kemudian pasang unit Catalytic Converter pada sambungan saluran gas buang setelah exhaust manipol, setelah terpasang, mesin dihidupkan kembali untuk melakukan pengukuran tahap pertama dengan luas kontak katalis 1000 cm² dengan putaran 1000 rpm, 1500, 2000, 2500 dan 3500 rpm, kemudian mesin dimatikan dan mengganti katalis converter dengan luas kontak 1500 cm². untuk katalis dengan luas kontak yang lain dilakukan seperti langkah yang terdahulu. Pada saat pengantian luas kontak katalis, pastikan tidak terjadi kebocoran gas. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali. Variabel Penelitian Pada penelitian ini terdapat tiga variabel pengujian yaitu: Variabel kendali yang meliputi: jenis katalis berbahan zeolit alam Kabupaten Kupang, bahan bakar premium, dan ukuran dari butiran zeolit. Variabel berubah yang meriputi: variasi rpm mesin, dan luas kontak katalis. Variabel respon yaitu konsentarsi emisi gas Co dan HC tanpa katalis dan konsentrasi emisi gas CO dan HC dengan katalis. Analisis Data Data yang diperoleh akan dianalisa secara deskriptif dengan melihat melalui tampilan grafik-garfik yang ada untuk mengetahui hubungan dan seberapa berarti pengaru variasi-variasi dilakukan pada penelitian ini terhadap emisi gas buang CO dan HC. Hasil dan Pembahasan Dengan merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Yuniarto A.W. ( 2010 ) bahwa zeolit alam di daerah Malang Jawa Timur dapat menurunkan emisi gas buang, maka peneliti mencoba melakukan penelitian dengan menggunakan zeolit dari daerah Kupang, NTT untuk mereduksi polutan pada motor bensin empat langkah 4 silinder. Menurut R.M. Bagus Irawan ( 2011 ) bahwa logam seperti Mn, Pt, Pd dan Ru serta Cu dapat menurunkan emisi namun karena bahan tersebut terbatas dan mahal maka peneliti tidak menggunakan bahan logam tersebut untu penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang penelti dapatkan bahwa zeolit alam Kabupaten Kupang dapat menurunkan emisi gas buang motor bensin empat silinder yaitu Co turun 31 % dan HC turun 17,2%. Politeknik Negeri Kupang 7

Grafik Co terhadap Putaran / Luas Co ( %) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 1000 1500 2000 2500 3000 3500 1000 cm² 1500 cm² 2000 cm² 2500 cm² 3000 cm² standar Putaran ( Rpm) Gambar 3. Grafik Penurunan Emisi Co Dari gambar 3 di atas menunjukkan bahwa terjadi penurunan emisi gas buang seiring dengan bertambahnya luas kontak zeolit terhadap gas buang, penurunan signifikan jika dibandingkan dengan kondisi tanpa catalytic converter, berdasarkan luas kontak pada grafik didapatkan persentase CO pada putaran 1000 rpm tertinggi pada luas kontak 1000 cm² 6,5 % dan terendah pada luas kontak 3500 cm² yaitu 5,8 %, namun knalpot standar tetap lebih tin ggi yaitu 7,8 %. Pada putaran 1500 rpm pada luas kontak 1000 cm² persentase CO tertinggi yaitu 6,05 % sedangkan terendah pada luas kontak 3000 cm² yaitu 5,56 %, sedangkan pada knalpot standar tetap lebih tinggi yaitu 7,34 %. Untuk putaran 2000 rpm pada luas kontak 1000 cm² persentase CO 4,3 % sedangkan pada luas kontak 3000 cm² persentase CO terendah yaitu 4,01 % namunpada kondisi knalpot standar persentase CO 5,98 %. Untuk putaran 2500 rpm persentase CO pada luas kontak 1000 cm² tertinggi yaitu4,79 % dan terendah pada putaran 3000 cm² yaitu 4,03 % sedangkan pada knalpot standar pensentase CO 5,34 %. Pada putaran 3000 rpm persentase CO tertinggi pada luas kontak 1000 cm² yaitu 4,38 % dan terendah pada luas kontak 3000 cm² yaitu 3,65 % sedangkan pada knalpot standar persentase CO 4,86 %. Untuk putaran 3500 rpm persentase CO tertinggi pada luas kontak 1000 cm² yaitu 4,08 % dan terendah pada luas kontak 3000 cm ² yaitu 3,65 % sedangkan pada knalpot standar persentase CO 5,2 %. Dengan angka persentase emisi Co tersebut diatas maka penurunan yang terbesar terjadi pada luas kontak 3000 cm² dengan putaran 3500 rpm dengan penurunan dari 5,2 ke 3,58 % atau persentase penurunan 31 %. Untuk penurunan emisi HC ditunjukkan seperti gambar 4 berikut ini Politeknik Negeri Kupang 8

HC ( ppm ) 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 Grafik HC terhadap Putaran/ Luas 1000 cm² 1500 cm² 2000 cm² 2500 cm² 3000 cm² 1000 1500 2000 2500 3000 3500 Standar Putaran Mesin ( rpm ) Gambar 4. Grafik penurunan HC Dari gambar 4 di atas dapat dilihat penurunan emisi HC yang semakin menurun seiring dengan peningkatan luas kontak katalis dengan gas buang. Untuk putaran yang lebih tinggi antara 3000 rpm dan 3500 rpm terjadi fluktuasi penurunan emisi disebabkan perubahan campuran udara dan bahan bakar yang masuk ruang bakar dan merupakan hal yang wajar ( R.M. Bagus Irawan, 2011). Dapat juga dilihat bahwa pada putaran 1000 rpm persentase ppm tertinggi pada knalpot standar yaitu 1321 ppm, terendah terdapat pada luas kontak 3000cm² yaitu 1130 ppm. Pada putaran 1500 rpm persentase HC tertinggi terdapat pada standar yaitu 1112 ppm danterendah pada luas kontak 3000² yaitu 968 ppm. Pada putaran 2000 rpm konsentrasi HC tertinggi pada standard yaitu 930 ppm dan terendah pada luas kontak 3000 cm² yaitu 873 ppm. pada putaran 2500 rpm konsentrasi HC terbanyak pada standar yaitu 765 ppm dan terendah pada luas kontak 3000 cm² yaitu 724 ppm. Pada putaran 3000 rpm konsentrasi HC tertinggi pada standar yaitu 634 ppm sedangkan terendah pada luas kontak 3000 cm² yaitu 525 ppm Pada putaran 3500 rpm konsentrasi CO terbanyak pada luas kontak 1500 cm² yaitu 670 ppm dan terendah pada luas kontak 3000 cm². dengan data tersebut diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan emisi gas buang terbesar pada luas kontak 3000 m² yaitu 543 PPM dari yang standar 655 PPM atau turun 17 %. Kesimpulan 1. Rancangan Knalpot Catalityc Converter dengan bahan zeolit alam dari Kabupaten Kupang dapat menurunkan emisi gas buang motor bensin empat silinder 2. Penambahan ukuran luas kontak antara zeolit dengan gas buang dapat meningkatkan absorsbsi pada emisi gas buang. 3. Catalityc Converter dengan bahan zeolit alam Kabupaten Kupang dapat menurunkan emisi Co sebesar 31 % dan HC sebesar 17 % Politeknik Negeri Kupang 9

Saran Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan metode pembuatan atau bentuk kanlpot dan catalityc converter yang lain agar bisa didapatkan hasil yang pasti. Daftar Pustaka Arismunandar, W. (1994) Penggerak Mula Motor Bakar Torak. Penerbit ITB, Bandung Bahl, B. S. dkk. (1997) Essentials of Physical Chemistry. S. Scand & Company Ltd., New Delhi. Dowden, D. A. dkk. (1970), Catalytic Handbook. Springer-Verlag Wien, New York Eko D.S, (2001), Studi Eksperimental Terhadap Pengurangan Polutan Gas Buang Motor Bensin 4 Langkah Dengan Penggunaan Zeolit, Tugas Akhir, Teknik Mesin FTI- ITS, Surabaya. Fogler Scott.H.(1992). Elements of Chemical Reaction Engineering, 2nd edition, Prentice-Hall International, Inc.USA. Heywood, John B, (1988), Internal Combustion Engine Fundamental, Mc GrawHill Book Co, New York. Heisler H. 1995. Advance Engine Tecnology Hodder Headline Group, London Irawan B. 2007, Pengaruh Letak Catalitic converter Terhadap Keluaran Emisi Gas Karbon Monoksida dan Hidrokarbon Motor Bensin, Majalah Traksi. Irawan B. 2011, Prototipe Catalityc Converter dari Tembaga Berlapis Mangan Untuk Mereduksi Emisi Gas Buang Motor Bensin, Majalah Traksi Muhaji. (2001). Pengaruh Zeolit Alam dan Mn Sebagai Katalis Silencer Sepeda Motor 4 Langkah Terhadap Kadar Emisi Gas Buang, Unjuk Kerja dan Sound Pressure Level, Tesis S-2, Jurusan Teknik Mesin FTIITS, Surabaya. Obert. Edward F. 1973, Internal combustion Engine And Air Pollution, Third Edition. Harper & Row, Publisher, Inc. New York Shapiro N. Howard, Moran J. Saphiro, (2005), Fundamentals of Engineering Thermodynamics 5 th edition, Edition international, John Willey and Sons, Inc, USA. Turns R. Stephen, (2000), An Introduction To Combustion Concepts and Applications, Mc Graw Hill, Boston Warju, 2006, Pengaruh Penggunaan Catalityc Converter Tembaga Berlapis Mangan Terhadap Kadar Polutan Motor Bensin Empat Langkah, Institut Teknologi Surabaya Winoko Agus Y, (2008), Revitalisasi Material Zeolit Sebagai reduktor Polutan Motor bensin empat langkah. Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang, Winoko Agus Y. ( 2010 ), Uji Kemampuan adsorbsi Zeolit alam Malang Selatan terhadap emisi gas buang dan Kinerja motor bensin empat langkah multi silinder. Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang. Politeknik Negeri Kupang 10