BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2017 di Screen

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. Agustus Bertempat di green house Universitas Muhammadiyah Malang.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

3. METODE DAN PELAKSANAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian. I. Pengujian Toleransi Salinitas Padi pada Stadia Perkecambahan di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Allium cepa L.) terhadap viabilitas benih kakao (Theobrema cacao L.) ini bersifat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lokasi pembibitan CV. TAIDU Kecamatan Alor

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan

yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu terjadi karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas. (QS. Al-Baqarah : 61)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

BAB III METODOLOGI PENELITAN. Medan Area jalan Kolam No1 Medan, Sumatera Utara, dengan ketinggian 20 m

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IAA (Indole Acetic

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

METODE Lokasi dan Waktu Materi Penelitian Alat Perlakuan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di perumahan Jalan Tombak No.49A Medan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Nurhasybi, Hero, Zanzibar, Dede, Agus, Buharman, Sudrajat

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, ketinggian tempat 1700 m dpl, Suhu rerata

III. BAHAN DAN METODE. Sederhana Dusun IX, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas

III. METODE PENELITIAN. bibit sengon laut (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) pupuk NPK, herbisida

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Agroteknologi Fakultas

TATA CARA PENELITIAN

III.TATA CARA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

MATERI DAN METODE. Riau Jalan H.R Subrantas Km 15 Simpang Baru Panam. Penelitian ini berlangsung

BAHAN DAN METODE. penelitian ini dilakukan di Gang Metcu, Desa Guru Singa, Kecamatan

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

TATA CARA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Botani FMIPA Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) dengan 20 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Rancangan Percobaan

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dua bulan yaitu dari bulan Maret sampai bulan Mei Tanah, Pasir dan pupuk kandang sebagai media tanam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2017 di Rumah Paranet

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh konsentrasi dan lama perendaman kolkhisin terhadap tinggi tanaman,

Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat, dengan ketinggian 725 m di atas permukaan laut.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan menggunakan

MATERI DAN METODE. Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah penelitian eksperimen Rancanagn Acak Lengkap (RAL)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian ± 32 meter di

I.MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Februari. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan

Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House, Lab.Tanah dan Lab.

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

BAHAN DAN METODA. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini hlaksanakan di Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2017 di Screen House Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1) Cetok untuk mengambil dan mengaduk media 2) Polybag untuk tempat media dan sebagai tempat tumbuh benih 3) Timbangan analitik untuk menimbang bobot kering dan bobot basah 4) Penggaris untuk mengukur tinggi kecambah 5) Jangka sorong untuk mengukur diameter kecambah Bahan yang digunakan yaitu: 1) Top soil, arang sekam, pupuk kandang 2) GA3 (gibberellin acid), atonik dan air kelapa muda 3) Benih Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum (Jacq.) Griseb) 3.3 Prosedur Pelaksanaan 1) Penyiapan media Menyiapkan media yang sudah ditentukan yaitu top soil, arang sekam dan pupuk kandang. Kemudian membagi menjadi 3 komposisi media yaitu: (1) Media top soil, arang sekam dan pupuk kandang dengan 16

(2) Media arang sekam, top soil dan pupuk kandang dengan (3) Media pupuk kandang, top soil dan arang sekam dengan 2) Perendaman Benih Benih yang digunakan adalah biji yang berasal dari Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan. Sebelum direndam, biji dipilih yang tidak cacat atau rusak dan ukurannya seragam. Setelah dipilih, biji dipisah dalam empat wadah. Kemudian biji tersebut direndam dalam GA3 (gibberellin acid) 50 ppm, atonik 2 cc dan air kelapa muda 100% selama 2 jam. Terdapat perlakuan kontrol atau tanpa perendaman. Perlakuan pratanam diberikan pada empat level yaitu: 1) Tanpa perendaman ZPT (kontrol) 2) Biji direndam dalam GA3 50 ppm 3) Biji direndam atonik 2 cc 4) Biji direndam air kelapa 100% 3.4 Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan Rancangan Percobaan Kelompok (RAK) dengan dua faktor yang disusun secara faktorial. Faktor pertama yaitu perendaman benih dengan ZPT (L) terdiri dari empat level dan faktor kedua yaitu komposisi media tanam (M) yang terdiri dari tiga level. Faktor percobaan tersebut sebagai berikut: 17

Faktor I= perendaman dengan zat pengatur tumbuh L1= tanpa zat pengatur tumbuh (kontrol) L2= perendaman dengan GA3 50 ppm L3= perendaman dengan atonik 2 cc L4= perendaman dengan air kelapa 100% Faktor II= komposisi media M1= media top soil,arang sekam, pupuk kandang dengan M2= media arang sekam, top soil, pupuk kandang dengan M3= media pupuk kandang, top soil dan arang sekam dengan Masing-masing perlakuan diulang 3 kali, sehingga terdapat 4 x 3 x 3 = 36 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdapat 20 benih sengon buto. Kombinasi perlakuan dari kedua faktor disajikan pada tabel 1 Tabel 1: Kombinasi perlakuan Perlakuan M Perlakuan L L1 L2 L3 L4 M1 L1M1 L2M1 L3M1 L4M1 M2 L1M2 L2M2 L3M2 L4M2 M3 L1M3 L2M3 L3M3 L4M3 18

Keterangan: L1M1= tanpa perendaman ZPT (kontrol) + top soil, arang sekam, pupuk kandang dengan L2M1= perendaman dengan GA3 + top soil, arang sekam, pupuk kandang dengan L3M1= perendaman dengan atonik + top soil,arang sekam, pupuk kandang dengan L4M1= perendaman dengan air kelapa + top soil, arang sekam, pupuk kandang dengan LIM2= tanpa perendaman ZPT (kontrol) + arang sekam, top soil, pupuk kandang dengan L2M2= perendaman dengan GA3 + arang sekam, top soil, pupuk kandang dengan L3M2= perendaman dengan atonik + arang sekam, top soil, pupuk kandang dengan L4M2= perendaman dengan air kelapa + arang sekam, top soil, pupuk kandang dengan L1M3= tanpa perendaman ZPT (kontrol) + pupuk kandang, top soil, arang sekam dengan L2M3= perendaman dengan GA3 + pupuk kandang, top soil, arang sekam dengan L3M3= perendaman dengan atonik + pupuk kandang, top soil, arang sekam dengan L4M3= perendaman dengan air kelapa + pupuk kandang, top soil, arang sekam dengan 19

3.5 Denah Percobaan Setelah mengetahui kombinasi perlakuannya, kemudian dilakukan pengacakan perlakuan untuk membuat denah percobaan sebagai berikut: Ulangan I Ulangan II Ulangan III U L3M2 L1M2 L3M1 L4M1 L2M2 L3M2 L2M1 L3M1 L4M2 L1M2 L3M2 L2M3 L4M2 L3M2 L4M1 L3M3 L4M3 L1MI L1M2 L1M1 L3M3 L1M3 L3M3 L4M1 L1M1 L2M2 L2M1 L2M3 L4M2 L1M3 L2M1 L1M3 L2M3 L4M3 L3M1 L4M3 L2M2 3.6 Perawatan Gambar 4: Denah Percobaan Perawatan yang dilakukan setelah penanaman benih sengon buto (E. cyclocarpum (Jacq.) Griseb) yaitu penyiraman yang dilakukan setiap dua hari sekali pada pukul 07:00 WIB. 20

3.7 Peubah Peubah merupakan perhitungan pertumbuhan benih yang digunakan sebagai pembanding setiap perlakuan. Ada pun peubah yang digunakan untuk mengamati perkecambahan dan pertumbuhan benih sengon buto yaitu: 1) Daya perkecambahan, yang meliputi hidup dan mati. Pengamatan ini dilakukan dari benih mulai berkecambah sampai benih berumur 15 hari. Menurut Triwanto (2014) daya perkecambahan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Daya Kecambah (DK) = jumlah benih yang berkecambah hingga akhir pengamatan + benih yang tidak tumbuh namun masih baik dan utuh jumlah benih yang ditanam 2) Laju perkecambahan benih dapat dihitung dengan cara menghitung dari jumlah hari benih berkecambah. Pengamatan ini dilakukan sejak benih ditaburkan sampai benih berumur 15 hari. Adapun rumusnya sebagai berikut: Rata-rata hari = N1T1 + N2T2 +... + NxTx total benih yang berkecambah Keterangan : N= jumlah benih yang berkecambah setiap hari T= jumlah waktu antara awal pengujian sampai dengan akhir dari interval tertentu pengamatan (Sutopo, 2002). X 100% 21

3) Pertumbuhan semai yang dilakukan setiap 7 hari 1 kali sampai berumur 65 hari, yang meliputi: (1) Tinggi tanaman, pengukuran ini dilakukan ketika benih berumur 16 hari dengan cara mengukur menggunakan penggaris dari pangkal batang sampai ujung batang. (2) Jumlah daun, penghitungan jumlah daun ini dilakukan apabila benih sudah berkecambah dan muncul daun sejati yaitu pada umur 16 hari. (3) Diameter batang, pengukuran ini dimulai sejak benih berumur 16 hari sampai umur 65 hari dengan menggunakan jangka sorong. (4) Bobot basah dan bobot kering, pengukuran ini dilakukan pada akhir pengamatan setelah beumur 65 hari. Banyaknya semai yang diukur yaitu hanya 10 sampel dari 20 tanaman per kombinasi perlakuan. (5) Panjang akar, pengukuran ini dilakukan setalah berumur 65 hari. 3.8 Analisis Data Menurut Rochiman (2008) bahwa model umum rancangan percobaan acak kelompok yang digunakan adalah : Yij= μ+ i+ βj + εij Keterangan : I = 1, 2,..., t J = 1, 2, 3,..., n t = banyaknya perlauan 22

n Yij μ i βj εij = banyaknya kelompok yang merupakan juga banyaknya ulangan = nilai pengamatan pada perlakuan ke-i kelompok ke-j = nilai tengah umum = pengaruh perlakuan ke-i = pengaruh perlakuan ke-j =pengaruh acak pada perlakuan ke-i kelompok ke-j Apabila hasil analisisnya berpengaruh nyata akan diuji lanjut menggunakan uji Duncan 5%. 23