BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi (IPTEK) seperti sekarang ini. Berkembangnya IPTEK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

SUKMA WIDIASTO A SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. UU RI No. 20 Tahun 2003 SISDIKNAS Bab II Pasal 3 yaitu :Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat terangkat harkat dan derajadnya. pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. peradapan bangsa yang bermartabat. untuk terus-menerus belajar. Seorang mahasiswa dalam meraih tujuan

BAB I PENDAHULUAN. nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan, setiap siswa difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan manusia dalam menghadapi masa depan demi terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. penuh perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni (IPTEKS).

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

PENGARUH KOMUNIKASI GURU-SISWA DAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X DAN XI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, nilai, dan sikap sehingga dapat berpikir lebih sistematis, rasional, dan

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah pendidikan merupakan suatu hal yang tidak asing lagi bagi semua orang, terlebih lagi di era globalisasi yang dikenal dengan zaman kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) seperti sekarang ini. Berkembangnya IPTEK harus juga diikuti dengan perkembangan pola pemikiran masyarakat. Pendidikan merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dimiliki oleh semua orang, sebab persaingan untuk mempertahankan hidup semakin ketat dan semakin sulitnya memperoleh pekerjaan. Jika dulu pada zaman nenek moyang kita, pendidikan dianggap kurang penting karena juga tidak terlepas dari kesulitan hidup yang masih tergolong rendah. Bila kita bandingkan dengan saat ini sesulit apapun hidup yang dihadapi, pendidikan tetap harus menjadi prioritas yang utama bagi semua orang untuk menjawab kemajuan zaman seperti yang dimaksud diatas. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian yang serius dari para siswa, perhatian tersebut berdampak positif sehingga materi ajar dapat diterima oleh siswa dengan baik. Dengan perhatian yang baik diharapkan pelajaran akan lebih mudah dipahami. Agar perhatian siswa dapat tertuju sepenuhnya kepada pelajaran, siswa dituntut aktif, baik secara fisik maupun kejiwaan. Artinya siswa harus benar-benar disiapkan untuk aktif menerima pelajaran. Mewujudkan konsentrasi-konsentrasi dalam belajar tidaklah mudah, banyak faktor-faktor yang mempegaruhinya. Diantaranya ialah minat, 1

2 oleh sebab itu peserta didik mengikuti proses belajar, ia harus lebih memiliki minat terhadap mata pelajaran yang akan digelutinya melalui dunia pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpenting dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik dalam aspek kemampuan, kepribadian maupun tanggung jawab sebagai warga masyarakat. Salah satu upaya membina dan membangun sumber daya manusia yang tangguh dan dapat diandalkan diantaranya melalui pendidikan, baik pendidikan yang diberikan secara formal maupun non formal. Sebagai salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal, sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses belajar mengajar. Pendidikan mempunyai fungsi yang harus diperhatikan seperti pada UU No. 20 tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan keidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta brtanggung jawab. Dari pernyataan di atas, tujuan dan fungsi pendidikan adalah untuk memberikan bekal yang diperlukan oleh peserta didik dalam kehidupan seharihari. Melalui pendidikan, seseorang diharapkan mampu membangun sikap dan tingkah laku serta pengetahuan dan keterampilan yang perlu dan berguna bagi kelangsungan dan kemajuan diri dalam masyarakat, bangsa dan negara.

3 Tercapainya tujuan pendidikan nasional dapat dilihat dari sebagian prestasi belajar yang diperoleh peserta didik. Keberhasilan itu pada umumnya dikaitkan dengan tinggi rendahnya nilai yang dicapai oleh siswa, daya serap siswa, serta prestasi siswa yang berupa nilai hasil raport. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dan dalam upaya peningkatan prestasi belajar juga dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Terutama sekolah yang merupakan lingkungan pendidikan formal yang mempunyai peran penting dalam mencerdaskan dan membimbing moral perilaku anak. Lingkungan belajar yang kondusif akan membuat siswa lebih fokus dalam mengikuti proses belajar mengajar. Guru merupakan tangan pertama yang langsung berhubungan dengan siswa, sehingga dalam belajar guru harus menggunakan metode pembelajaran yang berbeda agar anak tidak jenuh. Selain faktor lingkungan belajar, faktor lain yang berasal dari dalam diri siswa yaitu minat belajar juga sangat menentukan prestasi belajar siswa itu sendiri. Minat merupakan landasan penting bagi seseorang untuk melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan minat bukan saja dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang, tapi juga dapat mendorong orang untuk tetap melakukan dan memperoleh sesuatu. Minat tersebut dapat dilihat dari kerajinan siswa mengerjakan tugas rumah, keaktivan dalam proses belajar mengajar dan kebiasaan membaca siswa baik di dalam maupun di luar sekolah serta keberhasilannya dalam menjawab test-test yang diberikan guru baik secara lisan maupun tertulis.

4 Dalam kegiatan belajar, minat mempunyai peranan yang sangat penting. Bila seorang siswa tidak memiliki minat dan perhatian yang besar terhadap objek yang dipelajari, maka sulit diharapkan siswa tersebut akan tekun dan memperoleh hasil yang baik dari belajarnya. Sebaiknya, apabila siswa tersebut belajar dengan minat dan perhatian besar terhadap objek yang dipelajari, maka hasil yang diperoleh lebih baik. Dapat dijelaskan bahwa siswa yang memiliki minat dengan siswa yang tidak memiliki minat dalam belajar akan terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut tampak jelas dari prestasi yang dicapai oleh siswa. selain faktor yang berasal dari dalam diri siswa, minat juga dapat dipengaruhi oleh guru. Metode pengajaran guru yang terlalu konvensional yaitu hanya ceramah atau cerita akan mengakibatkan kebosanan bagi siswa maka akan berpengaruh terhadap minat belajarnya. Berdasarkan observasi dan pengamatan penulis selama mengadakan PPLT serta saat pengamatan ketika guru mengajar di kelas, minat belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Laguboti masih kurang. Hal ini terlihat dari kurangnya motivasi dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar dan lingkungan belajar yang tidak kondusif. Kurangnya kesiapan siswa, masih terdapat siswa yang tidak membawa buku pegangan, tidak mengerjakan tugas dan kurang memberikan perhatian selama PBM berlangsung. Lingkungan sekolah yang kurang kondusif dapat dilihat dari lokasi sekolah dikelilingi perumahan penduduk dan kantor-kantor pemerintahan seperti Kantor kecamatan, kantor lurah dan kantor polisi. Suasana paling tidak kondusif adalah hari setiap hari senin, yaitu pasar mingguan di Kecamatan

5 Laguboti dimana pedagang mendirikan tempat jualan sampai ke jalan menuju sekolah. Hal tersebut di atas dapat dilihat dari DKN yang diperoleh peneliti dari pihak sekolah menunjukkan nilai ekonomi hasil ujian semester ganjil masih terdapat nilai yang dibawah KKM yaitu dibawah 70. Berikut tabel DKN ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Laguboti : Tabel 1 Daftar Kumpulan Nilai (DKN) No Kelas Dibawah KKM ( 70) 1 X-A 10 orang 2 X-B 13 orang 3 X-C 19 orang 4 X-D 17 orang 5 X-E 11 orang 6 X-F 15 orang 7 X-G 14 orang Sumber : Tata Usaha SMA Negeri 1 Laguboti Dari diatas dapat dilihat bahwa 56% yang mencapai KKM, sedangkan yang belum mencapai KKM 44% dari jumlah siswa kelas X. Sehingga dapat diduga bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor dan peneliti menyimpulkan minat dan lingkungan dua hal yang mempengaruhinya.

6 Berdasarkan uraian masalah diatas, maka penulis terdorong untuk mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul Pengaruh Minat Belajar Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun Pembelajaran 2013/2014 1.2. Identifikasi Masalah Dari latar belakang diatas, maka masalah-masalah yang muncul dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana minat belajar siswa kelas X SMA N 1 Laguboti T.P 2013/2014? 2. Bagaimana lingkungan belajar siswa kelas X SMA N 1 Laguboti T.P 2013/2014? 3. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas X SMA N 1 Laguboti T.P 2013/2014? 4. Bagaimana pengaruh minat belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA N 1 Laguboti T.P 2013/2014? 1.3. Pembatasan Masalah Untuk menghindari meluasnya penafsiran masalah dalam penelitian ini, maka penulis membatasi masalah yaitu sebagai berikut : 1. Minat belajar yang akan diteliti adalah minat belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Negeri 1 Laguboti T.P 2013/2014.

7 2. Lingkungan belajar yang akan diteliti yaitu lingkungan informal (lingkungan keluarga) dan lingkungan formal (lingkungan sekolah) di kelas X SMA Negeri 1 Laguboti T.P 2013/2014. 3. Prestasi belajar yang diteliti adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Negeri 1 Laguboti T.P 2013/2014. 1.4. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, penulis merumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Negeri 1 Laguboti T.P 2013/2014? 2. Bagaimana pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Negeri 1 Laguboti T.P 2013/2014? 3. Bagaimana pengaruh minat belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Negeri 1 Laguboti T.P 2013/2014? 1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah :

8 1. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Negeri 1 Laguboti T.P 2013/2014. 2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Laguboti T.P 2013/2014. 3. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan belajar dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Negeri 1 Laguboti T.P 2013/2014. 1.6. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : 1. Sebagai bahan masukan dan menambah wawasan penulis untuk mempersiapkan diri saat terjun memasuki dunia pendidikan sebagai lembaga pengajaran dalam meningkatkan minat belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi ekonomi. 2. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pihak guru dan sekolah, bahwa minat belajar dan lingkungan belajar siswa mempunyai hubungan dengan prestasi belajar siswa. 3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian dibidang yang sama baik untuk mahasiswa UNIMED maupun peneliti peneliti yang lain.