PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi. 1 Menurut

PERBEDAAN KECEMASAN PADA MAHASISWA LULUSAN SARJANA KEDOKTERAN UNS ANGKATAN 2005 YANG IPK-NYA DI ATAS 2,75 DENGAN IPK-NYA DI BAWAH 2,75 SKRIPSI

Hubungan di antara merokok dengan tingkat kecemasan di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2014

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PERILAKU MASTURBASI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA. Laporan Hasil Karya Tulis Ilmiah

PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT SUGESTIBILITAS PADA MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA LAPORAN HASIL AKHIR KARYA TULIS ILMIAH

Abstrak. Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Semester Satu di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Tahun 2014.

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS VIII SMP NAWA KARTIKA ISLAMIC BOARDING SCHOOL DENGAN SMP NEGERI 1 WONOGIRI SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN SINDROM PREMENSTRUASI PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN ANGKATAN 2014 FAKULTAS KEDOKTERAN UNS SKRIPSI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN KEJADIAN SKIZOFRENIA PADA USIA DEWASA MUDA DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROJO MAGELANG SKRIPSI

SKRIPSI. Untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIA YANG BEKERJA SHIFT DAN NON SHIFT DI PT TYFOUNTEX KARTASURA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA DI SURAKARTA SKRIPSI

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjanastrata-1 pendidikan dokter

HUBUNGAN MOTHER-DAUGHTER RELATIONSHIP DENGAN TINGKAT SELF-ESTEEM MAHASISWA PEREMPUAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stres menjadi fenomena psikologis yang dihadapi oleh mahasiswa

HUBUNGAN ANTARA PROGRAM PENDIDIKAN SISWA DENGAN TINGKAT KECEMASAN DI SMA NEGERI 3 SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

PENGARUH STRATEGI MIND MAP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

PERNYATAAN. Yogyakarta, 3 Maret Moch Aris Setyawan. vii

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG NAPZA DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA SISWA SMA NEGERI 3 SEMARANG SKRIPSI

PERBANDINGAN TINGKAT DEPRESI ANTARA MAHASISWA PEROKOK DENGAN MAHASISWA NON-PEROKOK LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Differences in Stress Level Between First-Year and Second-Year Medical Students in Medical Faculty of Lampung University

PENGARUH ANDROPAUSE TERHADAP KEJADIAN DEPRESI PADA PRIA DI KECAMATAN JEBRES, SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

PERBEDAAN PERSEPSI LINGKUNGAN PEMBELAJARAN PADA MAHASISWA INTROVERT DAN EKSTROVERT DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNS SKRIPSI

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

Indah Puspasari Kiay Demak*, Suherman** ABSTRACT

PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP TINGKAT STRES TUGAS AKHIR MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN IMUNISASI CAMPAK: APLIKASI TEORI HEALTH BELIEF MODEL SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran. G Harldy Parendra G

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan. Oleh : SUSANTI EKA SARI NIM : R

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian ini adalah ilmu psikiatri.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran. Septian Sugiarto G

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PAPARAN PADA PEROKOK PASIF DENGAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2MAX) PADA REMAJA USIA TAHUN SKRIPSI

PERBEDAAN PROPORSI KECEMASAN MAHASISWA TINGKAT SATU KEDOKTERAN UNS DENGAN CIRI KEPRIBADIAN INTROVERT DAN EKSTROVERT DALAM MENGHADAPI UJIAN BLOK

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN SIKAP TENTANG SADARI PADA REMAJA PUTRI

KARYA TULIS ILMIAH. Yunita Dwiningtyas R

HUBUNGAN FEAR OF FAILURE DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI

PENGARUH KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA PEREMPUAN PEKERJA SEKSUAL DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

PERBEDAAN TINGKAT STRES DAN GEJALA SOMATIK ANTARA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN DI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KINERJA DOSEN TEKNOLOGI FARMASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PERBEDAAN PREVALENSI DEPRESI PADA KO-ASISTEN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DAN KO-ASISTEN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WARMADEWA

PENGARUH PANJANG JARI TELUNJUK TANGAN DAN JARI MANIS TANGAN TERHADAP TINGGI BADAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KAYA ASAM LEMAK OMEGA-3 DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI SMAN 1 GONDANGREJO KARANGANYAR

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PERILAKU MASTURBASI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

TINGKAT STRES PADA CAREGIVER PASIEN GANGGUAN JIWA PSIKOTIK LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN KEJADIAN SERUMEN OBTURANS PADA MAHASISWA TINGKAT SATU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA SKRIPSI

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRESS DENGAN KEJADIAN DERMATITIS SEBOROIK TIPE SICCA (KETOMBE) PADA MAHASISWA TINGKAT II PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

PENGESAHAN SKRIPSI. Dewi Nur Maharani, NIM: G , Tahun: 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan (Anxiety) adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan

HUBUNGAN ANTARA DIMENSI KURSI DAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MAHASISWA FK UNDIP LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN PERILAKU MASTURBASI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KECEMASAN SISWA MENJELANG UJIAN AKHIR SEMESTER DI SMAN 4 DENPASAR. Odilia Dea Novena 1, Krisna Dinata 2

TINGKAT STRES PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

PERBEDAAN DERAJAT DISMENORE ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT PADA MAHASISWI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU OBSESIF KOMPULSIF DAN DEPRESI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI AKADEMIK INTRINSIK DENGAN SELF DIRECTED LEARNING READINESS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Jiwa. Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang Jawa Tengah.

HUBUNGAN KAPASITAS MEMORI KERJA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KLECO I SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI SISWA PUTRI KELAS XI DI PONDOK PESANTREN AL-MUKMIN DENGAN DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP DEPRESI PADA LANSIA. Oleh : NELDA NILAM SARI

PERBEDAAN DERAJAT DISMENORE PADA WANITA YANG MENGIKUTI SENAM YOGA DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM YOGA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran ABDULLAH AL-HAZMY G

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

DISERTASI HUBUNGAN STRES, KEPRIBADIAN, KADAR DOPAMIN TRANSPORTER DAN SEROTONIN TRANSPORTER DENGAN KECANDUAN INTERNET PADA SISWA SMA DI KOTA PADANG

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran. Rizal Nur Rohman G

HUBUNGAN ANTARA DIMENSI KURSI DAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MAHASISWA FK UNDIP

PERBEDAAN NILAI RESPONSI PATOLOGI ANATOMI PADA PRAKTIKUM HISTOLOGI-PATOLOGI ANATOMI GABUNGAN DAN TERPISAH DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNS SKRIPSI

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mecapai derajat Sarjana Kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi depresi di dunia diperkirakan 5-10% per tahun dan life time prevalence

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBEDAAN TEKANAN DARAH ANTARA AKSEPTOR KONTRASEPSI ORAL KOMBINASI DAN INJEKSI PROGESTIN SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

DERAJAT DAN FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2008 PERIODE SEPTEMBER 2009 DESEMBER

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

PERBEDAAN STATUS INSOMNIA ANTARA ORANG DEWASA YANG MELAKUKAN YOGA DENGAN YANG TIDAK MELAKUKAN YOGA

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN ASAP ROKOK DENGAN FREKUENSI KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMBIRSARI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : MITA RESTUNING AJI J FAKULTAS KEDOKTERAN

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS PERUMNAS II KECAMATAN PONTIANAK BARAT

OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu kesehatan jiwa. Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

Transkripsi:

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI Titis Hadiati Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro ABSTRAK LatarBelakang: Banyak faktor yang memengaruhi tingkat kecemasan dan tingkat depresi, salah satunya adalah sistem perkuliahan.cenderung terjadi peningkatan kasus gangguan kejiwaan diantara para siswa dan mahasiswa pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu penyakit kejiwaan yang paling sering ditemukan terutama pada masa dewasa muda adalah cemas dan depresi. Tujuan: Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan dan depresi pada mahasiswa sistem perkuliahan tradisional dengan sistem perkuliahan terintegrasi. Metode: Desain penelitian adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan belah lintang (cross-sectional). Sampel adalah 368 orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang terdiri dari 178 orang angkatan 2012 dan 190 orang angkatan 2013. Responden diukur tingkat kecemasan dengan menggunakan kuesioner Zung Self-rating Anxiety Scale dan tingkat depresi dengan menggunakan Zung Self-rating Depression Scale. Uji yang digunakan adalah uji Chi-square. Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna pada tingkat kecemasan (p=0,490) dan tingkat depresi (p=0,692) antara mahasiswa sistem perkuliahan tradisional dengan sistem perkuliahan terintegrasi. Kesimpulan: Perbedaan tingkat kecemasan dan tingkat depresi berdasarkan sistem perkuliahan memiliki nilai yang tidak bermakna. Kata Kunci: kecemasan, depresi, sistem perkuliahan, tradisional, terintegrasi. 27

THE DIFFERENCE LEVELS OF ANXIETY AND DEPRESSION IN COLLEGE STUDENTS OF TRADITIONAL LECTURE SYSTEM WITH INTEGRATED LECTURE SYSTEM Titis Hadiati Department of Psychiatry Faculty of Medicine Diponegoro University ABSTRACT Background:There are many factor affect levels of anxiety and depression, one of them is the lecture system. It tends to be an increase in cases of psychiatric disorders among students and students at higher education level. One of the most frequent psychiatric disorder found mainly in young adulthood is anxiety and depression. Aim: To determine differences in levels of anxiety and depression in college students of traditional lecture system and integrated lecture system. Methods: This study was a descriptive analytic with cross sectional design. The sample is 368 students of Medical Student of Diponegoro University consisting of 178 samples in batch 2012 and 190 samples in batch 2013. The level of anxiety among respondents was measured using questionnaires Zung Self-rating Anxiety Scale and the level of depression among respondents was measured using questionnaires Zung Self-rating Depression Scale. The analysis was used Chi-square. Results: Statistical analysis showed there is no significant difference in anxiety levels (p = 0.432) and there is no significant difference in depression levels (p = 0.693) between the college student of traditional lecture system and integrated lecture system. Conclusions: Differences in levels of anxiety and depression levels based lecture system has no meaningful value. Keywords: anxiety, depression, lecture system, traditional, integrated. 28

PENDAHULUAN Periode transisional memasuki masa dewasa awal melibatkan berbagai peristiwa yang penting; lulus sekolah tinggi, mulai bekerja atau memasuki perguruan tinggi, dan meninggalkan rumah. 1 Pada masa inilah mahasiswa rentan terhadap kecemasan dan depresi. 2 Pada tahun 2010 telah dilakukan penelitian mengenai perbedaan kecemasan dan depresi mahasiswa preklinik dan ko-asisten di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Surakarta yang menunjukkan ko-asisten lebih cemas dan lebih depresif daripada mahasiswa preklinik (TMAS t= -3,328, p= 0,002 dan BDI t= 2,410, p= 0,019). 2 Berdasarkan penelitian tahun 2014 pada mahasiswa jenjang preklinik dan jenjang ko-asisten di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, sebanyak 26,3% mahasiswa jenjang preklinik mengalami gangguan cemas dan 26,7% mengalami depresi. Sedangkan untuk mahasiswa jenjang ko-asisten, sebanyak 60% mengalami gangguan cemas dan 46,7% mengalami depresi. 3 Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro masih menggunakan dua macam sistem penyelenggaraan pendidikan yaitu, sistem perkuliahan tradisional atau Satuan Kredit Semester (SKS) dan sistem perkuliahan terintegrasi yang terbagi menjadi beberapa blok/modul.berdasarkan beberapa hasil penelitian sebelumnya mengenai tingkat kecemasan dan depresi pada mahasiswa kedokteran maka, perlu dilakukan penelitian mengenai perbedaan tingkat kecemasan dan tingkat depresi pada mahasiswa sistem perkuliahan tradisional dengan mahasiswa sistem perkuliahan terintegrasi di Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro. METODE Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan belah lintang yang menggunakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro angkatan 2012 dan 2013 sebagai subjek penelitian. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Tembalang, Semarang pada bulan Maret-Mei 2016. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling dengan besar sampel 368 orang yang terdiri dari 178 orang mahasiswa angkatan 2012 dan 190 orang mahasiswa angkatan 2013. Variabel bebas penelitian adalah sistem perkuliahan tradisional dan sistem perkuliahan terintegrasi. Variabel terikat penelitian adalah tingkat kecemasan yang diukur menggunakan kuesioner Zung Self-rating Anxiety Scale dan tingkat depresi yang diukur menggunakan kuesioner Zung Self-rating Depression Scale. Uji hipotesisuntuk perbedaan antara tingkat kecemasan dan depresi mahasiswa sistem perkuliahan tradisional dengan sistem perkuliahan terintegrasi menggunakan uji Chi-square. Nilai p dianggap bermakna apabila <0,05. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program komputer. 29

HASIL Hasil uji statistik dengan Chi-squaremenunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna pada tingkat kecemasan (p=0,490) dan tingkat depresi (p=0,692) antara mahasiswa sistem perkuliahan tradisional dengan sistem perkuliahan terintegrasi. Karakteristik Umum Responden Karakteristik umum responden dalam dilihat pada tabel 1. JenisKelamin Laki-Laki Perempuan Angkatan 2012 2013 JalurMasuk PTN SNMPTN SBMPTN PSSB UM Afirmasi DIKTI SistemPerkuliahan 2,25-2,75 2,75-3,00 3,00-3,50 >3,50 Tabel 1. Karakteristik Umum Responden Data Demografi Frekuensi Persentase (%) Status TempatTinggal Rumah orang tua Rumahsendiri Kost Rumahsaudara Kontrakan 127 241 178 190 112 158 35 62 1 178 190 17 32 146 173 103 11 236 7 11 34,5 65,5 48,4 51,6 30,4 42,9 9,5 16,8 0,3 48,4 51,6 4,6 8,7 39,7 47,0 28,0 3,0 64,1 1,9 3,0 30

Kecemasan pada Responden Tabel 2. Tingkat KecemasanResponden Variabel Tidak cemas Cemas JenisKelamin Laki-Laki Perempuan Angkatan 2012 2013 JalurMasuk PTN Mandiri (PSSB, UM, Afirmasi DIKTI) Non mandiri (SNMPTN, SBMPTN) SistemPerkuliahan Kurang-cukup (2,25-2,75) Baik-sangat baik (3,00-3,50) Status TempatTinggal Rantau Tidak rantau 100 (78,7%) 171 (71,0%) 134 (75,3%) 137 (72,1%) 80 (81,6%) 191 (70,7%) 134 (75,3%) 137 (72,1%) 37 (75,5%) 234 (73,4%) 192 (72,5%) 79 (76,7%) 27 (21,3%) 70 (29,0%) 44 (24,7%) 53 (27,9%) 18 (18,4%) 79 (29,3%) 44 (24,7%) 53 (27,9%) 12 (24,5%) 85 (26,6%) 73 (27,5%) 24 (23,3%) JenisKelamin Jalur Masuk PTN Sistem Perkuliahan Status Tempat Tinggal Tabel 3. HasilAnalisisBivariat Tingkat Kecemasan Laki-laki Perempuan Mandiri Non mandiri Kurangcukup Baik-sangat baik Rantau Tidak rantau Cemas Tidakcemas IK95% n % n % p OR Min Mak s 27 21,3 100 78,7 0,107 1,52 0,92 2,52 70 29,0 171 71,0 18 18,4 80 81,6 0,036 1,83 1,04 3,27 79 29,3 191 70,7 12 24,5 37 75,5 0,750 1,12 0,56 2,25 85 26,6 234 73,4 44 24,7 134 75,3 0,490 1,18 0,74 1,88 53 27,9 137 72,1 73 27,5 192 72,5 0,407 0,80 0,47 1,36 24 23,3 79 76,7 Total 97 26,4 271 73,6 Tabel 3 menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05) antara tingkat kecemasan dengan jalur masuk PTN mandiri dan non-mandiri (p=0,036). 31

Tabel 4. Hasil Analisis Multivariat Regresi Logistik Tingkat Kecemasan Variabel Koefisien p OR(IK95%) Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Jenis Kelamin Sistem Perkuliahan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jenis Kelamin -0,460-0,710-0,090 0,229 0,308-0,924-0,455-0,734 0,253 0,305-0,962-0,446-0,655 0,297-0,946-0,434-0,624-0,739 0,080 0,031 0,717 0,565 0,263 0,001 0,083 0,023 0,518 0,269 0,089 0,027 0,279 0,096 0,034 0,63(0,38-1,06) 0,49 (0,26-0,94) 0,91(0,56-1,48) 1,26(0,58-2,74) 1,36(0,79-2,34) 0,40 0,63(0,38-1,06) 0,48(0,25-0,90) 1,29(0,60-2,78) 1,36(0,79-2,33) 0,38 0,64(0,38-1,07) 0,52(0,29-0,93) 1,35(0,78-2,31) 0,39 0,65(0,39-1,08) 0,54(0,30-0,95) 0,48 Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4, probabilitas mahasiswa dengan jenis kelamin perempuan dan mahasiswa dengan jalur masuk non mandiri untuk mengalami kecemasan adalah 32%. Probabilitas mahasiswa laki-laki dan mahasiswa dengan jalur masuk mandiri untuk mengalami kecemasan adalah 28%. Perbedaan Tingkat Kecemasan Mahasiswa Sistem Perkuliahan dengan Sistem Perkuliahan Tabel 5. Perbedaan Tingkat Kecemasan Mahasiswa Sistem Perkuliahan dengan Sistem Perkuliahan Tingkat Kecemasan Tidak cemas Cemas n % n % 134 75,3 44 24,7 137 72,1 53 27,9 Total 271 73,6 97 26,4 p=0,490 (Uji Chi-square) P 0,490 Tabel 5 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna pada tingkat kecemasan mahasiswa sistem perkuliahan tradisional dengan sistem perkuliahan terintegrasi. 32

Depresi pada Responden Tabel 6. Tingkat DepresiResponden Variabel Tidak depresi Depresi JenisKelamin Laki-Laki Perempuan Angkatan 2012 2013 JalurMasuk PTN Mandiri (PSSB, UM, Afirmasi DIKTI) Non mandiri (SNMPTN, SBMPTN) SistemPerkuliahan Kurang-cukup (2,25-2,75) Baik-sangat baik (3,00-3,50) Status TempatTinggal Rantau Tidak rantau 111 (87,4%) 210 (87,1%) 154 (86,5%) 167 (87,9%) 90 (91,8%) 231 (85,6%) 154 (86,5%) 167 (87,9%) 46 (93,9%) 275 (86,2%) 227 (85,7%) 94 (91,3%) 16 (12,1%) 31 (12,9%) 24 (13,5%) 23 (12,1%) 8 (8,2%) 39 (14,4%) 24 (13,5%) 23 (12,1%) 3 (6,1%) 44 (13,8%) 38 (14,3%) 9 (8,7%) Tabel 7. Hasil Analisis Bivariat Tingkat Depresi JenisKelamin Jalur Masuk PTN Sistem Perkuliahan Status Tempat Tinggal Laki-laki Perempuan Mandiri Non mandiri Kurang-cukup Baik-sangat baik Rantau Tidak rantau Depresi Tidakdepresi IK95% p OR n % n % Min Maks 16 12,6 111 87,4 0,942 1,02 0,54 1,95 31 12,9 210 87,1 8 8,2 90 91,8 0,111 1,90 0,86 4,22 39 14,4 231 85,6 3 6,1 46 93,9 0,134 2,45 0,73 8,23 44 13,8 275 86,2 24 13,5 154 86,5 0,692 0,88 0,48 1,63 23 12,1 167 87,9 38 14,3 227 85,7 0,148 0,57 0,27 1,23 9 8,7 94 91,3 Total 47 12,7 321 87,3 Tabel 7 menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara tingkat depresi dengan jenis kelamin, jalur masuk PTN, rentang IPK, sistem perkuliahan, dan status tempat tinggal. 33

Tabel 8. HasilAnalisisMultivariatRegresiLogistik Tingkat Depresi Variabel Koefisien p OR(IK95%) Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Jenis Kelamin Sistem Perkuliahan Sistem Perkuliahan -0,036-0,576 0,147-0,604 0,592-2,244-0,574 0,149-0,606 0,590-2,256-0,530-0,650 0,598-2,193-0,694-0,614-2,234-0,642-1,779 0,913 0,193 0,651 0,359 0,132 0,193 0,646 0,357 0,133 0,219 0,319 0,128 0,090 0,118 0,115 0,96(0,50-1,86) 0,56(0,24-1,34) 1,16(0,61-2,19) 0,55(0,15-1,99) 1,81(0,84-3,91) 0,11 0,56(0,24-1,34) 1,16(0,61-2,19) 0,55(0,15-1,98) 1,80(0,84-3,90) 0,10 0,59(0,25-1,37) 0,52(0,15-1,87) 1,81(0,84-3,92) 0,11 0,50(0,22-1,11) 1,85(0,86-3,99) 0,11 0,53(0,24-1,17) 0,17 Berdasarkanhasilanalisispadatabel 8, probabilitas mahasiswa dengan jalur masuk non mandiri untuk mengalami depresi adalah 15%. Probabilitas mahasiswa dengan jalur masuk mandiri untuk mengalami kecemasan adalah 8%. Perbedaan Tingkat Depresi Mahasiswa Sistem Perkuliahan dengan Sistem Perkuliahan Tabel 9. Perbedaan Tingkat Depresi Mahasiswa Sistem Perkuliahan dengan Sistem Perkuliahan Tingkat Depresi Tidak depresi Depresi n % n % 154 86,5 24 13,5 167 87,9 23 12,1 Total 321 87,3 47 12,7 p=0,692 (Uji Chi-square) p 0,692 Tabel 9 menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna pada tingkat depresi mahasiswa sistem perkuliahan tradisional dengan sistem perkuliahan terintegrasi. 34

PEMBAHASAN Sebagian besar mahasiswa pada penelitian ini memiliki tingkat kecemasan dan tingkat depresi kategori normal, baik mahasiswa dengan sistem perkuliahan tradisional maupun mahasiswa dengan sistem perkuliahan terintegrasi. Pada hasil uji statistik untuk tingkat kecemasan, tidak ditemukan adanya perbedaan yang bermakna antara tingkat kecemasan mahasiswa sistem perkuliahan tradisional dengan sistem perkuliahan terintegrasi (p=0,490). Begitu pula hasil uji statistik untuk tingkat depresi yang menyatakan tidak ditemukan adanya perbedaan yang bermakna antara tingkat depresi mahasiswa sistem perkuliahan tradisional dengan sistem perkuliahan terintegrasi (p=0,692). Padahal, mahasiswa dengan sistem perkuliahan terintegrasi lebih banyak mendapatkan stressor karena dituntut untuk lebih aktif belajar mandiri, jadwal kuliah lebih padat, lebih banyak praktikum dan keterampilan klinis yang seharusnya dapat menimbulkan kecemasan dan depresi lebih tinggi dibandingkan mahasiswa dengan sistem perkuliahan tradisional. Pada hasil analisis bivariat untuk tingkat kecemasan, ditemukan adanya perbedaan yang bermakna antara tingkat kecemasan dengan jalur masuk PTN mandiri dan non mandiri (p=0,036). Mahasiswa yang masuk PTN melalui jalur non mandiri (SNMPTN, SBMPTN) lebih banyak mengalami kecemasan dibandingkan dengan mahasiswa yang masuk PTN melalui jalur mandiri (PSSB, UM, Afirmasi DIKTI), mereka dituntut untuk lebih mempertahankan nilai agar rentang IPK tidak menurun. Hal ini sesuai dengan jumlah mahasiswa yang memiliki rentang IPK baik-sangat baik sebanyak 85 orang mengalami kecemasan, sedangkan mahasiswa yang memiliki rentang IPK kurang-cukup hanya 12 orang yang mengalami kecemasan. Perbedaan jumlah yang cukup mencolok terlihat pada jumlah mahasiswa perempuan yang lebih banyak mengalami kecemasan dan depresi, yaitu sebanyak 70 orang yang mengalami kecemasan dan 31 orang yang mengalami depresi. Mahasiswa laki-laki hanya 27 orang yang mengalami kecemasan dan 16 orang yang mengalami depresi. Hal ini dikarenakan laki-laki lebih analitis ketika berhadapan dengan emosi negatif, sedangkan perempuan cenderung lebih fokus pada perasaan yang membuat mereka lebih rentan depresi dan cemas berlebihan dibandingkan laki-laki. 4 Mahasiswa yang berstatus tempat tinggal rantau lebih banyak mengalami kecemasan dan depresi, yaitu sebanyak 73 orang yang mengalami kecemasan dan 38 orang mengalami depresi. Mahasiswa dengan status tempat tinggal tidak rantau hanya 24 orang yang mengalami kecemasan dan 9 orang yang mengalami depresi. Hal ini dikarenakan mahasiswa dengan status tempat tinggal rantau yang jauh dari orang tua memiliki lebih banyak tanggung jawab dan dituntut untuk lebih mandiri sehingga, dapat menimbulkan kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang berstatus tempat tinggal tidak rantau. 35

SIMPULAN DAN SARAN Tingkat kecemasan dan tingkat depresi pada mahasiswa sistem perkuliahan tradisional maupun sistem perkuliahan terintegrasi mayoritas masuk dalam kategori normal.tidak ada perbedaan yang bermakna antara tingkat kecemasan dan depresi pada mahasiswa sistem perkuliahan tradisional dengan sistem perkuliahan terintegrasi.mahasiswa dengan jenis kelamin perempuan, jalur masuk PTN non mandiri, rentang IPK baik-sangat baik, status tempat tinggal rantau lebih banyak mengalami kecemasan dan depresi.mahasiswa dengan sistem perkuliahan tradisional lebih banyak mengalami depresi. Sedangkan mahasiswa dengan sistem perkuliahan terintegrasi lebih banyak mengalami kecemasan. DAFTAR PUSTAKA 1. Kaplan HI. Sinopsis Psikiatri, Jilid 1, EdisiTujuh. Tangerang: Binarupa Aksara; 2010. p.100. 2. Widosari YW. Perbedaan Derajat Kecemasan dan Depresi Mahasiswa Kedokteran Preklinik dan Ko-asisten di FK UNS Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. 2010. [Internet]. Available from: http://eprints.uns.ac.id/3185 3. Ayu I. Perbedaan Tingkat Kecemasan dan Depresi pada Mahasiswa Jenjang Preklinik dan Co-asisten di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada Tahun 2014. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 2014. [Internet]. Available from:http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/15090 4. Anonim. Kompas. Kecemasan dan Depresi Capai 11,6 Persen. Jakarta; 2011 Sep 29;Available from: http://health.kompas.com/read/2011/09/29/07021233/kecemasan.dan.depresi.capa i.11.6.persen 36