MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 19 TAHUN 2017

FORMAT SURAT KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN TENTANG PENETAPAN LOKASI PERCEPATAN PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP

SURAT EDARAN. 1. Umum

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

SURAT EDARAN NOMOR 9/SE/X/2017

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

FORMAT SURAT KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN TENTANG PENETAPAN LOKASI PERCEPATAN PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1. Umum. 2. Maksud dan Tujuan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

BENTUK DAN ISI SURAT KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN TENTANG PEMBENTUKAN TIM PERCEPATAN SATUAN TUGAS FISIK DAN SATUAN TUGAS YURIDIS PRONA

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata

FORMAT SURAT KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH TENTANG PENUGASAN PEGAWAI YANG DIPERBANTUKAN UNTUK MELAKSANAKAN PTSL PADA KANTOR PERTANAHAN

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 2043); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Nega

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3694) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 1998 ten

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

2 kenyataannya masih ada, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria; c. bahwa ha

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG ADMINISTRASI PENDAFTARAN WAKAF UANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

BAB III TINJAUAN TEORITIS. Wakaf merupakan perbuatan hukum Wakif untuk memisahkan atau

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 112 TAHUN 2015 SERI E.104 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 112 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No dalam huruf b, perlu dibuat dalam bentuk Standar Pelayanan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huru

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2016

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 084 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

2016, No Tanah, perlu disesuaikan dengan perkembangan hukum, teknologi dan kebutuhan masyarakat; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 20 TAHUN 2014

2015, No Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043); 2. Undang-Undang Nomor 26 Tahu

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

PETUNJUK TEKNIS PERCEPATAN PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP BIDANG YURIDIS DIREKTORAT JENDERAL HUBUNGAN HUKUM KEAGRARIAAN

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BERITA NEGARA. No.1665, 2016 KEMEN-ESDM. Percepatan PIK. Penyelesaian Teknis. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tamba

2016, No b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi dan peningkatan volume pelayanan pertanahan serta kesiapan sarana dan prasarana, Perwakilan Kanto

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KAJIAN ATAS GANTI RUGI TANAH DAN/ATAU BANGUNAN WAKAF DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 64 Tahun 2017 Seri E Nomor 52 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

Materi Pembekalan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Bidang Yuridis Kanwil Bpn Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun

NOMOR : 79 Tahun 2014 NOMOR : PB.3/Menhut-11/2014 NOMOR : 17/PRT/M/2014 NOMOR : 8/SKB/X/2014 TENTANG

NOMOR : 79 Tahun 2014 NOMOR : PB.3/Menhut-11/2014 NOMOR : 17/PRT/M/2014 NOMOR : 8/SKB/X/2014 TENTANG

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

2015, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PEMENUHAN SYARAT DAN KEABSAHAN BADAN PENYELENGGARA DAN LAHAN DALAM PENDIRIAN DAN PERUBAHAN BENTUK PTS SERTA PENAMBAHAN PS

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nom

A. FORMAT PERMOHONAN MAGANG. Kepada Yth, Kepala Kantor Pertanahan/Nama Lengkap PPAT *) Kota/Kabupaten di...

BERITA NEGARA. KEMEN-ATR/BPN. Kantor Layanan Pertanahan Bersama. Pembentukan.

Pembuat Akta Tanah; 4. Pengurus Ikatan Notaris Indonesia

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

FORMAT PERMOHONAN HAK GUNA USAHA

PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGGANTIAN NAZHIR HARTA BENDA WAKAF TIDAK BERGERAK BERUPA TANAH

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL. Demikian untuk menjadi maklum. Jakarta, 29 Mei 2001

MENTERI NEGARA AGRARIA/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KEPUTUSAN MENTERI NEGARA AGRARIA/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 1998 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2017 TENTANG PENYELESAIAN PENGUASAAN TANAH DALAM KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

2016, No Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur S

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

dengan ini mengajukan keberatan atas SPPT PBB tersebut di atas dengan alasan sebagai berikut :

Transkripsi:

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL Yth: 1. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional; 2. Sdr. Kepala Kantor Pertanahan; di - Seluruh Indonesia SURAT EDARAN NOMOR 1/SE/III/2018 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERCEPATAN PENDAFTARAN TANAH TEMPAT PERIBADATAN DI SELURUH INDONESIA 1. UMUM Menindaklanjuti Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pendaftaran Tanah Wakaf di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan Instruksi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1/INS/II/2018 tentang Percepatan Pensertipikatan Tanah Tempat Peribadatan di Seluruh Indonesia, maka perlu disampaikan petunjuk pelaksanaan atas ketentuan dimaksud. 2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan dari Surat Edaran ini untuk memberikan petunjuk pelaksanaan Percepatan Pendaftaran Tanah Tempat Peribadatan di Seluruh Indonesia dan memberikan kepastian hukum terhadap tanah yang digunakan sebagai tempat peribadatan. 3. RUANG LINGKUP Ruang lingkup Surat Edaran ini meliputi ketentuan pelaksanaan dan tata cara Pendaftaran Tanah Wakaf di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pendaftaran Tanah Wakaf di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan Instruksi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1/INS/II/2018 tentang Percepatan Pensertipikatan Tanah Tempat Peribadatan di Seluruh Indonesia. 4. DASAR HUKUM a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok- Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043); b. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4459); c. Peraturan...

- 2 - c. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3696); d. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 105); e. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan; f. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pendaftaran Tanah Wakaf di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional; g. Instruksi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1/INS/II/2018 tentang Percepatan Pensertipikatan Tanah Tempat Peribadatan di Seluruh Indonesia. 5. ISI I. Dalam rangka mendukung upaya Program Percepatan Pensertipikatan Tanah Rumah Ibadah, Pesantren atau yang sama dengan itu di seluruh Indonesia, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional harus berperan aktif. Untuk itu diminta kepada Saudara untuk melakukan percepatan terhadap pensertipikatan tanah-tanah rumah ibadah, pesantren atau yang sama dengan itu sebagai bagian dari objek Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), atau yang dilakukan dengan mekanisme pendaftaran tanah sporadik. II. III. IV. Untuk rumah ibadah agama Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan lainnya yang telah diakui oleh Pemerintah, tata cara pendaftaran tanahnya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pendaftaran Tanah Wakaf berupa Hak Milik dan yang berasal dari Tanah Milik Adat, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai atas Tanah Negara, Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai di atas tanah Hak Pengelolaan atau Hak Milik, Hak Milik atas Satuan Rumah Susun dan tanah pengganti menjadi Tanah Wakaf yang terkena pembangunan untuk kepentingan umum dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pendaftaran Tanah di Wakaf Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Untuk rumah ibadah agama Islam seperti Masjid/Musholla dan Pesantren atau harta wakaf lainnya: a. tata cara pendaftaran tanah wakaf harus dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pendaftaran Tanah Wakaf di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional; b. dalam hal Nazhir belum ditetapkan sebagai pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif, maka: 1) Sesuai dengan Surat Ketua Badan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia Nomor 143/BWI/A/XI/2017 tanggal 17 November 2017 perihal Program Percepatan Sertipikasi Tanah Wakaf Masjid/Musholla, Saudara dapat berkoordinasi dengan Badan Wakaf Indonesia Provinsi dan/atau Dewan Masjid Indonesia Provinsi dalam rangka penyiapan Akta Ikrar Wakaf (AIW)/Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf (APAIW). 2) Apabila...

- 3-2) Apabila ketentuan dalam surat sebagaimana dimaksud pada angka 1) belum dapat dipenuhi, maka dapat ditunjuk Nazhir Sementara, yaitu: a) orang-orang yang mengurus atau memelihara Masjid/Musholla dan Pesantren atau harta wakaf lainnya; atau b) orang-orang yang ditunjuk oleh Lurah/Kepala Desa atau nama lain yang setara dengan itu, Ketua RW, Ketua RT dan/atau tokoh masyarakat. 3) Nazhir Sementara sebagaimana dimaksud pada angka 2) paling sedikit berjumlah 3 (tiga) orang. 4) Untuk keperluan pendaftaran tanah wakaf dibuktikan dengan Surat Penunjukan dan Pernyataan Nazhir Sementara (format terlampir). 5) Surat Penunjukan dan Pernyataan Nazhir Sementara sebagaimana dimaksud pada angka 4) dibuat dalam 3 (tiga) rangkap, yakni: a. 1 (satu) rangkap disampaikan kepada Kantor Pertanahan; b. 1 (satu) rangkap disampaikan kepada perwakilan Badan Wakaf Indonesia setempat (dalam hal perwakilan Badan Wakaf Indonesia setempat belum terbentuk dapat disampaikan kepada Kantor Kementerian Agama c.q. yang membidangi Agama Islam); dan c. 1 (satu) rangkap sebagai arsip. 6) Tanah wakaf Masjid/Musholla dan Pesantren atau harta wakaf lainnya didaftarkan atas nama Nazhir Sementara tersebut. c. Apabila Nazhir Tetap telah dikukuhkan maka: 1) Hak atas Tanah yang telah didaftar atas nama Nazhir Sementara sebagaimana dimaksud pada huruf b angka 5) diubah menjadi atas nama Nazhir Tetap; 2) Dalam hal Nazhir Sementara dikukuhkan sebagai Nazhir Tetap, maka tidak perlu ada perubahan subyek Hak atas Tanah pada kolom perubahan pemegang hak, cukup dengan mencoret kata sementara dan Surat Keputusan Pengesahannya tetap dicatat. V. Pelaksanaan Program Percepatan Pensertipikatan Tanah Tempat Peribadatan di Seluruh Indonesia agar dilaporkan secara berkala kepada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional c.q Direktur Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan. VI. Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 Maret 2018 MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL, ttd. SOFYAN A. DJALIL Tembusan: Menteri Agama Republik Indonesia, di Jakarta.

- 4 - Lampiran : Surat Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN tentang Petunjuk Pelaksanaan Percepatan Pendaftaran Tanah Tempat Peribadatan di Seluruh Indonesia Nomor : 1/SE/III/2018 Tanggal : 22 Maret 2018 FORMAT SURAT PENUNJUKAN DAN PERNYATAAN NAZHIR SEMENTARA SURAT PENUNJUKAN DAN PERNYATAAN NAZHIR SEMENTARA Kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama :... 2. Nama :... Bertindak untuk dan atas nama Lurah/Kepala Desa atau nama lain yang setara dengan itu, Ketua RW, Ketua RT dan/atau tokoh masyarakat *) Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA **). 1. Nama :... 2. Nama :... 3. Nama :... Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. Bahwa pihak pertama dan pihak kedua menyatakan sebagai berikut: 1. Pihak Pertama menyatakan bahwa sebidang tanah yang terletak: Jalan/RT/RW :... Desa/Kelurahan :... Kecamatan :... Kabupaten/Kota :... Penggunaan :... Luas tanah : ±...m² Dengan

- 5 - Dengan batas-batas sebagai berikut: Utara :... Timur :... Selatan :... Barat :... sebagai tanah wakaf yang tidak ada/belum dikukuhkan nazhir sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Pihak Pertama dengan ini menunjuk pihak kedua sebagai Nazhir Sementara untuk tanah wakaf sebagaimana tersebut pada angka 1. 3. Pihak kedua menyatakan dengan ini menerima penunjukan sebagai Nazhir Sementara terhadap tanah wakaf sebagaimana tersebut pada angka 1. 4. Pihak Pertama dan Pihak Kedua bersepakat penunjukan Nazhir Sementara berakhir dengan sendirinya apabila dikukuhkannya Nazhir Sementara sebagai Nazhir Tetap atau ditetapkan pihak lain sebagai Nazhir Tetap sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Demikian Surat Penunjukan dan Pernyataan Nazhir Sementara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab di hadapan para Saksi untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. PIHAK KEDUA 1.... 2.... PIHAK PERTAMA 1.... Meterai Rp 6.000,- 2.... 3.... Saksi (...) Ttd. dan Nama terang (...) Ttd. dan Nama terang Catatan: 1. untuk saksi dapat ditambahkan dengan mencantumkan identitas diri. 2. *) coret yang tidak perlu/dapat disesuaikan. 3. **) apabila pihak pertama kedudukannya sebagai Lurah/Kepala Desa atau nama lain yang setara dengan itu cukup 1 (satu) orang. Jika bukan kedudukannya sebagai Lurah/Kepala Desa atau nama lain yang setara dengan itu maka paling sedikit harus dengan 2 (dua) orang. MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL, ttd. SOFYAN A. DJALIL