PENGARUH PENDEKATAN PICTURE AND PICTURE

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF METODE LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENINGKATAN ANTUSIASME SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PARTICIPATORY LEARNING PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S 1 Pendidikan Matematika. Oleh : DARI SUPRAPTI A

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

RAHMAT FAUZI NIM. K

PENERAPAN METODE EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN RESPON SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK pada Siswa Kelas V SD Negeri Malangjiwan 01 Colomadu)

(PTK Pada Siswa kelas VII SMP PGRI 15 Pracimantoro)

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dapat membantu siswa dalam membangun pemahamannya. siswa untuk membuat ide-ide matematika lebih sederhana dan

SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh NATALIA ERNAWATI NIM

USAHA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ

BAB I PENDAHULUAN. belajar diantaranya motivasi belajar dan tingkat kemampuan awal siswa.

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Oleh : Pratiwi Narti A

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan wadah kegiatan sebagai pencetak

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KEEP ON LEARNING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang menakutkan dan susah untuk dipahami. Kebanyakan

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION)

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. matematika juga dapat diketahui dengan diberikannya mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. belajar tergantung selain pada kemampuan juga pada minat belajar setiap

Alfiyatul Fajar K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : RISMAWATI RATNA ESTRI A

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi sangat penting dalam proses pembelajaran. Motivasi. memberikan kontribusi pada peserta didik, menurut Agus Suprijono untuk

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

SKRIPSI S-1 Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika.

OPTIMALISASI PENERAPAN BRAIN GYM UNTUK MEMINIMALKAN PHOBIA SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pembelajaran di Kelas IV SD Negeri Kaliancar Selogiri)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi

UPAYA PENINGKATAN INTENSITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIIC SMPN 3 Sawit Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita matematika meningkat. Dalam. dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEER LESSONS DAN LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) PADA SISWA KELAS VII SMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu memiliki dan memecahkan. kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A

BAB I PENDAHULUAN. menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau sederajat. Pendidikan

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE SNOW BALL DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

USAHA PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MENGERJAKAN SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN INTERAKTIF (PTK SD N MUNCAR I KELAS IV)

MUSRIAH A

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN JIGSAW DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan interaksi antara guru dan siswa. Proses pembelajaran

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

BAB 1 PENDAHULUAN. segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. pada rumpun ilmu dimana obyeknya merupakan benda-benda alam dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu persoalan penting bagi kemajuan

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan. Oleh: L A S M I N I A

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. gagasan untuk pemecahan masalah juga sangat penting terhadap proses. Menurut Wahid Umar (2012) menelaah kemampuan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : NARTI A

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN BELAJAR TUNTAS (Mastery Learning) (PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas V SD N 3 Keden)

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan. semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tujuan sadar yang bertujuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. lulusan dalam bidang matematika. Melalui pembelajaran matematika, siswa

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : MAYA NURHAYATI

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN VAK

dengan skor 613. Berdasarkan nilai rata-rata untuk mata pelajaran Matematika, provinsi terbaik adalah DKI Jakarta dengan rata-rata 71,19.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. diperolehnya. Pencapaian prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai macam

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN BANTUAN TUTOR SEBAYA DALAM KELOMPOK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan mampu membentuk individu-individu yang. pendidikan masih rendah terutama pada pendidikan sekolah.

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INDUKTIF POKOK BAHASAN PROGRAM LINEAR (PTK Kelas X MOA

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN HEURISTIK PADA POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS SEGI EMPAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP

BAB I PENDAHULUAN. observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori dan seterusnya. mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lainnya.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

dewasa ini merupakan perkembangan yang terjadi sebelumnya. yang dimiliki dan merupakan peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia dewasa, beradab dan normal (Jumali.dkk. 2004:1). Setiap

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN GUIDED NOTE TAKING

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sesama manusia. Dengan komunikasi, hubungan sesama manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang keilmuan maupun sektor kehidupan kita selalu dihadapkan kepada masalahmasalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dari keterbelakangan dan ketinggalan dari bangsa lain. Untuk itu. satu diantaranya jenjang pendidikan sekolah dasar.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Diajukan Oleh: RATIH ROSARI A

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Disusun oleh: HARYANI ISTIQOMAH A

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: ERWIN SETYANINGSIH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran merupakan kegiatan yang rutin dilakukan antara guru

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena sistem pembelajaran matematika dewasa ini sangat

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh: LAILATUL HIJRIYAH A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan mempelajari matematika, yang merupakan basic of science akan. lebih mempermudah dalam mengembangkan dan menguasai ilmu

Transkripsi:

PENGARUH PENDEKATAN PICTURE AND PICTURE DENGAN MENGOPTIMALKAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA KELILING DAN LUAS SEGI EMPAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Matematika Oleh: ZAINUR ROFI AH A 410 060 207 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Besarnya nama suatu bangsa bukan karena pada luas wilayah dan banyaknya penduduk yang dimilikinya, akan tetapi terletak pada kualitas hidup masyarakat. Indonesia sebagai negara berkembang menyadari benar harus memperbaiki dirinya terutama dalam hal pendidikan. Melalui pendidikan diharapkan mampu mencetak individu yang inovatif dan kreatif, Mutu pendidikan dapat ditingkatkan dengan memperbaiki mutu pembelajaran yang merupakan perpaduan antara kegiatan belajar yang dilakukan siswa dengan kegiatan mengajar yang dilakukan guru. Matematika merupakan ilmu dasar dari pengembangan sains (basic of science) dan sangat berguna dalam kehidupan. Tetapi fakta menunjukkan, tidak sedikit siswa yang masih menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit. Akibatnya, prestasi siswa dalam bidang matematika masih relative rendah jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Hal ini merupakan salah satu masalah utama dalam pendidikan matematika. Faktor penyebab lainnya adalah guru. Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh factor guru. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswanya. Ketidak lancaran komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang 1

2 diberikan guru (Asnawir, 2002: 1). Sehingga siswa kurang termotivasi dalam belajar matematika. Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran khususnya matematika masih tergolong kurang. Memang kenyataan di sekolah menunjukkan bahwa proses belajar mengajar matematika yang berlangsung di kelas sebenarnya telah melibatkan siswa, misalnya saat guru menerangkan siswa mendengarkan kemudian mencatat pelajaran yang diberikan. Akan tetapi sebagian besar siswa jarang terlibat dalam hal mengajukan pertanyaan atau mengutarakan pendapatnya, walaupun guru telah berulang kali meminta siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang kurang jelas. Pada kenyataannya banyak siswa terlihat malas, tidak percaya diri mengerjakan soal-soal latihan dan baru akan mengerjakan setelah soal setelah selesai dikerjakan oleh guru atau siswa lain yang berperan aktif. Pelajaran matematika tidak segera dikuasai dengan mendengarkan dan mencatat saja, masih perlu lagi partisipasi siswa dalam kegiatan lain seperti bertanya, mengerjakan latihan, mengerjakan pekerjaan rumah (PR), maju ke depan kelas, mengadakan diskusi, serta mengeluarkan ide atau gagasan. Proses pembelajaran tersebut masih menggunakan metode ekspositori dimana guru menerangkan materi dan siswa hanya mendengarkan serta mencatat saja, sehingga motivasi siswa belum berkembang secara maksimal. Siswa masih kesulitan dalam mempelajari matematika. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman konsep secara matang serta penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat.

3 Dalam proses belajar mengajar guru dapat memilih dan menggunakan beberapa metode mengajar, dimana metode pembelajaran yang dipakai dapat meningkatkan motivasi dan rasa keingintahuan siswa mengenai matematika. Salah satu model pembelajaran untuk mengantisipasi kelemahan model pembelajaran yang sering dipakai oleh seorang guru pada umumnya adalah dengan menerapkan metode pembelajaran picture and picture. Menurut Agus Suprijono (2009: 110) metode picture and picture adalah metode belajar yang menggunakan gambar dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Dalam hal ini guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, menyampaikan materi sebagai pengantar. Setelah itu guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. Siswa tidak hanya mendengar dan membuat catatan, guru memanggil siswa secara bergantian memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Ditanyakan juga alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Dari alasan atau urutan gambar, guru memulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. B. Identifikasi Masalah Dalam proses pembelajaran ada beberapa komponen yang tidak terlepas yaitu: guru, siswa, lingkungan, sarana dan prasarana serta materi ajar. Guru dalam proses belajar mengajar merupakan factor kesuksesan setiap usaha pendidikan. Sifat guru yang otoriter, suka marah, tidak menguasai materi dengan baik, cara menerangkan yang monoton dan yang lainnya

4 menjadi hal yang menimbulkan kurangnya motivasi siswa dalam mempelajari matematika. Dalam hal ini guru mempunyai peranan dalam memberikan motivasi kepada siswa, karena motivasi berperan sangat penting dalam kegiatan utamanya dalam proses belajar. Siswa sebagai komponen yang lain, dalam hal ini sebagai objek, dari pendidikan berkewajiban melakukan proses belajar. Siswa yang suka melamun, berbicara dengan siswa lainnya atau teman sebangku, suka mengganggu teman lainnya, tidak konsentrasi pada saat proses belajar berlangsung, takut untuk bertanya dan sebagainya menunjukkan bahwa siswa mengalami gangguan dalam belajar. Lingkungan juga merupakan komponen yang berpengaruh besar terhadap keberhasilan pembelajaran. Lingkungan yang dimaksud adalah peran orang tua yaitu dalam mendidik anak, tingkat ekonomi orang tua, keadaan sekolah dan sikap siswa dalam memilih teman untuk bergaul. Peran orang tua yang tidak maksimal dalam mendidik anak dalam usahanya untuk menanamkan semangat untuk belajar dan kesalahan dalam memilih teman untuk bergaul, akan menyebabkan siswa mempunyai motivasi belajar yang minim, sehingga akan didapatkan prestasi belajar yang kurang. Komponen lain yang juga menentukan berhasilnya pembelajaran adalah sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang diperlukan sebagai alat bantu yang digunakan oleh guru pada saat menerangkan materi.

5 Materi ajar adalah komponen lain yang menentukan keberhasilan pembelajaran. Materi ajar yang cenderung kompleks dan terlalu abstra, membuat siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep materi yang diajarkan. Dalam hal ini guru berperan untuk mengkongkritkan materi bahan ajar yang terlalu abstrak dengan bantuan alat peraga agar siswa benar-benar paham dan menguasai materi yang diajarkan. C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini bisa terfokuskan lebih efektif dan efisien, maka obyek-obyek penelitian perlu dibatasi, permasalahan yang diteliti dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :(1) Prestasi belajar siswa yang ditujukan dengan adanya peningkatan nilai matematika yang diperoleh dari evaluasi belajar yang diberikan guru, (2) Model pembelajaran matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran picture and picture untuk kelas eksperimen dan ekspositori untuk kelas kontrol, (3) Motivasi belajar berarti keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang dapat menimbulkan, menjamin, dan memberikan arah pada kegiatan belajar guna mencapai tujuan belajar yang diharapkan. D. Perumusan Masalah Dalam penelitian, untuk menentukan suatu kebenaran akan dihadapkan pada suatu masalah yang harus dipecahkan oleh peneliti. Berdasarkan latar

6 belakang dan identifikasi masalah di atas, maka muncul pertanyaan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar matematika menggunakan pendekatan Picture and Picture dan pendekatan ekspositori? 2. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar matematika ditinjau dari motivasi belajar siswa yang tinggi, sedang, dan rendah? 3. Apakah ada interaksi antara pendekatan Picture and Picture dan motivasi siswa terhadap prestasi belajar matematika? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menguji dan menganalisis perbedaan pengajaran matematika dengan pendekatan picture and picture dan pendekatan ekspositori ditinjau dari motivasi belajar siswa. Tujuan secara khusus dapat dirinci sebagai berikut: 1. Menguji dan menganalisis perbedaan prestasi belajar matematika yang menggunakan pendekatan picture and picture dengan pendekatan ekspositori. 2. Menguji dan menganalisis perbedaan prestasi belajar matematika ditinjau dari motivasi belajar siswa yang tinggi, sedang, dan rendah. 3. Menguji dan menganalisis interaksi antara pendekatan picture and picture yang ditinjau dari motivasi belajar siswa yang tinggi, sedang, dan rendah terhadap prestasi belajar matematika.

7 F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan pada tingkat teoritis kepada pembaca dan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dengan penggunaan pendekatan picture and picture melalui optimalisasi barang bekas sebagai media pembelajaran. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa, memperoleh pengalaman langsung dengan adanya kebebasan dalam belajar secara aktif. b. Bagi guru, sebagai bahan informasi tentang penggunaan pendekatan picture and picture dengan mengoptimalkan barang bekas sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada sub pokok bahasan keliling dan luas segi empat, sebagai masukan tentang pentingnya melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar, serta membantu guru matematika dalam memilih salah satu metode mengajar ditinjau dari motivasi belajar siswa. c. Bagi sekolah, sebagai masukan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran yang tepat. d. Bagi perpustakaan, menambah daftar referensi perpustakaan.