BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Cawan petri yang telah di inkubasi selama 72 jam atau selama 3 hari berturut-turut pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan menggunakan daun sirsak (Annona muricata) yang

III. MATERI DAN METODE

METODOLOGI PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

Materi 2: Isolasi dan Purifikasi Bakteri Simbion pada Organisme Laut

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dibagi menjadi lokasi pengambilan sampel dan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. dan dilanjutkan dengan identifikasi jenis bakteri Escherichia coli, Salmonella sp,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian pengaruh penyimpanan dan jenis bahan pengemas terhadap

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

BAB III METODE PENELITIAN

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh penambahan limbah kubis fermentasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan metode Experimental dengan meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

ANALISIS CEMARAN MIKROBA PADA KUE BASAH DI PASAR BESAR KOTA PALANGKA RAYA. Susi Novaryatiin, 1 Dewi Sari Mulia

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dipasar sentral Kota Gorontalo dimana untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Metode Penelitian Sampel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

III. METODOLOGIPENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN

III. TEKNIK PEWARNAAN GRAM IDENTIFIKASI BAKTERI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan November 2009, di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III MATERI DAN METODE. Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Analisis sampel dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu . Bahan dan Alat Metode Penelitian Survei Buah Pepaya Sakit

BAB III BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan dari 2 Juni dan 20 Juni 2014, di Balai Laboraturium

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. C), 6 gerobak pangsit (gerobak pangsit D, E, F, G,H dan I). Penelitian ini

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu

UJI KUALITAS MIKROBIOLOGI MAKANAN BERDASARKAN ANGKA LEMPENG TOTAL KOLONI BAKTERI

BAB III METODE PENELITIAN. kentang varietas Granola Kembang yang diambil dari Desa Sumberbrantas,

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si.

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

MATERI DAN METODE. Prosedur

LAMPIRAN A SKEMA KERJA PEMBUATAN SUSPENSI BAKTERI

IV. KULTIVASI MIKROBA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian laboraturium dengan

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. uji kandungan bakteriologis Escherichia coli pada es buah yang dijajakan dipasar

III. BAHAN DAN METODE

EFEKTIVITAS STERILISASI AUTOKLAF PADA PENGGUNAAN INSTRUMEN MEDIS DI DEPARTEMEN BEDAH MULUT FKG USU PERIODE JANUARI MARET 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diuji di Laboratorium Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo. Waktu penelitian yaitu pada tanggal 4-23 Desember tahun 2013.

III. BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan vermicomposting dilakukan di rumah plastik FP Unila. Perhitungan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Mei 2011 di Laboratorium Mikrobiologi dan

Teknik Isolasi Bakteri

Teknik Isolasi Bakteri

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. Yogyakarta dan bahan uji berupa ekstrak daun pare (Momordica charantia)

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Cawan petri yang telah di inkubasi selama 72 jam atau selama 3 hari berturut-turut pada suhu 37 0 C di dalamnya terdapat bakteri. Dari penelitian didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 2 : Jumlah Koloni yang Diperoleh Dari Masing-masing Pengenceran No Sampel Faktor Pengenceran Jumlah Koloni 10-1 408 koloni bakteri 10-2 2,0 10 3 koloni bakteri 1. Mie Basah A 10-3 1,8 10 4 koloni bakteri 10-4 70 koloni bakteri 10-5 24 koloni bakteri 10-1 TBUD 10-2 TBUD 2. Mie Basah B 10-3 2,3 10 4 koloni bakteri 10-4 2,1 10 5 koloni bakteri 10-5 1,3 10 6 koloni bakteri 10-1 1,7 10 2 koloni bakteri 10-2 56 koloni bakteri 3. Mie Basah C 10-3 28 koloni bakteri 10-4 22 koloni bakteri 10-5 8 koloni bakteri Sumber : Data Primer yang Diolah Keterangan : TBUD : Terlalu Banyak untuk Dihitung 4.2 Pembahasan

Untuk mengetahui jumlah bakteri yang terdapat pada makanan seperti mie basah maka dilakukan analisis cemaran bakteri pada mie basah tersebut. Yang meliputi tahap-tahap sebagai berikut. Tahap pertama yaitu melakukan sterilisasi alat dan bahan yang akan digunakan, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode sterilisasi basah dan kering. Sterilisasi basah digunakan untuk mensterilkan bahan yang digunakan, sedangkan sterilisasi kering digunakan untuk mensterilkan alat-alat yang digunakan. Tahap selanjutnya yaitu menyiapkan media agar untuk pertumbuhan bakteri, dalam penelitian ini menggunakan media Nutrien Agar. Media ini sangat bagus digunakan sebagai pertumbuhan bakteri, karena bahannya yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Penelitian ini menggunakan metode pour plate (metode tuang) maka media yang digunakan adalah media dalam bentuk padat. Sebelum media tersebut digunakan, peneliti melarutkan media tersebut kedalam gelas kimia yang berisi aquades sebanyak 225 ml. Tahap selanjutnya yaitu mempersiapkan sampel yang akan diteliti, dalam penelitian ini menggunakan bahan makanan berupa mie basah. Sampel mie basah diambil dari pedagang sayur yang berbeda dengan merek mie yang berbeda pula dari yang mereka jajakan dan telah memiliki izin dagang. Sampel yang digunakan sebanyak 3 sampel mie basah yaitu sampel A (pabrik A), sampel B (pabrik B) dan sampel C (pabrik C), karena sampel ini masih dalam bentuk padat. Maka, sampel tersebut dimasukkan ke dalam lumpang steril dan dihaluskan, setelah halus ditimbang sebanyak 1 gr sampel dan kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi NaCl fisiologis sebanyak 10 ml (sebagai kontrol) kemudian di vortex sampai homogen. Tujuan

menggunakan NaCl fisiologis dalam penelitian ini, karena kebanyakan bakteri banyak tumbuh dan berkembang pada zat-zat yang mengandung garam. Setelah itu dari hasil masing-masing pengenceran tersebut diambil sebanyak 1 ml yang kemudian dituangkan media nutrien agar sebanyak 12 ml yang telah disterilkan kedalam cawan petri, pada saat penuangan tutup cawan tidak boleh terbuka lebar, agar tidak terkontaminasi dari luar, setelah penuangan cawan petri tersebut digerakkan perlahan-lahan agar suspensi tersebut tercampur rata ke dalam media. Setelah itu cawan petri tersebut di inkubasi dengan menggunakan inkubator pada suhu 37 0 C selama 72 jam dengan posisi cawan petri dalam keadaan terbalik. Proses innkubasi ini sangat penting dilakukan, karena semakin lama media diinkubasi maka akan semakin banyak pula koloni bakteri yang akan timbul. Kegiatan ini dilakukan hal yang sama untuk sampel B dan sampel C. Setelah diinkubasi selama 72 jam atau selama tiga hari, sampel tersebut ketiga-tiganya positif tercemar oleh bakteri. Dan untuk mengetahui berapa banyak koloni bakteri yang terdapat pada sampel maka perlu dilakukan perhitungan jumlah koloni bakteri dengan menggunakan quebec qolony counter. Perhitungan ini dilakukan dengan cara mengambil cawan petri dari masing-masing pengenceran pada tiap sampel. Berdasarkan aturan SPC jumlah koloni yang dapat dihitung antara 30-300, maka untuk sampel A yang bisa diambil untuk dihitung adalah pada pengenceran 10-2 dan pengenceran 10-3 dimana pada pengenceran 10-2 diperoleh jumlah koloni sebanyak 2,0 10 3, pengenceran 10-3 diperoleh jumlah koloni sebanyak 1,8 10 4. Sedangkan untuk sampel B yang bisa diambil untuk dihitung adalah pada pengenceran 10-3, pengenceran 10-4, dan pengenceran 10-5 dimana pada pengenceran 10-3 diperoleh jumlah koloni sebanyak 2,3 10-4, pengenceran 10-4 diperoleh jumlah koloni sebanyak 2,1 10-5, dan pada pengenceran 10-5 diperoleh jumlah koloni sebanyak

1,3 10-6. Serta untuk sampel C yang bisa diambil untuk dihitung adalah pada pengenceran 10-1, dimana pada pengenceran 10-1 ini diperoleh jumlah koloni sebanyak 1,7 10-2. Dan untuk kontrol negatif yang berisi media Nutrien Agar dan aquadest hasilnya bersih (negatif) tercemar bakteri. Hasil perhitungan koloni bakteri tersebut, ternyata sampel A dan sampel B menghasilkan jumlah koloni yang melebihi batas cemaran bakteri pada mie basah. Karena berdasarkan (Anonim, 2009) batas cemaran bakteri pada mie basah yaitu : Angka Lempeng Total (ALT) dalam 30 0 C 72 jam = 1 10 6 koloni/g. APM Escherchia Coli 10/g, Salmonella sp negatif/25g, Staphylococcus aureus 1 10 3 koloni/g, dan Bacillus cereus 1 10 3 koloni/g. dari hasil tersebut menunjukkan bahwa mie basah sampel A dan B ini berbahaya apabila dikonsumsi dalam keadaan mentah. Setelah dilakukan perhitungan jumlah bakteri pada mie basah, tahap selanjutnya yaitu pewarnaan gram, pewarnaan gram ini dilakukan karena peneliti ingin lebih mengetahui dan melihat apakah pada mie basah tersebut terdapat bakteri gram positif dan gram negatif. Pada pewarnaan ini yang dilakukan pertama kali adalah tetesi sediaan dengan ungu violet sebanyak 2 tetes, zat warna ini harus menutupi seluruh permukaan sediaan dan didiamkan selama 1 menit. Setelah satu menit, sediaan tersebut dibilas dengan menggunakan aquades dan dikeringkan diudara. Setelah kering sediaan tersebut ditetesi cairan yang kedua yaitu lugol dan didiamkan selama 2 menit, setelah 2 menit sediaan tersebut dicuci dengan menggunakan aquades dan dikeringkan diudara. Kemudian langkah berikutnya yaitu sediaan dicuci kembali dengan menggunakan zat peluntur yakni alkohol 96% yang fungsinya yaitu digunakan untuk melunturkan zat warna utama dan diamkan selama 1 menit. Setelah kering tahap terakhir yang dilakukan yaitu pada sediaan tersebut diberi zat penutup yang berupa safranin dan diamkan

selama 1 menit, setelah didiamkan sediaan tersebut dicuci dengan menggunakan aquades serta dikeringkan di udara. Setelah kering sediaan tersebut siap diamati dibawah mikroskop dengan menggunakan lensa objektif. Dari hasil yang diamati dibawah mikroskop sampel mie basah A, B, C tersebut banyak terdapat bakteri gram negatif dan untuk bakteri gram positif terdapat pada sampel A di pengenceran 10-5.