BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa konsep yang mengacu pada judul dan topik penelitian, diantaranya:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. misalnya di rumah, di jalan, di sekolah, maupundi tempat lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pendapat Austin (1962) yang kemudian dikembangkan oleh

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Kridalaksana,

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. beberapa konsep dasar yang dijadikan sebagai acuan yaitu:

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan oleh manusia. untuk berinteraksi sosial. Setiap manusia menggunakan bahasa untuk

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Objek dalam sebuah kalimat adalah tuturan. Suatu tuturan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerolehan bahasa oleh anak-anak merupakan salah satu prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipelajari secara sosial oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan berbahasa seorang manusia tidak luput dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tindak tutur terdapat dalam komunikasi berbahasa. Tindak tutur merupakan tindakan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istilah dan teori tentang tindak tutur mula-mula diperkenalkan oleh J. L.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan. Seperti yang sering

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. berupasistemlambangbunyiujaranyang kompleks dan aktif. Kompleks,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan perasaan, dan memungkinkan individu menciptakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi mereka membentuk sebuah komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ada dua proses yang terjadi, yaitu proses kompetensi dan proses performansi.

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. hasil perkembangan ilmu dan teknologi tersebut. Iklan terdiri dari dua

BAB I PENDAHULUAN. atau bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dari

I. PENDAHULUAN. Bagian pendahuluan dalam tesis ini terdiri dari, latar belakang yang berisi hal-hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selalu berkaitan dengan menggunakan referensi yang berhubungan, sehingga

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. untuk memahami hal hal yang ada dalam penelitian. Konsep dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Chaer (2010:14)

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah arsip sosial yang menangkap jiwa zaman (zeitgeist) saat itu.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini membahas strategi komunikasi guru BK (konselor) dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

TINDAK TUTUR ILOKUSI ANTARA GURU DAN SISWA PADA ANAK PENYANDANG DOWN SYNDROME

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Debby Yuwanita Anggraeni, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

I. PENDAHULUAN. lain, sehingga orang lain mengetahui informasi untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Levinson (1987: 60) disebut dengan FTA (Face Threatening Act). Menurut Yule

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan tindak tutur (speech act) dalam wacana pertuturan telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.

BAB I PENDAHULUAN. karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyampaikan pikiran, perasaan kepada orang lain. demikian, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai alat kekuasaan.

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

I. PENDAHULUAN. Suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kepentingan untuk menjalin hubungan interaksi sosial.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Menurut Chaer (2007) tuturan dapat diekspresikan melalui dua

BAB I PENDAHULUAN. dari kelompok bermain (0-4 tahun) dan Taman Kanak-kanak (4-6 tahun).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pragmatik pertama kali diperkenalkan oleh seorang filsuf yang bernama

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. sosial walaupun istilahnya sama dengan yang digunakan sehari-hari, namun

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH. Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN. dalam teori semantik, atau dengan perkataan lain, membahas segala aspek makna

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Bahasa merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Prinsip kerja..., Ratih Suryani, FIB UI, Universitas Indonesia

Transkripsi:

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dalam penelitian ini, ada beberapa konsep dasar yang berkaitan dengan topik penelitian yang pada intinya dibangun untuk menunjang teori yang diterapkan. Beberapa konsep yang mengacu pada judul dan topik penelitian, diantaranya: 2.1.1 Tindak Tutur Istilah dan teori tindak tutur pertama kali diperkenalkan oleh J. L. Austin, seorang guru besar di Universitas Harvard pada tahun 1955. Menurut Austin (dalam Yule, 1966) tindak tutur dilangsungkan dengan tiga peristiwa tindakan yang berlangsung sekaligus, diantaranya tindak lokusi, tindak ilokusi, dan tindak perlokusi. Sementara itu Searle(dalam Leech, 1993: 163) membagi tindak tutur dalam lima kategori yaitu asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif, diantaranya: 1) Asertif (representatif) Merupakan tindak tutur yang mengikat penuturnya kepada kebenaran atas apa yang dikatakannya. Misalnya mengatakan, melaporkan, dan menyebutkan. 2) Direktif Merupakan tindak tutur yang bertujuan menghasilkan suatu efek berupa tindakan yang dilakukan oleh petutur. Misalnya memesan, memerintah, memohon, menuntut, memberi nasihat. 3) Komisif 7

Merupakan tindak tutur yang terikat pada suatu tindakan di masa depan. Misalnya menjanjikan, dan menawarkan. Tindak tutur ini tidak mengacu pada kepentingan penutur tetapi pada kepentingan petutur. 4)Ekspresif Merupakan tindak tutur yang berfungsi mengungkapkan atau mengutarakan sikap psikologis penutur terhadap keadaan yang tersirat dalam ilokusi. Misalnya mengucapkan terima kasih, mengucapkan selamat, memberi maaf, dan memuji. 5) Deklaratif Berhasilnya pelaksanaan ilokusi ini akan mengakibatkan adanya kesesuaian antara isi proposisi dengan realitas. Misalnya mengundurkan diri, memecat, memberi nama, menjatuhkan hukuman, dan sebagainya. 2.1.2 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia merupakan alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarsuku bangsa. Karena adanya bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia kita dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa, sehingga kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa tidak perlu dikhawatirkan. Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai bahasa pendidikan. Ketika kita berada di daerah yang mayoritas menggunakan bahasa daerah maka kita dapat menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat berkomunikasi. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang 8

memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya dari kebudayaan daerah satu sama lainnya. 2.1.3 Autistik Hiperaktif ADHDadalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder, dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Gangguan Perhatian dan Hiperaktivitas.ADHD pertama kali ditemukan pada tahun 1902 oleh seorang dokter Inggris, Profesor George F. Still. Autisme berbeda dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), namun terdapat persamaan antara keduanya, diantaranya merupakan masalah gangguan kesehatan mental. Jika diperhatikan penyandang autistik hiperaktif seperti hidup dalam dunianya sendiri. Anak autistik hiperaktif menggunakan bahasa yang tidak normal pada umumnya, bahkan terkadang sama sekali tidak dimengerti oleh anak normal. (Arga Paternotte dan Jan Buitelaar, 2010: 2) mengatakan ADHD adalah sebuah nama untuk gangguan perilaku dengan gejala-gejala: 1. Gangguan pemusatan perhatian dan konsentrasi 2. Implusivitas 3. Hiperaktivitas. Penyandang autistik hiperaktif kesulitan mempertahankan perhatiannya pada suatu tugas tertentu. Kesulitan ini disebabkan karena adanya rangsangan-rangsangan luar seperti segala sesuatu yang berkaitan dengan pancaindra yang mengganggu 9

mempertahankan perhatiannya. Dibutuhkan banyak energi bagi penyandang untuk duduk diam dan tenang dalam hal tersebut. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Psikolinguistik Secara etimologi kata Psikolinguistik adalah gabungan dari dua kata, yaitu: psikologi dan linguistik yang merupakan dua cabang disiplin ilmu yang berlainan. Kedua disiplin ilmu ini mengkaji satu perkara yang sama, yaitu bahasasebagai objek formalnya. Psikologi mengkaji perilaku bahasa atau proses berbahasa sedangkan linguistik mengkaji struktur bahasa. Meskipun cara dan tujuannya berbeda, tetapi banyak objek yang dikaji dengan cara yang sama juga dengan tujuan yang sama, namun dengan teori yang berlainan. telah lama dirasakan, bahwa amat perlu dan saling menguntungkan kalau kedua disiplin ini bekerjasama dan saling membantu dalam usaha untuk mengkaji bahasa dan hakikat bahasa itu. Chaer (2009: 5-6) berpendapat bahwa psikolinguistik merupakan satu disiplin ilmu yang mencoba menerangkan hakikat struktur bahasa, dan bagaimana struktur ini diperoleh, digunakan pada waktu bertutur, dan pada waktu memahami kalimatkalimat dalam pertuturan itu. Dalam praktiknya psikolunguistik mencoba menerapkan pengetahuan linguistik dan psikologi pada masalah-masalah seperti pengajaran dan pembelajaran bahasa, pengajaran membaca permulaan dan membaca lanjut, kedwibahasaan dan kemultibahasaan, penyakit bertutur seperti afasia, gagap, dan 10

sebagainya, serta masalah-masalah sosial lain yang menyangkut bahasa, seperti bahasa dan pendidikan, bahasa dan pembangunan nusa dan bangsa. 2.2.2 Pemerolehan Bahasa Pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak seseorang kanak-kanak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dari pembelajaran bahasa (language learning).pembelajaran bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak mempelajari bahasa kedua, setelah dia memperoleh bahasa pertamanya.jadi, pemerolehan bahasa berkenaan dengan bahasa kedua(dalam Chaer2009: 167). Menurut Chomsky (dalam Chaer, 2009) pemerolehan bahasa merupakan proses yang dilakukan manusia untuk mendapatkan kemampuan bahasa, menangkap, menghasilkan, dan menggunakan kata untuk pemahaman dan komunikasi. Ada dua proses yang terjadi ketika seorang anak sedang memperoleh bahasa pertamanya, yaitu proses kompetensi dan proses performansi. Kedua proses ini merupakan dua proses yang berlainan. Proses kompetensi merupakan proses penguasaan atau pemahaman bahasa yang berlangsung secara alami, dan proses kompetensi ini merupakan syarat untuk terjadinya proses performansi yang terjadi dari dua proses, yakni proses penerbitan atau proses menghasilkan kalimat-kalimat. Chomsky berpandangan mengenai pemerolehan bahasa didasarkan pada faktor genetik yang telah dimiliki anak sejak lahir. Anak memperoleh kemampuan untuk berbahasa seperti dia memperoleh kemampuan untuk berdiri dan berjalan. 11

Anak tidak dilahirkan sebagai piring kosong, seperti dalam teori tabularasa yang dikemukakan oleh Jhon Locke, akan tetapi seorang anak tersebut telah dibekali sebuah alat yang dinamakan Piranti Pemerolehan Bahasa (PPB). 2.2.3 Pragmatik Menurut Levinson (dalam Tarigan, 1986: 33) pragmatik adalah telaah mengenai relasi antara bahasa dan konteks yang merupakan dasar bagi suatu catatan atau laporan pemahaman bahasa, dengan kata lain telaah mengenai kemampuan pemakai bahasa menghubungkan serta menyerasikan kalimat-kalimat dan kontekskonteks secara tepat. Menurut (Yule, 1996) pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur (penulis) dan ditafsirkan oleh pendengar (pembaca). Sebagai akibatnya studi ini lebih banyak berhubungan dengan analisis tentang apa yang dimaksudkan orang dengan tuturan-tuturannya daripada dengan makna terpisah dari kata atau frasa yang digunakan dalam tuturan itu sendiri. Singkatnya, pragmatik adalah studi tentang maksud penutur. Menurut (Pangaribuan, 2008) ilmu pragmatik mengkaji hubungan bahasa dengan konteks dan hubungan pemakaian bahasa dengan pemakai atau penuturnya. Dalam tindak operasionalnya, kajian pragmatik itu berupaya menjelaskan bagaimana bahasa itu melayani penuturnya dalam pemakaian? Apa yang dilakukan penutur dalam tindak tutur itu? Tata tutur apa yang beroperasi sehinga bertutur itu serasi dengan penutur, teman tutur serta konteks dalam tutur itu. 2.2.4 Psikolinguistik GenetikKognitif Chomsky 12

Avram Noam Chomsky merupakan seorang ahli psikolinguistik Amerika Serikat yang memperkenalkan teori pemerolehan dan pembelajaran bahasa secara khusus. Chomsky telah mengubah secara drastis perkembangan mengenai psikolinguistik, dari hasil yang diubah olehnya maka satu teori mengenai pemerolehan dan pembelajaran bahasa dapat disimpulkan dari teori genetif yang kini dikenal dengan nama teori genetikkognitif. Chomsky membahas mengenai masalahmasalah bahasa dan psikologi, lalu membingkainya menjadi satu bingkai dengan bentuk bahasa kognitif. Chomsky (dalam Siagian 2014: 16) menelurkan pendapat bahwa kemampuan berbahasa manusia itu dipengaruhi juga oleh kemampuan kognitifnya, teorinya mengatakan bahwa ada intervensi dan kemampuan yang menyangkut ingatan, persepsi, pikiran, makna, dan emosi yang sangat berpegaruh ke dalam jiwa manusia. Ketika seseorang membicarakan masalah kognitif dalam hal ini kognitif berbahasa, maka seseorang tersebut tidak akan bisa mengelak bahwa terkadang ada campur tangan faktor genetik yang mempengaruhi kognitif seseorang. Teori Chomsky adalah teori psikolinguistik modern, yang mencerminkan kemampuan akal, membicarakan masalah-masalah kebahasaan dan pemerolehan bahasa, serta hubungannya dengan akal dan pengetahuan manusia.chomsky mengatakan bahwa bahasa adalah kunci untuk mengetahui akal dan pikiran manusia.teori Genetik-Kognitif telah didasarkan pada satu hipotesis yang disebut Hipotesis Nurani (HN) (The Innateness Hypothesis).Chomsky mengatakan bahwa dalam pemerolehan bahasa itu didasarkan pada faktor genetik yang telah dimiliki 13

manusia sejak lahir.otak manusia telah dipersiapkan secara genetikuntuk berbahasa.oleh karena itu, otak manusia telah dilengkapi dengan struktur bahasa universalatau yang dimaksud dengan LAD (Language Acquisition Device). Dalam proses pemerolehan bahasa pada kanak-kanak dengan alat yang dimilikinya yaitu LAD kanak-kanak menentukan bahasa masyarakat manakah masukan kalimat-kalimat yang didengarnya itu akan dimasukkan. Struktur awal skema nurani yang dimilikinya semakin diperkaya setelah bertemu dengan masukan dari bahasa masyarakat (bahasa ibunya) dan kanak-kanak akan terus membentuk teori tata bahasanya berdasarkan masukan yang semakin banyak dan sesuai dengan proses pematangan otaknya. Pada proses pembentukan bahasa, Chomsky membedakan adanya kompetensi dan performansi. Kompetensi adalah kemampuan pengetahuan yang dimiliki pemakai bahasa mengenai bahasanya, sedangkan performansi atau pembuatan berbahasa merupakan pelaksanaan berbahasa tersebut akan membentuk tata bahasa yang baik, sehingga dapat diterima dan dipahami baik bagi penutur maupun pendengar dalam proses pembentukan bahasa, tetapi pada penderita autistik hiperaktif kompetensi dan performansi tidak berjalan selaras, disebabkan anak autistikhiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan berfikir, ingatan, persepsi, makna, dan emosi. 14

2.3 Tinjauan Pustaka Penelitian di bidang psikolinguistik bukanlah baru pertama kali dilakukan, sudah ada penelitian terdahulu mengenai masalah tersebut.berdasarkan tinjauan pustaka yang dilakukan, maka ada beberapa sumber yang relevan untuk dikaji dalam penelitian ini. Adapun sumber tersebut yaitu: Gustianingsih (2002) dalam tesisnya yang berjudul Pemerolehan Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak menjelaskan kemampuan anak memperoleh kalimat majemuk pada usia taman kanak-kanak sudah cukup sempurna. Beliau menggunakan teori kognitif Chomsky yang mengatakan untuk penelitian kompetensi anak, bahwa dalam tuturan anak terdapat penggunaan kaidah yang berulang-ulang muncul dan tetap, maka gejala itu dapat dijadikan bukti sebagai kompetensi bahasa anak pada tiap-tiap tahap perkembangan bahasa anak tersebut. Gustianingsih (2009) dalam disertasinya yang berjudul Produksi dan Komprehensi Bunyi Ujaran Bahasa Indonesia pada Anak Penyandang Autistik Spectrum Disorder menyimpulkan bahwa anak autistik sering melakukan penyimpangan pada awal dan akhir kata, mengindikasikan bahwa anak autistik mengalami gangguan inisiasi (initiation disorder) dan mengalamai kesulitan dan gangguan dalam setiap bahasanya. Anak autistik ini sering mengulang-ulang ujarannya dan akhirnya mengalami penyimpangan-penyimpangan bahasa dan tuturannya. 15

Gultom (2014) dalam skripsinya yang berjudul Tindak Tutur Deklaratif Bahasa Batak Toba Anak Usia 4 5 Tahun ia bertujuan untuk mengidentifikasi realisasi bentuk pemahaman anak usia prasekolah terhadap tuturan deklaratif serta menghubungkannya dengan kesantunan berbahasa. Dalam penelitian skripsinya ia menggunakan pendekatan psikolinguistik interaksionis. Hasil penelitiannya, dalam mengiyakan atau menyetujui tuturan deklaratif anak melakukannya dalam dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Demikian pula ketika melakukan penolakan terhadap tuturan deklaratif. Aritonang (2014) dalam skripsinya yang berjudul Kosakata Kerja Bahasa Indonesia dalam Bahasa Lisan Anak Autistik. Dalam skripsinya ia menganalisis berdasarkan psikolinguistik behaviorisme yang menyimpulkan bahwa anak autistik yang berusia 3 15 tahun telah mampu mengucapkan kosakata kerja tindakan, proses, dan keadaan. Siagian (2014) dalam skripsinya yang berjudul Gangguan Berbahasa Gagap pada Anak Usia Dua Belas sampai Delapan Belas Tahun di Kecamatan Medan Helvetia ia mengemukakan pola persukuan pada gangguan berbahasa gagap dan menghubungkannya terhadap teori psikolinguistik kognitif Chomsky. Hasil penelitiannya terdapat pola persukuan penderita gagap pada anak usia 12 18 tahun berbeda dengan orang normal pada umumnya. Bila dihubungkan dengan kompetensi dan performance ujaran penderita gagap, ditemukan performance tidak selaras dengan kompetensinya. 16