PENELITIAN AWAL TENTANG PEMANFAATAN POLYETHYLENE STRAPPING BAND SEBAGAI TULANGAN PADA BALOK BETON BERTULANG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN BAMBU UNTUK TULANGAN JALAN BETON

PENELITIAN AWAL PENGGUNAAN POLYETHYLENE STRAP SEBAGAI BAHAN PEMBUAT GABION

EKSPERIMEN DAN ANALISIS BEBAN LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU RAJUTAN

PENGARUH VARIASI DIMENSI BENDA UJI TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SERAT BAMBU TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS CAMPURAN BETON

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia konstruksi bangunan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU LAMINASI DAN BALOK BETON BERTULANGAN BAJA PADA SIMPLE BEAM. Naskah Publikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mudah dibuat, baik di pabrik (precast) maupun langsung di tempat proyek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan laju pembangunan yang semakin pesat, beton telah banyak

KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL

PENGARUH VARIASI LUAS PIPA PADA ELEMEN BALOK BETON BERTULANG TERHADAP KUAT LENTUR

BAB III LANDASAN TEORI

KOMPOSIT BETON-PROFIL LIP CHANNEL UNTUK MENCEGAH TEKUK LATERAL-TORSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

RUMAH SEDERHANA DENGAN SISTEM STRUKTUR BETON BERTULANG BAMBU PETUNG NUSA PENIDA

KAJIAN KUAT TARIK BETON SERAT BAMBU. oleh : Rusyanto, Titik Penta Artiningsih, Ike Pontiawaty. Abstrak

Analisis Bambu Walesan, Bambu Ampel dan Ranting Bambu Ampel sebagai Tulangan Lentur Balok Beton Rumah Sederhana

Keywords: high quality concrete, waste strapping band, polypropylene concrete, fiber concrete

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SUB JURUSAN STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH KAWAT AYAM DALAM PENINGKATAN KEKUATAN PADA BALOK BETON. Abstrak

BAB I 1.1 LATAR BELAKANG

Studi Eksperimental Kuat Geser Pelat Beton Bertulang Bambu Lapis Styrofoam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR KUARSA SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN PADA SIFAT MEKANIK BETON RINGAN

ANALISIS DAN EKSPERIMEN PELAT BETON BERTULANG BAMBU LAPIS STYROFOAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Ketekniksipilan dan Lingkungan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 4 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

KUAT LENTUR PROFIL LIPPED CHANNEL BERPENGAKU DENGAN PENGISI BETON RINGAN BERAGREGAT KASAR AUTOCLAVED AERATED CONCRETE HEBEL

PENGARUH VARIASI MODEL TERHADAP RESPONS BEBAN DAN LENDUTAN PADA RANGKA KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu material yang banyak digunakan sebagai material

KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIPE U LEBAR 3 CM TIAP JARAK 10 CM DENGAN POSISI KULIT DI SISI DALAM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di zaman sekarang, perkembangan ilmu dan teknologi pada setiap bidang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

UJI EKSPERIMENTAL KEKUATAN DRAINASE TIPE U-DITCH PRACETAK

Tata Cara Pengujian Beton 1. Pengujian Desak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERILAKU STRUKTUR BETON BERTULANG AKIBAT PEMBEBANAN SIKLIK

STUDI ANALISIS PEMODELAN BENDA UJI BALOK BETON UNTUK MENENTUKAN KUAT LENTUR DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE KOMPUTER

Kekuatan Lentur dan Tekuk Beton Pengganti Agregat Kasar dengan Limbah Kantong Plastik.

PERILAKU BALOK BERTULANG YANG DIBERI PERKUATAN GESER MENGGUNAKAN LEMBARAN WOVEN CARBON FIBER

UJI CABUT TULANGAN BAMBU DENGAN VARIASI JARAK KAIT DARI KLEM SELANG NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL

PERBANDINGAN KUAT LENTUR DUA ARAH PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP LAPIS STYROFOAM

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh pemakaian cacahan..., Johanes Chandra, FT UI, 2008

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Jhohan Ardiyansyah, et al.penentuan Lendutan Pelat Beton Bertulang Bambu dan Baja...

PENGUJIAN KUAT TARIK DAN MODULUS ELASTISITAS TULANGAN BAJA (KAJIAN TERHADAP TULANGAN BAJA DENGAN SUDUT BENGKOK 45, 90, 135 )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1. PENGENALAN BETON BERTULANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

KUAT LENTUR BALOK TULANGAN BAMBU PETUNG TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 1 DAN 2 CM PADA TIAP JARAK 15 CM

EVALUASI PERBANDINGAN BENDA UJI BERBENTUK HOLLOW- BRICK TERHADAP SILINDER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempermudah penyebaran fiber kawat secara merata kedalam adukan beton. Dari

KAJIAN KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BETON RINGAN MEMANFAATKAN SEKAM PADI DAN FLY ASH DENGAN KANDUNGAN SEMEN 350 kg/m 3

I. PENDAHULUAN. Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan

STUDI KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON DENGAN AGREGAT HALUS COPPER SLAG

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG LONGITUDINAL DI BAGIAN TULANGAN TARIK.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan keruntuhan tekan, yang pada umumnya tidak ada tanda-tanda awal

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dengan perkuatan tulangan transversal dan cover plate yang dibebani arah aksial,

I. PENDAHULUAN. Beton dan bahan dasar butiran halus (cementitious) telah digunakan sejak

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT KASAR DAUR ULANG DAN SILICA FUME TERHADAP KUAT TEKAN BETON*

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN BAMBU DAN KARET TALI TIMBA SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TULANGAN BAJA PADA PELAT BETON PRA CETAK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan material bangunan yang paling umum digunakan dalam

ANALISIS UKURAN AGREGAT KASAR PADA SIFAT MEKANIS BETON

PERHITUNGAN DAN PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BETON BERTULANG DENGAN PENAMPANG PERSEGI. Oleh : Ratna Eviantika. : Winarni Hadipratomo, Ir.

PENGARUH KUAT TEKAN TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK KACA SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON

PENGARUH PENAMBAHAN SABUT KELAPA PADA CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN DAN SEBAGAI PEREDAM SUARA

PERILAKU BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN PELAT BAJA DALAM MEMIKUL LENTUR (Penelitian) NOMI NOVITA SITEPU

Jurnal Rancang Bangun 3(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua

STUDI ANALISIS PEMODELAN TULANGAN BAJA VANADIUM DAN TEMPCORE DENGAN SOFTWARE KOMPUTER

PERBANDINGAN KUAT TARIK LENTUR BETON BERTULANG BALOK UTUH DENGAN BALOK YANG DIPERKUAT MENGGUNAKAN CHEMICAL ANCHOR

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON DENGAN TULANGAN MODEL RANGKA DARI KAYU MERANTI DENGAN VARIASI JARAK ANTAR BEGEL

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGARUH PENGGUNAAN CONSOL POLYMER LATEX SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON

STUDI PENGARUH FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN DENGAN SERAT KAWAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desain struktur merupakan faktor yang sangat menentukan untuk menjamin

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT TERHADAP KUAT LENTUR BETON DENGAN f c = 40 MPa PADA BENDA UJI BALOK 600 X 150 X 150 mm 3

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. perkuatan balok dengan Sika Carbodur S512 diperoleh beberapa kesimpulan. pertama dan penurunan defleksi.

PENELITIAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN DAN TANPA PEMAKAIAN SIKAFIBRE

DAFTAR ISI JUDUL PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

Transkripsi:

PENELITIAN AWAL TENTANG PEMANFAATAN POLYETHYLENE STRAPPING BAND SEBAGAI TULANGAN PADA BALOK BETON BERTULANG Nita 1, Ratna 2, Handoko 3 ABSTRAK : Balok Beton Bertulang merupakan beton yang telah menjadi kebutuhan dalam pembangunan konstruksi sekarang ini. Penelitian ini berfokus pada pengaruh penggunaan polyethylene strapping band terhadap kekuatan dari balok beton bertulang itu sendiri. Beberapa tipe dari polyethylene strapping band yang akan digunakan adalah 1510 E(embossed), 1610-NE(non-embossed), dan 1910 E(embossed). Dilakukan 2 jenis percobaan pada penelitian ini yaitu pengujian kuat tarik terhadap masing-masing polyethylene strapping band, dan pengujian kuat lentur beton bertulang yang menggunakan polyethylene strapping band sebagai tulangan yang nantinya akan dibandingkan dengan balok beton yang menggunakan baja sebagai tulangannya. Kuat lentur akan diuji ketika beton mencapai umur 28 hari. Hasil dari pengujian kuat lentur digunakan untuk mendapatkan nilai tegangan (σ), regangan ( ε), dan modulus elastisitas (E) dari polyethylene strapping band. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai tegangan (σ), regangan (ε), dan modulus elastisitas (E) polyethylene saat dilakukan tes tarik masih memasuki kisaran nilai tegangan (σ), regangan (ε), dan modulus elastisitas (E) pada saat dilakukan tes lentur. KATA KUNCI : beton bertulang, polyethylene strapping band, tegangan, regangan, modulus elastisitas. 1. PENDAHULUAN Beton merupakan material yang sangat sering digunakan sebagai struktur suatu bangunan, yang terdiri dari campuran agregat, semen (umumnya PC) dan air. Hampir setiap bangunan sipil, seperti gedung tidak dapat dipisahkan dengan beton baik sebagai komponen struktur utama maupun nonstruktur.seperti yang kita ketahui, beton merupakan material yang mampu menahan beban tekan namun beton lemah dalam menahan beban tarik, oleh karena itu dibuatlah beton bertulang. Terus meningkatnya harga besi dipasaran, mempengaruhi harga dari tulangan baja yang digunakan sebagai tulangan dalam beton bertulang. Karena hal tersebut, maka dibuat penelitian sebagai alternatif lain yang dapat digunakan untuk pengganti tulangan baja tersebut. Sebelumnya telah dilakukan beberapa penelitian mengenai penggantian tulangan baja dengan menggunakan material lain yaitu bambu (Morisco, 1999). Penelitian kali ini dilaksanakan berdasarkan pada perkembangan industri yang sangat pesat sehingga menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, diantaranya semakin banyak limbah yang akan dihasilkan oleh industri-industri tersebut.para masyarakat yang mengkonsumsi botol minum plastik mayoritas limbah botol plastiknya hanya dikubur atau ditimbun, hanya sebagian kecil saja dari limbah tersebut yang di daur ulang (Pacheho Torgal F., 2012). 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, nita_p91@yahoo.com 2 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, iniratnaaa@gmail.com 3 Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, hands@peter.petra.ac.id 1

Oleh karena itu perlu sekali dilakukan daur ulang untuk limbah dari botol plastik tersebut.ada beberapa macam hasil dari daur ulang jenispolyethylene terephthalate (PET), salah satunya adalah Polyethylene Strapping Band (PET Straping Band). Berdasarkan hal tersebut maka akan dilakukan penelitian mengenai pemanfaatan limbah kemasan botol plastik yang berupa Polyethylene Strapping Band (PET Straping Band)tersebut untuk digunakan sebagai pengganti tulangan pada beton bertulang. 2. METODOLOGI PENELITIAN Langkah awal penelitian adalah melakukan pengujian tarik (tensile test) terhadap 3 jenis material polyethylene strap yang berbeda tipe, yaitu dengan tipe 1510 Embossed, 1610 Non-Embossed, dan 1910 Embossed. Dari hasil pengujian tarik 3 jenis polyethylene strap diambil salah satu jenis strap yang memiliki kekuatan load at break (beban saat putus)paling besar. Data dari salah satu jenis polyethylene strap tersebut akan dipakai dalam perhitungan pembuatan tulangan dalam balok beton. Selanjutnya dilanjutkan dengan pembuatan sampel sebanyak 12 sampel balok beton dengan rincian masing-masing 4 buah sampel untuk polyethylene strap dengan 3 luas penampang tulangan yang berbeda. Sampel balok beton akan diuji dengan tes lentur untuk mendapatkan data-data yang terkait yang dapat digunakan untuk membuktikan kelayakan material polyethylene strap sebagai pengganti tulangan baja. Seluruh data-data yang didapatkan dari pengujian sampel balok beton tersebut dipelajari dan dianalisa, kemudian ditarik kesimpulan untuk mengetahui kelayakan material polyethylene strap sebagai alternatif menggantikan peran baja sebagai tulangan beton. 3. HASIL DAN ANALISA Sebagai tolak ukur dalam menganalisa data, dilakukan uji kuat tarik pada polyethylene strapping band itu sendiri dan juga uji kuat lentur beton. Pengujian kuat tarik ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan kuat tarik maksimum masing-masing sampel yang telah diuji. Selain itu dari percobaan tersebut, didapatkan informasi seperti tegangan, regangan, dan modulus elastisitas yang nantinya digunakan untuk merangkai tulangan yang terbuat dari polyethylene strapping band. Dari tiga jenis polyethylene strap yang digunakan dalam percobaan pertama, diambil salah satu polyethylene strap yang dapat menahan beban paling besar yang digunakan juga dalam percobaan kedua.percobaan yang kedua adalah percobaan kuat lentur pada beton bertulang. Dari percobaan uji kuat lentur juga didapatkan nilai tegangan, regangan, dan modulus elastisitas dari polyethylene strapping band. Pengujian kuat lentur benda uji dilakukan di Laboratorium Konstruksi Beton Universitas Kristen Petra. Hasil pengujian ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik agar pengaruh dari variabel-variabel pada penelitian yang dilakukan dapat terlihat dengan jelas dan akurat, sehingga dapat mempermudah dalam menganalisa data dan pengambilan keputusan langkah penelitian selanjutnya. 3.1. Hasil Pengujian Polyethylene Strapping Band 2

Gambar 1.Grafik Hasil Pengujian Kuat Tarik Polyethylene Strapping Band 1510Embossed 1510 Embossed Tabel 1. Hasil Tes Tarik Polyethylene Strapping BandTipe 1510 Embossed Load fy ε σ E (kgf) (%) 1 488,26 436,941 0,45344 445,557 0,983 x 10 5 2 381,74 190,116 0,26311 193,865 0,737 x 10 5 3 358,92 200,212 0,27418 204,16 0,745 x 10 5 Rata-Rata 409,64 275,756 0,33024 281,194 0,822 x 10 5 Pada Gambar 1.danTabel 1. dapat dilihat nilai tegangan (σ), regangan (ε), dan modulus elastisitas (E) dari Polyethylene Strapping Band tipe 1510 E yang didapatkan dari hasil tes tarik secara individu. Nilai tegangan rata-rata yang didapatkan adalah sebesar 281,194 MPa, lalu nilai regangan sebesar 0,33024 %, sedangkan nilai modulus elastisitas sebesar 0,822 x 10 5 MPa. Disertakan juga nilai load at break sebesar 409,69 kgf. Gambar 2. Grafik Hasil Pengujian Kuat Tarik Polyethylene Strapping Band 1610 Non-Embossed Tabel 2. Hasil Tes Tarik Polyethylene Strapping Band Tipe 1610 Non-Embossed 3

1610 Non-Embossed Load (kgf) fy ε (%) σ E 1 389,99 137,835 0,21519 140,553 0,653 x 10 5 2 378,74 13,891 0,14575 14,165 0,097 x 10 5 3 402,48 99,267 0,18241 101,225 0,555 x 10 5 Rata-Rata 390,40 83,64 0,18112 85,314 0,435 x 10 5 Pada Gambar 2.danTabel 2. dapat dilihat nilai tegangan (σ), regangan (ε), dan modulus elastisitas (E) dari Polyethylene Strapping Band tipe 1610 NE yang didapatkan dari hasil tes tarik secara individu. Nilai tegangan rata-rata yang didapatkan adalah sebesar 85,314 MPa, lalu nilai regangan sebesar 0,18112 %, sedangkan nilai modulus elastisitas sebesar 0,435 x 10 5 MPa. Disertakan juga nilai load at break sebesar 390,40 kgf. Gambar 3. Grafik Hasil Pengujian Kuat Tarik Polyethylene Strapping Band 1910Embossed 1910 Embossed Tabel 3. Hasil Tes Tarik Polyethylene Strapping BandTipe 1910 Embossed Load fy ε σ (kgf) (%) E A 512,15 271,071 0,26458 276,416 1,044 x 10 5 B 497,79 110,634 0,16828 112,816 0,671 x 10 5 C 388,93 97,618 0,19225 99,544 0,518 x 10 5 Rata-Rata 466,29 159,774 0,20837 162,925 0,744 x 10 5 Pada Gambar 3.danTabel 3.dapat dilihat nilai tegangan (σ), regangan (ε), dan modulus elastisitas (E) dari Polyethylene Strapping Band tipe 1910 E yang didapatkan dari hasil tes tarik secara individu. Nilai tegangan rata-rata yang didapatkan adalah sebesar 162,925 MPa, lalu nilai regangan sebesar 0,20837 %, sedangkan nilai modulus elastisitas sebesar 0,744 x 10 5 MPa. Disertakan juga nilai load at break sebesar 4

466,29 kgf.dari ketiga percobaan diatas, diambil salah satu poleythylene strap yang dapat memikul beban paling besar, yaitu polyethylene strap tipe 1910 embossed. Dari hasil uji kuat tarik didapatkan polyethylene strap tipe 1910 embossed mampu memikul beban rata-rata sebesar 466,29 kgf. Oleh karena itu dipilih polyethylene strap tipe 1910 embossed untuk digunakan sebagai tulangan pengganti pada balok beton bertulang. Data-data seperti regangan, tegangan, dan modulus elastisitas juga digunakan pada penelitian selanjutnya. 3.2. Pengujian Kuat Lentur Balok Beton 3.2.1. Pengujian Kuat Tekan Beton Kontrol Pada Tabel 4. dapat dilihat bahwa mutu beton pada umur yang ke 28 hari mencapai kekuatan 16,10 MPa dan 16,33 MPa. Dari hasil ini dapat dibuktikan bahwa sampel beton telah melampaui desain awal yaitu 15 MPa. Tabel 4. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Kontrol Benda Uji Berat Beban Kuat Tekan (kg) (kn) Kubus A 7,4 360 16,33 Kubus B 7,4 355 16,10 Rata-rata 7,4 357,5 16,22 3.2.2. Pengujian Kuat Lentur Beton Tabel 5. Hasil Pengujian Kuat Lentur Beton Umur 28 Hari PET Load fy ε E 1910 E (kn) (%) 14 - V 18,6 174,3 0,00389 0,448 x 10 5 14 - H 15,5 144,3 0,00203 0,711 x 10 5 17 - V 22,3 133,5 0,00282 0,473 x 10 5 17 - H 17 195,2 0,00681 0,287 x 10 5 20 - V 24,3 163,3 0,0074 0,221 x 10 5 20 - H 21,5 219,4 0,0076 0,289 x 10 5 DariTabel 5.didapatkan nilai modulus elastisitas (E) dari tiap variasi percobaan Polyethylene Strapping Band yang digunakan sebagai tulangan pada balok beton bertulang. Nilai modulus elastisitas yang didapatkan berkisar antara0,221 x 10 5 0,711 x 10 5 Mpa.Kemudian, dapat dilihat juga bahwa pemasangan tulangan Polyethylene Strapping Band secara vertical mempunyai dampak kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan pemasangan tulangan Polyethylene Strapping Band secara horizontal. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium dan analisa data-data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa : 1. Hasil tes tarik polyethylene strap secara individu (1910 Embossed) menyatakan : a. nilai tegangan (σ) = 99,544 276,416 MPa. b. regangan (ε) = 0,00168 0,00264. c. modulus elastisitas (E) = 0,518 x 10 5 1,044 x 10 5 MPa. Hasil tes lentur dari balok bertulang yang menggunakan polyethylene strap 1910 Embossed menyatakan : a. nilai tegangan (σ) = 133,5 219,4 MPa. b. regangan (ε) = 0,00236 0,0076. c. modulus elastisitas (E) = 0,221 x 10 5 0,711 x 10 5 MPa. 5

2. Hasil tes tarik dan tes lentur membuktikan bahwa nilai modulus elastisitas (E) dari polyethylene strapping band yang diuji secara individu dengan polyethylene strapping band yang diuji secara composite dengan balok beton menjadi lebih kecil sekitar 50% hingga 60%. 3. Nilai tegangan (σ), regangan (ε), dan modulus elastisitas (E) dari polyethylene strapping band yang didapatkan dari tes lentur balok beton (dengan tulangan polyethylene strap 1910 Embossed) masih berkisar pada nilai yang didapatkan dari tes tarik individu polyethyelene strap jenis 1910 embossed. 4. Hasil tes lentur menunjukkan bahwa pemasangan tulangan polyethylene strapping band secara vertikal dapat memikul beban lebih besar. 5. DAFTAR REFERENSI Morisco. (1999). Rekayasa Bambu, Nafiri Offset, Yogyakarta. Torgal, F.P.,Yining D., & Said J. (2012). Properties and Durability of Concrete Containing Polymeric Wastes (Tyre Rubber and Polyethylene Terephthalate Bottles): An Overview. Construction and Building Materials, Vol. 30, hal 712-724. 6