PENGGUNAAN METODE INKUIRI DENGAN MEDIA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 KALIGOWONG TAHUN AJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 5 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE PERMAINAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD N 2 JATINEGORO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL MURDER DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 SELANG TAHUN AJARAN 2014/2015

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

diartikan sebagai praktik menularkan informasi atau pengajaran. Untuk menjadikan pengajaran efektif, pembelajar hendaknya dipahami sebagai seseorang

454 Penerapan Model Pembelajaran

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: Pair Check, concrete media, fraction

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GADUNGREJO

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KEDALEMAN WETAN

PENGGUNAAN MODEL BAMBOO DANCING

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGGUNAAN STRATEGI GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

PENERAPANMODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL CIRC DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PENINGKATAN PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

hidup; e) membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan ilmu IPS sesuai dengan

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL INKUIRI DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN LUAS BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SDN 5 KEBUMEN

PENERAPAN TIPE TAI DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN 2 KRANDEGAN TAHUN 2015/2016

PENERAPAN MODEL ARIAS

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DENGAN MEDIA NYATA

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN 2 WONOYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013

Keywords: RME, paper folding media, fraction

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI SDN 2 KALIREJO KECAMATAN KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2014/2015

Transkripsi:

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DENGAN MEDIA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 KALIGOWONG TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Teza Rizqina 1, Imam Suyanto 2, Wahyudi 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret 2, 3 Dosen PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret. Jl. Kepodang 67 A Panjer Kebumen e-mail: tezaarizqina@gmail.com. Abstrak: The Using of Inquiry Method with Concrete Object Media in Improving Natural Science Learning about Light at the Fifth Grade Students of SDN 1 Kaligowong in the Academic Year of 2014/2015. The objectives of this research are to describe steps in using inquiry method with concrete object media, to improve natural science learning and to describe problems and solutions in using inquiry method with concrete object media. This collaborative Classroom Action Research (CAR) conducted in three cycles, with each cycle consisting of planning, implementation, observation, and reflection. The subjects 23 students. The result showed there are improving learning natural science about by applying inquiry methods with concrete object media. The conclusion of this research is the using of inquiry method with concrete object media carried out with appropriate steps can improve natural science learning about light at the fifth grade students of SDN 1 Kaligowong in the academic year of 2014/2015. Keyword : Inquiry Methods, Konkret Media, Learning, Natural Science. Abstrak: Pengguunaan Metode Inkuiri dengan Media Nyata dalam Peningkatan Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas V SDN 1 Kaligowong Tahun Ajaran 2014/2015. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan langkahlangkah penggunaan metode inkuiri dengan media nyata, meningkatkan pembelajaran IPA, serta mendeskripsikan kendala dan solusi dalam penggunaan metode inkuiri dengan media nyata. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian berjumlah 23 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan pembelajaran IPA menggunakan metode inkuiri dengan media nyata. Simpulan penelitian ini adalah penggunaan metode inkuiri dengan media nyata yang dilaksanakan dengan langkah-langkah yang benar maka dapat meningkatkan cahaya pada siswa kelas V SDN 1 Kaligowong tahun ajaran 2014/2015. Kata Kunci : Metode Inkuiri, Media Nyata, Pembelajaran, IPA. 73

74 Penggunaan Metode Inkuiri dengan Media Nyata PENDAHULUAN Perkembangan zaman semakin maju di berbagai bidang. Begitu pula dengan pendidikan yang telah mengalami perkembangan pesat. Pendidikan diharapkan sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian melalui proses atau kegiatan tertentu yang disertai interaksi individu dengan lingkungan. Kegiatan belajar mengajar yang tepat dapat diketahui salah satunya dengan hasil belajar yang dicapai siswa. Namun berdasarkan persentase ketuntasan nilai tes awal IPA di SDN 1 Kaligowong yaitu 52,17. Padahal IPA merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua jenjang pendidikan, termasuk pada jenjang pendidikan sekolah dasar. Selain itu pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang membutuhkan logika dan analisis. Sehingga dapat dikatakan IPA memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan seharihari. Solusi yang dianggap tepat untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di SDN 1 Kaligowong adalah dengan menggunakan metode inkuiri dengan media nyata pada pembelajaran IPA tentang cahaya. Menurut Sanjaya (2014: 196), metode inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Melalui metode inkuiri ini, siswa akan dilatih berpikir kritis. Selain itu metode inkuiri juga dapat melatih siswa menemukan sendiri jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Dengan memiliki kemampuan berpikir kritis, siswa akan mudah dalam memahami pelajaran, karena pendidikan IPA di SD lebih menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam mempelajari dan memahami materi pelajaran. Pendidikan IPA lebih ditekankan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga akan berdampak yang positif bagi siswa dalam memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Pemahaman yang diperoleh siswa dari hasil perbuatannya, akan sulit hilang dari pikirannya. Lain halnya dengan belajar menghafal, banyak siswa yang ingat terhadap materi pelajaran yang dihafalkan, tetapi setelah beberapa minggu, bulan, atau tahun, materi yang pernah dihafalkan sulit untuk tetap diingat. Hal ini menunjukkan bahwa metode inkuiri tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar. Suatu penerapan metode pembelajaran akan berhasil apabila menggunakan media dalam proses pembelajaran. Ada bermacam-macam media pembelajaran, salah satunya yaitu media nyata. Menurut Asyhar (2011: 54), benda nyata atau media nyata adalah benda yang dapat dilihat, didengar atau dialami oleh peserta didik sehingga memberikan pengalaman langsung kepada mereka. Media nyata dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran, karena siswa tidak hanya membayangkan tetapi melihat dan mepelajari secara langsung hal yang dipelajari pada proses pembelajaran. Melalui metode inkuiri dengan media nyata, siswa akan dapat menyelesaikan masalah dengan kritis dan tepat. Selain itu, metode inkuiri dan media nyata diharapkan dapat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran.

KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 1.1, 73-78 75 Langkah-langkah penggunaan metode inkuiri dengan media nyata menyimpulkan pendapat Mulyasa (2009: 108), Sanjaya (2014: 201), Gumelar (149: 151), Padmono (2011: 43) serta Sudjana dan Rivai (2010: 197-205) yaitu: (1) guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi pelajaran dengan memperkenalkan media nyata yang akan digunakan dalam pembelajaran (2) guru merumuskan masalah dengan media nyata, (3) guru membimbing siswa merumuskan hipotesis dengan media nyata, (4) guru membimbing siswa melakukan percobaan dengan media nyata untuk memperoleh data, (5) guru membimbing siswa menganalisis data hasil percobaan yang sudah dilakukan dengan media nyata, (6) guru membimbing siswa membuat kesimpulan mengenai materi yang sudah dipelajari dengan media nyata. Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) bagaimanakah langkahlangkah penggunaan metode inkuiri Kaligowong tahun ajaran 2014/ 2015?, (2) apakah penggunaan metode inkuiri dengan media nyata dapat meningkatkan pembelajaran IPA tentang cahaya pada siswa kelas V SDN 1 Kaligowong tahun ajaran 2014/2015 dan (3) apakah kendala dan solusi penggunaan metode inkuiri Kaligowong tahun ajaran 2014/ 2015? Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mendeskripsikan langkahlangkah penggunaan metode inkuiri Kaligowong tahun ajaran 2014/ 2015, (2) untuk meningkatkan pembelajaran IPA tentang cahaya melalui metode inkuiri dengan media nyata pada siswa kelas V SDN 1 Kaligowong tahun ajaran 2014/ 2015, (3) untuk mendeskripsikan kendala dan solusi penggunaan metode in-kuiri Kaligowong tahun ajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di kelas V SDN 1 Kaligowong, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Jumlah subjek penelitian adalah 23 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester dua tahun ajaran 2014/ 2015, tepatnya pada bulan Maret sampai April 2015. Sumber data dari penelitian ini adalah siswa, guru kelas V, observer dan peneliti. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu instrumen non tes yang terdiri dari lembar observasi, dan wawancara sedangkan tes berupa lembar soal evaluasi dan penilaian proses IPA dan lembar kerja siswa. Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas dalam merencanakan tindakan sesuai dengan kondisi siswa kelas V, sedangkan pelaksana tindakan dalam penelitian ini adalah guru kelas, sehingga merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif. Observer dalam penelitian ini terdiri dari dua orang teman sejawat dan peneliti sendiri. Data hasil penelitian berupa hasil observasi penggunaan metode

76 Penggunaan Metode Inkuiri dengan Media Nyata inkuiri dengan media nyata oleh guru, penggunaan metode inkuiri dengan media nyata terhadap siswa, dan hasil tes evaluasi dan penilaian proses serta lembar kerja siswa. Analisis data dilakukan melalui analisis deskriptif komparatif untuk membandingkan data kuantitatif berupa data proses belajar dan nilai hasil belajar siswa tiap siklus dan analisis kualitatif yang mengacu pada pendapat Miles dan Huberman, meliputi tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan pe-narikan kesimpulan, yang dilakukan selama dan setelah pengumpulan data selesai (Sugiyono, 2012: 337). Indikator kinerja yang ditentukan dalam penelitian yaitu penggunaan metode inkuiri dengan media nyata mencapai 85% yang diamati oleh observer pada saat pembelajaran terhadap guru, observasi terhadap siswa dan wawancara terhadap siswa mencapai 85% menggunakan lembar wawancara dan ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 85% dengan KKM=70. Prosedur kerja dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan yang akan dilaksanakan selama tiga siklus, setiap siklus dilaksanakan dua pertemuan. Menurut Arikunto, Suhardjanto, dan Supardi (2008: 17), empat tahapan yang lazim dilalui pada setiap siklus, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengama-tan, dan refleksi. Proses penelitian terdiri atas empat tahap yaitu pe-rencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada perencanaan penggunaan metode inkuiri dengan media nyata, peneliti menyusun RPP dan perangkatnya, mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar tes, lembar observasi, lembar wawancara serta melakukan koordinasi dengan guru kelas V. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam tiga siklus, masingmasing siklus dua kali pertemuan. Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Sedangkan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus pada bulan Maret sampai April 2015. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuan. Kegiatan pembelajaran dalam penelitian meliputi kegiatan awal, inti, dan akhir. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dengan media nyata pada mata pelajaran IPA telah dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat. Pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan metode inkuiri dengan media nyata yang dilaksanakan oleh guru pada setiap siklus selalu mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1. Hasil Observasi Guru Penggunaan Metode Inkuiri dengan Media Nyata Siklus Persentase Kategori % I 87,16 Sangat Baik II 89,16 Sangat Baik III 94,21 Sangat Baik Tabel 1, menunjukkan adanya peningkatan hasil observasi terhadap guru dalam peningkatan pembelajaran IPA yaitu dari siklus I dengan persentase 87,16%, siklus II 89,16%, dan siklus III menjadi 94, 21%. Berikut ini adalah hasil pengamatan terhadap siswa dengan

KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 1.1, 73-78 77 menggunakan metode inkuiri dengan media nyata dalam pembelajaran. Tabel 2. Hasil Observasi Siswa Penggunaan Metode Inkuiri dengan Media Nyata Siklus Persentase Kategori % I 87,32 Sangat Baik II 89,16 Sangat Baik III 94.56 Sangat Baik Berdasarkan tabel 2, menunjukkan adanya peningkatan hasil observasi terhadap siswa dalam peningkatan pembelajaran IPA yaitu dari siklus I dengan persentase 87,32 %, siklus II 89,16%,dan siklus III menjadi 94,56%. Respon siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran berdampak pada penguasaan konsep siswa yang secara langsung akan berdampak pada hasil belajar siswa. Perbandingan hasil siklus I sampai siklus III dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini: Tabel 3. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Tindakan Hasil Belajar Rata-rata Ketuntasan Siklus I 78,78 86,9% Siklus II 80,2 89,1% Siklus III 82,58 93,48% Berdasarkan tabel 3, dapat disimpulkan bahwa rata-rata tes hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus III mengalami peningkatan. Ketuntasan hasil belajar siswa yang mencapai KKM pada siklus I 86,9%, siklus II meningkat menjadi 89,1%, dan meningkat lagi pada siklus III menjadi 93,48%. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 78,78, siklus II 80,2, dan pada siklus III meningkat menjadi 82,58. Penelitian ini dapat mendeskripsikan adanya peningkatan pada setiap siklusnya. Sehingga indikator kinerja dapat terpenuhi yaitu ketuntasan hasil belajar 85% dengan KKM=70. Meskipun demikian, pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode inkuiri dengan media nyata menemukan banyak kendala. Kendala yang peneliti hadapi antara lain: yaitu: (a) guru kurang maksimal dalam pelaksanaan tanya jawab, (b) siswa masih canggung dalam mempresentasikan, (c) guru terlalu berperan pada penyimpulan materi (d) ada beberapa siswa yang ramai sendiri (e) siswa kurang memperhatikan teman yang maju ke depan kelas. Akan tetapi kendala tersebut dapat diatasi dengan cara: (a) guru lebih memperbanyak sesi tanya jawab, (b) memotivasi siswa agar berani maju, (c) guru lebih melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi, (d) guru menegur siswa yang ramai dan (e) menasehati siswa untuk memperhatikan temannya yang sedang presentasi. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian penggunaan metode inkuiri dengan media nyata dalam peningkatan pembelajaran IPA tentang cahaya pada siswa kelas V SDN 1 Kaligowong tahun ajaran 2014/2015 dapat disimpulkan bahwa: (1) penggunaan metode inkuiri dengan media nyata dapat meningkatkan pembelajaran IPA tentang cahaya pada siswa kelas V SDN 1 Kaligowong tahun ajaran 2014/2015 dengan langkah-langkah yaitu: (a) guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi dengan memperkenalkan media nya-

78 Penggunaan Metode Inkuiri dengan Media Nyata ta, (b) guru merumuskan masalah dengan media nyata, (c) guru membimbing siswa merumuskan hipotesis dengan media nyata, (d) guru membimbing siswa melakukan percobaan dengan media nyata, (d) guru membimbing siswa menganalisis data hasil percobaan dengan media nyata dan (e) guru membimbing siswa membuat kesimpulan mengenai ma-teri dengan media nyata. (2) Pe-ningkatan pembelajaran dapat di-lihat melalui penggunaan metode in-kuiri dengan media nyata oleh guru pada siklus I dengan persentase 87,16%, siklus II 89,16%, dan siklus III 94,21%, peningkatan penggunaan metode inkuiri dengan media nyata terhadap siswa pada siklus I 87,32%, siklus II 89,16%, dan pada siklus III 94,56%, serta ketuntasan hasil be-lajar siswa mencapai KKM, siklus I 86,9%, siklus II meningkat menjadi 89,1%, dan meningkat lagi pada sik-lus III menjadi 93,48% siswa men-capai KKM. Rata-rata hasil belajar pada siklus I adalah 78,78, siklus II 80,2, dan pada siklus III meningkat menjadi 82,58.Jadi penelitian ini dapat mendeskripsikan adanya peningkatan pada setiap siklusnya. (3) Kendala yang peneliti hadapi antara lain, yaitu: (a) guru kurang maksimal dalam pelaksanaan tanya jawab, (b) siswa masih canggung mempresentasikan, (c) guru terlalu berperan pada penyimpulan materi (d) ada beberapa siswa yang ramai sendiri (e) siswa kurang memperhatikan teman yang maju ke depan kelas. Akan tetapi kendala tersebut dapat diatasi dengan cara: (a) guru lebih memperbanyak sesi tanya jawab, (b) memotivasi siswa agar berani maju, (c) guru lebih melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi, (d) guru menegur siswa yang ramai dan (e) menasehati siswa untuk memperhatikan temannya yang sedang presentasi. Selanjutnya, dari hasil penelitian di atas, peneliti memberikan saran kepada: (1) siswa, lebih aktif dalam pembelajaran IPA, (2) guru, guru dapat menggunakan metode inkuiri dengan media nyata pada mata pelajaran IPA dan mata pelajaran lainnya untuk meningkatkan pembelajaran, sehingga hasil belajarnya akan meningkat, (3) peneliti, sebaiknya lebih mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran secara matang, (4) sekolah, sebaiknya melengkapi sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan mengaktifkan, dan menyenangkan kepada siswa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Ashar. (2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada. Gumelar. (2011). Model dan Metode Pembelajaran. Surakarta: FKIP UNS. Hamruni. (2011). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani. Padmono, Y. (2011). Media Pembelajaran. Surakarta: FKIP UNS. Sanjaya, W. (2014). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standard dan Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta.