BAB I PENDAHULUAN. apa yang akan terjadi nanti ataupun keesokan harinya. Bukan bermaksud

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB II ASURANSI JIWA DALAM HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai subjek hukum ataupun

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. Jadi wajar jika terjadinya sesuatu di masa datang hanya dapat direkayasa semata.

perbankan di Indonesia menganut dual banking system yaitu perbankan konvensional dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia perbankan, terutama perbankan syari ah tidak lepas dari

BAB V PENUTUP. syariah yaitu Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. dana. Hal ini sesuai dengan fungsi lembaga keuangan itu sendiri. 1

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian diri, namun penyesuaian diri tersebut tidak melepaskan diri dari. fitrah manusia yang selalu beradapan dengan risiko.

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat pemanfaatan lembaga keuangan baik bank maupun non bank sulit

PENGARUH PENDAPATAN DAN BIAYA PADA LABA DI PT ASURANSI SINARMAS SYARIAH PERIODE

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis tidak lepas dari peran bank selaku pelayan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. ialah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang perencanaan dan kebutuhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Sebagai makhluk sosial manusia menerima dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku umat Islam dalam memandang kelembagaan-kelembagaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat ini umat Islam dihadapkan pada persoalan-persoalan

BAB I PENDAHULUAN. berbuat baik sedangkan menurut istilah adalah suatu pekerjaan atau

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB I PENDAHULUAN. tidak terduga dimasa depan, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya persoalan itu bagi kehidupan manusia. Cita-cita di bidang

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

I. PENDAHULUAN. Asuransi pada dasarnya merupakan persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB I PENDAHULUAN. bersifat universal dan komprehensif, manusia adalah mahluk sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai

BAB I ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UANG MUKA KPR OLEH NASABAH DENGAN AKAD (Studi Kasus di BMT MUDA JATIM SURABAYA)

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat pesat dan kebutuhan. menjadi dua yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat kemajuan ekonomi masyarakat. yang diharamkan, proyek yang menimbulkan kemudharatan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Hukum merupakan sebuah aspek yang sangat penting, dimana. keberadaannya digunakan untuk mengatur segala urusan pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. memberatkankalangan yang tidak mampu tetapi, juga memberatkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dalam bidang jasa dan dapat dijadikan sebagai salah satu. Fatwa DSN-MUI No 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. baik lokal maupun ke luar negeri. Selain itu lembaga keuangan juga

BAB IV ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA SERTA KAITANYA DENGAN FATWA DSN MUI NO.04 TAHUN 2000

KAFA>LAH BIL UJRAH PADA PEMBIAYAAN TAKE OVER DI BMT UGT

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB 1 PENDAHULUAN. terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 mengalami tumbuh sebesar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Lembaga Keuangan Syari ah (LKS) yang pesat, dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kesempurnaan Islam diantaranya mengatur tentang syariat atau hukum,

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmengertianya akan masalah metafisis. Manusia tidak dapat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang berarti di Indonesia maupun dunia. Ekonomi Islam juga

BAB I PENDAHULUAN. yang kekurangan dana yang dalam menjalankan aktivitasnya harus sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat nilai lebih yang merupakan keuntungan atau laba bagi sha>h{ib al ma>l

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada yang membutuhkan. Dalam menanggulangi praktek

BAB I PENDAHULUAN. yang menjalankan sebagian besar sistem operasional perbankan syariah.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO. Pembiayaan di BMT Amanah Madina Waru Sidoarajo.

BAB I PENDAHULUAN. kontemporer yang telah memberikan warna dalam perekonomian. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. seperti halnya bank konvensional juga berfungsi sebagai suatu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. juga aspek ekonomi. Dalam aspek ekonomi Islam melarang adanya praktek. menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

BAB I PENDAHULUAN. muncul lembaga-lembaga keuangan syariah sebagai solusi atas kegelisahan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari agama Islam

Unsur Fatwa Ketentuan dalam fatwa Implementasi di AJB tijarah tabarru

BAB V PEMBAHASAN. Setelah melakukan pengamatan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh BMT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan produk asuransi berbasis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. mengalihkan dana yang tersedia dari penabung kepada pengguna dana, kemudian

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang dan memaksimalkan kesejahteraan manusia (fala>h{). Fala>h{

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mewajibkan setiap individu untuk bekerja dan berusaha semaksimal mungkin agar kebutuhan hidupnya terpenuhi. Akan tetapi manusia kapanpun dan di mana pun harus senantiasa mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Allah, sekalipun dalam perkara yang bersifat duniawi sebab segala aktivitas manusia akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. 1 Dalam kehidupan yang dialami, manusia tidak pernah mengetahui apa yang akan terjadi nanti ataupun keesokan harinya. Bukan bermaksud berpikir negatif terhadap apa yang akan terjadi nanti, namun hanya sebatas mengantisipasi kejadian yang akan terjadi dalam kehidupan. Perkembangan ekonomi Islam yang semakin pesat di Indonesia, memberikan banyak peluang bagi aktivitas bisnis berbasis syariah. Saat ini telah menjamur Lembaga Keuangan Syariah non Bank. Salah satu produk yang ditawarkan adalah produk asuransi. Produk asuransi adalah produk yang ditawarkan untuk menjamin kehidupan diwaktu yang akan datang yang tidak bisa terprediksi. Kata asuransi diambil dari Bahasa Belanda dengan sebutan assurantie, sedangkan dalam hukum Belanda disebut dengan verzekering yang berarti pertanggungan. Istilah ini kemudian berkembang menjadi 1 Rachmat Syafe i, Fiqh Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2004), 15. 1

2 assuradeur yang berarti penanggung dan tertanggung disebut geassureerde. 2 Dalam konsep asuransi syariah, asuransi disebut dengan taka>ful, ta mi>n, dan Islamic insurance. Taka>ful mempunyai arti saling menanggung antar-umat manusia sebagai makhluk sosial. Ta mi>n berasal dari kata amanah yang berarti memberikan perlindungan, ketenangan, rasa aman, serta bebas dari rasa takut. Adapun Islamic insurance mengandung makna pertanggungan atau saling menanggung. 3 Sedangkan pengertian asuransi syariah dalam fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), asuransi Syariah (Ta mi>n, Taka>ful, Tad}a>mun) adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah 4. Adapun akad (perikatan) yang dimaksud ialah akad yang tidak mengandung unsur ghara>r (penipuan), maysir (perjudian), riba>, z}ulm (penganiayaan), rishwah (suap), barang haram dan maksiat. Hakikat asuransi secara islami adalah saling bertanggung jawab, saling bekerjasama atau bantu-membantu dan saling melindungi penderitaan satu sama lain. Oleh karena itu berasuransi diperbolehkan secara syariat, 2 Abdullah Amrin, Asuransi Syariah, Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah Asuransi Konvensional, (Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2006), 2. 3 Abdul Manan, Hukum Ekonomi Syariah,(Jakarta: Kencana, 2012), 237. 4 Fatwa Dewan Syariah Nasional No.21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah.

3 karena prinsip-prinsip dasar syariat mengajak kepada setiap sesuatu yang berakibat keeratan jalinan sesama manusia dan kepada sesuatu yang meringankan bencana mereka sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur an surah al-ma>idah ayat 2 berikut ini: Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya. 5 Saat ini pun telah lahir berbagai Lembaga Keuangan Syari ah Non Bank yang menawarkan produknya dengan banyak keunggulan untuk menarik minat nasabahnya. Lembaga-lembaga ini menghimpun dana dengan cara berbagai macam produk tabungan dan menyalurkan dana dengan cara memberikan pinjaman atau yang sering dikenal dalam dunia perbankan yaitu pembiayaan. Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit. Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal yaitu pembiayaan produktif dan pembiayaan konsumtif. 6 BMT UGT Sidogiri merupakan Lembaga Keuangan Syari ah Non Bank yang juga menyalurkan dana ke masyarakat dengan produk-produk 5 Departemen Agama Republik Indonesia, al-quran dan terjemahnya, (Semarang, Asy-Syifa, 1998), 85. 6 Syafi i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), 160.

4 pembiayaannya. Dan semua produk-produk pembiayaan yang dilakukan BMT ini telah dicover oleh asuransi yang menanggung jika nasabah selaku pemohon pembiayaan mengalami musibah kematian yang membuat proses pembayaran pembiayaan tersebut tidak bisa dilakukan lagi atau terhenti. Di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo, nasabah yang mengajukan pembiayaan dan telah memenuhi beberapa syarat yang diinginkan pihak BMT mendapat perlindungan berupa asuransi atas pembiayaan yang diajukan. Seperti pada bank lainnya, nasabah mengangsur besarnya uang setiap bulannya sesuai dengan kesepakatan dan perhitungan serta bagi hasilnya. Angsuran yang dibayar setiap bulannya sudah termasuk pembayaran premi asuransi pembiayaan tersebut. Namun, nasabah tidak mengetahui pembiayaan yang diajukannya sudah dijamin oleh lembaga asuransi. Dalam asuransi syariah syarat-syarat sah dalam melakukan kontrak perjanjian asuransi mencakup tidak hanya menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh hukum positif Indonesia, dalam hal ini pasal 1320 KUH Perdata dan Pasal 251 KUHD, tetapi juga harus memperhatikan aspek aspek syariah, yang dalam hal ini telah diatur oleh Fatwa DSN NO: 21/DSN- MUI/X/2001 tentang pedoman umum asuransi syariah serta bagaimana hukum-hukum fiqh yang telah ditetapkan para imam mazhab. 7 Sebagaimana penjelasan di atas, dalam pengelolaan dan penanggungan risiko, asuransi syariah tidak memperbolehkan adanya ghara>r 7 Ahmad Sopyan, syarat-syarat sah perjanjian asuransi. Dalam https://ahmadsopyan.wordpress.com/2010/01/14/syarat-syarat-sah-perjanjian-asuransi/, diakses pada 2 Desember 2014.

5 (ketidakpastian atau spekulasi) dan maysir (perjudian). Dalam upaya menghindari ghara>r, pada setiap kontrak asuransi syariah harus dibuat sejelas mungkin dan sepenuhnya terbuka. Keterbukaan itu dapat diterapkan di kedua sisi, yaitu baik pada pokok permasalahan maupun pada ketentuan kontrak. Tidak diperbolehkan di dalam kontrak asuransi syariah bila terdapat elemen yang tidak jelas dalam pokok permasalahan dan atau ruang lingkup kontrak itu sendiri. 8 Dalam teorinya, kontrak asuransi syariah harus ada keterbukaan dari kedua belah pihak. Hal ini sangat berbeda dengan praktik asuransi yang sudah di terapkan BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. Pihak BMT dengan sengaja tidak memberitahukan nasabah atas keberadaan asuransi untuk mengcover pembiayaan yang sudah diajukan oleh nasabah. Seperti yang terjadi pada bulan Mei 2013, salah satu nasabah BMT Sidogiri yang mengalami kecelakaan hingga meninggal. Jika dilihat dari segi syarat dan ketentuan yang berlaku, nasabah berhak mendapatkan asuransi atas pembiayaannya yang diajukan sebelum meninggal. Namun, pada kenyataannya pihak BMT Sidogiri tidak mencairkan dengan alasan bahwa ahli waris masih mampu membayar sisa pembiayaan yang belum terbayar. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti serta mengkaji praktik asuransi yang telah terjadi di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo dengan judul Analisis Hukum Islam Terhadap Asuransi 8 Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press, 2006), 2-3.

6 Jiwa PT. Asyki Sarana Sejahtera Pada Pembiayaan Mura>bah}ah di BMT UGT Sidogiri Cabang Larangan Sidoarjo. B. Identifikasi dan Batasan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan sebagai berikut: a. Mekanisme pemberlakuan asuransi pada pembiayaan mura>bah}ah di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. b. Proses pencairan dana asuransi pada pembiayaan mura>bah}ah di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. c. Pertimbangan BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo dalam pencairan dana asuransi pada pembiayaan mura>bah}ah. d. Aplikasi dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) Pasal 568 terhadap isi akad pada ta mi>n. e. Pemikiran ulama fiqh mengenai pemberlakuan asuransi pada pembiayaan mura>bah}ah. Dari identifikasi masalah di atas agar skripsi ini tidak sampai membahas pada hal-hal yang jauh dari titik fokus pembahasan, maka perlu adanya batasan masalah, diantaranya : 1. Mekanisme pemberlakuan asuransi pada pembiayaan mura>bah}ah di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo.

7 2. Proses pencairan dana asuransi pada pembiayaan mura>bah}ah di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. 3. Tinjauan Hukum Islam terhadap mekanisme penetapan asuransi di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. C. Rumusan Masalah Berdasarkan deskripsi yang telah dipaparkan pada latar belakang, identifikasi dan batasan masalah, maka penulis merumuskan beberapa masalah untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana mekanisme pemberlakuan asuransi pada pembiayaan mura>bah}ah yang terjadi di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo? 2. Bagaimana proses pencairan dana asuransi pada pembiayaan mura>bah}ah di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo? 3. Bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap mekanisme penetapan asuransi di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo? D. Kajian Pustaka Kajian Pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian atau penelitian yang sudah pernah dilakukan di seputar masalah yang akan diteliti

8 sehingga terlihat jelas bahwa kajian yang akan dilakukan ini tidak merupakan pengulangan atau duplikasi dari kajian/penelitian yang telah ada. 9 Kajian pustaka merupakan bentuk komitmen moral dari peneliti untuk tunduk dan menghormati hasil-hasil penelitian yang mungkin sudah ada sebelumnya sehingga dapat terhindar dari pengulangan. 10 Penelitian dengan tema Asuransi Jiwa pada Pembiayaan Mura>bah}ah yang sebelumnya pernah diteliti adalah sebagai berikut: 1. Yoyok Tri Shouman Hadi, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tahun 2004 dengan judul tulisannya Pembebanan Biaya Asuransi dalam Pembiayaan Mura>bah}ah di Koperasi BPR Syariah Untung Surapati Bangil-Pasuruan Ditinjau Menurut Hukum Islam dan UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Dalam tulisan ini, dijelaskan mengenai bagaimana Koperasi BPR Syariah Untung Surapati Bangil-Pasuruan memberlakukan asuransi yang pembayaran preminya dibebankan kepada nasabah serta menganalisis bagaimana perspektif hukum Islam dan Undang-Undang perbankan tentang masalah tersebut. 11 Dan hasil penelitian ini yaitu pelaksanaan pembiayaan mura>bah}ah yang dilakukan Koperasi BPR Syariah Untung Surapati tidak bertentangan dengan al- Qur an, hadits, dan juga UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan. 9 Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Sunan Ampel, 2014. 10 Masruhan, Metodologi Penelitian Hukum, (Surabaya: Hilal, 2012), 168. 11 Yoyok Tri Shouman Hadi, Pembebanan Biaya Asuransi dalam Pembiayaan Murabahah di Koperasi BPR Syariah Untung Surapati Bangil-Pasuruan Ditinjau Menurut Hukum Islam dan UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan (Skripsi--IAIN Sunan Ampel: Surabaya, 2004).

9 2. Elly Hanifatul Himmah, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tahun 2001 dengan judul tulisannya Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perjanjian Asuransi Kredit (Studi pada PT. Askrindo Cabang Surabaya). Dalam tulisan ini, dijelaskan mengenai bagaimana pemberlakuan asuransi terhadap pembiayaan atau kredit yang diajukan oleh nasabah di PT. Askrindo cabang Surabaya serta bagaimana perspektif Hukum Islam mengenai permasalahan tersebut. 12 Dan hasil penelitian ini yaitu hukum asuransi kredit diperbolehkan. Karena adanya asuransi kredit merupakan upaya perlindungan atas harta dan asuransi kredit ini membawa dampak bagi kemaslahatan umat. Berdasarkan penjelasan kedua kajian pustaka diatas, penelitian yang akan diangkat oleh penulis ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Penelitian dengan judul Analisis Hukum Islam Terhadap Asuransi Jiwa PT. Asyki Sarana Sejahtera Pada Pembiayaan Mura>bah}ah di BMT UGT Sidogiri Cabang Larangan Sidoarjo ini lebih menekankan mengenai adanya ketidakterbukaan bank kepada nasabah atas adanya pengcoveran asuransi pada pembiayaan ketika nasabah meninggal dunia. Jadi yang dibahas dalam penelitian ini yakni bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap mekanisme pelaksanaan asuransi yang diterapkan oleh BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. 12 Elly Hanifatul Himmah, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perjanjian Asuransi Kredit (Studi pada PT. Askrindo cabang Surabaya), (Skripsi IAIN Sunan Ampel: Surabaya, 2001).

10 E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan kemudian mendeskripsikan mekanisme pemberlakuan asuransi pada pembiayaan mura>bah}ah yang terjadi di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. 2. Untuk mengetahui dan kemudian mendeskripsikan proses pencairan dana asuransi pada pembiayaan mura>bah}ah di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. 3. Untuk mengetahui dan kemudian mendeskripsikan tinjauan Hukum Islam terhadap mekanisme pelaksanaan asuransi di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. F. Kegunaan Hasil Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sekurangkurangnya dua hal yaitu: 1. Secara teoritis Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang muamalah. Khususnya tentang asuransi jiwa pada pembiayaan mura>bah}ah, dan penelitian ini dapat menjadi bahan kajian ilmiah dan bahan penelitian. 2. Secara praktis

11 Penelitian ini dapat dijadikan sebagai kajian untuk dapat memberikan informasi yang lebih jelas yang berhubungan dengan permasalahan ini. a. Bagi penulis, sebagai informasi untuk menambah pengetahuan tentang mekanisme pemberlakuan asuransi jiwa pada pembiayaan mura>bah}ah. b. Bagi akademisi, sebagai tambahan referensi tentang analisis hukum Islam mengenai asuransi jiwa pada pembiayaan mura>bah}ah. G. Definisi Operasional Untuk menghindari munculnya salah pengertian terhadap judul penelitian Analisis Hukum Islam Terhadap Asuransi Jiwa PT. Asyki Sarana Sejahtera pada Pembiayaan Mura>bah}ah di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu agar dapat memahami maksud dalam penulisan skripsi ini. Asuransi Jiwa : penanggungan risiko atas pembiayaan yang dilakukan oleh nasabah jika nasabah terkena musibah hingga hilangnya nyawa atau kematian. Pembiayaan : pemberian fasilitas penyediaan dana untuk transaksi jual beli (mura>bah}ah), dimana bank bertindak sebagai penyedia barang dan nasabah sebagai pembeli wajib mengembalikan uang sesuai dengan jangka waktu yang telah disetujui

12 dengan ketentuan keuntungan dan resiko sesuai kesepakatan. Hukum Islam : dalil-dalil al-qur an dan Hadits serta pendapat Ulama yang berkaitan dengan taka>ful. H. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara sistematis yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam proses identifikasi dan penjelasan berbagai fenomena yang sedang di teliti dan dianalisis. 13 Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang menggunakan metode deskriptif analisis. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode sebagai berikut : 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Sesuai dengan judul yang dikemukakan, maka jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif didefinisikan oleh Bogdan & Taylor dalam Moleong adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 14 Dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan tentang mekanisme asuransi jiwa dalam pembiayaan mura>bah}ah, serta faktor-faktor 13 Boedi Abdullah, et al,, Metode Penelitian Ekonomi Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2014), 20. 14 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosadakarya, 2011), 5.

13 yang mempengaruhi besar kecilnya klaim asuransi dalam pembiayaan mura>bah}ah di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. 2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo Perumahan Mega Asri Blok E No.01 RT.23 RW.08 Larangan Candi Sidoarjo. 3. Data yang dikumpulkan Dari hasil wawancara ketua cabang BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo, maka data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah a. Data mengenai sejarah singkat, profil, visi dan misi, nilai dasar, etika, struktur organisasi, dan produk-produk BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. b. Data tentang mekanisme pemberlakuan asuransi pada pembiayaan mura>bah}ah yang terjadi di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. c. Data mengenai mekanisme pelaksanaan asuransi pada pembiayaan mura>bah}ah di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. 4. Sumber Data Data penelitian ini dapat diperoleh dari beberapa sumber data sebagai berikut: a. Sumber Data Primer

14 1) Ibu Maimanah, Ibu Lufiah, dan Bapak Azar Hamady selaku ahli waris nasabah yang melakukan pembiayaan mura>bah}ah di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. 2) Bapak M. Idofi Basyer selaku kepala cabang BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. 3) Bapak Zainuddin Abbas selaku wakil kepala cabang BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. 4) Ustadz Ghofur, Ustadz Zaini, dan Ustadz Fadli selaku karyawan sebagai operator di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. 5) Bapak Drs. Moch Ikrom selaku Direktur Utama PT. Asyki Sarana Sejahtera. b. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Sumber data sekunder juga berarti referensi-referensi yang berkaitan dengan tema ini. Seperti: 1) Amrin, Abdullah. Asuransi Syariah, Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah Asuransi Konvensional. 2) Dewi, Gemala. Aspek-Aspek Hukum dalam Perbankan Perasuransian Syariah di Indonesia. 3) Hasan, Ali. Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam Suatu Tinjauan Analisis Historis, Teoritis, dan Praktis. 4) Iqbal, Muhaimin. Asuransi Umum Syariah dalam Praktik.

15 5) Janwari, Yadi. Asuransi Syariah. 6) Syakir Sula, Muhammad. Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem Operasional. 7) Sabiq, Sayyid. Fiqh Sunnah. 8) Az-Zuhaili, Wahbah. Fiqhu Isla>my wa Adillatuhu. 9) Wirdyaningsih, et al. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. 10) Fatwa DSN MUI No. 21 Tahun 2001 tentang Pedoman Asuransi Syariah. 5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang secara riil (nyata) digunakan dalam penelitian, bukan yang disebut dalam literature metodologi penelitian. 15 Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo agar mendapat data yang valid, antara lain : a. Observasi Pemahaman dan kemampuan peneliti dalam membuat makna atas suatu kejadian yang diteliti dan melakukan perenungan serta refleksi atas kemungkinan yang ada dibalik kejadian itu. 16 Maka peneliti mengamati Hukum Islam terhadap asuransi jiwa pada pembiayaan mura>bah}ah di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. 15 Tim Penyusun Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Sunan Ampel Surabaya, Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi, (Surabaya: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Sunan Ampel Surabaya, 2014), 9. 16 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), 122.

16 b. Interview (wawancara) Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. 17 Percakapan yang dimaksud adalah yang dilakukan oleh dua belah pihak yakni pihak pertama sebagai penanya atau interviewer, yaitu peneliti. Dan pihak kedua adalah narasumber, yaitu para karyawan dan nasabah yang melakukan pembiayaan mura>bah}ah di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. 6. Teknik Pengolahan Data Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik pengolahan data sebagai berikut: a. Editing merupakan pekerjaan memeriksa kembali informasi yang telah diterima peneliti 18. b. Coding merupakan pemberian atau pembuatan kode-kode pada tiaptiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. 19 Proses pembuatan kode ini dibuat dalam bentuk angka atau huruf sebagai petunjuk pada data yang akan dianalisis. Penulis melakukan pengelompokan data yang telah dikumpulkan agar memudahkan penulis dalam penganalisaan dan penfsiran data mengenai mekanisme pelaksanaan asuransi pada pembiayaan mura>bah}ah di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. 17 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosadakarya, 2011), 186. 18 Masruhan, Metodologi Penelitian Hukum, (Surabaya :Hilal Pustaka, 2013), 253. 19 Ibid., 255.

17 c. Organizing, yaitu pengaturan dan penyusunan data yang diperoleh untuk menghasilkan bahan yang digunakan untuk menyusun laporan skripsi dengan baik. 7. Teknik Analisis Data Setelah data tersebut terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang telah terkumpul. Dalam melakukan analisis data ini, penulis akan menggunakan pola pikir induktif. Induktif adalah metode yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari data yang telah dikumpulkan melalui observasi. Deskriptif analitis adalah penelitian yang menggambarkan data dan informasi yang berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh dilapangan dengan melakukan kajian secara mendalam terhadap fakta-fakta yang ada dan memberikan penilaian terhadap permasalahan yang diangkat melalui interpretasi yang tepat dan akurat. Analisis deskriptif ini digunakan untuk menjabarkan tentang bagaimana mekanisme asuransi jiwa pada pembiayaan mura>bah}ah di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo kemudian di analisis dengan menggunakan hukum Islam. I. Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan dalam penulisan skripsi ini, maka disusunlah sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab satu adalah pendahuluan. Bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan

18 penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. Bab dua adalah mengemukakan landasan teori asuransi jiwa berdasarkan sumber-sumber pustaka yang mencangkup tentang pengertian, sejarah, landasan hukum, prinsip asuransi syariah, dan akad yang membentuk asuransi syariah. Bab tiga berisi tentang hasil penelitian meliputi gambaran umum BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo meliputi sejarah, visi dan misi, lokasi, struktur organisasi, job deskripsi, produk-produk, ketentuan pembiayaan, mekanisme pelaksanaan asuransi dalam pembiayaan mura>bah}ah. Bab empat adalah tinjauan Hukum Islam terhadap mekanisme pelaksanaan asuransi di BMT UGT Sidogiri cabang Larangan Sidoarjo. Pada bab ini peneliti akan menganalisis masalah yang diangkat penulis dengan menggunakan teori hukum Islam. Bab lima adalah penutup. Bab ini berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang dimaksud adalah sebagai jawaban langsung dari permasalahan, sedangkan saran merupakan himbauan untuk perbaikan isi dari pada penelitian yang akan dilakukan pada penelitian selanjutnya.