BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deduktif yang berangkat dari permasalahan-permasalahan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya 1. Dari jenis masalah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya dalam bentuk data numerikal (Sumarsono, Kedua variabel tersebut seabagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pokok-pokok bahasan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teoriteori

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian korelasi,yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. matematis berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. satu dari beberapa alternatif keputusan atau tindakan dimana tidak semua

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Hadi, 2000). Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan harus sesuai dengan okjek penelitian dan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian yang terdapat dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka)

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan (kausal) antara dua variabel. Hubungan kausalitas dalam hal ini mengacu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Metode korelasional adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data dengan menggunakan angka-angka, rumus atau model

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. ini menekankan analisisnya pada data-data yang bersifat numerical atau. penelitian sampel besar (Azwar, 2013, h. 5).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. gejala, baik statistik deskriptif maupun statistik infrensial. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2006:12) pendekatan kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka,mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut,serta penampilan dari hasilnya. Menurut Azwar (2011:5) pendekatan kuantitatif menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah menggunakan metode statistika. Dari jenis masalah yang dikaji, penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Dimana penelitian korelasi, menurut Arikunto (2006:37) adalah penelitian yang dimaksud untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih. B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah objek dalam penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian (Arikunto, 2006: 10). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel; varibel bebas (X) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain atau diselidiki pengaruhnya dan variabel terikat (Y) yaitu gejala atau unsur variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Maka variabel-variabel yang akan dipakai dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel bebasnya adalah Self Efficacy (efikasi diri) 2. Variabel terikatnya adalah prokrastinasi akademik 40

41 C. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti, mendefinisikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasional yang dibuat dapat berbentuk definisi operasional yang diukur (measured) yaitu definisi yang memberikan gambaran bagaimana variabel tersebut diukur, ataupun definisi operasional eksperimental yaitu definisi yang memberikan keterangan-keterangan percobaan yang dilakukan terhadap variabel (Nazir, 1998:152). Adapun definisi operasional dari variabel-variabel yang ada pada penelitian ini yaitu: 1. Self Efficacy Self-efficacy merupakan keyakinan siswa Madrasah Aliyah Al- Hidayah Wajak terhadap kemampuan-kemampuan yang dimiliki untuk melakukan suatu tindakan pada situasi tertentu sehingga siswa mendapatkan keberhasilan dan dapat membentuk perilaku yang sesuai dengan yang diharapkan. Tinggi rendahnya self-efficacy akan diungkapkan dengan menggunakan skala self-efficacy yang diungkapkan oleh Brown dalam Manara (2008:36) antara lain: yakin dapat menyelesaikan tugas tertentu, yakin dapat memotivasi diri untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, yakin bahwa diri mampu berusaha dengan keras, gigih dan tekun, yakin bahwa diri mampu bertahan menghadapi hambatan dan

42 kesulitan, yakin dapat menyelesaikan permasalahan di berbagai situasi. 2. Prokrastinasi Akademik Prokrastinasi Akademik adalah suatu kecenderungan menunda untuk memulai maupun menyelesaikan tugas yang dilakukan oleh siswa MA Al-Hidayah Wajak secara sengaja dan berulang-ulang, dengan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan tetapi tidak mendukung yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kelambanan dalam mengerjakan tugas. Tinggi rendahnya prokrastinasi akademik akan diungkap menggunakan skala prokrastinasi akademik yang akan disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek prokrastinasi akademik yang dikemukakan oleh Ferrari (1995:76-84) yaitu penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas, keterlambatan dalam mengerjakan tugas, kesenjangan antara rencana dan kinerja aktual, dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130). Latipun (2006:41) berpendapat populasi adalah keseluruhan dari individu atau objek yang diteliti, dan memiliki beberapa karakteristik yang sama.

43 Sedangkan menurut Azwar (2011:77) mendefinisikan populasi sebagai kelompok subyek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Tabel 1. Populasi siswa-siswi Madrasah Aliyah Al-Hidayah Wajak Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X 35 43 78 XI 23 36 59 XII 35 42 77 Jumlah 93 121 214 *(Sumber: Tata Usaha MA Al-Hidayah Wajak) 2. Sampel Dari populasi yang telah ditentukan akan diambil sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131). Sedangkan menurut Latipun (2006:43) sampel adalah bagian dari populasi yang hendak diteliti. Kemudian Arikunto menegaskan apabila subyek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sebaliknya, jika subjek terlalu besar, maka sampel bisa diambil antara 10% - 15%, hingga 20% - 25% (Arikunto, 2006:134). Dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah siswa MA Al- Hidayah Wajak yang berjumlah 53 siswa. Pengambilan jumlah sampel ini diambil 25% dari jumlah keseluruhan populasi yang ada. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling yakni pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono, 2010:64).

44 E. Metode Pengumpulan Data Menurut Nazir (1998:221) pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Sedangkan Arikunto (2006:149) menjelaskan metode pengumpulan data adalah cara bagaimana data mengenai variabel-variabel dalam penelitian dapat diperoleh. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam penelitian karena data ini akan digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian. Adapun metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan skala. Skala merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengungkap suatu konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu (Azwar, 2009:5). Skala yang akan digunakan adalah skala model Likert yang menggunakan respon skala empat (Arikunto, 2013:82). Skala yang akan disajikan tersebut disusun kedalam empat jenjang dengan maksud untuk menghindari jawaban tengah. Skala ini dibuat dengan dua jenis item, yaitu item favorable (mendukung atau memihak pada objek sikap atau perilaku) dan unfavorable (tidak mendukung objek sikap atau perilaku), dimana dalam setiap pertanyaan terdiri dari empat pilihan kategori jawaban. Item yang mendukung pernyataan atau searah dengan pernyataan (favourable) mempunyai sistem penilaian jawaban sebagai berikut : yaitu sangat sering (SS) skor 4; sering (S) skor 3; jarang (J) skor 2; tidak pernah (TP) skor 1. Sedangkan untuk item yang tidak mendukung pernyataan atau tidak searah

45 dengan pernyataan (unfavorable), sistem penilaian jawaban sebagai berikut: sangat sering (SS) skor 1; sering (S) skor 2; jarang (J) skor 3; tidak pernah (TP) skor 4. F. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang hendak diungkap yaitu self efficacy dan prokrastinasi akademik. Sehingga penelitian ini menggunakan dua macam skala, yaitu skala untuk mengungkap prokrastinasi akademik dan self efficacy. 1. Skala Efikasi Diri (self efficacy) Skala efikasi diri (self efficacy) disusun berdasarkan indikator dari self-fficacy mengacu pada dimesi self-efficacy yaitu level, strength, dan generality. Dengan melihat ketiga dimensi ini, maka terdapat beberapa indikator dari self-efficacy yang dikemukakan oleh Brown (dalam Manara, 2008:36), yaitu: a. Yakin dapat menyelesaikan tugas tertentu. b. Yakin dapat memotivasi diri untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. c. Yakin bahwa diri mampu berusaha dengan keras, gigih dan tekun. d. Yakin bahwa diri mampu bertahan menghadapi hambatan dan kesulitan. e. Yakin dapat menyelesaikan permasalahan di berbagai situasi.

46 Tabel 2. Blueprint Skala Efikasi Diri NO Aspek Favourable Unfavourable Total 1. Yakin dapat menyelesaikan 1, 7, 13 4, 10, 16 6 tugas tertentu. 2. Yakin dapat memotivasi diri untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas 3. Yakin bahwa diri mampu berusaha dengan keras, gigih dan tekun. 4. Yakin bahwa diri mampu bertahan menghadapi hambatan dan kesulitan. 19, 23 21, 25 4 2, 8, 14 5, 11, 17 6 20, 24 22, 26 4 5. Yakin dapat menyelesaikan permasalahan di berbagai situasi. 3, 9, 15 6, 12, 18 6 TOTAL 26 2. Skala Prokrastinasi Akademik Skala Prokrastinasi Akademik disusun berdasarkan aspek prokrastinasi akademik yang dikemukakan oleh Ferrari (1995:76-84), yaitu : a. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan tugas. b. Keterlambatan dalam mengerjakan tugas. c. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual. d. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada mengerjakan tugas.

47 Tabel 3. Blueprint Skala Prokrastinasi Akademik NO Aspek Indikator Favourable Unfavourable Total 1. Penundaan menunda untuk 1, 9, 17, 25 5,13, 21, 29 8 untuk memulai dan memulai mengerjakan tugas menyelesaikan sekolah tugas menunda menyelesaikan tugas sampai tuntas 2. Keterlambatan dalam mengerjakan tugas menyelesaikan tugas melebihi batas waktu yang telah ditentukan 2, 10, 18, 26 6, 14, 22, 30 8 3. Kesenjangan antara rencana dan kinerja actual menunda untuk menyelesaikan tugas yang telah direncanakan 3, 11,19, 27 7, 15, 23, 31 8 4. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan melakukan aktivitas lain yang dianggap bisa menghibur daripada mengerjakan tugas 4,12, 20, 28 8, 16, 24, 32 8 TOTAL 32 G. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Alat Ukur Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan dilakukannya pengukuran tersebut, namun jika tes tersebut menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan

48 pengukuran dapat dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Azwar, 2007:5). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment dan dikoreksi teknik Part Whole dari Pearson yaitu pengujian terhadap korelasi antar tiap aitem dengan skor total nilai jawaban sebagai kriteria. Standar pengukuran yang digunakan untuk menentukan validitas aitem dalam penelitian ini yaitu 0,3 untuk menentukan validitas aitem skala self-efficacy dan skala prokrastinasi akademik. Sehingga aitem valid apabila melebihi r xy = 0,3 tersebut dianggap valid, sebaliknya apabila didapatkan koefisien validitas kurang dari 0,3 maka aitem-aitem tersebut menjadi gugur (Azwar, 2007:65). Karena bila koefisien korelasinya rendah mendekati nol berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur tes dan daya bedanya tidak baik (Azwar, 2011:163). Uji validitas ini dilakukan dengan bantuan komputer SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 20.0 for windows. 2. Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, dan konsistensi sebuah instrumen. Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2007:4).

49 Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya berkisar mulai dari 0,0 sampai dengan 1,0. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,0 berarti semakin tinggi reliabilitas (Azwar, 2007:9). Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angka berada dalam rentang 0 hingga 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas (Azwar, 2009:83). Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas skala dalam penelitian ini adalah teknik analisis varians dari Alpha Cronbach (Arikunto, 2006:196). Adapun rumusnya sebagai berikut : Keterangan: = Reliabilitas instrumen n = Jumlah banyaknya butir pertanyaan atau soal (aitem) = Jumlah varians skor tiap butir soal = Jumlah varians skor total = Bilangan konstan Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 20.0 for windows.

50 H. Analisis Data Analisis data merupakan langkah yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Tujuannya adalah untuk mendapat kesimpulan dari hasil penelitian. Data mentah yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dalam beberapa tahapan, yaitu : 1. Mencari Mean Mean adalah rata-rata matematik yang harus dihitung dengan cara tertentu dan jumlah semua angka dapat dibagi oleh banyaknya angka yang dijumlahkan, rumusnya yaitu : Keterangan: M = Mean N = Jumlah total responden X = Jumlah nilai dalam distribusi 2. Mencari Devisiasi Standart Setelah mean diketahui, lalu mencari standart deviasinya, dengan rumus : Rumus angka kasar :

51 Keterangan : SD = Standart deviasi X N = Skor respon = Jumlah responden 3. Menentukan Kategorisasi Tujuan dari kategorisasi adalah untuk menempatkan individu ke dalam kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang akan diukur. Pada penelitian ini penentuan kategorisasi yang digunakan sebagai berikut (Azwar, 2009:109) : a. Tinggi = X (M + 1,0 SD) b. Sedang = (M 1,0 SD) X < (M + 1,0 SD) c. Rendah = X (M 1,0 SD) 4. Korelasi Product Moment Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan untuk mencari hubungan antara variabel efikasi diri (self efficacy) dengan variabel prokrastinasi akademik pada siswa MA Al-Hidayah Wajak adalah teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Perhitungan korelasi antar dua variabel tersebut menggunakan rumus : N r xy = XY ( X )( Y) 2 2 2 { N X ( X ) }{ N Y ( Y) 2 }

52 Keterangan : r xy N = Korelasi Product Moment = Jumlah respon X = Skor efikasi diri (self efficacy) Y = Skor prokrastinasi akademik Untuk melakukan perhitungan dengan rumus-rumus di atas, peneliti menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 20.0 for windows.