METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

Uji lanjut. Rata-rata K ,620 K ,380 K ,620 P 1,000 1,000 1,000. Kandang

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

METODE PENELITIAN. Materi

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 26 hari mulai 15 April--10 Mei 2014, di

BAHAN DAN METODE. Materi Penelitian

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Suhu Kandang Selama Lima Minggu Penelitian Pengukuran Suhu ( o C) Pagi Siang Sore 28-32

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada 16 Maret sampai 15 April 2014,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Penambahan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di kandang percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kandang closed house milik PT. Rama Jaya Farm,

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Ayam Broiler Awal Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2015 di

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

MATERI DAN METODE. Materi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari 02 April--23 April 2014, di

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Kapang R. Oryzae atau C.

MATERI DAN METODE. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau pada bulan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi. Tabel 2. Komposisi Zat Makanan Ransum Penelitian Zat Makanan Jumlah (%)

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kandang milik PT. Rama Jaya Lampung, Desa Jati

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

MATERI. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

MATERI DAN METODE. Materi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di unit kandang

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 5 minggu pada tanggal 25 Oktober 2016

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

SURYA AGRITAMA Volume 4 Nomor 1 Maret 2015

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September 17 Oktober 2012 di unit kandang

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. adalah Day Old Duck (DOD) hasil pembibitan generasi ke-3 sebanyak 9 ekor itik

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

BAB III METODE PENELITIAN. konversi pakan ayam arab (Gallus turcicus) ini bersifat eksperimental dengan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu dari 12 Februari 29 Maret

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

MATERI DAN METODE. Materi

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama 45 hari mulai pada Desember 2014 hingga

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

HASIL DAN PEMBAHASAN Performa Ayam Broiler Konsumsi Ransum Kumulatif

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Frekuensi dan Periode Pemberian Pakan yang Berbeda

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur tipe medium keturunan pertama pada umur

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober sampai dengan 26

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

Transkripsi:

17 METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-April 2010, di kandang percobaan blok B (unggas), Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternak Fakultas Peternakan IPB. Analisis bahan pakan dan ransum yang digunakan dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB. Analisis darah dilakukan di Laboratorium Fisiologi Depertemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Materi Penelitian Ternak Penelitian ini menggunakan 240 ekor DOC (day old chick) ayam broiler strain Cobb. Ayam penelitian ditempatkan dalam 3 kandang yang memiliki suhu berbeda. Kandang dan Peralatan Kandang yang digunakan adalah kandang dengan sistem litter, yang terdiri atas 6 unit yang masing-masing dibagi 4 sekat sebagai ulangan yaitu : K1 : Kandang normal (sesuai dengan keadaan lingkungan, suhu berkisar, 28,9±1,0 o C) K2 : Kandang panas (diberi pemanas, suhu berkisar, 31,4±1,0 o C) K3 : Kandang nyaman (diberi pendingin ruangan, suhu berkisar, 24,6±1,0 o C) Masing-masing unit dibagi 4 petak kandang dengan ukuran panjang x lebar sebesar 1 x 1 meter. Kandang dilengkapi dengan tempat ransum berupa nampan untuk ayam sampai umur 1 minggu. Selanjutnya tempat ransum gantung digunakan untuk ayam umur di atas 1 minggu sampai panen dan tempat minum berukuran 10 liter. Sampai umur 1 minggu anak ayam diberikan pemanas dengan menggunakan lampu bohlam berkekuatan 40 watt. Setelah itu ayam diperlakukan sesuai dengan kandang perlakuan. Lampu digunakan sebagai penerang pada malam hari. Pada kandang panas dan sejuk diberi exhaust fan untuk sirkulasi udara mengeluarkan CO 2 dari dalam kandang. Peralatan lain yang digunakan adalah AC, heater, terpal, tempat penampung air, ember, plastik ransum, timbangan elektrik, timbangan komersial 5 kg, termometer bola kering dan bola

18 basah, termometer rektal, pisau, mesin pencabut bulu (plucker), talam, plastik pengepakan, selang dan baskom. Ampas Buah Merah Ampas buah merah berasal dari produk akhir proses ekstraksi buah merah dalam pembuatan sari atau minyak buah merah yang diperoleh langsung dari Papua. Ransum Percobaan Ransum pada penelitian ini terdiri atas ransum basal ayam broiler yang diproduksi oleh pabrik pakan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia ditambah dengan 1,5% ampas buah merah sebagai feed additive. Adapun kandungan nutrisi ransum ditunjukan pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil uji proksimat kandungan nutrisi ransum penelitian* Nilai nutrisi Ransum Starter Ransum Finisher Bahan Kering (%) Abu (%) Protein kasar (%) Serat kasar (%) Lemak kasar (%) BETN (%) EB(kkal/kg) 86,05 7,21 19,55 4,51 4,66 50,12 4085 86,47 4,57 18,52 4,63 3,87 54,88 4002 *) Analisis Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB, 2010 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Sebanyak 240 ekor anak ayam umur sehari (DOC) strain Cobb dibagi secara acak dalam 3 kandang yaitu K1 (suhu normal), K2 (suhu panas) dan K3 (suhu nyaman) masing-masing kandang dibagi 2 taraf waktu pemberian ampas buah merah yaitu W1 (ayam periode starter umur 1 sampai 21 hari dan W2 ayam periode finisher umur 22 sampai 42 hari). Masing-masing perlakukan terdiri 4 ulangan dan setiap unit percobaan terdiri atas 10 ekor ayam yang telah ditimbang untuk mengetahui bobot awal dan di tempatkan pada satu petak kandang dengan ukuran 1 x 1 meter. Ayam broiler dipelihara dalam kandang litter selama 42 hari.

19 DOC ayam broiler yang digunakan telah mendapatkan vaksinasi (ND, IBD, ND- IBL) dari breeder. Pelaksanaan Penelitian Pada awal penelitian ayam ditimbang kemudian diacak dan ditempatkan pada masing-masing kandang (Gambar 1). Setiap satu minggu dilakukan penimbangan ayam untuk mengukur pertambahan bobot badan. Pengukuran suhu tubuh dan pengambilan darah untuk pemeriksaan rasio heterofil-limfosit dilakukan pada minggu ke-2, 4 dan 6. Sampel darah diambil melalui vena brachialis di daerah sayap. Darah yang diambil digunakan sebagai sampel untuk penentuan kadar heterofil dan limfosit. Ransum dan air minum diberikan ad libitum dan dilakukan pengukuran sisa ransum dan air minum untuk mendapatkan jumlah yang dikonsumsi. Pada akhir penelitian ayam ditimbang, kemudian diambil sampel dua ekor per perlakuan ulangan, lalu dipotong untuk mengetahui persentase karkas dan organ dalam ayam broiler. Selain itu juga diamati tingkah laku ayam yang dilakukan pada minggu ke 2, 4 dan 6. Alur kegiatan dapat dilihat pada Gambar 1. Persiapan Kandang Pengacakan Ayam Pencampuran Ransum Pengamatan dan Pengukuran Parameter Pemberian Ransum, Minum dan Vitamin Pengukuran Parameter Akhir Panen Gambar 1 Alur pelaksanaan kegiatan selama penelitian Peubah dan Prosedur Pengukuran Parameter Peubah yang diamati dalam penelitian ini meliputi performa ayam broiler yaitu: konsumsi ransum dan air minum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, bobot badan akhir, persentase karkas, mortalitas, indeks performa, persentase berat organ dalam dan suhu tubuh. Selain itu juga diamati rasio heterofil-limfosit dan tingkah laku ayam yang meliputi pengamatan jumlah ayam

20 yang makan, minum, berbaring, tidur, berdiri, berjalan, preening, pecking object, pecking of bird dan panting. 1. Konsumsi ransum (g/ekor) dan air minum kumulatif (ml/ekor) Rataan konsumsi ransum dan air minum setiap ayam pedaging diukur berdasarkan selisih ransum dan air minum yang diberikan dengan sisa ransum dan air minum yang diukur setiap minggu pada setiap unit percobaan. Konsumsi ransum dan air minum kumulatif dihitung dari perjumlahan konsumsi ransum dan air minum selama 6 minggu pemeliharaan. 2. Bobot badan akhir (g/ekor) Bobot badan akhir didapat berdasarkan penimbangan bobot badan pada akhir pemeliharaan. 3. Pertambahan bobot badan (g/ekor) Pertambahan bobot badan setiap ayam broiler dihitung dari bobot badan pada akhir pemeliharan dikurangi bobot badan awal. 4. Konversi ransum kumulatif Konversi ransum kumulatif dihitung berdasarkan perbandingan antara konsumsi ransum dengan pertambahan bobot badan selama penelitian. 5. Persentase karkas (%) Persentase karkas dihitung berdasarkan perbandingan antara bobot karkas dengan bobot hidup ayam broiler pada akhir pemeliharaan dikalikan 100%. Bobot karkas diperoleh berdasarkan bobot potong pada akhir pemeliharaan dikurangi darah, bulu, kepala, kaki (shank), alat pencernaan dan organ-organ tubuh bagian dalam kecuali ginjal dan paru-paru. 6. Mortalitas (%) Mortalitas diperoleh berdasarkan perbandingan antara jumlah ayam yang mati dengan jumlah ayam semula dikalikan 100% 7. Indek performa Indek performa untuk ayam broiler diperoleh dari rumus (Bell & Weaver, 2004) Bobot hidup rata-rata (kg) x % ayam hidup IP = x 100% FCR x umur panen (hari)

21 8. Persentase organ dalam (%) Persentase organ dalam dihitung berdasarkan perbandingan antar bobot organ dalam (hati, jantung, rempela, limfa, usus, empedu) dengan bobot hidup ayam broiler pada akhir pemeliharaan dikalikan 100%. 9. Suhu tubuh ( o C) Pengukuran suhu tubuh/rektal ayam menggunakan termometer rektal. Pengukuran dilakukan di daerah anus ayam broiler pada minggu ke 2, 4 dan 6. 10. Pengamatan tingkah laku ayam (%) Pengamatan tingkah laku ayam dilakukan pada minggu ke 2, 4 dan 6 meliputi pengamatan jumlah ayam yang makan, minum, berbaring, tidur, berdiri, berjalan, preening, pecking object, pecking of bird dan panting. Pengamatan tingkah laku dilakukan 3 kali yaitu pada pagi hari pukul 07.00-08.00 WIB, siang 12.00-13.00 WIB dan sore pukul 17.00-18.00 WIB dengan cara scan sampling masing-masing kandang dilakukan pengamatan selama 2 x 1 menit. (adopsi dari Soesanto, 2000). 11. Rasio heterofil dan limfosit Pengamatan rasio heterofil-limfosit dilakukan pada minggu ke-2, 4 dan 6. Heterofil dan limfosit ditentukan dengan metode preparat ulas dengan pewarnaan Giemsa (Campbell, 1995). Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial dengan dua faktor yaitu 3 (tiga) jenis suhu kandang dan 2 (dua) periode waktu pemberian ampas buah merah, sehingga terdapat 6 perlakuan masing-masing dengan 4 (empat) ulangan dan setiap ulangan perlakuan terdiri atas 10 ekor ayam. Model matematis yang digunakan adalah :

22 Y ijk = µ + α i +β j +(αβ) ij + ε ijk Keterangan : Y ijk = nilai pengamatan pada faktor A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan ulangan ke-k µ = Rataan umum α i β j αβ ij ε ijk = Pengaruh faktor perlakuan ke-i = Pengaruhfaktor perlakuan ke-j = Interaksi dari faktor i dan faktor j = Galat perlakuan Data performa, organ dalam, suhu tubuh, dan rasio heterofil-limfosit dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan apabila ada perbedaan antara perlakuan, diuji lanjut dengan uji Duncan s multiple range test (DMRT) (Steel & Torrie 1993). Data pengamatan tingkah laku ditampilkan secara deskiptif.