BAB I PENDAHULUAN. Kemudian kesehatan itu mencakup lima aspek yakni fisik (badan), mental. (jiwa), sosial, spiritual dan ekonomi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan bisa menjalani aktifitas kehidupannya dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit serta pemulihan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomer 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menyebutkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia dan

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat dikembangkan melalui Sistem

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh jasa pelayanan kesehatan diantaranya adalah rumah sakit. Rumah. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (Perpres, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Kesehatan RI,Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis,Jakarta: 2008

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No. 44 tahun 2009 Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

BAB I PENDAHULUAN. Sakit. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini diartikan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan hak yang dimiliki. merupakan salah satu indikator positif untuk meningkatnya kesadaran hukum

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan. kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyelenggarakan rekam medis. 2. mengandung isian yang lengkap tentang identitas pasien, kepastian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang ditemukan seperti berbagai peralatan canggih dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen. mendapatkan pelayanan gawat darurat. 2

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi profesional baik di bidang teknik medis maupun. dilaksanakan surat persetujuan tindakan kedokteran.

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

PANDUAN PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN LOGO RS X

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. fasilitas kesehatan padat teknologi dan padat pakar.

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KETIDAKLENGKAPAN FORMULIR INFORMED CONSENT DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN Efi Sriatmi*), dr.zaenal Sugiyanto,M.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rekam medis dan penunjang medis serta dimanfaatkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. aktif dalam mewujudkan derajat kesehatanyang optimal, dalam hal bidang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Rekam Medis mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan di rumah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Peraturan Menteri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan zaman yang begitu pesat, diera globalisaasi

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan serta peningkatan kesehatan. tingginya kesadaran hukum masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Friedrich Ebert Stiftung ( Paham JKN Jaminan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Berdasarkan Permenkes. yang penting dalam proses pelayanan kesehatan, melihat dokumen

BAB V PEMBAHASAN Kelengkapan Pengisian Persetujuan Tindakan Kedokteran di rumah Sakit Bedah Asri tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. medis lainnya. Sedangkan menurut American Hospital Assosiation rumah sakit

DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TABA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah instusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dep Kes RI (2008), rumah sakit adalah sarana kesehatan

REVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN. Sugiharto

1. Apakah ada SPO yang terkait analisa rekam medis pasien rawat jalan. 2. Berapa jumlah keseuruhan staf yang ada di Instalasi Rekam Medis Rumah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan pusat penelitian medik, dan dapat berguna sebagai alat. kesehatan di rumah sakit untuk perencanaan masa depan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah Sakit merupakan suatu sistem atau bagian yang integral

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Pada batasan terdahulu, kesehatan itu hanya mencakup tiga aspek yaitu fisik, mental dan sosial. Kemudian kesehatan itu mencakup lima aspek yakni fisik (badan), mental (jiwa), sosial, spiritual dan ekonomi. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Bab 1 Pasal 1 Ayat 1 rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit wajib menyelenggarakan rekam medis. Rekam Medis merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 Tentang Rekam Medis Bab 1 Pasal 1 yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. 1

2 Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pelayanan Medis Tahun 2008 Kelengkapan pada rekam medis ialah suatu hal yang sangat penting dilakukan setelah pelayanan atau tindakan terhadap pasien dan harus dilengkapi kurang dari 1x24 jam. Kelengkapan rekam medis akan memudahkan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan atau tindakan medis. Terdapat beberapa penjelasan tentang lembar persetujuan tindakan kedokteran (informed consent) diantaranya ialah uraian Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes Nomor 290 Tahun 2008 Tentang pelaksanaan informed consent, yang dimaksud dengan informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat penjelasan lengkap mengenai tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien. Menurut Edna K. Huffman (1994-31) Tujuan Rekam medis diantaranya merupakan sebagai aspek hukum, dimana suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan sebagai tanda bukti untuk menegakkan keadilan. Menurut Sri Siswati, (2015-105) Aspek Hukum yang mempengaruhi informed consent adalah Aspek Hukum Pidana, Aspek Hukum Perdata dan Aspek Hukum Administrasi.

3 Berdasarkan Penelitian Sebelumnya Menurut Anis Handayani, (2016) dengan judul Kelengkapan Pengisian Informed Consent Rawat Inap Pada Kasus Bedah Saraf Tahun 2016. Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dari berkas rekam medis kasus bedah didapatkan hasil analisis kelengkapan pengisian informed consent dengan prosentase ketidaklengkapan pada variabel autentikasi item nama dokter dan tandatangan saksi 50% serta pada laporan penting pada item prognosis 41,67%. Menurut Dian Anggraheni, (2014) Penelitian Sebelumnya dengan judul Tinjauan Kelengkapan Surat Persetujuan Tindakan Kedokteran. Berdasarkan hasil penelitian pada surat persetujuan tindakan kedokteran rawat inap di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih rata rata prosentase kelengkapan seluruh komponen yaitu 74,92% dengan prosentase kelengkapan tertinggi terdapat pada identitas yang menyatakan yaitu 83,94% dan kelengkapan yang paling rendah adalah catatan yang baik yaitu 66,6%. Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang adalah rumah sakit tipe B pendidikan yang berlokasi di Jl. Jendral A Yani No. 9, Tangerang Banten. Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang mempunyai 426 tempat tidur. Penulis melakukan observasi awal di Rumah Sakit Kabupaten Tangerang, diketahui pada bulan Januri s/d April tahun 2017 didapatkan total pasien rawat inap pada kasus bedah digestif sebanyak 171 pasien

4 Penulis mengambil sampel sebanyak 30 berkas rekam medis pada formulir persetujuan tindakan kedokteran yang dianalisis secara kuantitatif, ada 30 (100%) persetujuan tindakan kedokteran yang tidak lengkap. Kelengkapan keseluruhan dari 30 hasil persetujuan tindakan kedokteran meliputi komponen Identitas Pasien Yang Menyatakan 100%, pada komponen Kelengkapan Laporan Yang Penting 90%, pada komponen autentikasi penulis 62,50% dan kelengkapan pada komponen Catatan Yang Baik 70%. Berdasarkan hasil tersebut diatas didapatkan bahwa Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang kelengkapan pengisian persetujuan tindakan kedokteran belum optimal, dimana angka ketidaklengkapan yang paling rendah terdapat pada komponen Autentifikasi Penulis sebesar 62,50%. Sesuai standar pelayanan minimal mutu pelayanan rekam medis kelengkapan pengisian persetujuan tindakan kedokteran harus 100%. Karena kelengkapan merupakan nilai mutu pelayanan rumah sakit terhadap pasien. Dari dampak ketidaklengkapan dari persetujuan tindakan kedokteran tersebut dapat mengakibatkan dari segi hukum bisa dianggap malpartik bagi pemberi tindakan (dokter) dan menghambat pelayanan pengobatan pasien. Berdasarkan data observasi tersebut, maka penulis tertarik untuk mengambil judul Tinjauan Kelengkapan Formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran pada Kasus Bedah Digestif di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang Tahun 2017.

5 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat disimpulkan, Bagaimana Gambaran Kelengkapan Formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran Pada Kasus Bedah Digestif di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang Tahun 2017. 1.3. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana Gambaran Kelengkapan Formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran Pada Kasus Bedah Digestif di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang Tahun 2017? 2. Apa Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran Pada Kasus Bedah Digestif di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang Tahun 2017? 1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum Memperoleh Gambaran Kelengkapan Formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran Pada Kasus Digestif di Rumah Sakit Umum Tangerang Tahun 2017. 1.4.2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi Gambaran Kelengkapan Formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran b. Mengetahui Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran

6 1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Bagi Penulis Penulis dapat menerapkan dan mengembangkan kemampuan pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan serta memperoleh pengalaman dibidang rekam medis. 1.5.2. Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi pihak rumah sakit untuk melakukan upaya perbaikan dalam pengisian formulir persetujuan tindakan kedokteran terisi dengan lengkap agar berguna untuk meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. 1.5.3. Bagi Instansi Pendidikan Diharapakan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan untuk menambah wawasasan bagi mahasiswa/i khususnya pada jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. 1.6. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian mengambil judul Tinjauan Kelengkapan Persetujuan Tindakan Kedokteran Pada Kasus Bedah Digestif di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang Tahun 2017. Dengan menggunakan analisis deskriptif analisis kuantitatif.