PEMBIAYAAN DALAM K3 OLEH Ir. PRIJONO WIRYODININGRAT ASOSIASI AHLI K3 KONSTRUKSI INDONESIA
UUD 1945 pasal 27 ayat (2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
UU no. 1 tahun 1970 Menimbang bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional; bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya; bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan effisien; bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya-upaya untuk membina norma-norma perlindungan kerja;
UU no. 1 tahun 1970 Pasal 3 SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA. Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk : a. mencegah dan mengurangi kecelakaan; b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran; c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan; d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya; e. memberi pertolongan pada kecelakaan; f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja; g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran;... dan seterusnya sampai butir r
UU no. 1 tahun 1970 Pasal 3 1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan syaratsyarat keselamatan kerja dalam perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang, produk teknik dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan. 2. Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknik ilmiah menjadi suatu kumpulan ketentuan yang disusun secara teratur, jelas dan praktis yang mencakup bidang konstruksi,... dst
UU no. 1 tahun 1970 Pengawasan : pasal 5 dan pasal 7 Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap Undangundang ini, sedangkan para pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja ditugaskan menjalankan pengawasan langsung terhadap ditaatinya Undang-undang ini dan membantu pelaksanaannya. Untuk pengawasan berdasarkan Undang-undang ini pengusaha harus membayar retribusi menurut ketentuanketentuan yang akan diatur dengan peraturan perundangan..
UU no. 1 tahun 1970 Pembinaan : pasal 8 dan pasal 11 1. Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan padanya. 2. Pengurus diwajibkan memeriksakan semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, secara berkala pada dokter yang ditunjuk oleh pengusaha dan dibenarkan oleh direktur. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.
UU no. 1 tahun 1970 Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja : Pasal 12 Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk : 1. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan atau ahli keselamatan kerja; 2. Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan; 3. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan; 4. Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan; 5. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggung-jawabkan.
PERMEN PU nomor : 05 tahun 2014 Tentang Pedoman Penerapan SMK3 Bidang PU Pasal 20 1) Biaya penyelenggaraan SMK3 Bidang PU dialokasikan kedalam Biaya Umum, yang mencakup : 1. Penyiapan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K); 2. Sosialisasi dan Prornosi Keselarnatan dan Kesehatan Kerja (K3); 3. Alat pelindung kerja; 4. Alat pelindung diri; 5. Asuransi dan perijinan; 6. Personil K3; 7. Fasilitas sarana kesehatan; 8. Rambu- rambu; dan 9. Lain lain yang terkait perigendalian risikok3, beserta biayanya yang dialokasikan pada biaya umum. 2) Yang disepakati dan disetujui pada Rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi (Pre Construction Meeting )
SURAT EDARAN Nomor ; 66/SE/M/2015 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN SISTEM: MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI Rincian kegiatan pentelenggaraan SMK3 Bid PUPR, sesuai Permen PU no. 5 tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan SMK3 Bidang PU 1. Penyiapan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K); 2. Sosialisasi dan Prornosi Keselarnatan dan Kesehatan Kerja (K3); 3. Alat pelindung kerja; 4. Alat pelindung diri; 5. Asuransi dan perijinan; 6. Personil K3; 7. Fasilitas sarana kesehatan; 8. Rambu- rambu; dan 9. Lain lain yang terkait perigendalian risikok3, beserta biayanya yang dialokasikan pada biaya umum.:
DASAR HUKUM DITERBITKAN SURAT EDARAN TERSEBUT : PP no. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah yang sudah diubah terakhir dengan PP no. 4 tahun 2015. Keppres. No. 21/P/2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja periode 2014 2019 Permenakertrans. No. PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri Permen PU no. 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi yang sudah diubah terakhir kali dengan Permen PUPR no. 1/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga Permen PU no. 07/PRT/M/2011
Surat Edaran tersebut ditujukan kepada : 1. Para Gubernur di seluruh Indonesia 2. Para Wali Kota/ Bupati di seluruh Indonesia 3. Para Pimpinan Tinggi Madya Kementerian PUPR 4. Para Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian PUPR 5. Para Satuan Kerja di lingkungan Kementerian PUPR 6. Para Kepala Unit Layanan Pengadaan Kementerian PUPR