y7í s9'ρé&š É 9$#ãΝn= ètƒª!$#$tβ ÎûóΟÎηÎ/θè=è%óÚÌ ôãr'sùöνåκ ]tãöνßγôàïãuρ è%uρöνçλ ;þ_îûöνîηå à Ρr&K

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal PILAR, Vol. 2, No. 2, Juli-Des, INTERAKSI PEMBELAJARAN EFEKTIF UNTUK BERPRESTASI Abd. Rahim Razaq

BAB II HASIL BELAJAR DAN METODE DRILL. terpenting dalam pembelajaran. Menurut Nana Sudjana 1, definisi dari. dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono, 2

BAB II PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS. kurang tepat, karena belajar adalah perubahan yang terjadi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti dapat membawa hasil atau

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORITIS. menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksi belajar

BAB II KAJIAN TEORI. Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007: 910), disebutkan bahwa. prestasi adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang

PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM K

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

Epy Purwasih 1. Balinggi? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya peranan. di Kelompok B PAUD Terpadu Tri Dharma Santi Lebagu Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasar hasil pembahasan analisis data melalui pembuktian terhadap

BAB V PEMBAHASAN. A. Motivasi Belajar Membaca Al-Qur an pada Siswa di Madrasah. karena itu peran seorang guru bukan hanya semata-mata mentransfer ilmu

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

II. KAJIAN PUSTAKA. Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar, prestasi berarti hasil

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar dalam

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB II KAJIAN TEORETIS. mencapai sesuatu yang dicita - citakan.. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7

BAB V PEMBAHASAN. A. Kesulitan Belajar yang Dihadapi Oleh Siswa pada Mata Pelajaran Al-

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pendidikan Islam itu adalah implikasi dari karakteristik (ciri-ciri) manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembelajaran ialah

yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman.

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

Kata kunci: Perhatian Orang Tua, Kebiasaan Belajar, Nilai UAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru,

BAB II TINJAUAN TEORITIS. 1. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar Pengertian Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan tentang Buku Sekolah Elektronik (BSE) dikesampingkan, buku merupakan cakrawala dunia, seringkali kita mendengar

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara formal pendidikan yang diselenggarakan disekolah biasa

TEORI TEORI BELAJAR. Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN

Pengaruh Penerapan Metode Stimulus-Respon Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas XI MAN 2 Kota Bima

BAB I PENDAHULUAN. tindakan sosial yang dimungkinkan berlaku melalui suatu jaringan. hubungan kemanusiaan melalui peranan-peranan individu di dalamnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proaktif (urun rembuk) dalam memecahkan masalah-masalah yang diberikan

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Konsep Model Pembelajaran Cooperative Script

BAB II KAJIAN TEORI. dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara afektif dan efesien. Senada dengan

BAB II KAJIAN TEORI. belajar. Istilah prestasi sebagai hasil yang telah dicapai, 7 prestasi adalah hasil

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB II KAJIAN TEORITIS. pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak

PERANAN ORANG TUA DALAM PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ANAK. Munirwan Umar 1

BAB I PENDAHULUAN. Aturan tersebut dapat kita lihat aplikasinya dalam jalur pendidikan formal yang

BAB II KAJIAN TEORI. aspek organism atau pribadi. 1. interaksi dengan lingkungan. 2. interaksi dengan lingkungan. 3

BAB I PENDAHULUAN. dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 telah

STUDI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS V DI SD 218/IV KECAMATAN JAMBI SELATAN SKRIPSI OLEH MANRA IVAN FARISTINO NIM : AIDI09154

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Secara ideal seorang guru semestinya memiliki kemampuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dari yang tidak bisa menjadi bisa. Pendidikan

3. Hasil dan Pembahasan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. perlu dilakukan usaha atau tindakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Hamalik

BAB II LANDASAN TEORI. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick On The Draw. tambahan diluar kelas dan untuk menajamkan materi pengajaran.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang perlu mendapat

BAB II KAJIAN TEORI. berikut adalah pendapat para ahli tentang istilah tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. direncanakan dan dilaksanakan secara berkesinambungan baik dari materi. pembelajaran maupun jenjang pendidikannya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Model Pembelajaran Kreatif - Produktif. pembelajaran hal tersebut harus ditumbuhkan secara bersamaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Metode Penemuan (Discovery) Penemuan (Discovery) adalah suatu metode / strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dapat diketahui dari hasil belajar yang diperoleh dan menjadi

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kegiatan yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

BUDAYA BELAJAR SISWA STUDI SITUS SMP N 2 TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

II. KERANGKA TEORETIS. Harlen & Russel dalam Fitria (2007: 17) mengatakan bahwa kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada hakekatnya pendidikan merupakan sarana yang dapat

BAB II KAJIAN TEORI. dapat memberikan hasil belajar yang optimal. 1. strategi pembelajaran itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau

Transkripsi:

10 BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Tentang Bilingual Language 1. Pengertian Bilingual Language Bilingual menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah mampu atau biasa memakai dua bahasa dengan baik yang bersangkutan dengan atau mengandung dua bahasa. 1 Bilingual yaitu bersangkutan dengan atau mengandung bahasa (tentang orang, masyarakat, naskah, kamus dan sebagainya). 2 Apabila di suatu sekolah menggunakan dua bahasa untuk melaksanakan pembelajaran agar siswa memiliki ketrampilan dan pengetahuan dalam dua bahasa tersebut. Dalam hal ini menggunakan bahasa Arab dan Inggris. Adapun di dalam Al-Qur an Allah telah berfirman dalam Qur an Surat an-nisa ayat 63 y7í s9'ρé&š É 9$#ãΝn= ètƒª!$#$tβ ÎûóΟÎηÎ/θè=è%óÚÌ ôãr'sùöνåκ ]tãöνßγôàïãuρ è%uρöνçλ ;þ_îûöνîηå à Ρr&K ωöθs%$zóšî=t/ 1 Astrid Tryastari, Strategi Mengajar Bilingual, (Jakarta: Cerdas Pustaka, 2011), h.3 2 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), h.31 10

11 Artinya: Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari pada mereka, dan berilah mereka pelajaran dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka Dari ayat tersebut kita dianjurkan untuk berkata-kata dengan berbahasa yang dapat membekas di hati sanubari seseorang. Karena kata-kata atau bahasa yang baik akan mudah dimengerti dan dipahami oleh seseorang. Nabi SAW sendiri pernah memerintahkan kepada sahabat untuk mempelajari bahasa Ibrani, walaupun bangsa Yahudi sudah menggunakan bahasa Arab. Akan tetapi mereka malah menggunakan bahasa ini dengan lancar dalam pergaulan sehari-hari dengan penduduk aslinya. Jadi, penulis menggunakan ayat tersebut sebagai dasar pelaksanaan bilingual (Arab dan Inggris) karena dengan kedua bahasa tersebut dapat berkomunikasi dengan lancar dengan orang asing. 2. Tujuan Bilingual Tujuan dari pembelajaran Bilingual adalah memberikan pengetahuan kepada siswa sehingga secara bertahap mereka memiliki kemampuan untuk: a. Memahami istilah-istilah berbahasa (Arab dan Inggris) terkait materi yang sedang diajarkan. b. Mampu memahami penjelasan tertulis tentang materi atau soal-soal yang disajikan dalam Bilingual.

12 c. Mampu memahami penjelasan langsung atau instruksi secara lisan tentang materi atau soal yang disajikan dalam bilingual (Arab dan Inggris) d. Mampu menuangkan gagasan, memberikan jawaban, berdiskusi baik secara lisan maupun tertulis dengan menggunakan bilingual (Arab dan Inggris) Adapula tujuan yang lainnya, antara lain: a. Membiasakan siswa-siswi mendengar, berpikir, dan mengutarakan pendapat dalam Bilingual (Arab dan Inggris) b. Membentuk pribadi-pribadi yang memiliki percaya diri besar dalam kemampuan berbahasa (Arab dan Inggris). c. Memberi jalan untuk melancarkan pendidikan selanjutnya. Dimana bahasa asing (Arab dan Inggris) semakin diperlukan. 3 3. Manfaat Bilingual Pembelajaran Bilingual mempunyai banyak manfaat, antara lain: a. Anak yang terbiasa Bilingual akan mempunyai perkembangan berpikir divergen (menyebar dan simultan) yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak terbiasa Bilingual. Kemampuan divergen memacu kreativitas dan flesibelitas (tidak kaku) yang tinggi dalam anak. 3 Astrid Triastari, Dkk, Strategi Mengajar Bilingual, (Jakarta: Cerdas Pustaka, 2011), h.12

13 b. Anak dengan kemampuan Bilingual akan lebih percaya diri. Ini biasanya terjadi karena mereka terbiasa menghadapi situasi yang tidak hanya satu warna, sering berbeda dan banyaknya variasi. c. Orang yang terbiasa Bilingual akan lebih toleran dengan perbedaan. Karena ia mempunyai lebih dari satu budaya dalam dirinya. d. Anak akan lebih siap dikembangkan kemampuan bahasanya untuk kemampuan yang lebih spesifik dan tinggi. Misalkan pembelajaran Qur an Hadits dengan bilingual yaitu bahasa Arab dan Inggris. e. Jika sudah lulus dari sekolah menengah atau perguruan tinggi, siswa siap untuk melanjutkan keperguruan tinggi ataupun bekerja. 4. Indikator Bilingual Language a. Membuka pembelajaran dengan Bilingual b. Memberikan motivasi dengan Bilingual c. Menjelaskan tujuan pembelajaran dengan Blingual d. Memberikan kosa kata bahasa Arab dan Inggris e. Menjelaskan materi dengan Bilingual f. Bahasa yang digunakan sederhana dan jelas g. Siswa memberikan tanggapan dengan Bilingual h. Siswa mengajukan pertanyaan dengan Bilingual i. Siswa mempresentasikan dengan Bilingual j. Guru menutup dengan Bilingual

14 B. Tinjauan Tentang Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Salah satu indikator tercapai atau tidaknya suatu proses pembelajaran adalah dengan melihat hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar merupakan cerminan tingkat keberhasilan atau pencapaian tujuan dari proses belajar yang telah dilaksanakan, yang pada puncaknya diakhiri dengan suatu evaluasi. Hasil belajar diartikan sebagai hasil akhir pengambilan keputusan tentang tinggi rendahnya nilai siswa selama mengikuti proses belajar mengajar, pembelajaran dikatakan berhasil jika tingkat pengetahuan siswa bertambah dari hasil sebelumnya. 4 Menurut Oemar Hamalik bahwa hasil belajar menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa. 5 Sutratinah Tirtonegoro juga berpendapat bahwa hasil belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau simbol yang dapat mencerminkan hasil yang telah dicapai oleh siswa. 6 Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan hasil belajar adalah suatu pencapaian yang diperoleh oleh siswa dalam proses pembelajaran yang dituangkan dengan angka, simbol ataupun huruf dan mengaplikasikannya 4 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.98-104 5 Ibid., h.25 6 Sumadi Suryabarata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo, 1998), h.232

15 dalam kehidupan sehari-hari atas ilmu yang didapat. Hasil belajar yang diperoleh baik tinggi maupun rendah menunjukkan keberhasilan guru dalam menyampaikan materi. 2. Indikator Keberhasilan Proses belajar mengajar dianggap berhasil apabila : a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual atau kelompok. b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran atau instruksional khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individual atau secara kelompok. Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya serap. 7 3. Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar Faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja yaitu faktor eksternal dan internal. a. Faktor Internal (dari dalam Individu Siswa) Yang dimaksud faktor internal yaitu faktor yang berasal dari diri anak itu sendiri, baik yang bersifat jasmani atau psikologis. 8 7 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,,,. H.105-106 8 Mashfud Shalahuddin, Pengantar Psikologi Pendidikan, (Surabaya: Bina Ilmu, 1990), h.28

16 Menurut Slameto yang dimaksud faktor internal adalah faktor yang menyangkut seluruh pribadi, termasuk fisik maupun mental atau psikologisnya yang ikut menentukan hasil belajar. 1) Faktor jasmani yang terdiri dari : a) Faktor kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagianbagiannya bebas dari penyakit. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing dan badannya lemah, agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin. b) Cacat Tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan, misalnya buta, tuli, patah kaki, patah tangan dan lain-lain. 9 c) Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, minat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak 9 Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h.78

17 sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaikbaiknya karena tidak ada daya tarik baginya. 10 d) Motivasi Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong untuk melakukan suatu pekerjaan. Motivasi berasal dari dalam dan berasal dari luar (lingkungan). Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai, sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Seseorang yang belajar dengan motivasi kuat akan melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah atau semangat. Sebaliknya, belajar dengan motivasi lemah, keadaan cacat tubuh juga berpengaruh pada belajar anak. Jika ini terjadi, maka hendaknya ia belajar pada lembaga khusus. 11 2) Faktor Psikologis Yang termasuk dalam faktor ini : a) Intelegensi Kecerdasan seseorang besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, dalam situasi yang sama anak yang mempunyai intelegensi tinggi akan lebih berhasil dari pada mereka yang mempunyai intelegensi rendah. Anak yang mempunyai IQ 90-110 dapat dikategorikan 10 Ibid., 76 11 Ibid., 55

18 normal. Sedangkan yang mempunyai IQ 110-140 tergolong cerdas, IQ 140-200 tergolong anak genius.sedangkan mereka yang mempunyai IQ kurang dari 90 tergolong lemah mental yang biasanya digolongkan atas deqil, embisil dan idiot. 12 b) Bakat Bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Setiap individu mempunyai bakat yang berbeda-beda. 13 b. Faktor Eksternal (dari luar individu siswa) Faktor eksternal siswa terdiri dari dua macam : 1) Faktor non Sosial Adapun faktor non sosial adalah berupa lingkungan alam, seperti suhu, udara, keadaan cuaca dan sebagainya. Termasuk juga alat-alat pelajaran atau media belajar seperti alat-alat belajar, gedung sekolah dan lain-lain yang mana faktor ini sangat mempengaruhi pada tingkat hasil belajar siswa. 14 2) Faktor Sosial Faktor sosial adalah factor manusia yang berhubungan manusia dengan manusia yang dalam hal ini termasuk lingkungan hidup dimana anak berbeda. Yang termasuk faktor ini antara lain: faktor 12 Ibid., 25 13 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h.57 14 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h.138

19 lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah dan faktor lingkungan masyarakat. 15 a) Faktor Lingkungan Keluarga Dalam lingkungan keluarga anak mendapat bimbingan dan pendidikan dari orang tuanya yang berkaitan dengan materi pelajaran di sekolah, hal ini akan mendorong anak untuk berusaha memperoleh hasil belajar yang tinggi karena adanya dukungan dari keluarga khususnya kedua orang tuanya. Siswa yang belajar akan menerima pengaruh keluarga. Menurut H.M Arifin M.E.D hubungan antara sekolah dan rumah merupakan faktor yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan anak, dan dalam hubungan keduanya mengandung arti saling pengertian dan kerjasama yang baik. 16 b) Faktor Lingkungan Sekolah Sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Sekolah sangat berperan dalam meningkatkan pola pikir anak, karena di sekolah mereka dapat belajar bermacammacam ilmu pengetahuan. Tinggi rendahnya pendidikan dan jenis sekolah turut menentukan pola pikir serta kepribadian anak. Menurut Slameto dalam bukunya menyatakan bahwa yang 15 Ibid., 139 16 M. Arifin, Hubungan timbal Balik Pendidikan Agama Islam dalam Lingkungan Sekolah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), h.63

20 termasuk faktor lingkungan sekolah yang mempengaruhi hasil belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa, relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. 17 c) Faktor Lingkungan Masyarakat Dalam lingkungan masyarakat ini akan dihadapkan dengan berbagai masalah yang beraneka ragam dan kompleks yang tak pernah dihadapi sebelumnya. Keadaan masyarakat setempat juga menentukan pula terhadap berhasil tidaknya proses belajar siswa, karena proses belajar di sekolah akan berhasil dengan baik apabila mendapat dukungan dari masyarakat baik moril maupun materil. Dukungan moril dari masyarakat berarti untuk menghindari hal-hal yang menghambat keberhasilan proses belajar mengajar. Misalnya: kerukunan antar warga, keadaan atau kebiasaan warga yang bersifat positif dan lain-lain. Dukungan materil masyarakat yang berupa materi untuk pebangunan gedung sekolah, penyediaan fasilitas-fasilitas atau sarana tambahan misalnya pembangunan lapangan olahraga, pembangunan tempat ibadah dan lain-lain. Eratnya hubungan masyarakat dan sekolah menunjukkan bahwa 17 Ibid., 64

21 masyarakat berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolah dan memberi semangat kepada siswa untuk giat belajar. Secara singkat Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono mengatakan, prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi beberapa faktor, baik dalam dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakekatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu, pengenalan guru terhadap faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali artinya dalam membantu siswa mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan masing-masing. 18 4. Tipe-Tipe Hasil Belajar Hasil belajar yang diinginkan biasanya dalam bentuk tingkah laku, sedangkan dalam tingkah laku yang diharapkan terdapat dalam tiga tipe, antara lain: a. Tipe hasil belajar dalam bidang kognitif 1) Hafalan yakni kemampuan siswa dalam menghafal pelajaran yang pernah diajarkan. 2) Pemahaman yakni kemampuan siswa dalam menjelaskan dan mendefinisikan dengan lisan sendiri terhadap materi pelajaran yang telah dipelajarinya. 18 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h.9

22 3) Penerapan yakni kemampuan siswa dalam memberikan contoh serta menggunakan atau menerapkan dengan cepat apa yang ia dapat dari materi pelajaran yang telah dipelajarinya. 4) Analisis yakni kemampuan siswa untuk mengidentifikasi unsurunsur mengenai apa yang tersirat dan apa yang tersurat. 5) Sintesis yakni kemampuan siswa untuk menyusun kembali unsurunsur sedemikian rupa sehingga terbentuk suatu keseluruhan yang baru. 6) Evaluasi yakni kemampuan siswa untuk menilai, menimbang dan melakukan pilihan yang tepat atau mengambil suatu putusan. b. Tipe hasil belajar dalam bidang afektif Dalam hal ini ada lima tingkatan yaitu: 1) Receiving/attending (penerimaan) adalah kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang pada siswa baik dalam bentuk masalah, situasi maupun gejala. 2) Responding (sambutan) adalah kepekaan dalam merespons/memberi jawaban terhadap apa yang telah terjadi setelah menerima atau mempelajari materi pelajaran. 3) Valuing (penilaian) adalah kemampuan siswa dalam mengejawantahkan nilai-nilai atau norma yang berlaku dalam tingkah laku sehari-hari secara konsisten.

23 4) Pengorganisasian adalah kemampuan siswa dalam mengosganisasi nilai-nilai. 5) Karakterisasi (penghayatan) kemampuan siswa untuk melembagakan atau meniadakan dan menjelmakan dalam pribadi dan prilaku sehari-hari. c. Tipe hasil belajar dalam bidang psikomotorik (ketrampilan/skill) meliputi: 1) Ketrampilan bergerak dan bertindak yaitu kemampuan untuk mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya. 2) Kecakapan ekspresi verbal dam non verbal yakni kemampuan dalam mengucapkan sesuatu serta membuat mimik dan gerakan jasmani. Hasil belajar selalu dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang diharapkan berubah itu dinyatakan dalam perumusan tujuan instruksional. 1. Kegunaan Hasil Belajar a. Kegunaan bagi siswa Bagi siswa nilai-nilai tersebut merupakan informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajarnya dan juga merupakan konsekuensi dari usaha belajarnya, dimana keduanya tidak dapat dipisahkan. Apabila hasil belajarnya kurang baik, maka harus memperbaikinya. Apabila nilai cukup, agar tetap mempertahankannya.

24 Diharapkan bahwa setiap nilai yang diperoleh siswa akan bermakna bagi peningkatan hasil belajar dan pengembangan pribadinya. b. Kegunaan bagi guru Bagi guru nilai tersebut sangat berguna untuk pengembangan kegiatan proses belajar mengajarnyadan pengambilan keputusan kependidikan secara lebih mantap untuk siswa. Melalui hasil penilaian akhir ini seorang guru diharapkan semakin memahami siswa secara lebih mendalam dan dapat memberikan bantuanpendidikan seperti memberi motivasi, mengoreksi kesalahan siswa, memberi tugas tambahan. Sehingga menjadikan pembelajaran semakin efisien. c. Kegunaan bagi orang tua Orang tua wajib mengambil kegunaan dari hasil penilaian hasil belajar yang diberikan oleh guru sebagai pertanggung jawaban tentang kemajuan dan perkembangan putranya. Melalui informasi ini orang tua dapat membantu putranya dalam memperbaiki, mempertahankan bahkan meningkatkan upaya belajarnya. d. Kegunaan bagi masyarakat Yang dimaksud masyarakat terutama pemakai kelulusan, dapat berupa sekolah di atasnya sebagai tempat melanjutkan studi dan kelompok menerima pekerja sebagai tempat kemungkinan kerja lulusan. Hasil penilaian prestasi belajar lulusan akan dipakai untuk mengetahui apakah

25 ada kesesuaian atau hubungan antara hasil penilaian prestasi belajar lulusan dengan tuntutan prestasi kerja. 19 C. Efektifitas Bilingual Language dalam meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Qur an Hadits Sebagaimana kita ketahui bahwa kegiatan belajar mengajar harus senantiasa meningkatkan efektifitas dan efisiennya demi meningkatkan mutu pendidikan. Pada dasarnya efektifitas pembelajaran itu merupakan sebuah pencapaian pembelajaran yang dapat menghasilkan belajar yang bermanfaat dan terfokus pada siswa melalui penggunaan prosedur yang tepat. Menurut para ahli yaitu Irpham dan Hoch, efektifitas ialah suatu kegiatan dan faktor pencapaian tujuan, yang memandang bahwa efektifitas berhubungan dengan pencapaian tujuan bersama bukan pencapaian tujuan pribadi, pengertian ini lebih diterapkan pada efektifitas suatu organisasi atau lembaga, termasuk sekolah. 20 Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa efektifitas adalah pencapaian tujuan, jadi diharapkan dengan Bilingual Language ini mencapai tujuan yang dimaksud yaitu meningkatnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Qur an Hadits. 19 Masidjo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah, (Yogyakarta: Kanisius, 1995), h.184-187 20 Roestiyah, N.K, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), h.161