BALAI BAHASA PROVINSI JAWA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
BALAI BAHASA BANDUNG

Volume 4, Nomor 2, Desember Terakreditasi B Nomor : 292/Akred-LIPI/P2MBI/08/2010. Bandung, Desember. Volume 14 Nomor 2

BALAI BAHASA PROVINSI JAWA BARAT

BALAI BAHASA JAWA BARAT

BALAI BAHASA PROVINSI JAWA BARAT

BALAI BAHASA JAWA BARAT

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. penjelas kalimat pada peristiwa itu terjadi. Tidak hanya keterangan waktu

BALAI BAHASA PROVINSI JAWA BARAT

MERUMUSKAN METODE PENGKAJIAN TRADISI LISAN

23/03/2010 Drs. Sumiyadi, M.Hum./Jurdiksatrasia, FPBS,UPI

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra lahir dari hasil kreatifitas dan imajinasi manusia, serta pemikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

Jantra Vol. 8 No. 2 Hal Upacara Adat Sebagai Wahana Ketahanan Budaya ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara sastra dengan bahasa bersifat dialektis (Wellek dan Warren,

BAB III METODE PENELITIAN. Lajang karya Ayu Utami ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

I. PENDAHULUAN. Penyimpangan sosial di kalangan pelajar, terutama yang berada di jenjang

BAB V PENUTUP. dalam novel-novel yang ditulis oleh para pengarang yang berasal. dari Jawa. Deskripsi warna lokal Jawa dalam novel Indonesia terdiri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan dan keadaan sosial masyarakat baik secara langsung maupun tidak

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

LENTERA PUSTAKA. Studi Eksperimen Mengenai Metode Baca Good Reading (Prijana dan Asep Saeful Rohman)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam bermasyarakat, namun juga dengan lingkungan. aikos yang artinya rumah atau tempat hidup dan logos yang artinya ilmu.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. manusia serta segala problema kehidupannya tidak dapat terpisah-pisah. Sastra

Oleh: Puji Watmi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN NILAI BUDAYA PADA NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DENGAN NOVEL JANGIR BALI KARYA NUR ST. ISKANDAR.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Citra tokoh..., Vidya Dwina Paramita, FIB UI, 2009

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini

Nama Mahaiswa :... Kelas :...

KAJIAN PERUBAHAN UNSUR INTRINSIK NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI KE DALAM SKENARIO FILM SANG PENARI KARYA SALMAN ARISTO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah bagi siswa. intelektual, emosional maupun budi pekerti.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketika menyuguhkan suatu karya sastra, dia akan memilih kata-kata yang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah pencerminan kehidupan masyarakat. Melalui karya sastra, seorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia sastra, selain tema, plot, amanat, latar, ataupun gaya bahasa, penokohan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LENTERA PUSTAKA. Analisis Representasi Perpustakaan STIM YKPN pada Video Promosi Perguruan Tinggi (Moh Very Setiawan)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. cuarahan hati pengarang. Cara pengarang menghadirkan tokoh merupakan hal

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Artikel Publikasi. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriani Yulianti, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR. MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MADRASAH TSANAWIYAH (MTs.)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. pengarang untuk memperkenalkan kebudayaan suatu daerah tertentu.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

PERSEPSI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KOTA YOGYAKARTA TERHADAP KESUSASTERAAN INDONESIA MODERN

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BALAI BAHASA PROVINSI JAWA BARAT

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHANKEMENTERIAN AGAMA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentunya tidak akan lepas dari beberapa macam proses-proses sosial yang melibatkan

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan hasil sastra yang berupa puisi, prosa, maupun

PEREMPUAN YANG MERESISTENSI BUDAYA PATRIARKI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. Sastra diciptakan melalui kata-kata.sastra lahir dari representasi pikiran

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN. analisis unsur intrinsiknya, yaitu unsur-unsur yang membangun karya sastra,

BAB I PENDAHULUAN. Struktur karya sastra dibedakan menjadi dua jenis yaitu struktur dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NOVEL ROJAK KARYA FIRA BASUKI : ANALISIS PSIKOSASTRA SKRIPSI OLEH LISSA ERNAWATY NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Penggunaan Teks Puisi Di Kelas VII Panggih Cahyo Setiaji,2014

ANALISIS NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL BUDAYA JAWA TENTANG PERAN PEREMPUAN JAWA PADA NOVEL CENTHINI KARYA SRI WINTALA ACHMAD SKRIPSI

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. umat Islam. Dakwah di tengah masyarakat intelektual dalam arti tingkat SDM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERNYATAAN... iii. ABSTRAK... iv. KATA PENGANTAR... v. UCAPAN TERIMA KASIH... vi. DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. Menulis cerpen merupakan salah satu kompetensi yang diajarkan di SMA.

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. hubungan intertekstual antara novel Tantri Perempuan yang Bercerita karya Cok

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016 PANDANGAN MASYARAKAT SUNDA TERHADAP ORANG BANGSA ASING

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas beberapa suku bangsa, masing-masing suku

BAB I PENDAHULUAN. bermuara pada struktur. Keduanya, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri,

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra merupakan hasil dari kebudayaan. Kelahiran sebuah karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

Volume 6, Nomor 1, Juni 2013 Terakreditasi B Nomor : 292/Akred-LIPI/P2MBI/08/2010 Metasastra Jurnal Penelitian Sastra Volume 16 Nomor 21 Halaman 111s.d.2061 115 Bandung, Desember Juni 2013 2008 ISSN 2085-7268 BALAI BAHASA PROVINSI JAWA BARAT

Volume 6, Nomor 1, Juni 2013 METASASTRA adalah jurnal penelitian sastra yang berisi berbagai laporan hasil penelitian, studi kepustakaan, dan tulisan ilmiah dalam bidang sastra. Terbit secara teratur dua kali setahun pada Juni dan Desember. Penanggung Jawab Muh. Abdul Khak, M.Hum. Ketua Penyunting Dr. Mujizah Penyunting Dr. Dedi Koswara Dr. Kalsum Dra. Yeni Mulyani, M.Hum. Asep Rahmat Hidayat, S.S., M.Hum. Ade Mulyanah, S.Pd. Nandang Rudi Pamungkas, S. Pd. Devyanti Asmalasari, S.S. Mitra Bestari Prof. Dr. Iskandarwassid (Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung) Prof. Dr. Ayu Sutarto (Universitas Jember, Jember) Tommy Christomy S.S.A., S.S., Grad.Dip., M.A., Ph.D. (Universitas Indonesia, Jakarta) Aquarini Priyatna, M.A., M.Hum., Ph.D. (Universitas Padjadjaran, Bandung) Dr. Safrina Noorman (Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung) Pengatak Irani Hoeronis, S.Si. Alamat Redaksi Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat Jalan Sumbawa Nomor 11 Bandung 40113 Telepon: (022) 4205468; Faksimile: (022) 4218743 Pos-el: metasastra@balaibahasabandung.web.id Dicetak oleh Alqaprint Jatinangor Pos-el:alqaprint@yahoo.co.id (Isi di luar tanggung jawab percetakan)

PENGANTAR Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur ke hadirat Ilahi Rabbi bahwa pada tahun ini Redaktur Jurnal Metasastra dapat menerbitkan nomor awal jurnal pada tahun 2013. Jurnal Metasastra Volume 6, Nomor 1, edisi Juni 2013 ini menyuguhkan sepuluh tulisan berupa kajian ilmiah dan satu buah resensi buku. Tema dalam jurnal edisi kali ini sangatlah beragam. Ada tema mengenai perempuan dan seksualitas, tradisi lisan, kajian sastra modern, pembelajaran, dan kepengayoman. Tema perempuan tampaknya mendominasi isi artikel jurnal nomor ini. Devyanti Asmalasari dalam edisi ini secara khusus menyoroti eksistensi perempuan Tionghoa dalam novel Samita: Bintang Berpijar Di Langit Majapahit. Didapat persepsi baru bahwa sosok perempuan Tionghoa dalam novel ini tidak menduduki posisi subordinat, tetapi sebagai pelaku perbuatan, sebagai subjek yang melakukan segala sesuatu berdasarkan keputusan-keputusannya sendiri. Kemudian, Resti Nurfaidah juga menelisik pengejawantahan naga pada tokoh perempuan dalam novel Gelang Giok Naga. Dalam kepercayaan etnis Cina, naga dianggap sebagai lambang peruntungan yang sangat luar biasa, dengan catatan orang yang beruntung itu harus selalu waspada. Kelebihan dan kelemahan sosok naga direpresentasikan melalui sepak terjang tokoh-tokoh perempuan. Jika dua tulisan tadi menganalisis perempuan dalam budaya Tionghoa, lain halnya dengan Esti Ismawati yang mengungkapkan karakter perempuan Jawa dalam novel Indonesia berwarna lokal Jawa. Karakter tokoh perempuan Jawa dalam novel Indonesia yang diteliti digambarkan sebagai perempuan yang tabah, tidak mudah menyerah, berusaha tetap eksis dalam kehidupan meskipun cobaan demi cobaan mendera. Berikutnya, Gilang Hanita Mayasari menampilkan beberapa wacana seksualitas dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk. Tokoh perempuan dalam novel ini digambarkan sebagai objek seksualitas yang dipaksa pasrah pada keadaan. Sri Yono menyuguhkan hal yang berbeda. Dalam artikelnya, ia mengangkat isu kelestarian lingkungan hidup melalui sastra lisan. Dalam Asal Mula Terjadinya Danau Sentani terkuak bahwa masyarakat Sentani telah memiliki konsep tentang konservasi lingkungan. Nilai kearifan lokal ini hendaknya dijaga dan dilestarikan dengan cara direvitalisasi, sehingga pada akhirnya nanti akan timbul kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Sementara itu, Rissari Yayuk menyajikan tiga buah legenda yaitu, Asal Mula Batu Hapu dari Kabupaten Tapin, Gunung Batu Bangkai dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Asal Mula Sungai Pagat dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang dianalisis menggunakan pendekatan struktural fungsional dari A.J. Greimas. Ketiga legenda daerah Kalimantan Selatan itu memiliki tema yang sama, yaitu tentang anak durhaka. Kemudian, ada artikel Weli Meinindartato yang menunjukkan kekuatan tradisi lisan dalam teknik penceritaan novel Gadis Tangsi karya Suparto Brata. Repetisi-repetisi yang hadir dalam novel tersebut juga merupakan ciri daya cipta lisan yang hadir dalam tulisan. Di samping itu, permasalahan tentang pendidikan juga termuat dalam novel tersebut. Di samping kajian tradisi lisan, nomor ini juga menampilkan artikel mengenai kajian sastra modern. Analisis Intertekstual Puisi Dongeng Sebelum Tidur Karya Goenawan Mohamad yang ditulis oleh Susri Inarti menyimpulkan bahwa mitos Prabu Anglingdarma merupakan sebuah hipogram bagi Goenawan Mohamad untuk menghasilkan teks puisi yang berjudul Dongeng Sebelum Tidur.

Artikel lain tentang pembelajaran juga hadir dalam Analisis Nilai-Nilai Humanis Dalam Cerpen Majalah Horison dengan Pendekatan dari Psikologi Sastra Sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMA yang ditulis oleh Moh. Taufik dan Ruganda. Hasil penelitiannya menyebutkan empat buah cerpen dalam majalah Horison yaitu, Tsunami, Cut, Pernikahan Gelombang, dan Ibu Berperahu Sajadah dapat dijadikan bahan ajar untuk megapresiasi nilai-nilai humanis sebagai pembentukan karakter siswa karena dalam cerpen tersebut tersirat rasa kemanusiaan yang tinggi. Terakhir, sebuah artikel dengan judul Kepengayoman Terhadap Sastra Pesantren di Jawa Timur yang ditulis oleh Toha Machsun. Tulisannya secara khusus memaparkan kepengayoman terhadap sastra pesantren di Jawa Timur pada tahun 2000 2011. Kepengayoman yang dilakukan oleh lembaga pemerintah dan nonpemerintah itu berbentuk pemberian penghargaan, pendiskusian dan pembinaan, serta penerbitan buku, baik berupa antologi puisi, cerpen, novel, maupun berupa drama. Sebagaimana biasa sebagai rubrik tetap, redaktur di nomor ini menampilkan sebuah resensi buku. Nandang R. Pamungkas meresensi sebuah buku yang berjudul Antropologi Sastra: Peranan Unsur-Unsur Kebudayaan dalam Proses Kreatif, cetakan pertama karya Prof. Dr. Nyoman Kutha Ratna, S.U., terbitan Pustaka Pelajar, tahun 2011. Buku ini tentunya dapat menjadi rujukan penting bagi para pengkaji sastra untuk lebih memahami hubungan antropologi dengan sastra. Buku ini layak dipertimbangkan dan dapat dijadikan satu pilihan pendekatan ketika para peneliti akan mengkaji karya sastra. Kami berharap artikel-artikel yang termuat dalam jurnal ini dapat menambah wawasan pembaca dan khazanah jurnal sastra di Indonesia. Redaksi

UCAPAN TERIMA KASIH UNTUK MITRA BESTARI Redaksi Metasastra mengucapkan terima kasih kepada para mitra bestari yang telah me-review artikel-artikel yang diterbitkan dalam Metasastra Volume 6 Nomor 1, bulan Juni 2013. Para mitra bestari tersebut, yaitu Prof. Dr. Iskandarwassid Pakar Sastra Daerah Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung Prof. Dr. Ayu Sutarto Pakar Tradisi Lisan Universitas Jember, Jember Tommy Christomy S.S.A., S.S., Grad.Dip., M.A., Ph.D. Pakar Sastra Modern Universitas Indonesia, Jakarta Aquarini Priyatna, M.A., M.Hum., Ph.D. Pakar Sastra Modern Universitas Pajajaran, Bandung Dr. Safrina Noorman Pakar Sastra Inggris Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung Bandung, Juni 2013 Redaksi Metasastra

Volume 6, Nomor 1, Juni 2013 DAFTAR ISI Eksistensi Perempuan Tionghoa dalam Novel Samita:Bintang Berpijar di Langit Majapahit Karya Tasaro Devyanti Asmalasari...... 1 10 Karakter Perempuan Jawa dalam Novel Indonesia Berwarna Lokal Jawa:Kajian Perspektif Gender dan Transformasi Budaya Esti Ismawati... 11 22 Gambaran Seksualitas dalam Novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruh Jilid Catatan Buat Emak Karya Ahmad Tohari Gilang Hanita Mayasari, Lina Meilinawati, dan M.Irfan Hidayatullah... 23 34 Analisis Nilai-Nilai Humanis dalam Cerpen Majalah Horison dengan Pendekatan Psikologi Sastra sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMA Moh. Taufik dan Ruganda... 35 45 Representasi Naga pada Tokoh Perempuan dalam Novel Gelang Giok Naga Resti Nurfaidah... 46 58 Legenda Anak Durhaka dari Kalimantan Selatan:Analisis Struktural Tiga Cerita Lisan Masyarakat Banjar Rissari Yayuk... 59 71 Revitalisasi Mitos Gunung Siklop (Cycloop):Sebuah Alternatif Konservasi Danau Sentani Melalui Sastra Lisan Sri Yono... 72 82 Analisis Intertekstual Puisi Dongeng Sebelum Tidur Karya Goenawan Mohamad Susri Inarti... 81 89 Kepengayoman terhadap Sastra Pesantren di Jawa Timur Toha Machsum... 90 100 Dari Tulisan Menjadi Lisan:Repetisi dan Pendidikan dalam Novel Gadis Tangsi Karya Suparto Brata Weli Meinindartato... 101 111 Berkenalan dengan Antropologi Sastra Nandang Rudi Pamungkas... 112 115 vi