BAB I PENDAHULUAN. Persoalan yang sering dijumpai dalam pembelajaran menulis cerpen pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern, keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Menulis atau mengarang ialah kemampuan mengekspresikan pikiran, perasaan, pengalaman, dalam bentuk tulisan yang disusun secara

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. minatnya serta dapat menerapkan keterampilan berbahasa Indonesia secara tepat,

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan menulis seseorang akan mampu mengungkapkan segala pikiran dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk yang bersifat individu juga sebagai makhluk

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. benar. Seseorang dapat dikatakan telah mampu menulis dengan baik jika pembacanya

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Annisa Octavia Koswara, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting yang sangat strategis karena memberikan bekal kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan insan yang produksi, kreatif, inovatif, dan berkarakter.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembelajaran siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berperan dalam. menumbuhkembangkan kemampuan berfikir kritis dan logis pada peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu ciri orang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai. hubungan yang erat satu dengan lainnya.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan dan

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

BAB I PENDAHULUAN. baru tersebut, maka badan bahasa bertindak menjadi agen perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Persoalan yang sering dijumpai dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa SMP di antaranya adalah minimnya kosa-kata yang dimiliki siswa dan sulitnya untuk memulai menulis serta kurangnya kreativitas guru menciptakan iklim belajar yang kondusif dan sedikit sekali media yang digunakan dalam pembelajaran. Akibatnya, hasil pembelajaran menjadi tidak optimal dan tujuan utama pembelajaran menulis cerpen akan menjadi terabaikan. Banyak dijumpai di lapangan, siswa dengan nilai bahasa Indonesia yang cukup bagus atau tinggi, namun kemampuan menulis karangannya rendah. Memang ditemukan hasil karangan siswa yang bagus, tetapi tidak jarang pula ditemukan siswa yang bila ditugasi mengarang yang didapat hanya beberapa kalimat saja yang ditulis dari pemikirannya. Siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) pada umumnya mengalami kesulitan apabila mereka diberi tugas membuat karangan. Kesulitan memulai karangan disebabkan oleh tidak terbiasanya membuat karangan dan juga karena tidak adanya respon kepada siswa untuk berimajinasi. Menurut Durachman dalam Heniati (2006:5) ada beberapa hambatan dalam menulis. Hambatan pertama, yaitu sulitnya mengungkapkan pendapat ke dalam tulisan. Hambatan kedua, sangat miskinnya bahan yang akan ditulis. Hambatan

2 ketiga, kurang memadainya kemampuan kebahasaan yang dimiliki. Hambatan keempat, kurangnya pengetahuan tentang kaidah-kaidah menulis. Hambatan terakhir, kurangnya kesadaran akan pentingnya latihan menulis. Oleh karena itu, menjadi tugas gurulah untuk memilih metode, teknik yang tepat dan bervariasi dalam pembelajaran menulis. Dengan metode itu diharapkan ditemukan solusi terhadap hambatan-hambatan yang dihadapi. Di samping itu, menurut Sukmana dalam Syahruddin (2006:3), Siswa umumnya kurang bersemangat menulis, bahkan pada saat ulangan mengarang, siswa terkadang merasa tidak senang atau menjadikannya sebagai beban. Semua aspek keterampilan berbahasa tidaklah mudah bila tidak dipelajari dan tidak dilatih karena masing-masing katerampilan memiliki teori yang harus dikuasai oleh setiap pemakainya. Bila seseorang ingin memiliki kemampuan menulis, maka ia harus terlebih dahulu menguasai kaidah-kaidah bahasa tulis, seperti kosa kata, ejaan, tata bahasa, dan peristilahan. Tulisan harus bermakna, jelas, lugas, koheren, kohesif, singkat dan padat. Tulisan yang baik adalah tulisan yang dapat memberikan informasi dengan baik, jelas, dan bermanfaat. Kurikulum tahun 2006 yang populer dengan nama kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan pengembangan dari kurikulum tahun 2004 yang dikenal juga dengan kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Kurikulum ini menuntut peserta didik mempunyai kompetensi dan keterampilan dalam berbagai bidang yang nantinya sangat berguna dalam kehidupan yang akan dilalui siswa pada masa yang akan datang. Dalam kurikulum bahasa Indonesia siswa diharapkan mempunyai kompetensi dan keterampilan berbahasa praktis yang

3 dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan dalam kurikulum berbasis kompetensi adalah pendekatan komunikatif. Hal ini didasarkan pada pandangan bahwa bahasa adalah alat berkomunikasi. Oleh sebab itu, tujuan utama pengajaran bahasa adalah meningkatkan keterampilan berbahasa, bukan peningkatan pengetahuan bahasa. Keterampilan berbahasa bersifat mekanis, artinya keterampilan ini hanya dapat dikuasai melalui latihan-latihan yang berkesinambungan dan sistematis. Keterampilan berbahasa praktis yang dominan dan menonjol sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari adalah keterampilan menulis dan berbicara. Kedua keterampilan berbahasa ini akan cepat dapat membedakan seseorang dengan orang lain yang tidak mempunyai keterampilan berbahasa. Seseorang yang terampil menulis, misalnya, akan terlihat kepiawaiannya ketika membuat suatu konsep, menulis surat, dan pernyataan tertulis. Sedangkan seseorang yang terampil berbicara akan terlihat ketika ia memberikan pengarahan, argumen, protokol, dan debat. Keterampilan menulis atau mengarang merupakan kemampuan mengekspresikan pikiran, perasaan, pengalaman, dalam bentuk tulisan yang disusun secara sistematis dan logis, sehingga tulisannya dapat dengan mudah dipahami pembaca. Mengajar keterampilan menulis cerpen merupakan pekerjaan yang dirasakan oleh para guru sebagai hal yang memberatkan. Hal ini disebabkan oleh jumlah siswa setiap kelas sangat banyak. Semakin besar jumlah siswa dalam setiap kelas semakin banyak bahan yang harus dikoreksi oleh guru. Beban memeriksa

4 yang begitu banyak dan ditambah lagi dengan berbagai persoalan yang harus ditangani: ejaan, tanda baca, kosa kata, tata bahasa, sampai pada gaya bahasa; semuanya ini bernaung di bawah satu nama mengarang. Dalam kehidupan modern keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Hal ini terlihat dari banyaknya alat komunikasi yang sangat memerlukan keterampilan menulis. Karena dunia modern sangat identik dengan dunia ilmiah yang memerlukan keterampilan menulis dalam menyampaikan pemikiran-pemikiran. Pemikiran-pemikiran yang cemerlang dituangkan ke dalam tulisan-tulisan agar dapat dibaca oleh orang banyak. Oleh karena itu, tidaklah terlalu berlebihan bila dikatakan bahwa keterampilan menulis merupakan ciri orang-rang terpelajar. Seperti yang dikatakan Ahmadi, (1985:17) Di abad modern ini kemampuan menulis dengan jelas, padat, dan tepat merupakan kualifikasi yang pada umumnya diperlukan agar berhasil dalam dunia dagang, pendidikan, atau profesi. Dari uraian di atas, keterampilan menulis sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi ketika kita berbicara dalam dunia modern dan zaman globalisasi, namun dalam kenyataannya keterampilan menulis masih tetap kurang mendapat perhatian. Pelly dalam Syahruddin, (2006:2) mengatakan bahwa pelajaran mengarang sebagai salah satu aspek dalam pengajaran bahasa Indonesia kurang ditangani secara sungguh-sungguh. Akibatnya, kemampuan berbahasa Indonesia siswa kurang memadai.

5 Untuk mengatasi hambatan-hambatan di atas, maka sangat dituntut upaya dari guru yang mengajar di kelas untuk dapat mengubah teknik, metode, dan model pembelajaran serta strategi pembelajaran. Upaya-upaya itu dilakukan dengan tujuan agar pembelajaran menulis disukai dan disenangi siswa, sehingga proses belajar mengajar menulis dapat berlangsung efektif dan efisien. Sesungguhnya mengajarkan menulis cerpen kepada siswa merupakan suatu seni yang diciptakan, karena terjadinya proses interaksi tidak bisa sekaligus, perlu waktu yang cukup panjang. Kekhawatiran terhadap pengajaran menulis yang belum memuaskan itu tak perlu kita sesali terus-menerus. Sekarang yang perlu dipikirkan adalah bagaimana cara mengajarkan menulis agar siswa dapat terlibat secara psikologis dengan tulisan yang sedang dibuatnya. Dengan cara demikian, tulisan yang dibuat siswa bermakna bagi dirinya dan membangkitkan kreativitasnya. Menulis cerpen bukan hanya sekedar kegiatan berbahasa, tetapi juga sebagai alat untuk berpikir dan wadah untuk menyampaikan hasil pemikiran. Dengan demikian, menulis cerpen sebagai salah satu kegiatan berbahasa, mempunyai kaitan yang positif dengan berpikir kreatif. Agar para siswa memiliki kemampuan atau keterampilan dalam menulis karangan kreatif, ada berbagai cara yang dapat dilakukan, di antaranya adalah penggunaan media pembelajaran, penggunaan media merupakan faktor penting dalam meningkatkan motivasi dalam belajar. Media pembelajaran yang digunakan guru dapat berfungsi untuk mempercepat proses pembelajaran dan mempermudah pencapaian hasil pembelajaran.

6 Metode pengajaran dan teknik penyajian sebagai suatu cara yang digunakan dalam kurikulum dan buku pelajaran, akan dipengaruhi oleh guru dengan teknik mengajarnya. Ada pendapat yang mengatakan bahwa metode yang bagus dapat tidak berguna dalam tangan guru yang tidak mengetahui bagaimana menggunakannya; demikian pula guru yang baik dapat tidak efektif jika ia memakai metode yang jelek (Mackey dalam Rusyana, 1984:96). Oleh sebab itu, media gambar dapat diupayakan sebagai salah satu bentuk untuk memperkaya metode, teknik, dan bahkan gaya mengajar guru. Media gambar sebagaimana media lainnya juga mempunyai fungsi dan peranan dalam membantu mempertinggi proses pembelajaran, karena media gambar dapat membantu mendorong siswa dalam membangkitkan minat pada pelajaran. Gambar fotografi itu pada dasarnya mendorong dan membangkitkan minat siswa pada pelajaran; membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita, dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis dan menggambar, serta membantu mereka menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku teks (Sudjana dan Rivai, 2005:70). 1. 2 Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah 1. 2.1 Pembatasan Masalah Mengingat cakupan dari pembelajaran keterampilan menulis sangat luas, maka masalah dalam penelitan ini dibatasi hanya pada keterampilan menulis

7 kreatif cerpen, pemilihan ini dilakukan mengingat bahwa siswa kelas VIII SMP masih dalam tahap permulaan dalam pembelajaran keterampilan menulis. 1. 2. 2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas dapatlah dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut. Apakah penggunaan media gambar yang diterapkankan dapat meningkatkan kompetensi siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci dalam menulis kreatif cerpen? Dari rumusan masalah yang disimpulkan di atas dapatlah dirinci permasalahan-permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut. a. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis cerpen yang selama ini berlangsung pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci? b. Bagaimanakah desain pembelajaran menggunakan media gambar dalam menulis kreatif cerpen siswa kelas VIII A di SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci? c. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menggunakan media gambar terhadap peningkatan keterampilan menulis kreatif cerpen siswa SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci? d. Apakah ada dampak dari pembelajaran menggunakan media gambar terhadap peningkatan pembelajaran keterampilan menulis kreatif cerpen siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci?

8 1. 3 Definisi Operasional Untuk menghindari terjadinya salah pengertian dan penafsiran terhadap masalah yang diteliti, dirasakan perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang dipakai dalam penelitian ini. Adapun istilah-istilah tersebut adalah: a. Penggunaan adalah proses, cara, perbuatan menerapkan, pemanfaatan, mempraktikkan. Pengunaan yang dimaksudkan dalam penelitian ini diartikan sebagai pendayagunaan dan pemanfaatan gambar dalam pembelajaran keterampilan menulis. b. Media Gambar adalah media berupa tiruan barang (orang, tumbuhan, dan sebagainya). Media gambar merupakan media visual dua dimensi di atas bidang yang tak transparan. c. Peningkatan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menjadikan sesuatu dari yang tidak baik atau kurang baik kepada sesuatu yang baik. d. Keterampilan adalah kesanggupan pemakai bahasa untuk menanggapi secara betul stimulus lisan atau tulisan, menggunakan pola gramatikal dan kosa kata secara tepat, menerjemahkan dari satu bahasa ke bahasa lain, dsb. e. Menulis adalah kemampuan untuk menuangkan pikiran dengan bahasa tulis dengan memperhatikan aspek kebahasaan ( penggunaan kata, kalimat, dan mekanika penulisan). f. Kreatif adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, atau sebagai kemampuan untuk memberi gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah.

9 g. Cerita pendek adalah cerita rekaan yang memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi sehingga cerita relatif singkat. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk tujuan-tujuan berikut: 1) Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis kreatif cerpen yang selama ini berlangsung pada kelas VIII A SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci. 2) Mendesain pembelajaran menggunakan media gambar dalam menulis kreatif cerpen pada kelas VIII A SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci. 3) Menerapkan pembelajaran menggunakan media gambar dalam menulis kreatif cerpen pada kelas VIII A SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci. 4) Mengetahui dampak dari penggunaan media gambar terhadap peningkatan kompetensi menulis kreatif cerpen siswa. 1. 5 Kegunaan Hasil Penelitian Penelitian ini berguna baik secara teoritis maupun praktis, yaitu: 1. 5. 1 Kegunaan Teoretis a. Sebagai sumbangan penting dan memperluas wawasan bagi kajian ilmu bahasa, terutama bahasa Indonesia dalam keterampilan menulis sehingga dapat dijadikan rujukan untuk pengembangan penelitian keterampilan menulis lebih lanjut pada masa yang akan datang.

10 b. Menambah konsep baru yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan penelitian lebih lanjut bagi pengembangan penelitian keterampilan menulis. 1. 5. 2 Kegunaan Praktis a. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan pikirin kepada guru-guru bahasa Indonesia di SMP untuk memperkaya metode pengajaran guna meningkatkan keterampilan menulis siswanya. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi siswa sebagai langkah awal untuk menggali kompetensi menulis deskripsi dan narasi.