BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 8 TAHUN 2017

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENYUSUTAN BARANG MILIK DAERAH BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR

2015, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 47, Tambahan Lembara

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 24 SERI E

2016, No ); 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 Tahun 2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara; 5. Peraturan Menteri

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 87 TAHUN No. 87, 2016 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 88 TAHUN 2016

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/7/KEP/ /2012 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURW OREJO NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN KAPITALISASI BARANG MILIK/ KEKAYAAN DAERAH BUPATI PURWOREJO,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 145 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2015 TENTANG

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); 3. Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGHAPUSAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

BUPATI BULUKUMBA PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR : 24 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENYEWAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 90 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENELITIAN TERHADAP INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No Tahun 2013 Nomor 1617) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peratu

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG HIBAH BARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

BUPATI BANGLI PROVINSI BALI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2018 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 88 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENYUSUTAN ASET TETAP DAN ASET TAK BERWUJUD PEMERINTAH DAERAH

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 34 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 43 Tahun : 2015

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR : 04 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

RAPERDA PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 225/PMK.05/2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

2016, No Tambahan Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 5533); 3. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, Pembanguna

PINJAM PAKAI BARANG MILIK DAERAH BERDASARKAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 4 SERI F NOMOR 300

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PINJAM PAKAI BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 136 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI GOWA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GOWA NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang T

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN-KP/2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

SALINAN NO : 14 / LD/2009

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

WALIKOTA PALANGKA RAYA

RANCANGAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KAPITALISASI BARANG MILIK DAERAH

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 19 TAHUN 2014 BUPATI MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG ANALISIS STANDAR BELANJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN,

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PROSEDUR PENGALIHAN STATUS PENGGUNAAN BARANG MILIK DAERAH (Permendagri Nomor19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan BMD)

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.40/Menhut-II/2014

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang. 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur. 4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGHAPUSAN BAGIAN BANGUNAN GEDUNG BARANG MILIK DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang : a. bahwa dalam penggunaan barang milik daerah dapat dilakukan Perbaikan berupa rehabilitasi, renovasi atau restorasi sesuai fungsi dan kegunaannya bagi pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang; b. bahwa perbaikan dalam bentuk rehabilitasi, renovasi, atau restorasi mengakibatkan adanya bagian bangunan gedung yang diganti, sehingga diperlukan penghapusan sebagian tanpa harus menghapus dari daftar barang milik daerah; c. bahwa untuk memenuhi maksud huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Penghapusan Bagian Bangunan Gedung Barang Milik Daerah Pemerintah Kabupaten Bulukumba; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3854); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5567) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4616); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 547); 12. Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 16 Tahun 2016 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba (Berita Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2016 Nomor 16); 13. Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 8 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengelolaan Bongkaran Barang Milik Daerah Pemerintah Kabupaten Bulukumba;

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENGHAPUSAN BAGIAN BANGUNAN GEDUNG BARANG MILIK DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Bulukumba. 2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Bupati adalah Bupati Bulukumba. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Bulukumba selaku Pengelola barang milik daerah. 5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. 6. Unit kerja adalah bagian Perangkat Daerah yang melaksanakan satu atau beberapa program. 7. Barang milik daerah yang selanjutnya disingkat BMD adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. 8. Perbaikan adalah penggantian dari sebagian aset tetap berupa rehabilitasi, renovasi, dan restorasi. 9. Rehabilitasi adalah perbaikan aset tetap yang rusak sebagian dengan tanpa meningkatkan kualitas dan/atau kapasitas dengan maksud dapat digunakan sesuai dengan kondisi semula. 10. Renovasi adalah perbaikan barang milik daerah yang rusak atau mengganti yang baik dengan maksud meningkatkan, kualitas atau kapasitas. 11. Restorasi adalah perbaikan barang milik daerah dengan tetap mempertahankan arsitekturnya. 12. Pengelola barang milik daerah yang selanjutnya disebut pengelola barang adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab melakukan koordinasi pengelolaan barang milik daerah. 13. Pejabat penatausahaan barang adalah kepala badan pengelola keuangan daerah yang mempunyai fungsi pengelolaan barang milik daerah. 14. Pengguna Barang adalah Pimpinan Perangkat Daerah selaku pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik daerah.

15. Kuasa pengguna barang milik daerah selanjutnya disebut kuasa pengguna barang adalah kepala unit kerja atau pejabat yang ditunjuk oleh pengguna barang untuk menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya dengan sebaik-baiknya. 16. Penghapusan adalah tindakan menghapus barang milik daerah dengan menerbitkan Surat Keputusan dari pejabat berwenang untuk membebaskan Pengelola Barang, Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik barang yang berada dalam penguasaannya. 17. Penghapusan bagian gedung bangunan adalah tindakan menghapus bagian gedung bangunan yang diganti karena adanya kegiatan rehabilitasi, renovasi atau restorasi. 18. Penyusutan Barang Milik Daerah berupa Aset Tetap, yang selanjutnya disebut Penyusutan Aset Tetap adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan. 19. Masa manfaat adalah periode suatu aset tetap yang diharapkan digunakan untuk aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan publik atau jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aset untuk aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan publik. 20. Daftar barang milik daerah adalah daftar yang memuat data seluruh barang milik daerah. 21. Kartu inventaris barang yang selanjutnya disingkat KIB adalah kartu untuk mencatat barang-barang inventaris secara tersendiri atau kumpulan/kolektif dilengkapi data asal, volume, kapasitas, merk, type, nilai/harga, dan data lain mengenai barang tersebut yang diperlukan untuk inventarisasi maupun tujuan lain dan dipergunakan selama barang itu belum dihapuskan 22. Dokumen pelaksanaan anggaran yang selanjutnya disingkat DPA adalah dokukmen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud diterapkannya Peraturan Bupati ini adalah sebagai pedoman bagi Perangkat Daerah/Unit Kerja dalam penyelesaian penghapusan bagian bangunan gedung sebagai akibat kegiatan renovasi, rehabilitasi, atau restorasi.

Pasal 3 Tujuan ditetapkannya peraturan bupati ini adalah memberi kepastian hukum dalam penyelesaian penghapusan bagian bangunan gedung sebagai akibat kegiatan rehabilitasi, renovasi, atau restorasi. BAB III RUANG LINGKUP Pasal 4 (1) Peraturan Bupati ini mengatur mekanisme penyelesaian penghapusan bagian bangunan gedung sebagai akibat dari kegiatan rehabilitasi, renovasi atau restorasi. (2) Mekanisme penyelesaian penghapusan bagian bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a. tata cara Penghapusan bagian bangunan gedung; dan b. metode penilaian bagian bangunan gedung yang dihapus. BAB IV PENGHAPUSAN BAGIAN BANGUNAN GEDUNG BARANG MILIK DAERAH Bagian Kesatu Prinsip Umum Pasal 5 (1) Perbaikan bangunan gedung dalam bentuk rehabilitasi, renovasi, atau restorasi dapat berupa pengembangan ataupun penggantian utama bagian bangunan gedung. (2) Perbaikan bangunan gedung dapat mengakibatkan adanya bagian bangunan gedung yang diganti sehingga komponen lama aset tetap yang diganti dapat dilakukan penghapusan. Pasal 6 Biaya Pengembangan ataupun penggantian utama bagian bangunan gedung yang dapat memperpanjang masa manfaat atau kemungkinan besar memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan kinerja aset yang bersangkutan, dikapitalisasi ke nilai perolehan bangunan gedung sepanjang memenuhi batas nilai kapitalisasi.

Bagian Kedua Tata Cara Penghapusan Bagian Bangunan Gedung Pasal 7 (1) Perangkat Daerah/Unit Kerja yang akan melaksanakan kegiatan rehabilitasi, renovasi, atau restorasi, menyampaikan usulan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah selaku pengelola barang dalam bentuk permohonan penghapusan bagian bangunan gedung, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan kegiatan. (2) Permohonan penghapusan bagian bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mencantumkan : a. nama Perangkat Daerah/Unit Kerja; b. nama BMD yang dibongkar; c. bagian BMD yang dibongkar; d. tahun perolehan BMD; e. nilai perolehan BMD; f. kondisi BMD; dan g. sumber dana. h. Jumlah dana yang digunakan untuk kegiatan rehabilitasi, renovasi atau restorasi. (3) Permohonan sebagaimana dimaksud ayat (2) melampirkan fotokopi Kartu Identitas Barang (KIB) C dan fotokopi DPA kegiatan yang berkenan. (4) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai dasar untuk melakukan penelitian dan menjadi bahan penilaian bagian bangunan gedung yang diganti. (5) Nilai bagian bangunan gedung yang diganti dan diusulkan untuk dihapus berdasarkan hasil penilaian tim yang bertugas secara paralel untuk menilai bagian bangunan gedung yang diganti dan menilai barang bongkaran. (6) Hasil kerja tim dibuatkan dalam berita acara penilaian yang selanjutnya menjadi lampiran usul penghapusan bagian bangunan gedung oleh Sekretaris Daerah selaku Pengelola Barang kepada Bupati. (7) Penghapusan nilai bagian bangunan gedung yang dihapus dan akumulasi penyusutannya ditetapkan dengan keputusan Bupati. Pasal 8 Tim sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (5) adalah tim yang dibentuk berdasarkan keputusan Bupati untuk melakukan penilaian bangunan gedung dengan maksud untuk pemindahtanganan atau penjualan bongkaran bangunan dan penghapusan bagian bangunan.

Bagian Ketiga Metode Penilaian Bagian Bangunan Gedung Yang Dihapus Pasal 9 Penilaian bagian bangunan gedung yang dihapus memperhitungkan beberapa hal sebagai berikut : a. nilai perolehan bangunan gedung b. penyusutan bangunan gedung c. nilai taksiran bagian bangunan gedung Pasal 10 Nilai perolehan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a adalah nilai perolehan bangunan gedung berdasarkan data per 31 (tiga puluh satu) Desember, tahun sebelumnya sebagaimana yang tercantum dalam Kartu Inventaris Barang (KIB) C Gedung dan Bangunan Barang Milik Daerah. Pasal 11 Penyusutan bangunan gedung sebagaimana dimaksud Pasal 9 huruf b adalah akumulasi penyusutan yang dihitung dari bulan pertama sampai dengan bulan pada saat penandatanganan berita acara penilaian bagian bangunan gedung yang akan dihapus. Pasal 12 (1) Penentuan akumulasi penyusutan diperoleh berdasarkan kebijakan penyusutan barang milik daerah yang telah diberlakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bulukumba dengan melihat akumulasi penyusutan per 31 (tiga puluh satu) Desember tahun sebelumnya ditambah dengan nilai penyusutan yang dialokasikan setiap bulan. (2) Alokasi nilai penyusutan setiap bulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) berdasarkan pada alokasi nilai penyusutan selama 1 (satu) tahun pada tahun sebelumnya dibagi dengan 12 (dua belas) bulan. Pasal 13 (1) Bagian bangunan gedung yang dihapus adalah nilai bagian bangunan gedung yang diganti atau biaya komponen lama dan menjadi pengurang dari nilai perolehan bangunan gedung. (2) Apabila nilai bagian bangunan gedung yang diganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketahui maka dihapuskan nilai komponen lama atau bagian yang diganti dan akumulasi penyusutannya dengan mengakui keuntungan atau kerugian kemudian kapitalisasi nilai komponen baru.

(3) Apabila nilai bagian yang diganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak diketahui maka penilaian dilakukan berdasarkan nilai wajar yakni nilai taksiran komponen bangunan gedung yang diganti dengan memperhitungkan persentase penyusutan, kemudian dihapuskan nilai komponen lama atau bagian yang diganti dan akumulasi penyusutannya dan kapitalisasi nilai komponen baru. (4) Apabila bangunan gedung telah sepenuhnya disusutkan atau nilai buku 0 (nol), maka nilai bagian bangunan gedung yang dihapuskan adalah keseluruhan nilai bagian bangunan gedung sesuai nilai taksiran. (5) Nilai taksiran komponen bagian bangunan gedung yang diganti sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berdasar pada standar harga barang dan jasa yang berlaku. (6) Hasil perhitungan terhadap bagian bangunan gedung yang dihapus dituangkan dalam kertas kerja tim, sebagaimana format terlampir dalam Peraturan Bupati ini. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bulukumba. Ditetapkan di Bulukumba pada tanggal 25 April 2017 BUPATI BULUKUMBA, ttd A. M. SUKRI A. SAPPEWALI Diundangkan di Bulukumba pada tanggal 25 April 2017 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA, ttd A. B. AMAL BERITA DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2017 NOMOR 49