PENGEMBANGAN PERMUKIMAN NELAYAN BERBASIS EKOWISATA DI PANTAI TIMUR SURABAYA (PAMURBAYA )

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Permukiman Nelayan Berbasis Ekowisata Di Pantai Timur Surabaya

ARAHAN PENGENDALIAN PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN KEMAMPUAN PENAMPUNGAN AIR DI KAWASAN KONSERVASI (STUDI KASUS : KAWASAN PANTAI TIMUR SURABAYA)

Aminatu Zuhriyah. Arahan Penanganan Permukiman Kumuh Nelayan Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Lamongan

Faktor Penentu Pengembangan Industri Pengolahan Perikanan Di Kabupaten Sidoarjo melalui Pengembangan Ekonomi Lokal

PENDAHULUAN. didarat masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi dilaut seperti

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya

PENENTUAN LOKASI RUMAH SUSUN SEDERHANA campuran (Mixed use) DI SURABAYA BARAT

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya

WALIKOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ARAHAN ADAPTASI KAWASAN RAWAN ABRASI BERDASARKAN KERENTANAN MASYARAKAT DI PESISIR KABUPATEN TUBAN

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA PESISIR TALANG SIRING DI KABUPATEN PAMEKASAN

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 464 /KPTS/013/2015 TENTANG

Identifikasi Permukiman Kumuh Berdasarkan Tingkat RT di Kelurahan Keputih Kota Surabaya

Bab V POTENSI, MASALAH, DAN PROSPEK PENGEMBANGAN WILAYAH. 5.1 Potensi dan Kendala Wilayah Perencanaan

Arahan Pengendalian Penggunaan Lahan Berdasarkan Kemampuan Penampungan Air dikawasan Pantai Timur Surabaya

X. ANALISIS KEBIJAKAN

STRATEGI DAN PROGRAM STRATEGIS PADA KAWASAN ASSET NEGARA 1.1

PENDAHULUAN. Indonesia memiliki hutan mangrove yang terluas di dunia. Hutan

VIII. KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE BERKELANJUTAN Analisis Kebijakan Pengelolaan Hutan Mangrove

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedangkan kegiatan koleksi dan penangkaran satwa liar di daerah diatur dalam PP

Penentuan Variabel Berpengaruh dalam Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi Pesisir Utara pada Bidang Perikanan di Kota Pasuruan

ARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI DI KEC. BANGOREJO KAB. BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Sistem Informasi Geografis Potensi Produktivitas Pertambakan Di Kota Surabaya

PEDOMAN TEKNIS PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 65 TAHUN 2011

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Pemangku Kebijakan

Penilaian Tingkat Keberlanjutan Kawasan Pantai Timur Surabaya sebagai Kawasan Konservasi Berkelanjutan

Arahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam berdasarkan Perspektif Petani di Kec. Bangorejo Kab. Banyuwangi

IDENTIFIKASI MASALAH PERMUKIMAN PADA KAMPUNG NELAYAN DI SURABAYA

Ayesa Pitra Andina JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Gambar 1. Kawasan Minapolitan Kabupaten Sidoarjo

KRITERIA PENGEMBANGAN DESA SLOPENG SEBAGAI DESA WISATA DI KABUPATEN SUMENEP MIRA HAWANIAR

KAJIAN DAMPAK PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KOTA TEGAL TERHADAP ADANYA KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Kecamatan Tegal Barat) T U G A S A K H I R

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (2007) Indonesia memiliki kawasan mangrove yang terluas

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki mangrove terluas di dunia (Silvus et al, 1987; Primack et al,

PENDAHULUAN. dan km2 Lautan. NTT sebagai salah satu provinsi kepulauan, memiliki potensi yang cukup besar dalam

Konsep Land Sharing Sebagai Alternatif Penataan Permukiman Nelayan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

Kawasan Cepat Tumbuh

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Definisi dan Batasan Wilayah Pesisir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ujang Muhaemin A, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang tabel 1.1

Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya Di Kelurahan Tambak Wedi

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. lahan pertambakan secara besar-besaran, dan areal yang paling banyak dikonversi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Welly Yulianti, 2015

I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

INTENSITAS DAMPAK LINGKUNGAN DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA (Studi Kasus Pulau Karimunjawa, Taman Nasional Karimunjawa)

BAB I PENDAHULUAN. BT dan 6 15'-6 40' LS. Berdasarkan pada ketinggiannya Kabupaten Indramayu

EVALUASI PENGELOLAAN PRASARANA LINGKUNGAN RUMAH SUSUN DI SURABAYA (STUDI KASUS : RUSUNAWA URIP SUMOHARJO)

B A B I V U r u s a n P i l i h a n K e l a u t a n d a n P e r i k a n a n URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP

PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA DI TAMAN NASIONAL KUTAI, KALIMANTAN TIMUR BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR

Kriteria Pengembangan Kawasan Wisata Alam Air Terjun Madakaripura, Kabupaten Probolinggo

KAMPUNG NELAYAN MODERN DESA KARANGSONG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN PINTU KOTA KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG

KAJIAN SUMBERDAYA EKOSISTEM MANGROVE UNTUK PENGELOLAAN EKOWISATA DI ESTUARI PERANCAK, JEMBRANA, BALI MURI MUHAERIN

Redistribusi Lokasi Minimarket di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Mangrove merupakan ekosistem unik dengan fungsi yang unik dalam

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB II DESKRIPSI TEMPAT WISATA Sejarah Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk. lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.

Variabel Sub Variabel Definisi Operasional

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

AGROBISNIS BUDI DAYA PERIKANAN KABUPATEN CILACAP

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH PERKEMBANGAN PERMUKIMAN TERHADAP DINAMIKA HARGA LAHAN DI SURABAYA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. oleh bangsa Indonesia dan tersebar di seluruh penjuru tanah air merupakan modal

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN MAWALI KECAMATAN LEMBEH UTARA KOTA BITUNG

PENERAPAN TEKNOLOGI SIG UNTUK PEMANTAUAN PERUBAHAN KAWASAN KONSERVASI MANGROVE SECARA SPASIAL DI PANTAI TIMUR SURABAYA

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KELURAHAN BAROMBONG KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN Latar Belakang...

Hutan Mangrove Segara Anakan Wisata Bahari Penyelamat Bumi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hutan mangrove merupakan ekosistem yang penting bagi kehidupan di

BAB I. PENDAHULUAN. Medan merupakan suatu permukiman yang berada di daerah pesisir. Sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. kawasan yang dilindungi (protected area) sebagai tujuan wisata melahirkan

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN NELAYAN BERBASIS EKOWISATA DI PANTAI TIMUR SURABAYA (PAMURBAYA ) Oleh : IMROATUL MUFIDA NUGRAHANTI (3608100068) DOSEN PEMBIMBING: ARDY MAULIDY NAVASTARA, ST, MT. PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012

LATAR BELAKANG Pemerataan pembangunan di Indonesia kurang maksimal, termasuk di kawasan pesisir. Permukiman nelayan umumnya memiliki permasalahan rendahnya tingkat kesejahteraan rakyat pesisir dan kualitas lingkungan Pemerintah mencanangkan program Ekowisata di kawasan Pantai Timur Surabaya. Ekowisata ini pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan diperkirakan mempunyai pengaruh besar terhadap peningkatan potensi kawasan pesisir di sekitar Pamurbaya Pembangunan harus bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat sehingga semaksimal mungkin masyarakat di juga terlibat dalam pembangunan Perlu pengembangan permukiman baik dari aspek keruangan, lingkungan, nilai sosialbudaya dan ekonomi yang terintergrasi dengan baik. Dengan cara meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan melalui potensi pesisir dan laut; sekaligus melibatkan dalam pengembangan ekowisata

PERTANYAAN PENELITIAN Bagaimana arahan pengembangan berbasis ekowisata di kawasan Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya)? 1.Mengidentifikasi karakteristik fisik, karakteristik sosialbudaya dan ekonomi masyarakat di Pamurbaya 2.Menentukan kawasan prioritas pengembangan permukiman nelayan TUJUAN DAN SASARAN 3.Menentukan faktorfaktor yang mempengaruhi pengembangan berbasis ekowisata Pamurbaya 4. Merumuskan arahan pengembangan berbasis ekowisata di Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) MERUMUSKAN ARAHAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN NELAYAN BERBASIS EKOWISATA DI PANTAI TIMUR SURABAYA (PAMURBAYA) LINGKUP PENELITIAN Lingkup Pembahasan Bagaimana mewujudkan suatu kawasan yang bisa mendukung dan mempunyai nilai dengan adanya pengembangan ekowisata. Dengan adanya pencanangan ekowisata ini dapat mendorong ini menuju peningkatan kualitas kehidupan. Pengembangan yang meliputi, aspek keruangan, lingkungan, sosial-budaya dan ekonomi masyarakat.

RUANG LINGKUP PENELITIAN Ruang Lingkup Wilayah Ruang lingkup wilayah adalah kawasan Pantai Timur Surabaya yaitu Kecamatan Mulyorejo, Sukolilo, Rungkut dan Gunung Anyar. Dengan Kelurahan: 1. kelurahan Kalisari 2. kelurahan Keputih 3. kelurahan Kejawan Putih Tambak 4. kelurahan Gunung Anyar Tambak 5. kelurahan Wonorejo 6. kelurahan Medokan Ayu.

TINJAUAN PUSTAKA KAWASAN PERMUKIMAN NELAYAN (Turner dalam Santosa, 1994) Hubungan Antara Manusia dan Lingkungan (Walgito, 1994) KAWASAN PERMUKIMAN YANG BERBASIS EKOWISATA Keterkaitan Pengembangan Permukiman Nelayan Dengan Ekowisata (Budiharsono, 2001) KAWASAN EKOWISATA (Eplerwood/1999)

VARIABEL PENELITIAN Sasaran Indikator Variabel Definisi Operasional Mengidentifikasi karakteristik fisik Aspek Ketersediaan pelayanan Ketersediaan pelayanan listrik, persampahan, sanitasi dan drainase, akses jalan, dan penggunaan lahan, karakteristik Keruangan prasarana permukiman jaringan air bersih, dan komunikasi sebagai prasarana social-budaya dan ekonomi Ketersediaan pelayanan Ketersediaan fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, ruang sarana permukiman terbuka di kawasan masyarakat di Ketersediaan fasilitas Ketersediaan fasilitas perdagangan sebagai sarana pemasaran produk ekowisata, di Pamurbaya ekowisata pelayanan perahu tradisional maupun perahu motor untuk akomodasi ekowisata, fasilitas penangkapan ikan dan fasilitas pendukung ekowisata lainnya sebagai upaya menarik minat masyarakat untuk ekowisata. Aspek Lingkungan Aspek budaya Menentukan delineasi kawasan Input prioritas pengembangan sasaran 1 Penggunaan Lahan Jenis kegiatan yang dilakukan masyarakat nelayan yang mendukung kegiatan permukiman dan ekowisata ekowisata Ketersediaan potensi Keberadaan, kondisi dan luas area mangrove, luas area tambak yang digunakan lingkungan alam untuk budidaya bandeng, udang dan jenis hasil tambak lain dan ketersediaan beragam spesies unggas yang berhabitat di hutan mangrove. social Kualitas Sumber daya Tingkat pendidikan masyarakat nelayan yang telah di tempuh, Ketersediaan manusia pelatihan terhadap masyarakat nelayan untuk memberikan keterampilan dan keahlian, adanya keterlibatan masyarakat dalam kegiatan konservasi untuk memelihara lingkungan dan ketersediaan budaya masyarakat local sebagai ciri khas yang menarik untuk dipelajari dan dilestarikan Ketersediaan Kelembagaan Adanya kelompok social masyakat nelayan dan manajemen pengelola yang baik dalam ekowisata Aspek socialekonomi dan mangrove yang dilakukan masyarakat Kondisi Sosial- Ekonomi Tingkat pendapatan nelayan dan adanya usaha produk olahan hasil perikanan nelayan dari Input dari sasaran 1 Menetapkan faktor-faktor yang Input dari Input dari sasaran 1 dan mempengaruhi pengembangan sasaran 1 dan 2 berbasis 2 ekowisata di Pantai Timur Surabaya Perumusan konsep pengembangan Input berbasis sasaran 3 ekowisata di Pantai Timur Surabaya dari Input dari sasaran 3

KERANGKA PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI PANTAI TIMUR KETERSEDIAAN PELAYANAN SURABAYA PRASARANA PERMUKIMAN 1. Hutan Mangrove Ketersediaan pelayanan listrik, Jumlah total luasan hutan mangrove di wilayah persampahan, sanitasi dan Pantai Timur Surabaya sebesar 942,84 Ha. 2. Pertambakan drainase, akses jalan, jaringan air bersih, dan komunikasi sebagai Menghasilkan jenis ikan, seperti udang prasarana dan, bandeng. Penghasil ikan dan udang paling pada dasarnya seluruh kawasan menonjol adalah di kelurahan Gunung Anyar yang menjadi wilayah penelitian Tambak, Medokan Ayu, Wonorejo dan Keputih. sudah terpenuhi dengan baik 3. Satwa Unggas dengan kondisi yang cukup baik Umumnya jenis burung lokal yang bersifat hanya saja masih perlu endemik Jawa-Bali. Jenis burung seperti peningkatan. ini adalah seperti Kutilang, terucukan, KARAKTERISTIK burung EKONOMI gereja, tekukur. NELAYAN Pendapatan nelayan tergantung saat para nelayan melaut, jika cuaca sedang baik maka mereka KETERSEDIAAN FASILITAS akan mendapat lebih banyak hasil EKOWISATA tangkapan ikan, tetapi jika cuaca Sarana ekowisata yang ada di Pantai buruk maka hasil penangkapan ikan Timur Surabaya sudah cukup banyak, juga rendah. seperti adanya bozem, tempat Tetapi sudah ada beberapa usaha pemancingan ikan. Selain itu, adanya pengolahan hasil laut oleh persewaan perahu-perahu yang masyarakat. Hasil ikan di kawasan disewakan pada masyarakat yang Pantai Timur Surabaya diolah ingin menelusuri sungai dan bozem menjadi ikan segar, kering, kerupuk untuk melihat mangrove. ikan dan ikan asap. KETERSEDIAAN PELAYANAN SARANA PERMUKIMAN Ketersediaan fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, ruang terbuka di kawasan sudah baik. Untuk pelayanan terhadap beberapa fasilitas tersebut tidak ada, tetapi tidak menjadi masalah karena bisa terjangkau dengan mudah di sekitar. KONDISI SOSIAL BUDAYA Rata-rata nelayan hanya lulusan SD bahkan tidak bersekolah. Selain itu, hampir tidak ada yang mendapatkan pendidikan dibidang perikanan baik secara formal maupun non formal. Nelayan hanya mengandalkan pengalaman dalam mengatasi permasalahan perikanan. Masyarakat nelayan di Pantai Timur Surabaya ini turut menjaga kelestarian mangrove dengan cara tidak menebang sembarangan hutan mangrove tersebut.

TEKNIK ANALISA No. Macam Analisis Tujuan Alat Analisis Output 1. Identifikasi karakteristik fisik, karakteristik socialbudaya dan ekonomi masyarakat di Pamurbaya 2. Menentukan kawasan prioritas pengembangan 3. Analisis faktor pertimbangan dalam pengembangan 4. Analisis perumusan arahan pengembangan berbasis ekowisata di Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) Mengetahui karakteristik fisik dan karakteristik socialbudaya dan ekonomi masyarakat di permukiman nelayan Pamurbaya Mengetahui kawasan prioritas pengembangan. Mengetahui faktor apa saja yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengembangan permukiman nelayan berbasis ekowisata. Mengetahui arahan pengembangan permukiman nelayan berbasis ekowisata di Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya). Theoritycal Deskriptive Karakteristik fisik, karakteristik masyarakat nelayan (aspek sosial-budaya dan aspek ekonomi) Scoring Kawasan permukiman nelayan yang menjadi prioritas pengembangan. Scoring Faktor yang mempengaruhi pengembangan Triangulasi Arahan pengembangan berbasis ekowisata di Pantai Timur Surabaya

ANALISA DAN PEMBAHASAN Sasaran 1 : Identifikasi Karakteristik Fisik, Karakteristik Social-Budaya Dan Ekonomi Masyarakat Di Permukiman Nelayan Di Pamurbaya Matriks Tabulasi Potensi dan Karakteristik Kawasan Permukiman Nelayan

ANALISA DAN PEMBAHASAN Sasaran 2 : Delineasi Kawasan Prioritas Pengembangan Permukiman Nelayan No Kawasan Skor 1. Permukiman nelayan Kel. Kalisari 15 2. Permukiman nelayan Kel. Kejawan Putih Tambak 14 3. Permukiman nelayan Kel. Keputih 15 4. Permukiman nelayan Kel. Wonorejo 23 5. Permukiman nelayan Kel. Medokan Ayu 16 6. Permukiman nelayan Kel. Gunung Anyar Tambak 21

ANALISA DAN PEMBAHASAN ANALISIS STAKEHOLDER No. Stakeholder terpilih 1. Bapekko Kota Surabaya digunakan untuk mengidentifikasi stakeholder terkait yang layak dijadikan sebagai responden untuk memberikan informasi dalam menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengembangan berbasis ekowisata. 2. Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang 3. Dinas Pertanian 4. Tokoh Kecamatan dan Kelurahan wilayah studi terpilih 5. Masyarakat wilayah studi terpilih

ANALISA DAN PEMBAHASAN Sasaran 3 : Analisa Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Permukiman Nelayan Berbasis Ekowisata Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan Skala Nilai Bobot No Faktor Total 1 2 3 4 5 Faktor berbasis ekowisata : Ketersediaan pelayanan 0 0 4 3 4 11 1 4 prasarana permukiman 0 0 12 12 20 44 Ketersediaan pelayanan 0 0 7 4 0 11 2. Peningkatan 2 kualitas pelayanan fasilitas ekowisata berupa sentra-sentra 3,36 sarana permukiman 0 0 21 16 0 37 perdagangan Ketersediaan yang fasilitas menjual hasil 0 olahan 0 2 laut 5 dan mangrove. 4 11 3 4,18 3. Peningkatan ekowisata dan penggiatan aktivitas 0 0 pengolahan 6 16 ikan 25 dan 46 mangrove Penggunaan 0 0 2 5 4 11 menjadi 4 berbagai olahan oleh masyarakat 4,18 permukiman dan ekowisata 0 0 6 nelayan. 20 20 46 4. Peningkatan Ketersediaan kesejahteraan potensi masyarakat 0 0 1 4 6 11 5 5 lingkungan alam 0 0 9 16 30 55 5. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana permukiman 0 0 4 3 4 11 6 Kualitas sumber daya manusia 4 0 0 12 12 20 44 0 0 6 4 1 11 7. Pembentukan 7 Ketersediaan kelembagaan Kelembagaan formal. 3,54 0 0 18 16 5 39 8. Peningkatan Kondisi kerjasama social - ekonomi antara 0 pemerintah 0 3 dan 4 masyarakat. 4 11 8 4,09 masyarakat 0 0 9 16 20 45 1. Peningkatan kesadaran dalam memanfaatkan dan menjaga potensi alam. 6. Peningkatan kualitas SDM dalam bidang kepariwisataan, dan ekowisata. 9. Perbaikan kualitas lingkungan permukiman 10.Diperlukan suatu regulasi yang mengatur tentang penetapan zona-zona kawasan.

ANALISA DAN PEMBAHASAN Sasaran 4 : ArahanPengembangan Permukiman Nelayan Berbasis Ekowisata

SARAN Dari hasil penelitian, maka beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Studi mengenai pengembangan permukiman menggunakan faktor permukiman lain yang lebih lengkap, misalnya faktor hunian tempat tinggal dll. 2. Studi analisis dampak pengembangan berbasis ekowisata di Pantai Timur Surabaya, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dampak-dampak yang akan timbul baik dalam bentuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan dan pemulihan kualitas lingkungan. 3. Perlunya penjelasan lebih mendalam dalam identifikasi karakteristik nelayan dan kawasan Pantai Timur Surabaya.

Konsep Pengembangan Permukiman Nelayan Yang Mendukung Pengembangan Ekowisata Di Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya)