I. PENDAHULUAN. 1989, sebagai perusahaan afiliasi Avon, USA yang didirikan pada tahun oleh Mr. David McConnel dengan narna California Perfume

dokumen-dokumen yang mirip
BAB l PENDAHULUAN. Produk kecantikan pada saat ini telah berkembang sedemikian rupa,

BAB l PENDAHULUAN. Pasar Farrnasi lndonesia rnerupakan salah satu sektor yang

Kondisi persaingan pada saat ini telah membawa perubahan pada. konsumsi (consumer good), kondisi persaingan

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk rnengernbangkan daerah yang. bersangkutan. Tujuan dari pernbangunan daerah adalah untuk

Dalarn rnengantisipasi rneningkatnya perrnintaan konsurnen

1. PENDAHULUAN. lndonesia memiliki keunggulan komparatif yang dapat diandalkan. dibandingkan negara lain. Salah satu keunggulan komparatif tersebut

- persaingan Prirnkopti berada dalarn kuadran (star) bintang. Prirnkopti sarnpai

I. PENDAHULUAN. Dalarn pernbangunan ekonorni Indonesia, sektor perdagangan luar

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Secara konstitusional koperasi telah mendapat posisi politis

I. PENDAHULUAN berhasil tidak suatu organisasi. Salah satu karakteristik yang harus dirniliki

Ketahanan Pangan yaitu pencegahan dan penanganan kerawanan pangan dan gizi. Kerawanan pangan adalah suatu kondisi ketidakcukupan pangan

Besamya jurnlah penduduk, kondisi geografis dan pendapatan. bagi usaha penjualan kendaraan roda dua khususnya sepeda motor. PT.

Terjadinya krisis ekonorni yang rnultidirnensi berdarnpak terhadap. tingkat kesehatan rnasyarakat di wilayah pedesaan, perkotaan maupun

I. PENDAHULUAN. Disisi lain, wisata juga dapat rnerusak suatu daerah jika tidak

BAB I PENDAHULUAN dielakkan. Arus globalisasi yang bergerak cepat ke arah rnasyarakat tanpa

PENERAPAN METODE HARGA POKOK PROSES DAN ANALISIS TlTlK IMPAS PERUSAHAAN KECAP CAP "WM" SURABAYA, JAWA TlMUR

PENERAPAN METODE HARGA POKOK PROSES DAN ANALISIS TlTlK IMPAS PERUSAHAAN KECAP CAP "WM" SURABAYA, JAWA TlMUR

I. PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global pada mileniurn baru, sistern pemasaran

Memasuki era pasar bebas, dimana semua bangsa atau negara. batasan yang berarti. Minya setiap negara semakin bebas bergerak dan

Kabupaten Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan. (Nongkojajar) Jawa Tirnur rnerupakan daerah sentra produksi ape1

I. PENDAHULUAN. pernah ada angka resmi maupun surveinya, narnun makin. meruyaknya gerai jamu di pelosok N~lsantara, bisa dipakai sebagai

Peluang untuk pengembangan usaha agribisnis kelapa sawit di. lndonesia masih cukup terbuka luas hampir di semua subsistem baik pada

PENDAHULUAN. Latar Belakanq. Setiap keluarga berusaha mernenuhi kebutuhan dengan menggunakan

Lahirnya GATT (General Agreemenf on Tariff and Trade) sebagai. bentuk perjanjian liberalisasi perdagangan dunia yang kernudian dibentuk

PDB 59,4 % dan terhadap penyerapan tenaga

BABI PENDAHULUAN. Dunia pendidikan rnerupakan wadah utarna yang paling penting bagi

memegang peranan penting dalam menunjang keberhasilan agribisnis di yang baik dan benar akan mampu mengeliminasi

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLlKASl KEBIJAKAN. memiliki struktur yang searah dengan pola yang terjadi secara nasional,

Pembangunan ekonomi pada dasarnya merupakan upaya untuk. merupakan perjuangan yang harus dilakukan secara besar-besaran dan

TREND PEMASARAN BERAS DI INDONESlA

I.' PENDAHULUAN lndustri farmasi rnerupakan suatu industri dengan tingkat kompetisi

Manusia rnerupakan unsur utarna dalam setiap organisasi. Jika rnernperhatikan gambaran sebuah organisasi,

I PENDAHULUAN. Perkernbangan sistem inforrnasi yang terjadi dewasa ini memungkinkan

Dilihat dan asal-usulnya, kelapa sawit bukanlah tanarnan asli lndonesia,

PENDAHULUAN. krisis ekonorni di Indonesia yang berkepanjangan, diperlukan suatu usaha

BABI PENDAHULUAN. Anak yang dilahirkan ke dunia diibaratkan bagai kertas putih yang rnasih

ANALISIS BAURAN PEMASARAN WIDANINGRUM A

BAB I PENDAHULUAN. bank. Pesatnya pertumbuhan sektor perbankan memicu timbulnya. persaingan yang ketat di industri perbankan. Bank-bank berlomba untuk

I. PENDAHULUAN. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan

menjadi peubah-peubah eksogen, yaitu persamaan harga irnpor dan persarnaan harga dunia. Adanya kecenderungan volume impor daging sapi yang terus

BAB l PENDAHULUAN. bidang perkebunan dan perindustrian teh dan karet dengan produksi yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang jumlah penduduknya sangat. besar. Pada tahun 1990 jumlah penduduk Indonesia berjumlah 192,2 juta

- Untuk lebih meningkatkan fokus perusahaan kepada hat-ha1

BAB l PENDAHULUAN. memiliki daya saing yang relatif baik sehingga dinilai belum mampu

Dalarn menghadapi krisis ekonomi dan tingginya tingkat persaingan. usaha akhir-akhir ini, rnembuat banyak perusahaan untuk rnengubah

I. PENDAHULUAN po~.ekonomian dan psrindustrian. Wakil presiden, Hamza Haz dalam kunjungan

BAB l PENDAHULUAN. Pernbangunan pertanian telah mengalami pergeseran dan. pendekatan produksi kepada pendekatan agribisnis.

I. PENDAHULUAN. Dalarn kehidupan ini rnanusia tidak pernah lepas dari risiko, yaitu

BAB l PENDAHULUAN. Perdagangan internasional tidak dapat dihindari oleh rnanusia. dalarn kehidupan sehari-hari, dirnulai dari kebutuhan primer hingga

KERANGKA PEMlKlRAN. Jenis pengeluaran rumahtangga dapat dibagi menjadi dua kelompok besar

I. PENDAHULUAN. Program restrukturisasi BRI akibat krisis ekonorni dan rnoneter Strategi yang tertuang dalam corporate plan BRI pasca

lndustri air minum dalam kemasan (AMDK) dalam beberapa tahun terakhir ini memperlihatkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini

I. PENDAHULUAN. laku perekonomian kota ini. Sebagai pintu gerbang internasional yang

MASYARAUAT KE LAS ATAS

Sejak krisis ekonorni rnelanda Indonesia tahun 1997 yang darnpaknya. sarnpai saat ini rnasih dirasakan, sektor perbankan rnengalarni rnasa-masa

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia selama tiga tahun terakhir

L PENDAHULUAN upaya mengembangkan surnberdaya manusia. Keadaan mendatang tidak akan

A. PENTINGNYA PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANU- SIA

kornputer, kornunikasi, transportasi rnendorong tirnbulnya globalisasi dunia yang rnernpunyai dampak stratejik yaitu berkurangnya batasbatas

BABI PENDAHULUAN. modern tersebut rnenggeser keberadaan pasar-pasar tradisional. Keberadaan

Globalisasi dan krisis ekonorni rnerupakan dua ha1 pokok yang banyak. mernbawa perubahan yang sangat rnendasar bagi setiap industri.

BABI PENDAHULUAN. Manusia adalah rnakhluk sosial sehingga sejak dari lahir sudah terbentuk

I. PENDAHULUAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIUITAS KERJA PENGRAJIN ROTAN

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya intensitas kerja masyarakat kota besar di luar rumah merupakan

VII. PENENTUAN DAN PENETAPAN STRATEGI PENGEMBANGAN PETERNAKAN

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor-faktor yana Mempenaaruhi Perilaku Konsumen. Di dalarn kehidupan, manusia rnengkonsumsi produk-produk ekonomi

11. TINJAUAN PUSTAKA

pangan terganggu seperti kenaikan harga, bencana yang sebabkan kesulitan pangan, serta penurunan produksi dan stok pangan (Khornsan 1997).

BABI PENDAHULUAN. Setiap orangtua ingin memiliki anak yang cerdas. Namun cerdas dalam hal

PENDAHULUAN. Dampak krisis ekonomi yang melanda negara-negara kawasan Asia. Tenggara, khususnya yang terjadi di lndonesia di pertengahan tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri maupun produksi luar negeri. Membanjirnya produk kosmetika di

MASYARAUAT KE LAS ATAS

I. PENDAHULUAN Kakao merupakan salah satu produk perkebunan lndonesia yang

I. PENDAHULUAN. keuangan setiap negara. Bank antara lain berperan sebagai ternpat penyirnpanan

PENDAHULUAN. Jumlah penduduk lndonesia yang besar dengan laju tingkat

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Veneer. Sampai saat ini sebagian besar produk yang dihasilkan untuk

Kelapa sawit termasuk salah satu komoditi andalan lndonesia di. sektor lndustri Agribisnis, karena kelapa sawit merupakan bahan baku

SlSTEM PENGEMBANGAN AGROlNDUSTRl SKALA MEClL PRODUK HORTIKULTURA SAYURAN

Oleh : YANTl ANGGRAlNl A

ANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA

ANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA

dirnensi kehidupan terrnasuk sektor agribisnis akan sangat berpengaruh pada derajat persaingan pada tingkat lokal, wilayah dan nasional tetapi

L PENDAHULUAN. Bawang merah merupakan komoditi hortikultura yang tergolong. sayuran rernpah. Bawang merah banyak sekali dibutuhkan untuk

KEDUDUKAN WANITA BURUH INDUSTRI DAN KONTRIBUSINYA UNTUK KELUARGA

PENDAHULUAN. Kawasan pesisir Indonesia, disarnping kaya akan potensi sumberdaya. alamnya, juga mempunyai potensi untuk dikernbangkan rnenjadi obyek

Peran dan fungsi pemerintah pada era otonomi daerah adalah. berupa pelayanan dan pengaturan (fasilitator, regulator dan dinamisator)

I. PENDAHULUAN. ditujukan kepada pengembangan industri yang berbasis pertanian dan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang besar dalam perekonomian

I. PENDAHULUAN. terus rneningkatkan kinerja berbagai elernen di dalarn organisasi. Pada

BABI PENDAHULUAN. dilupakan oleh generasi rnuda saat ini, khususnya bagi siswa di sekolah.

I. PENDAHULUAN. di dunia yang produksinya digunakan baik untuk konsumsi domestik ataupun

I. PENDAHULUAN. belurn sepenuhnya pulih. Pertumbuhan mulai menunjukkan trend yang. cukup rnenggernbirakan, khususnya pada sektor usaha jasa,

Pembangunan di lndonesia berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat

STUD1 DlSTRlBUSl GULA PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN. Dl KABUPATEN BOGOR. Oleh RITA ARIANI F

STUD1 DlSTRlBUSl GULA PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN. Dl KABUPATEN BOGOR. Oleh RITA ARIANI F

RINGKASAN. Es krirn merupakan rnakanan jajanan yang bernilai gizi tinggi dan digemari oleh tua dan

MOBlLlTAS GEOGRAFIS TENAGA KERJA WANITA

BAB l PENDAHULUAN. kompetitif. Keunggulan kompetitif secara berkelanjutan di lingkungan pasar

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Avon Indonesia didirikan di Jakarta pada tanggal 15 Juni 1989, sebagai perusahaan afiliasi Avon, USA yang didirikan pada tahun 1886 oleh Mr. David McConnel dengan narna California Perfume Company di Suffern - New York, Amerika Serikat, dan sejak tahun 1939 nama perusahaan diubah rnenjadi Avon. Setelah I00 tahun pendiriannya, Avon rnernperoleh predikat perusahaan kosmetika Direct Selling No.1 di dunia dan produknya tersedia di 40 negara. Sebagai perusahaan yang rnenjual produknya rnelalui direct selling, Avon rnerniliki lebih dari tiga juta Avon Lady yaitu konsurnen produk Avon yang rnerniliki kornitrnen untuk rnenjual kepada konsurnen lainnya. Sistern penjualan direct selling berbeda dengan sistern penjualan dengan multi level marketing. Menurut Santoso (2003), multi level marketing rnerupakan suatu rnetode bisnis alternatif yang berhubungan dengan pemasaran dan distribusi. Perhatian utarnanya adalah rnenentukan cara terbaik untuk rnenjual suatu produk dari suatu perusahaan rnelalui inovasi di bidang pemasaran dan distribusi. Sistern multilevel markefing berusaha rnernperpendek jalur yang ada pada sistern penjualan konvensional dengan cara mernpersingkat jarak antara produsen dan konsurnen, yaitu dengan cara rnemasarkan suatu produk rnelalui distribusi dengan banyak tingkatan (multilevel distribufion).

Kinerja PT. Avon lndonesia dari tahun ke tahun mengalami perkernbangan yang cukup memuaskan, akan tetapi dengan sernakin banyaknya pesaing yang rnasuk ke industri kosrnetika di lndonesia dapat mengancam pangsa pasar produk PT Avon. Persaingan di industri kosmetika di lndonesia sernakin ketat, ditandai dengan sernakin banyaknya pesaing yang cenderung agresif, dibarengi dengan semakin meningkatnya konsurnsi produk-produk kosmetika. lndustri kosrnetika di lndonesia terbagi ke dalarn dua segrnen besar, yaitu kosrnetika lokal yang berbasis bahan-bahan tradisional alarni dan kosrnetika yang rnerniliki lisensi dari perusahaan rnultinasional. Beberapa produsen kosrnetik yang menjadi pesaing PT Avon adalah perusahaan lokal seperti Sari Ayu, Mustika Ratu, Wardah dan Viva serta produk global lainnya. PT. Avon lndonesia yang sejak lama rnenganut sistern penjualan direct selling rnengikuti sistern penjualan yang diterapkan oleh perusahaan induknya. Dengan sistern penjualan itu PT. Avon lndonesia tidak rnenggunakan distributor untuk mendistribusikan produknya, melainkan langsung menjual kepada konsurnen dikunjungi penjual dan bukan konsurnen pergi rnengunjungi penjual. Dalarn mengernbangkan pernasaran produk kosrnetik, PT Avon lndonesia dihadapkan berbagai tantangan surnberdaya rnanusia PT. Avon lndonesia khususnya rnotivasi tenaga kerja pernasaran. Beberapa kendala dalarn meningkatkan kinerja pernasaran PT Avon lndonesia adalah rendahnya kernarnpuan SDM, penghargaan dan tingkat kesejahteraan, kebijakan manajemen, hubungan antar tenaga pernasaran, lingkungan kerja dan

status. Menurut Strauss dalam Manulang (2001) motivasi adalah bagaimana dapat menciptakan situasi di mana para pekerja dapat memuaskan kebutuhan pribadi dan pada saat yang sama bekerja untuk rnencapai sasaran perusahaan. Sasaran di bidang pemasaran sangat ditentukan oleh produktivitas tenaga penjual. Kinerja tenaga penjual dipengaruhi oleh beberapa faktor yang bersifat internal maupun eksternal. Dalam kaitannya dengan motivasi kerja tenaga kerja di PT Avon Indonesia, perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor motivasi yang mempengaruhi kinerja tenaga pemasaran di PT. Avon Indonesia. 1.2. Perumusan Masalah Dari uraian mengenai perusahaan dan industri kosmetika di Indonesia di mana kinerja pemasaran perlu ditingkatkan guna menghadapi persaingan yang semakin ketat, dapat dirangkum beberapa permasalahan yang dihadapi PT. Avon Indonesia sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa,. yang mempengaruhi rnotivasi tenaga kerja pernasaran PT. Avon Indonesia? 2. Faktor-faktor apa yang berperan penting dalam memuaskan tenaga pemasaran dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan pemasaran produk Avon? 3. Bagaimana kebijakan dan strategi SDM, khususnya untuk tenaga pemasaran, yang dapat meningkatkan kinerja dan pemasaran produk Avon?

1.3. Tujuan Penelitian Untuk rnengatasi rnasalah di atas diperlukan kebijakan-kebijakan pemasaran terpadu secara umum dan kebijakan-kebijakan di bidang sumber daya manusia, khususnya tenaga penjual yang secara langsung merupakan ujung tornbak pernasaran. Penelitian ini secara spesifik bertujuan untuk: 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tenaga pemasaran PT. Avon Indonesia, Cabang Bogor 2. Mengkaji hubungan faktor-faktor yang dapat rnernpengaruhi kinerja tenaga pemasaran. 3. Merancang upaya peningkatan kinerja tenaga pernasaran agar dapat rneningkatkan kinerja penjualan PT. Avon Indonesia. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi PT. Avon Indonesia, Cabang Bogor dan juga bagi penulis. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat merniliki dua manfaat: 1. Penelitian ini merupakan sarana untuk menerapkan teori dan pengetahuan rnanajemen, khususnya rnanajernen sumber daya rnanusia. 2. Penulis dapat rnengernbangkan pernikiran konseptual secara langsung untuk rnelakukan pemecahan rnasalah dalarn dunia nyata di perusahaan.

Bagi PT. Avon Indonesia, Cabang Bogor rnemiliki dua manfaat : 1. Perusahaan memperoleh rnasukan yang telah dikaji secara empiris, khususnya inforrnasi tentang persepsi para tenaga pernasaran terhadap faktor-faktor motivasi yang dapat rnendorong peningkatan kinerja. 2. Perusahaan rnernperoleh alternatif-alternatif keputusan rnengenai kebijakan di bidang sumber daya rnanusia, khususnya sistem manajemen tenaga penjualan. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian rnengenai faktor-faktor rnotivasi ini hanya terbatas pada tenaga pemasaran PT Avon Indonesia Cabang Bogor, yang dikelornpokkan menjadi dua golongan yaitu kelompok supervisor penjualan dan kelornpok tenaga pelaksana penjualan. Kinerja para tenaga pemasaran ini diduga dipengaruhi oleh faktor-faktor rnotivasi yang diberlakukan menurut kebijakan rnanajernen perusahaan. Hasil penelitian diharapkan dapat rnengungkap, apakah faktor-faktor motivasi yang sesuai. menurut persepsi para tenaga pemasaran itu telah sesuai dengan kebijakan rnanajemen perusahaan.