LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2011 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum APBD, keadaan yang menyebabkan pergeseran antar unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja, keadaan yang menyebabkan sisa lebih tahun anggaran yang sebelumnya harus digunakan untuk pembiayaan dalam tahun anggaran berjalan, maka perlu dilakukan perubahan APBD Tahun Anggaran 2011; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut dalam huruf a, Perubahan APBD Tahun Anggaran 2011 perlu ditetapkan dengan peraturan daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3312), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3569); 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Tarakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3711); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nornor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4355); 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 11. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049) 12. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4416) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2007 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4712); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5155); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 22. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011; 25. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 26. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 15 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN dan WALIKOTA TARAKAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011. Pasal 1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 semula berjumlah Rp. 1.358.208.334.042,00 bertambah/(berkurang) sejumlah Rp. 55.167.431.639,40 sehingga menjadi Rp. 1.413.375.765.681,40 dengan rincian sebagai berikut : 1. Pendapatan a. Semula Rp. 850.563.893.781,00 b. Bertambah/(berkurang) Rp. 175.700.005.791,47 Jumlah Pendapatan setelah Perubahan Rp. 1.026.263.899.572,47
2. Belanja a. Semula Rp. 1.358.208.334.042,00 b. Bertambah/(berkurang) Rp. 55.167.431.639,40 Jumlah Belanja setelah Perubahan Rp. 1.413.375.765.681,40 Surplus/(Defisit) setelah Perubahan Rp. (387.111.866.108,93) 3. Pembiayaan a. Penerimaan 1) Semula Rp. 513.317.237.261,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp. (123.205.371.152,07) Jumlah penerimaan setelah perubahan Rp. 390.111.866.108,93 b. Pengeluaran 1) Semula Rp. 5.672.797.000,00 2) Berkurang/(berkurang) Rp. (2.672.797.000,00) Jumlah pengeluaran setelah perubahan Rp 3.000.000.000,00 Jumlah Pembiayaan neto setelah Perubahan Rp 387.111.866.108,93 Sisa lebih pembiayaan anggaran setelah perubahan Rp. - Pasal 2 (1) Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Pendapatan Asli Daerah 1) Semula Rp. 93.036.750.000,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp. (11.704.350.000,00) Jumlah PAD setelah Perubahan Rp. 81.332.400.000,00 b. Dana Perimbangan 1) Semula Rp. 590.103.601.691,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp. 164.887.550.647,05 Jumlah dana perimbangan setelah Perubahan Rp. 754.991.152.338,05 c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah 1) Semula Rp. 167.423.542.090,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp. 22.516.805.144,42 Jumlah lain-lain pendapatan daerah yang sah setelah Perubahan Rp. 189.940.347.234,42 (2) Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pendapatan : a. Pajak daerah 1) Semula Rp. 16.900.000.000,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp. 800.000.000,00 Jumlah pajak daerah setelah Perubahan Rp. 17.700.000.000,00 b. Retribusi daerah 1) Semula Rp. 5.432.350.000,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp 1.495.650.000,00 Jumlah retribusi daerah setelah Perubahan Rp. 6.928.000.000,00
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 1) Semula Rp. 14.500.000.000,00 Jumlah hasil pengeloaan kekayaan daerah yang dipisahkan setelah Perubahan Rp. 14.500.000.000,00 d. Lain-lain PAD yang sah 1) Semula Rp. 56.204.400.000,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp. (14.000.000.000,00) Jumlah lain-lain PAD yang sah setelah Perubahan Rp. 42.204.400.000,00 (3) Dana perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pendapatan : a. Dana bagi hasil 1) Semula Rp. 429.634.623.691,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp. 164.887.550.647,05 Jumlah dana bagi hasil setelah Perubahan Rp. 594.522.174.338,05 b. Dana alokasi umum 1) Semula Rp. 160.468.978.000,00 2) Bertambah/(berkurang) Jumlah Dana Alokasi Umum Rp. - setelah Perubahan Rp. 160.468.978.000,00 c. Dana alokasi khusus 2) Bertambah/(berkurang) Jumlah Dana alokasi khusus Rp. - (4) Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari jenis pendapatan : a. Hibah 1) Semula Rp. 25.223.704.840,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp. (11.074.395.640,00) Jumlah pendapatan hibah setelah Perubahan Rp. 14.149.309.200,00 b. Dana darurat 2) Bertambah/(berkurang) Jumlah Dana darurat Rp. - c. Dana bagi hasil pajak 1) Semula Rp. 43.597.353.250,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp. 57.091.712.784,42 Jumlah Dana Bagi Hasil Pajak setelah Perubahan Rp. 100.689.066.034,42
d. Dana penyesuaian dan Otonomi Khusus 1) Semula Rp. 61.571.934.000,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp. (23.500.512.000,00) Jumlah dana penyesuaian dan otonomi khusus setelah Perubahan Rp. 38.071.422.000,00 e. Bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya 1) Semula Rp. 37.030.550.000,00 Jumlah Bantuan keuangan dari provinsi Atau dari pemerintah daerah lainnya setelah Perubahan Rp. 37.030.550.000,00 Pasal 3 (1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Belanja Belanja Tidak Langsung 1) Semula Rp. 529.477.459.336,59 2) Bertambah/(berkurang) Rp. (9.995.451.115,77) Jumlah belanja tidak langsung setelah Perubahan Rp. 519.482.008.220,82 b. Belanja Belanja Langsung 1) Semula Rp. 828.730.874.705,41 2) Bertambah/(berkurang) Rp. 65.162.882.755,17 Jumlah belanja langsung setelah Perubahan Rp 893.893.757.460,58 (2) Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis belanja : a. Belanja pegawai 1) Semula Rp. 404.994.896.674,59 2) Bertambah/(berkurang) Rp. (25.787.227.164,77) Jumlah belanja pegawai setelah Perubahan Rp. 379.207.669.509,82 b. Belanja bunga Jumlah belanja bunga c. Belanja subsidi 1) Semula Rp. 2.803.200.000,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp. (1.967.884.951,00) Jumlah belanja subsidi setelah Perubahan Rp. 835.315.049,00 d. Belanja hibah 1) Semula Rp. 96.521.115.126,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp. 18.308.750.000,00 Jumlah belanja hibah setelah Perubahan Rp. 114.829.865.126,00 e. Belanja bantuan sosial 1) Semula Rp. 21.577.811.000,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp. 1.331.347.536,00 Jumlah bantuan sosial setelah Perubahan Rp. 22.909.158.536,00
f. Belanja bagi hasil Jumlah belanja bagi hasil g. Belanja bantuan keuangan 1) Semula Rp 580.436.536,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp. (580.436.536,00) Jumlah bantuan keuangan h. Belanja tidak terduga 1) Semula Rp. 3.000.000.000,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp. (1.300.000.000,00) Jumlah belanja tidak terduga setelah Perubahan Rp. 1.700.000.000,00 (3) Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis belanja: a. Belanja pegawai 1) Semula Rp. 60.597.449.050,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp. (1.944.936.755,97) Jumlah belanja pegawai setelah Perubahan Rp. 58.652.512.294,03 b. Belanja belanja barang dan jasa 1) Semula Rp. 251.893.797.585,01 2) Bertambah/(berkurang) Rp. 71.072.994.771,10 Jumlah belanja barang dan jasa setelah Perubahan Rp. 322.966.792.356,11 c. Belanja modal 1) Semula Rp. 516.239.628.070,40 2) Bertambah/(berkurang) Rp. (3.965.175.259,96) Jumlah belanja modal setelah Perubahan Rp. 512.274.452.810,44 Pasal 4 (1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Penerimaan sejumlah Rp. 390.111.866.108,93 1) Semula Rp. 513.317.237.261,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp. (123.205.371.152,07) Jumlah penerimaan setelah Perubahan Rp. 390.111.866.108,93 b. Pengeluaran sejumlah Rp. 3.000.000.000,00 1) Semula Rp. 5.672.797.000,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp. (2.672.797.000,00) Jumlah pengeluaran setelah Perubahan Rp. 3.000.000.000,00 (2) Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pembiayaan : a. SiLPA tahun anggaran sebelumnya sejumlah Rp. 390.111.866.108,93 1) Semula Rp. 513.317.237.261,00 2) Bertambah/(berkurang) Rp (123.205.371.152,07) Jumlah SiLPA tahun anggaran sebelumnya setelah Perubahan Rp. 390.111.866.108,93
b. Pencairan dana cadangan sejumlah Rp. - Jumlah pencairan dana cadangan c. Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan sejumlah Rp. - Jumlah hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan d. Penerimaan pinjaman daerah sejumlah Rp - Jumlah penerimaan pinjaman daerah e. Penerimaan kembali pemberian pinjaman sejumlah Rp - Jumlah penerimaan kembali pemberian pinjaman f. Penerimaan piutang daerah sejumlah Rp. - Jumlah penerimaan piutang daerah g. Kelebihan Target Pendapatan/Efisiensi Belanja sejumlah Rp. - Jumlah Kelebihan Target Pendapatan/Efisiensi (3) Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pembiayaan: a. Pembentukan Dana Cadangan sejumlah Rp. - Jumlah pembentukan dana cadangan b. Penyertaan Modal (investasi) pemerintah daerah sejumlah Rp. 3.000.000.000,00 1) Semula Rp. 3.000.000.000,00 Jumlah penyertaan modal (investasi) Pemerintah daerah setelah Perubahan Rp. 3.000.000.000,00 c. Pembayaran pokok utang sejumlah Rp. - Jumlah Pembayaran cicilan Pokok Utang Yang jatuh tempo
d. Pemberian pinjaman daerah sejumlah Rp. - Jumlah Pemberian Pinjaman pinjaman daerah Pasal 5 Uraian lebih lanjut Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini, terdiri dari: 1. Lampiran I Ringkasan Perubahan APBD; 2. Lampiran II Ringkasan Perubahan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan Organisasi SKPD; 3. Lampiran III Rincian Perubahan APBD Menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi SKPD, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan; 4. Lampiran IV Rekapitulasi Perubahan Belanja Menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Program, dan Kegiatan; 5. Lampiran V Rekapitulasi Perubahan Belanja Daerah untuk Keselarasan Dan Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi Dalam Kerangka Pengelolaan Keuangan Negara; 6. Lampiran VI Daftar Perubahan Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per Jabatan; 7. Lampiran VII Daftar Piutang Daerah; 8. Lampiran VIII Daftar penyertaan modal (investasi) daerah; 9. Lampiran IX Daftar Perkiraan penambahan dan pengurangan aset tetap daerah; 10. Lampiran X Daftar Perkiraan penambahan dan pengurangan aset lain-lain; 11. Lampiran XI Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran ini; 12. Lampiran XII Daftar Dana Cadangan; dan 13. Lampiran XIII Daftar Pinjaman Daerah Dan Obligasi Daerah. Pasal 6 Walikota menetapkan Peraturan Walikota tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai landasan operasional pelaksanaan APBD.
Pasal 7 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Tarakan. Ditetapkan di Tarakan pada tanggal 20 September 2011 WALIKOTA TARAKAN, Diundangkan di Tarakan pada tanggal 20 September 2011 SEKRETARIS DAERAH KOTA TARAKAN, H. UDIN HIANGGIO H. BADRUN LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2011 NOMOR 7