BAB III METODE PENELITIAN. Tenggorok Bedah Kepala dan Leher (THT-KL), khususnya bagian rinologi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini bidang neuroscience mencakup

BAB IV METODE PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher. Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. clearance disetujui sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Populasi target penelitian ini adalah pasien kanker paru.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

BAB 4 METODE PENELITIAN. mulai bulan 1 Februari sampai dengan 5 Mei Skema rancangan penelitian ditampilkan pada gambar 15.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Obstetri dan Ginekologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi khususnya fisiologi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah fisiologi khususnya fisiologi otot.

BAB III METODE DAN PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik THT-KL RSUD Dr. Moewardi

BAB III METODE PENELITIAN. Patologi Klinik dan Ilmu Penyakit Dalam. disetujuinya proposal sampai April 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. rancangan one group pre- and post-test design.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Gigi dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang anatomi dan ergonomi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September sampai dengan. Desember 2013 di beberapa SMP yang ada di Semarang.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. khususnya Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Psikiatri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Fisiologi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Ilmu Kesehatan THT-KL RSUD

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup disiplin Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut, dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher, dan bagian. Semarang pada bulan Maret sampai Mei 2013.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH IRIGASI HIDUNG TERHADAP DERAJAT SUMBATAN HIDUNG PADA PEROKOK LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup ilmu fisiologi pernapasan.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kerja Puskesmas Ngesrep, Semarang, pada bulan Juni 2015.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Patologi Klinik.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya sub bidang geriatri dan ilmu manajemen rumah sakit. Kariadi Semarang, Jawa Tengah. sampai jumlah sampel terpenuhi.

BAB 4 METODE PENELITIAN. 3. Ruang lingkup waktu adalah bulan Maret-selesai.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Puskesmas Ngesrep, Puskesmas Srondol,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 1. Ruang lingkup tempat. Bandarharjo, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Bedah khususnya Bedah Ortopedi.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Semarang. Waktu penelitian selama 15 bulan sejak usulan penelitian proposal,

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya berhubungan dengan kedokteran fetomaternal dan ilmu kesehatan jiwa.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Mata dan CDC RSUP dr. one group pretest and posttest design.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu kesehatan kulit dan kelamin.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kolam Renang dan Studio Senam di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi, khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Mata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Gigi serta Ilmu

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Prijonegoro Sragen dan Puskesmas Sidoharjo Sragen. Penelitian ini berlangsung bulan Maret-Juni 2014.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher (THT-KL), khususnya bagian rinologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Pemeriksaan derajat sumbatan hidung dilakukan di Rumah Sakit Nasional Diponegoro dimulai bulan Februari sampai Mei 2016. 3.3 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Pre Test and Post Test Controlled Group Design. 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Target Populasi target adalah perokok aktif. 3.4.2 Populasi Terjangkau Populasi terjangkau adalah perokok aktif yang berada di lingkungan Universitas Diponegoro Semarang. 3.4.3 Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah kelompok perokok aktif yang berada di Undip yang memenuhi kriteria sebagai berikut. 33

34 3.4.3.1 Kriteria Inklusi 1) Perokok aktif 1 tahun 2) Mempunyai keluhan hidung tersumbat 3) Usia 18-45 tahun 4) Jenis kelamin laki-laki 5) Bersedia menjadi subjek penelitian 3.4.3.2 Kriteria Eksklusi 1) Penderita rinitis dan rinosinusitis akut dan kronis 2) Penderita tumor hidung 3) Sedang dalam pengobatan obat NSAID, ACE inhibitor atau menggunakan kontrasepsi hormonal 3.4.4 Cara Sampling Sampling dilakukan dengan cara consecutive sampling yaitu sampel dipilih sesuai kriteria yang ditentukan oleh peneliti serta memenuhi kriteria inklusi sejak Februari- Mei 2016 sampai jumlah sampel terpenuhi. 3.4.5 Besar Sampel Perhitungan jumlah besar sampel n = r + 1 r p 1 (1 p 1 )(zβ + zα 2 ) 2 (p1 p2) 2 n 1 = Besar sampel pada kelompok pemberian irigasi hidung n 2 = Besar sampel pada kelompok kontrol Z = 1,96 untuk nilai α=0,05

35 Z β =0,53 untuk power penelitian 70% P1= Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Manu et al 47,didapatkan hasil P1 = 481.2 P2=Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Manu et al 47,didapatkan hasil P2= 300.32 n = 390, 76(1 390,76)(1,96 + 0,53)2 32717 n = 152,302. 7,7284 32717 n = 28.8 ~ 29 Perkiraan drop out sebesar 10% dari jumlah sampel, sehingga didapatkan: n 1 = n + 10 100. 29 n 1 = 32 Pada penelitian ini terdapat 2 kelompok sehingga total sampel yang dibutuhkan adalah 64. 3.4.6 Cara Alokasi Subjek Penelitian Cara alokasi subjek penelitian ke dalam masing-masing kelompok penelitian dilakukan berdasarkan indeks brinkman dan usia sampel. 3.5 Variabel Penelitian

36 3.5.1 Variabel Bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah irigasi hidung 3.5.2 Variabel Terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah derajat sumbatan hidung 3.5.3 Variabel Perancu Variabel perancu pada penelitian ini adalah lama merokok, septum deviasi, konka hipertrofi, dan rinitis alergi. 3.6 Definisi Operasional No Variabel Skala 1. Perokok Perokok adalah seseorang yang menghisap rokok setiap hari setidak-tidaknya satu batang/hari selama satu tahun dan termasuk dalam indeks brinkman kategori minimal sedang. 2. Irigasi hidung Irigasi hidung adalah pembilasan hidung dengan larutan salin NaCl 0,9% sebanyak 10 cc dengan cara memasukkan larutan menggunakan spuit 10 cc ke dalam satu lubang hidung dan membiarkan larutan tersebut keluar melewati lubang hidung lainnya. 3. Derajat Sumbatan Hidung Derajat sumbatan hidung adalah indikator ada atau tidaknya sumbatan hidung. Penilaian menggunakan kuesioner NOSE Scale. Rentang skor dari 0-15. Numerik

37 4. Derajat Merokok Dihitung menggunakan Indeks Brinkman, yaitu perkalian antara jumlah batang yang dihisap dalam hari dengan lama merokok dalam tahun. Dikategorikan menjadi dua : -Perokok Ringan : 1-600 batang per tahun -Perokok Berat : >600 batang per tahun 5. Lama Merokok Dihitung dari umur pada saat pengumpulan data dikurangi dengan umur saat mulai merokok. Dikategorikan menjadi dua : - 1-5 tahun - >5 tahun 6. Konka Hipertrofi Konka hipertrofi adalah pembesaran konka nasal yang dapat disebabkan proses inflamasi atau proses infeksi yang berlangsung kronis. Diperiksa dengan pemeriksaan fisik. Dikategorikan menjadi dua : - Konka hipertrofi - Konka eutrofi 7. Septum Deviasi Septum deviasi adalah bentuk septum yang tidak lurus di tengah sehingga membentuk deviasi ke salah satu rongga hidung. Dikategorikan menjadi dua: - Septum deviasi negatif : tidak ada septu deviasi atau ada septum deviasi kurang dari setengah rongga hidung dan belum ada bagian septum yang menyentuh dinding lateral hidung -Septum deviasi positif : septum deviasi yang sebagian besar sudah menyentuh dinding lateral hidung. 8. Rinitis Alergi Gejala alergi berupa hidung tersumbat, ingus bening, bersin, hidung gatal dan mata gatal yang dinilai menggunakan kuesioner alergi.

38 Skor gejala klinis alergi : Skor 0 menandakan tidak adanya gejala, skor 1 menandakan ada gejala ringan (ada gejala tapi tidak mengganggu aktivitas), skor 2 menandakan ada gejala sedang (terkadang gejala mengganggu aktivitas), dan skor 3 menandakan ada gejala berat (gejala mengganggu aktivitas dan tidur). Interpretasi -Skor 0-1 : RA negatif -Skor 2-12 : RA positif Lama Sakit -Intermitten Gejala 4 hari dalam 1 minggu atau penyakitnya baru berlangsung <4 minggu -Persisten Gejala>4 hari dalam 1 minggu, dan penyakitnya sudah berlangsung > 4 minggu 3.7 Cara Pengumpulan Data 3.7.1 Bahan 1. Larutan salin fisiologis (NaCl 0.9%) 2. Alkohol 70% 3.7.2 Alat 1. Formulir persetujuan mengikuti penelitian 2. Formulir data dasar pasien 3. Lembar kuisioner Nose Scale 4. Lembar kuesioner rinitis alergi 5. Spuit 10 cc 6. Spekulum hidung 7. Tongue depressor 8. Lampu kepala

39 3.7.3 Jenis Data Jenis data penelitian ini adalah data primer, yakni data yang diambil langsung oleh peneliti. 3.7.4 Cara Kerja 1. Subjek peneltian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi ditetapkan sebagai sampel setelah mendapat penjelasan tentang penelitian dan mendapat persetujuan (informed consent). 2. Subjek dibagi menjadi dua kelompok (kelompok perlakuan dan kelompok kontrol) dengan jumlah yang sama pada masing-masing kelompok berdasarkan indeks brinkman dan usia sampel. 3. Kelompok perlakuan dan kontrol dilakukan pemeriksaan hidung di poli THT RSND 4. Kelompok perlakuan dan kontrol dilakukan penilaian derajat sumbatan hidung dengan menggunakan NOSE Scale. 5. Kelompok perlakuan akan dilakukan irigasi hidung selama dua minggu dengan cara: a. Kepala diposisikan miring dengan sedikit menoleh ke arah hidung yang akan disempot, mulut agak dibuka b. Memasukkan perlahan-lahan ujung spuit ke lubang hidung, dan menghadap ke septum nasi. c. Tekan ujung spuit sampai 3 detik d. Biarkan larutan yang memenuhi hidung membawa keluar lendir dalam hidung.

40 e. Ulangi untuk hidung yang lain. f. Setelah penggunaan, cuci ujung spuit dengan alkohol 70% atau air sabun, bilas dan keringkan. 6. Perlakuan irigasi hidung dilakukan dalam satu tempat dengan pendampingan oleh peneliti. 7. Kelompok kontrol tidak dilakukan irigasi hidung selama dua minggu, 8. Setelah irigasi hidung selama dua minggu, dilakukan penilaian derajat sumbatan hidung kembali, baik untuk kelompok perlakuan maupun kontrol. 9. Hasil data yang didapat kemudian dicatat dan dianalisa

41 3.8 Alur Penelitian Perokok Aktif Informed Consent Memenuhi kriteria Memenuhi kriteria eksklusi Sampel penelitian Perokok aktif (sampel) Perokok aktif (kontrol) Penilaian derajat sumbatan hidung I Penilaian derajat sumbatan hidung I Irigasi hidung 2 minggu Tanpa irigasi hidung Penilaian derajat sumbatan hidung II 2 minggu -------------------------------------------- Penilaian derajat sumbatan hidung II Analisa Data Gambar 10. Alur penelitian

42 3.9 Analisis Data Sebelum dilakukan analisis data akan dilakukan pemeriksaan kembali kebenaran dan kelengkapan data. Data selanjutnya akan ditabulasi, diberi kode, dan dimasukan ke dalam program komputer Stastistical Package For Social Science (SPSS) version 23. Analisis data meliputi analisis deskriptif, dan uji hipotesis. Pada analisis statistik deskriptif, variabel berskala kategorikal dideskripsikan sebagai distribusi frekuensi (n) dan presentase (%) sedangkan variabel berskala numerik dideskipsikan sebagai rerata dan standar deviasi. Untuk menilai abnormalitas dari variabel tergantung dilakukan uji Saphiro-wilk. Uji hipotesis untuk mengetahui perbedaan derajat sumbatan hidung sebelum dan sesudah irigasi hidung menggunakan uji hipotesis komparatif variabel numerik uji T berpasangan jika distribusi data normal. Jika distribusi data tidak normal, data ditransformasi terlebih dahulu. Jika masih tidak normal, dilakukan uji Wilcoxon. Analisis dilanjutkan dengan membandingkan derajat sumbatan hidung pada perokok yang diberi irigasi hidung dan perokok tanpa irigasi hidung menggunakan uji beda 2 kelompok, uji T tidak berpasangan jika distribusi data nomal. Jika distribusi data tidak normal, data ditransformasi terlebih dahulu. Jika masih tidak normal, dilakukan uji Mann-Whitney. Nilai p dianggap bermakna apabila nilai p<0,05.

43 3.10 Etika Penelitian Protokol penelitian akan dimintakan ethical clearance dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Seluruh calon subjek penelitian akan diberikan penjelasan lengkap tentang prosedur penelitian, tujuan, dan manfaat penelitian. Apabila setuju untuk ikut serta dalam penelitian, subjek diminta persetujuannya dalam bentuk informed consent tertulis. Calon subjek penelitian bebas menolak untuk diikutsertakan dalam penelitian ataupun keluar dari penelitian. Identitas subjek penelitian akan dirahasiakan dan tidak dipublikasikan tanpa seijin subjek penelitian. Semua bentuk pembiayaan yang berkaitan dengan penelitian merupakan tanggung jawab penuh peneliti. Seluruh subjek penelitian juga akan diberikan imbalan sesuai dengan kemampuan peneliti. 3.11 Jadwal Penelitian Tabel 3. Jadwal penelitian Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Studi literature dan penyusunan proposal tpenelitian Ujian proposal penelitian Persiapan pra-penelitian Penelitian Pencatatan data Pengolahan dan analisis data Penulisan laporan Ujian hasil penelitian 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4