Pengaruh Experiental Marketing terhadap Repurchase Intention melalui Experiental Value pada Maskapai Penerbangan Garuda di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP REPURCHASE INTENSION MELALUI EXPERIENTIAL VALUE PADA MASKAPAI PENERBANGAN GARUDA INDONESIA DI SURABAYA

PENGARUH EXPERIENTIAL ATTITUDE

DAVID SANTOSO ABSTRACT. Keywords: Brand Awareness; Brand Image; Brand Loyalty; Brand Extention; Parent Brand. PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN. kebutuhan, dan selera konsumen. Salah satu usaha fashion yaitu

PENGARUH BRAND AWARENESS DAN BRAND ASSOCIATION TERHADAP BRAND LOYALTY MELALUI PERCEIVED QUALITY PADA SEPATU MERK NIKE DI SURABAYA

YOHANES CHRISTIAN HERTANTO ABSTRACT

OLEH: Rio Suhartono

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. melihat konsumen sebagai manusia rasional dan emosional yang menginginkan

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP BRAND EQUITY MELALUI BRAND SATISFACTION DAN BRAND TRUST ANDROID SAMSUNG DI SURABAYA

Adrian Hartono D. Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya ABSTRACT

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TRANSAKSI ONLINE TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PRODUK HANDPHONE DI SURABAYA. OLEH: Theo Fondy

ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

OLEH: Maria Anastasia Anggrian JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE MANAGEMENT TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION

PENGARUH BRAND INNOVATION TERHADAP CUSTOMER VALUE MELALUI BRAND PERCEPTION DAN BRAND EQUITY PADA HONDA JAZZ DI SURABAYA. Michael Wibowo

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, CITRA MEREK,

MODEL BRAND ARCHITECTURE KONSUMEN CARREFOUR NGAGEL OLEH: FRANCISCUS HARTANTO

ANALISIS PENGARUH CUSTOMER SATISFACTION TERHADAP REPURCHASE INTENTION

PENGARUH ANTARA EXPERIENTIAL MARKETING DAN SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DAN CUSTOMER LOYALTY PIZZA HUT DARMO SURABAYA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

OLEH: GRACIA ABIGAIL SALIM

HALAMAN JUDUL PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PARFUM VICTORIA SECRET DI SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PISA KAFE DI SURABAYA SKRIPSI S-1

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KEPUASAN PELANGGAN PADA MC DONALD'S DI SURABAYA SKRIPSI

tidak mempengaruhi loyalitas pelanggan jasa transportasi udara.

OLEH : David Santoso

Disusun oleh: TERRY HADI PURNOMO

OLEH: TIMOTHY HALIM

PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING

PENGARUH VARIABEL TRUST

PENGARUH PRICE, SERVICE QUALITY DAN PRODUCT QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MELALUI CUSTOMER SATISFACTION PADA RESTORAN PENANG S HOUSE DI SURABAYA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Kata Kunci: customer equity, brand equity, value equity, relationship equity, kepercayaan pelanggan, loyalitas pelanggan

ANALISIS PENGARUH STORE ENVIRONMENT TERHADAP IMPULSE BUYING KONSUMEN THE EXECUTIVE TUNJUNGAN PLAZA DENGAN MOOD SEBAGAI MEDIASI

OLEH: NIKO WIRADINATA SUTJIONO

PENGARUH PERSONALISASI, PENANGANAN KELUHAN, DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KESETIAAN PELANGGAN MELALUI KEPUASAN PELANGGAN PADA PRODUK APPLE

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yang

Konsentrasi/Bidang Minat: Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi global dan teknologi modern memberikan dampak

PENGARUH BRAND IMAGE, PRODUCT QUALITY, SERVICE QUALITY DAN PRICE TERHADAP KEPUASAN DALAM MENCIPTAKAN LOYALITAS KONSUMEN PADA DAPUR COKLAT SURABAYA

PENGARUH BRAND IMAGE, CUSTOMER PERCEIVED VALUE, DAN BRAND TRUST TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MELALUI CUSTOMER SATISFACTION. MOBIL AVANZA di SURABAYA

PENGARUH BRAND IMAGE DAN SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MELALUI CUSTOMER SATISFACTION PRODUK SIMPATI TELKOMSEL DI SURABAYA

OLEH: Gregorius A. Parera

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA HERO DI SURABAYA

PENGARUH SERVICE QUALITY, RELATIONAL BENEFITS

PENGARUH SELF CONCEPT, BRAND LOVE DAN EMOTIONAL ATTACHMENT TERHADAP LOYALTY PADA PELANGGAN ORIFLAME DI SURABAYA

PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION MELALUI PERCEIVED VALUE PADA RESTORAN SUSHI TEI DI TUNJUNGAN PLAZA SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PENGGUNA XL CENTER DI SURABAYA

PENGARUH BRAND PERSONALITY DAN BRAND TRUST TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DAN CUSTOMER LOYALTY PADA KAOS ZARA DI SURABAYA

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN IMAGE TERHADAP BRAND EQUITY MELALUI BRAND KNOWLEDGE DAN BRAND IMAGE PRODUK PAKAIAN NIKE DI SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH RELATIONSHIP ORIENTED PROMOTION TERHADAP SATISFACTION

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE, COUNTRY OF ORIGIN, PRODUCT QUALITY,

PENGARUH HARGA DISKON TERHADAP NIAT BELI MELALUI STORE IMAGE PADA MATAHARI DEPARTMENT STORE SURABAYA OLEH: INDRA HANJAYA

PENGARUH SERVICE QUALITY DAN WILLINGNESS TO PAY TERHADAP CUSTOMER PERCEIVED VALUE DAN CUSTOMER SATISFACTION PADA HOTEL SHANGRILA DI SURABAYA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, INOVASI, DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KEPUASAN PELANGGAN PADA ERHA CLINIC DI SURABAYA

ANALISIS PENGARUH E-SERVICE QUALITY, CUSTOMER SATISFACTION, SWITCHING BARRIER TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MOBILE TELEPHONY PADA TOKOPEDIA SURABAYA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN ONLSHOP DI SURABAYA OLEH : SAMUEL TANUWIDJOJO

PENGARUH BRAND IMAGE, BRAND SATISFACTION, DAN BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY PADA PRODUK VASELINE DI SURABAYA OLEH: PUPUT TRIANTI

PENGARUH STAFF BEHAVIOR, SELF IMAGE CONGRUENCE,DAN BRAND AWARENESS TERHADAP BRAND LOYALTY MELALUI CUSTOMER SATISFACTION PADA HOTEL MERCURE DI SURABAYA

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN DAN PENGALAMAN TERHADAP PERSEPSI NILAI PELANGGAN DI PIZZA HUT DARMO SURABAYA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN LOYALITAS PELANGGAN HYPERMART CIPUTRA WORLD SURABAYA

PENGARUH E-SERVICESCAPE TERHADAP KEPERCAYAAN DAN NIAT PEMBELIAN PADA TOKO ONLINE ZALORA. Oleh : FUMIKO JOVITA

OLEH: Anton Wibowo Santoso

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI MEDIASI PADA PRODUK VIVA KOSMETIK DI KOTA SURABAYA

PENGARUH PRIVACY, BRAND NAME, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND TRUST DAN BRAND COMMITMENT PADA PEMBELIAN GADGET SECARA ONLINE DI SURABAYA.

PENGARUH PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP NIAT KONSUMEN MEMBELI JASA JNE DI MASA MENDATANG DI AREA SURABAYA

PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP EXPERIENTIAL VALUE PADA MIROTA BATIK YOGYAKARTA. Agung Saputro

OLEH: MELISSA YUSTIKA WIYANTO

ANALISIS PERSEPSI KUALITAS, CITRA MEREK, PERSEPSI NILAI DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP NIAT BELI ULANG. (Studi Pada Restoran Cepat Saji KFC Solo)

OLEH: MONICA SYLVIA HANDIWIJAYA

PENGARUH SERVICE ENCOUNTER QUALITY DAN SERVICE QUALITY TERHADAP SATISFACTION DAN REVISIT INTENTIONS PADA KONSUMEN RANCH MARKET DI SURABAYA SKRIPSI S-1

PENGARUH ATTITUDE, SUBJECTIVE NORM, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP CONTINUED USE INTENTION PADA KONSUMEN PAKAIAN ONLINE DI SURABAYA

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PERCEIVED VALUE DAN SATISFACTION TERHADAP LOYALTY PADA LAZADA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP NIAT PEMBELIAN ULANG DENGAN MEDIATOR TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA SUPERMARKET BONNET, SURABAYA

PENGARUH BRAND LOVE, BRAND IMAGE, BRAND AFFECT TERHADAP BRAND LOYALTY DAN CONSUMER BRAND EXTENSION ATTITUDE PADA PRODUK PEPSODENT DI SURABAYA

Konsentrasi / Bidang Minat : Ritel

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH BRAND AFFECT, BRAND TRUST,

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PERCEIVED QUALITY, PERCEIVED VALUE DAN SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DAN BRAND LOYALTY PADA STARBUCK COFFEE DI SURABAYA

PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN MINAT BELI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG DI SURABAYA SKRIPSI S-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5. SIMPULAN dan SARAN

BAB V PENUTUP. Didasarkan pada hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PELAYANAN, CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PENGGUNA KARTU GSM SIMPATI DI SURABAYA

PENGARUH PERSEPSI NILAI PELANGGAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN HYPERMART PAKUWON TRADE CENTER DI SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI RESTORAN HANAMASA GUBENG SURABAYA SKRIPSI

FENOMENA KOSMETIK HALAL DI INDONESIA (STUDI PADA KOSMETIK WARDAH DI SOLO RAYA)

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

PENGARUH STORE IMAGE PERCEPTION, STORE BRAND PRICE IMAGE,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, persaingan dunia bisnis semakin ketat. Banyak

Transkripsi:

Pengaruh Experiental Marketing terhadap Repurchase Intention melalui Experiental Value pada Maskapai Penerbangan Garuda di Indonesia Andrey Adhy Kusuma Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya ABSTRACT Experiential marketing is the core element for delivering and creating value for customers through marketing approach. It could help to create sustainable growth and excellence to promote business. The research aims to know the influence of experiential marketing, experiential value and purchase intention on Garuda Indonesia flight service in Surabaya. In this study used is the conclusive research on the study of experimental or causal research. Sampling-taking techniques used are non probability sampling. The type of method used is the purposive sampling. The sample used was 200 people consumers of Garuda Indonesia in Surabaya. Data were collected using a questionnaire. The technique used is the analysis of structural equation modeling with Lisrel program assistance. The results of this analysis indicate that the experiential marketing effect directly against the experiential value and purchase intention. In addition, the study found that the relationship between experiential marketing and purchase intention, can be strengthened by mediator experiential value. Ultimately experiential value found also have influence on the purchase intention Keywords: Experiential Marketing; Experiential Value; Purchase Intention. PENDAHULUAN Latar Belakang Experiential marketing didefinisikan sebagai peristiwa atau pengalaman yang memberikan sasaran untuk menjelajahi produk dan pengalaman untuk pembelian di masa mendatang. Experiential marketing lebih terfokus pada mengekstrak esensi dari produk dan kemudian menerapkannya pada hal yang tidak berwujud, fisik, dan pengalaman interaktif yang meningkatkan nilai produk atau layanan dan membantu pelanggan membuat keputusan pembelian mereka (Williams, 2006). Smilansky (2009) mendefinisikan experiential marketing sebagai proses mengidentifikasi dan memuaskan kebutuhan dan aspirasi yang menguntungkan, melibatkan mereka melalui komunikasi dua arah yang membawa kepribadian merek lebih hidup dan menambahkan nilai pada target pasar. Experiential value telah didefinisikan sebagai persepsi dan interaksi yang melibatkan penggunaan langsung atau penghargaan terhadap barang dan jasa. Interaksi ini menyediakan dasar untuk preferensi relativistik yang diadakan oleh individu yang terlibat (Holbrook dan Corfman, 1985; Mathwick, et al., 2001). Experiential value menawarkan manfaat ekstrinsik dan intrinsik (Batra dan Ahtola, 1991; Holbrook, 1994). Ini memperluas konseptualisasi tradisional ekstrinsik-intrinsik dari experiential value termasuk dimensi aktivitas. Nilai reaktif atau pasif berasal dari pemahaman penghargaan konsumen untuk objek atau pengalaman konsumsi. Nilai aktif atau partisipatif, di sisi lain, menunjukkan sebuah kolaborasi yang tinggi antara konsumen dan entitas pemasaran. Experiential value relevan untuk memperoleh stimulasi sosial, yang meningkatkan pengalama n belanja konsumen (Hoffman dan Novak, 1996). Repurchase Intention merupakan salah satu aspek psikologis yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap sikap perilaku dan minat juga merupakan sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang dalam melakukan apa yang mereka lakukan. Gunarso

(2005), mengartikan bahwa minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut. Schmitt (1999) menunjukkan bahwa konsep inti dari experiential marketing dan menarik hubungan positif antara experiential marketing dan experiential value. Barlow dan Maulid (2000) menyebutkan bahwa experiential marketing adalah elemen inti untuk memberikan dan menciptakan nilai pelanggan melalui pendekatan pemasaran. Itu bisa membantu untuk membuat keunggulan dan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk mempromosikan bisnis. Singh dan Sirdeshmukh (2000) percaya bahwa experiential marketing adalah variabel eksogen dalam membangun pembelian. Dapat menghasilkan kesetiaan jangka panjang pelanggan dan ikatan hubungan erat perdagangan antara kedua belah pihak. Konsumen menghasilkan keakraban, hubungan dan kedekatan setelah pengalaman praktik pemasaran dan mengakibatkan peningkatan jumlah pelanggan yang ingin membeli produk dan jasa. Experiential value adalah faktor utama yang mempengaruhi niat pembelian (Chang dan Wildt, 1994). Ini memiliki efek positif pada kepuasan konsumen dan menentukan apakah konsumen akan membeli kembali ditempat yang sama (Iglesias dan Guillén, 2004). Perumusan Masalah 1) Apakah experiential marketing berpengaruh terhadap experiential value Garuda Indonesia di Surabaya? 2) Apakah experiential marketing berpengaruh terhadap repurchase intention Garuda Indonesia di Surabaya? 3) Apakah experiential value berpengaruh terhadap repurchase intention Garuda Indonesia di Surabaya? 4) Apakah experiential value dapat menjadi mediator bagi hubungan antara experiential marketing terhadap repurchase intention Garuda Indonesia di Surabaya? Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui pengaruh experiential marketing terhadap experiential value Garuda Indonesia di Surabaya. 2) Untuk mengetahui pengaruh experiential marketing terhadap repurchase intention Garuda Indonesia di Surabaya. 3) Untuk mengetahui pengaruh experiential value terhadap repurchase intention Garuda Indonesia di Surabaya. 4) Untuk mengetahui dapatkah experiential value dapat menjadi mediator bagi hubungan antara experiential marketing terhadap repurchase intention Garuda Indonesia di Surabaya. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Nigam (2012) yang berjudul Modeling Relationship between Experiential Marketing, Experiential Value and Purchase Intension in Organized Quick Service Chain Restaurants Using Structural Equation Modeling Approach. Dalam penelitian tersebut Nigam (2012) menemukan bahwa experiential marketing memiliki pengaruh positif terhadap experiential value dan purchase intention. Selain itu juga experiental value ditemukan memiliki pengaruh positif terhadap repurchase intention.

Experiential Marketing Experiential marketing merupakan sebuah pendekatan dalam pemasaran yang sebenarnya telah dilakukan sejak jaman dulu hingga sekarang oleh para pemasar. Pendekatan ini dinilai sangat efektif karena sejalan dengan perkembangan jaman dan teknologi, para pemasar lebih menekankan diferensiasi produk untuk membedakan produknya dengan produk kompetitor. Dengan adanya experiential marketing, konsumen akan mampu membedakan produk dan jasa yang satu dengan lainnya karena konsumen dapat merasakan dan memperoleh pengalaman secara langsung melalui lima pendekatan (sense, feel, think, act, relate), baik sebelum maupun ketika konsumen mengkonsumsi sebuah produk atau jasa. (Andreani, 2007:20). Experiential Value Experiential value telah didefinisikan sebagai persepsi dan interaksi yang melibatkan penggunaan langsung atau penghargaan terhadap barang dan jasa. Interaksi ini menyediakan dasar untuk preferensi relativistik yang diadakan oleh individu yang terlibat (Holbrook dan Corfman, 1985; Mathwick et al., 2001). Experiential value menawarkan manfaat ekstrinsik dan intrinsik (Batra dan Ahtola, 1991; Holbrook, 1994). Ini memperluas konseptualisasi tradisional ekstrinsik-intrinsik dari experiential value termasuk dimensi aktivitas. Nilai reaktif atau pasif berasal dari pemahaman penghargaan konsumen untuk objek atau pengalaman konsumsi. Nilai aktif atau partisipatif, di sisi lain, menunjukkan sebuah kolaborasi yang tinggi antara konsumen dan entitas pemasaran. Experiential value relevan untuk memperoleh stimulasi sosial, yang meningkatkan pengalaman belanja konsumen (Hoffman dan Novak, 1996). Repurchase Intention Menurut Cronin et al., (1992) minat beli ulang pada dasarnya adalah perilaku pelanggan dimana pelanggan merespon positif terhadap apa yang telah diberikan oleh suatu perusahaan dan berminat untuk melakukan kunjungan kembali atau mengkonsumsi kembali produk perusahaan tersebut. Sementara Fornell (1992) menyatakan bahwa konsumen atau pelanggan yang puas akan melakukan kunjungan ulang pada waktu yang akan datang dan memberitahukan kepada orang lain atas jasa yang dirasakan. Model lain dikemukakan oleh Betner & Spencer yaitu adanya perilaku masa lampau yang dapat mempengaruhi minat secara langsung dan perilaku mengkonsumsi ulang pada waktu yang akan datang (dalam Heru 1999). Hipotesis H1: Experiental Marketing berpengaruh terhadap Experiental Value pada konsumen Garuda Indonesia di Surabaya H2: Experiental Marketing berpengaruh terhadap Repurchase Intention pada konsumen Garuda Indonesia di Surabaya H3: Experiental Value berpengaruh terhadap Repurchase Intention pada konsumen Garuda Indonesia di Surabaya H4: Experiential value dapat menjadi mediasi bagi hubungan antara Experiential marketing terhadap Repurchase intention pada konsumen Garuda Indonesia di Surabaya. Identifikasi Variabel 1. Variabel Eksogen (X):X1: Experiental Marketing 2. Variabel Endogen (Y): Y1 : Experiental Value, Y2: Repurchase Intention

METODE PENELITIAN Definisi Oprasional a. Experiential Marketing adalah peristiwa-peristiwa pribadi yang terjadi dikarenakan adanya stimulus tertentu (misalnya yang diberikan oleh pihak pemasar sebelum dan sesudah pembelian barang atau jasa), indikator yang digunakan (Nagim, 2012): 1) Sense 2) Feel 3) Think 4) Act 5) Relate b. Experiential Value adalah persepsi dan interaksi yang melibatkan penggunaan langsung atau penghargaan terhadap barang dan jasa, indicator yang digunakan (Nagim, 2012): 1) Consumer Return on Investment 2) Service Excellence 3) Aesthetic 4) Playfulness c. Repurchase intention adalah pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu, indikator yang digunakan (Nagim, 2012): 1) Minat pembelian 2) Pembelian antara 1 sampai 3 bulan 3) Setelah pembelian ulang Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Sampel dari penelitian ini sebanyak 200 orang. Alasan mengambil jumlah sampel 200 orang ialah untuk memenuhi persyaratan dengan penggunaan metode SEM (Structural Equation Modelling) yaitu minimum 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan kriteria usia minimal 18 tahun karena pada usia tersebut sudah dianggap dewasa, bisa mengambil keputusan, berdomisili di Surabaya, serta pernah menggunakan jasa penerbangan Garuda Indonesia di Surabaya. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model (SEM). Statistik Deskriptif Variabel Secara keseluruhan, konsumen Garuda Indonesia di Surabaya memberi tanggapan netral terhadap pernyataan-pernyataan indikator dari variabel experiental marketing. Dikatakan netral berarti responden memiliki experiental marketing Garuda Indonesia yang biasa saja. Memberi tanggapan setuju terhadap pernyataan-pernyataan indikator dari variabel experiental value. Hal ini dapat disimpulkan bahwa repsonden memiliki experiental value Garuda Indonesia yang cukup tinggi. Memberi tanggapan netral terhadap pernyataanpernyataan indikator dari variabel repurchase Intention. Hal ini berarti bahwa responden memiliki repurchase Intention Garuda Indonesia yang biasa saja.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pembahasan Hipotesis 1 menyatakan bahwa experiental marketing berpengaruh positif terhadap experiental value. hasil pengujian menyatakan experiental marketing berpengaruh signifikan dan positif terhadap experiental value, oleh karenanya hipotesis 1 diterima. Hipotesis 2 menyatakan bahwa experiental marketing berpengaruh positif terhadap repurchase intention. hasil pengujian menyatakan experiental marketing berpengaruh signifikan dan positif terhadap repurchase intention, oleh karenanya hipotesis 1 diterima. Hipotesis 3 menyatakan bahwa experiental value berpengaruh positif terhadap repurchase intention. hasil pengujian menyatakan experiental value berpengaruh signifikan dan positif terhadap repurchase intention, oleh karenanya hipotesis 1 diterima. Hipotesis 4 menyatakan bahwa experiental marketing berpengaruh positif terhadap repurchase intention dengan melalui experiental value. hasil pengujian menyatakan experiental marketing berpengaruh signifikan dan positif terhadap repurchase intention dengan melalui experiental value, oleh karenanya hipotesis 4 diterima. SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN Simpulan 1. Experiental marketing berpengaruh signifikan dan positif terhadap experiental value. Hal ini berarti bahwa experiental marketing yang tinggi dapat meningkatkan experiental value konsumen. 2. Experiental marketing berpengaruh signifikan dan positif terhadap repurchase intention. Hal ini berarti bahwa experiental marketing yang tinggi dapat meningkatkan repurchase intention konsumen. 3. Experiental value berpengaruh signifikan dan positif terhadap repurchase intention. Hal ini berarti bahwa experiental value yang tinggi dapat meningkatkan repurchase intention konsumen. 4. Experiental marketing berpengaruh signifikan dan positif terhadap repurchase intention dengan melalui experiental value. Hal ini berarti bahwa experiental marketing yang tinggi dapat meningkatkan sikap konsumen terhadap experiental value, yang pada akhirnya juga akan meningkatkan repurchase intention konsumen. Saran Saran Akademik Bagi perusahaan diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan ide atau saran-saran serta acuan dalam membantu perusahaan itu sendiri untuk mengoptimalkan kinerjanya, guna meningkatkan Experiental Value konsumen melalui Experiental Marketing yang digunakan oleh perusahaan agar tercipta Repurchase Intention. Saran Praktis Bagi penulis diharapkan dapat memperkaya dan memperdalam wawasan konsep atau teori yang mendukung pengetahuan manajemen pemasaran, khususnya yang terkait dengan Experiental Marketing dan bagaimana Repurchase Intention dapat dipengaruhi oleh Experiental Value. Bagi peneliti selanjutnya, dapat melanjutkan penelitian ini dengan menambahkan variabel lain yang belum diteliti, seperti kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan. Sehingga dapat diketahui hubungan mana yang paling berpengaruh. Keterbatasan penelitian ini telah dilakukan dengan maksimal agar memperoleh hasil yang baik. Meskipun

demikian, penelitian ini tidak dapat terlepas dari beberapa keterbatasan. Keterbatasan yang ada dalam penelitian ini adalah: 1. Obyek penelitian dan responden penelitian cukup kecil jika dibandingkan dengan jumlah konsumen yang menggunakan jasa penerbangan Garuda Indonesia sehingga belum menggambarkan kondisi secara keseluruhan. 2. Data responden sebaiknya yang pernah menggunakan atau sering menggunakan jasa Garuda Indonesia sehingga perkembangan dari perusahaan Garuda Indonesia dari tahun ketahun yang telah konsumen dapatkan, mampu menentukan keakuratan data. Ucapan terima kasih Kepada yang terhormat : 1. Drs. Ec. Trisno Musanto selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, saran perbaikan, dan masukan positif dalam penyusunan skripsi ini. 2. F.N. Hendro Susanto., SE., MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, saran perbaikan, dan masukan positif dalam penyusunan skripsi ini. REFERENSI Andreani, F., 2007., Experiential marketing (Sebuah Pendekatan Pemasaran). Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol 2 No 1, pp 1-8. Batra, R., dan Ahtola, O. T., 1991., Measuring the Hedonic and Utilitarian Sources of Consumer Attitudes, Marketing Letters, Kogan Page, Vol. 2 (April), pp. 159 170. Chang, T. Z., dan Wildt, A. R., 1994., Price, Product Information, And Purchase Intention: An Empirical Study. Journal of the Academy of Marketing Science, Vol. 22 No.1, pp. 16-27. Hoffman, Donna L, and Thomas P. Novak (1996), "Marketing in Hypermedia Computer Mediated Environments: Conceptual Foundations," Journal of Marketing, 60 (July), 50-68 Holbrook, M. B., 1994., The Nature of Customer Value: An Axiology of Services in the Consumption Experience, Service Quality, pp. 21 71 Holbrook, M. B., dan Corfman, K. P., 1985. Quality and Value in the Consumption Experience: Phaedrus Rides Again, Perceived Quality, pp. 31-57. Iglesias, M. P., dan Guillén, M. J. Y., 2004., Perceived Quality And Price: Their Impact On The Satisfaction Of Restaurant Customers. International Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol. 16 No.6, pp. 373-379 Mathwick, C., Malhotra, N., Rigdon, E., 2001. Experiential Value: Conceptualization, Measurement And Application In The Catalog And Internet Shopping Environment. Journal of Retailing Vol. 77, pp. 39 56. Nigam, A., 2012., Modeling Relationship between Experiential Marketing, Experiential Value and Purchase Intension in Organized Quick Service Chain Restaurants Using Structural Equation Modeling Approach, International Journal of Computer Science & Management Studies, Vol. 12, pp. 2231 5268. Singh, J., dan Sirdeshmukh, D., 2000, Agency And Trust Mechanisms In Consumer Satisfaction And Loyalty Judgments, Journal of the Academy of Marketing Science, Vol. 28 No.1, pp. 150-67. Smilansky, S., 2009., Experiential Marketing: A Practical Guide to Interactive Brand Experiences. London, UK: Kogan Page. Williams, V. A., 2006., Tourism & Hospitality Marketing: fantasy, feeling and fun, International Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol. 16 No.6, pp. 482-495.