Sebagai Narasumber Workshop Pengembangan dan Pembudayaan Hidup. Aktif pada Masyarakat Sekolah tahun 2010 Dinas Pendidikan Kab.

dokumen-dokumen yang mirip
Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade belakangan ini gaya hidup manusia semakin berkembang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Menurut Irianto (2004: 2),

AKTIVITAS FISIK DAN OLAHRAGA UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS DTP CIKALONG KULON 9 APRIL 2015

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Miftahul Rohmawati, 2015

METODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY)

PERBEDAAN PENGARUH FREKUENSI LATIHAN SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN BERAT BADAN PADA MEMBERS

Problem kebugaran dan kesehatan. Suharjana FIK UNY

AKTIVITAS FISIK BAGI KEBUGARAN DAN KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

Mata Kuliah Olahraga 1 Soal-soal dan jawaban

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes

BAB 1 PENDAHULUAN. dimiliki oleh seseorang, baik itu orang dewasa maupun anak-anak.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penunjang kegiatan sehari-hari, baik untuk bekerja, rekreasi maupun

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Di era modern sekarang ini, aktivitas yang dilakukan manusia sangat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (2004:2). Sedangkan perbedaan adalah sesuatu yg menjadikan berlainan. berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya.

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN. manusia sangat padat dan beraneka ragam. Manusia menjalani kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. membuat penampilan menarik, kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang

Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat


BAB I PENDAHULUAN. Pola kehidupan sehari-hari mahasiswi memiliki kegiatan yang cukup banyak

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Definisi aerobik Aerobik berasal dari kata aero yang berarti oksigen. Jadi aerobik sangatlah erat dengan penggunaan oksigen. Dalam hal ini berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu gerakan olah tubuh yang memberikan efek

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

2015 PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi modern dewasa ini telah membuat manusia lebih

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 2), kesegaran fisik (physical fitness)

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik dengan baik untuk memacu semangat belajar.

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

Rumus IMT (Index Massa Tubuh) sendiri sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

BAB I PENDAHULUAN. jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Pendidikan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OLAHRAGA PADA USIA LANJUT (LANSIA) Oleh : Akmarawita Kadir Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MANSUR FIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG

SENAM MASAL DALAM RANGKA MEMPERINGATI DIES NATALIS FIK ke-1

BAHAN PENATARAN DI BPMD. OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Randy Suwandi Yusuf, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ermita (2002 dikutip dari Devita, Hartiti, dan Yosafianti, 2007) bahwa fluktuasi

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

KONSEP Latihan kebugaran jasmani

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA

Pembinaan Fisik Lansia melalui Aktivitas Olahraga Jalan Kaki

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Umbulharjo, Yogyakarta, memiliki 24 kelas, yang masing masing kelas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lemak. Massa bebas lemak biasa disebut Fat Free Mass (FFM), terdiri dari massa

PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI ANAK SD MELALUI LATIHAN KEBUGARAN AEROBIK. Oleh: Banu Setyo Adi Dosen Jurusan PPSD FIP UNY

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari masyarakat yang sedang aktif dalam melakukan pembangunan.

PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU- ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization,2007 sekitar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas olahraga merupakan pilihan banyak orang untuk tetap menjaga

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

KEBUGARAN. Nani Cahyani Sudarsono. pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN. global. 1 Aktivitas fisik telah diidentifikasi sebagai faktor risiko keempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun, dan pankreas dapat menghentikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas olahraga merupakan pilihan banyak orang untuk tetap

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH IDEAL DENGAN USAHA MEMBANGUN DAYA TARIK FISIK PADA PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani adalah pendidikan yang menggunakan aktivitas sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar

BAB I PENDAHULUAN. cendrung untuk sedenter atau tidak banyak melakukan kegiatan. Sekarang ini

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saja akan tetapi sudah menjadi permasalahan bagi kalangan anak - anak

KEBUGARAN JASMANI DAN PRODUKTIVITAS KERJA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dan aktifitas fisik, padahal pekerjaan dikantor sebagian besar kerjaan cukup

2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti

LATIHAN AEROBIK BENTUK DAN METODE. Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas/olahraga secara teratur, tidur yang cukup dan tidak merokok

PENGEMBANGAN MOTORIK SUATU PENGANTAR. Suharjana FIK UNY

Transkripsi:

LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Sebagai Narasumber Workshop Pengembangan dan Pembudayaan Hidup Aktif pada Masyarakat Sekolah tahun 2010 Dinas Pendidikan Kab. Sleman Oleh: Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S. FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 1

Pengembangan Budaya Hidup Aktif Melalui Aktivitas Fisik (Olahraga). Oleh: Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S. Pendahuluan Kondisi jasmani berkaitan erat dengan aktivitas fisik dan pola konsumsi. Kemajuan teknologi turut berpengaruh pada gaya hidup sebagian masyarakat termasuk pelajar. Kemajuan bidang transportasi membuat semakin sedikit pelajar yang berangkat dan pulang sekolah dengan berjalan kaki maupun bersepeda. Jika berada di gedung bertingkat, cenderung memilih menggunakan lift maupun eskalator dari pada melalui tangga. Waktu luang lebih sering diisi dengan menonton televisi dan bermain komputer maupun video games serta hanya berolahraga pada saat pelajaran olahraga. Hal inilah yang menyebabkan gaya kurang gerak sehingga kondisi jasmani pun kurang bugar, belum lagi dengan pola konsumsi yang tidak memperhatikan gizi seimbang. Gerakan hidup aktif nasional diperlukan untuk menyadarkan dan mendorong peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan untuk hidup aktif melalui berbagai kegiatan fisik dalam rangka meningkatkan kesegaran jasmani guna mengahsilkan insan Indonesia yang sehat. Secara fisik seseorang akan mampu melaksanakan suatu aktivitas atau pekerjaan yang berlebihan dengan tanpa merasakan kelelahan yang berarti dapat dikatakan bahwa fisik orang tersebut bugar. Djoko Pekik Irianto, (2004: 2) mengatakan kebugaran fisik (physical fitness), yakni kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. Adapun cara yang paling tepat untuk memperoleh dan meningkatkan kebugaran fisik yaitu dengan berolahraga. Oleh karena itu, seseorang dalam pemenuhan kebutuhan fisik harus memiliki kesadaran yang tinggi untuk melakukan olahraga agar dapat memperoleh dan meningkatkan kebugaran fisik. 2

Manusia diciptakan untuk bergerak, kita mempunyai tangan, lengan, paha, betis, dan kaki yang disebut anggota gerak, jadi sehari-hari manusia terus bergerak. Kehidupan manusia dunia modern cenderung membuat kita kurang aktif, anda lebih banyak duduk di belakang meja, di hadapan komputer, duduk di kursi sofa dan nonton tv, keluar rumah atau ke kantor dengan mobil, hanya sesekali berolahraga atau bahkan tidak ada sama sekali. Ketidak seimbangan antara kalori yang masuk melalui makanan dan minuman dengan pembakaran kalori oleh aktivitas fisik tubuh, membuat positive balance dengan akibat glukosa dan lemak darah meningkat serta berat badan naik. Anda mutlak harus mulai mengubah gaya hidup santai (sedentary life) menjadi hidup yang lebih aktif. Olahraga yang ringan sampai derajat sedang membuat anda lebih bugar dan membantu anda mengontrol glukosa darah. Aktivitas Fisik Aktivitas fisik adalah semua gerakan tubuh yang membakar kalori, misalnya menyapu, naik turun tangga, setrika, atau berkebun. Olahraga juga membakar kalori, tapi olahraga aerobik mengikuti serangkaian gerak yang berurutan untuk menguatkan dan mengembangkan otot dan semua bagian daripada tubuh. Termasuk didalamnya adalah jalan, berenang, bersepeda, jogging, atau senam. Semua aktivitas dan olahraga adalah berguna bagi kesehatan anda. Bila anda berolahraga dengan teratur, banyak manfaat yang akan anda peroleh, antara lain: Menjadi lebih bugar, lebih mudah melakukan aktivitas sehari-harijarang merasa capaiotot dan sendi lebih lenturtonus otot lebih baikanda tampak dan merasa lebih 3

enakmengurangi streslebih mudah berkonsentrasilebih percaya dirinafsu makan bisa lebih terkontrol Mencegah tulang keropos atau osteoporosis. Semua di atas adalah alasan mengapa anda harus hidup lebih aktif. Bagi seorang penderita diabetes, olahraga teratur akan lebih banyak keuntungannya, yaitu glukosa dan lemak darah turun, peredaran darah lebih baik, tekanan darah lebih stabil, serta berat badan menjadi turun. Prinsip Olahraga 1. Prinsip latihan FITT ( frequency, Intensity, type dan time) 2. Frequency : jumlah latihan per minggu, lakukan olahraga 3 kali seminggu intensitas sedang. Intensitas ringan 5 kali seminggu, kalau intensitas berat 2 kali seminggu. 3. Intensity : ukuran berat ringan suatu beban latihan, olahraga yang paling ideal adalah aerobik. DNM (denyut nadi maximal) dapat untuk mengukur intensitas latihan : DNM = 220 umur. 4. Type : bentuk latihan / aktivitas fisik yang dipilih untuk latihan. Pengembangan kebugaran kardiorespirasi latihan bertipe aerobik (jogging, berenang, berjalan). Untuk kekuatan (angkat beban), olahraga yang ada unsur tahanan (sepakbola, bulutangkis) 5. Time : seberapa lama latihan berlangsung, minimal dilakukan 30 menit setiap sesi latihan. Berapa Lama Ber Aktivitas Jangan sampai anjuran olahraga ini mengganggu rutinitas pekerjaan. Anda bisa membagi waktu olahraga dalam beberapa kali per hari, misalnya 1 jam setelah sarapan pagi melakukan senam 10 menit, kemudian 1 jam setelah makan siang jalan kaki 10 menit, lalu 1 jam setelah makan malam 4

melakukan olahraga naik sepeda statis sembari menonton tv selama 10 menit. Jadi bagi orang dengan diabetes tidak diperlukan olahraga sepakbola atau tinju, juga tidak perlu sepanjang hari minggu bersepeda atau jalan sehat selama 3 4 jam, hingga bersimbah peluh dan kecapaian, melainkan dianjurkan olahraga kira-kira satu jam setelah makan makanan utama, lakukan gerakan olahraga ringan cukup 10 menit, namun dilakukan secara rutin setiap hari. Manfaat Olahraga 1. Meningkatkan kerja dan fungsi paru jantung 2. Meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang 3. Meningkatkan metabolisme tubuh 4. Mengurangi resiko penyakit degeneratif 5. Meningkatkan sistem hormonal 6. Meningkatkan imunitas tubuh Bagaimana Olahraga Yang Baik 1. Lakukan sejak usia muda 2. Lakukan 3 4 kali seminggu, selama 30 40 menit setiap latihan 3. Teratur terukur : diawali dari pemanasan 5 10 menit, latihan inti 20 menit dan diakhiri pendinginan 5 10 menit 4. Intensitas latihan disesuaikan dengan kebutuhan 5. Mengapa harus pemanasan Increase blood flow/increase body temperature/minimize injury, minimize risk for abnormal cardiac (CV) rhythms 5

6. Mengapa harus penenangan : minimalkan resiko jantung berhenti mendadak, menurunkan resiko dizziness/fainting. 6