A. LATAR BELAKANG MASALAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

2014 IMPLEMENTASI MEDIA TIGA DIMENSI PADA PEMBELAJARAN MENGHIAS KAIN DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Angga Triadi Efendi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari kebodohan dan kemiskinan. Hal ini Sesuai dengan fungsi pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menjadi memiliki keterampilan. Arismantoro yang dikutip oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai tempat penelitin sehingga perlu utuk diadakannya penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha dari setiap bangsa dan negara untuk

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH REWARD TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. dipasaran, tetapi bukan berarti masalah ini telah usai karena masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang mutlak di butuhkan dalam sebuah Negara,

Judul BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kemajuan suatu bangsa di masa yang akan datang ditentukan oleh kualitas pendidikan generasi penerusnya, sumber daya manusia yang baik merupakan faktor yang sangat penting dalam menghadapi globalisasi. Penguasaan pengetahuan, teknologi dan informasi menjadi kunci utama dalam menghadapi perkembangan jaman, yang dapat diperoleh salah satunya melalui pendidikan. Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat membangun bangsa. Disamping itu pendidikan merupakan masalah yang penting bagi manusia, karena pendidikan menyangkut kelangsungan hidup manusia. Manusia tidak cukup hanya tumbuh dan berkembang dengan dorongan insting saja, melainkan perlu adanya dorongan dari luar dirinya yaitu pendidikan agar menjadi manusia seutuhnya. Pada hakikatnya pendidikan sangatlah penting untuk membangun anakanak bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 menyatakan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Melalui pendidikan diharapkan dapat membentuk manusia indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi guna peningkatan kesejahteraan, kemajuan peradaban, serta peningkatan kekuatan daya saing yang sejajar dengan bangsa lain. Pendidikan merupakan suatu proses yang harus dilakukan secara terus menerus sampai kapanpun. Karena commit apabila to user pendidikan tidak diberlangsungkan, 1

digilib.uns.ac.id 2 maka kemajuan masyarakat akan terhenti atau bahkan mengalami kemunduran. Seperti yang telah diketahui bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat yang dilakukan secara terpadu. Hal ini menunjukkan bahwa manusia mempunyai tanggung jawab untuk belajar dari sejak lahir sampai ia meninggal dunia. Dengan demikian diharapkan setiap manusia mempunyai kesadaran untuk membelajarkan dirinya karena ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupannya. Pendidikan sampai akhir hayat memberikan kesempatan bagi individu untuk mengembangkan potensinya dalam kehidupan. Sistem pendidikan di Indonesia dimulai dari tingkat pendidikan dasar, menengah, kemudian pendidikan tinggi. Pendidikan tersebut dilakukan secara bertahap untuk melandasi kejenjang pendidikan selanjutnya. Masing-masing tingkatan pendidikan tersebut memberikan kontribusi bagi tingkatan selanjutnya. Namun sebagian besar masyarakat indonesia hanya mencapai tingkat pendidikan menengah. Pendidikan menengah meliputi Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat. Tingkat pendidikan menengah dibagi menjadi dua yaitu pendidikan menengah umum dan menengah kejuruan. Pendidikan menengah umum biasanya lebih menekankan pada penguasaan teoritis dan lebih mempersiapkan siswanya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya yaitu pendidikan tinggi. Sedangkan pendidikan menengah kejuruan cenderung lebih menitikberatkan pada penguasaan keterampilan praktis sebagai bekal siswa untuk terjun ke dunia kerja. Undang undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 Tahun 2003 menyatakan Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu dan siap pula melanjutkan pendidikan ke pendidikan yang lebih tinggi. Namun tidak berarti siswa SMK setelah lulus tidak dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, karena apabila siswa SMK melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi maka mereka akan lebih matang commit to user

digilib.uns.ac.id 3 dalam penguasaan jurusan yang mereka pilih dan akan lebih siap untuk terjun dalam dunia kerja. Minat diartikan sebagai keadaan dimana seseorang menunjukkan keinginan atau kebutuhan yang ada dalam dirinya, hal tersebut dapat telihat dari ciri ciri yang nampak pada diri mereka dan ciri ciri tersebut memunculkan arti yang terkandung di dalamnya. Minat itu sendiri merupakan kecenderungan dari dalam individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek dan mencari tahu tentang objek yang disenangi tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari observasi yaitu data alumni siswa SMK Negeri 1 Sukoharjo tahun 2014 / 2015 bahwa alumni yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi sejumlah 85 siswa dari 283 siswa. Dari 85 siswa yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dirincikan sebagai berikut siswa jurusan Akuntansi sebanyak 34, Jurusan Administrasi Perkantoran sebanyak 13, Jurusan Pemasaran sebanyak 11, dan jurusan TKJ sebanyak 27. Hal ini menunjukkan bahwa alumni yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi masih sedikit dan sebagian besar dari mereka memilih untuk bekerja. Dalam kaitannya dengan minat siswa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, orang tua berperan aktif dalam mendorong tercapainya cita-cita dan pendidikan anak-anaknya. Orang tua yang mendukung anaknya dalam dunia pendidikan akan memberikan dukungan yang positif bagi anaknya. Orang tua terkadang acuh tak acuh terhadap perkembangan pendidikan anaknya, selain hal tersebut masih banyak orang tua yang memiliki alasan menyekolahkan anaknya ke SMK dikarenakan ingin anaknya setelah lulus SMK langsung dapat bekerja dan segera dapat membantu perekonomian keluarga. Kurangnya dukungan dari orang tua untuk mendukung anaknya meraih pendidikan yang lebih tinggi membuat siswa menjadi ragu melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Dalam keluarga yang ikatannya sangat kuat diantara anggotanya tidak sedikit keputusan anak dipengaruhi oleh orang tua. Demikian juga melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dibutuhkan dukungan dari orang tua. Dengan adanya dukungan orang tua untuk terus memberikan dukungan besar sehingga semakin commit mantap to melanjutkan user pendidikan di perguruan

digilib.uns.ac.id 4 tinggi. Selain faktor dukungan orang tua yang mempengaruhi minat siswa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar siswa. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang terdahulu seperti penelitian yang dilakukan oleh Wiardianti (2015) bahwa kelanjutan pendidikan siswa dipengaruhi oleh minat, harapan setelah lulus, kondisi ekonomi, keterampilan, dorongan dan lingkungan sekitar siswa. Faktor lain yang mempengaruhi minat siswa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yaitu lingkungan sekitar siswa. Lingkungan terdekat siswa adalah lingkungan teman sebaya siswa. Tidak dipungkiri bahwa lingkungan teman sebaya memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap pengambilan keputusan siswa. Dalam hal ini yang dimaksud teman sebaya adalah orang orang yang usianya dalam kisaran sama. Teman sebaya yang dimaksud adalah interaksi intensif dengan melalui peniruan serta mekanisme penerimaan dan penolakan kelompok. Interaksi sosial teman sebaya diketahui dapat membawa dampak positif maupun dampak negatif. Lingkungan teman sebaya mempunyai peranan yang penting dalam hal belajar siswa. Sampai saat ini masih tidak sedikit siswa yang belum mempunyai lingkungan pergaulan atau lingkungan teman sebaya yang kondusif sehingga dalam kaitannya menentukan minatnya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi mereka mengalami hambatan. Keadaan dan suasana lingkungan teman sebaya siswa dapat menentukan bagaimana seorang siswa menentukan minatnya melanjutkan pendidikannya. Lingkungan teman sebaya siswa secara tidak langsung mempengaruhi siswa misalnya jika kondisi lingkungan teman sebaya cenderung membawa pengaruh positif seperti ajakan belajar ke perpustakaan dan saling memotivasi dalam belajar maka minatnya dalam dunia pendidikan juga akan tinggi. Berbeda jika teman yang cenderung memberikan pengaruh negatif dalam pembelajaran siswa. sama halnya dikarenakan banyaknya teman sebaya yang memilih untuk bekerja setelah lulus daripada melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi tersebut juga dapat menyebabkan siswa untuk menentukan sikapnya. commit to user

digilib.uns.ac.id 5 Dalam hal ini lingkungan teman sebaya dapat memberikan pengaruh terhadap siswa. Dampak dari pengaruh tersebut adalah peniruan individu terhadap kondisi dari teman sebayanya, kemudian akan berhubungan dengan minatnya melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Penelitian ini juga diperkuat dengan ditemukannya masalah mengenai kurangnya minat untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dari lingkungan teman sebaya siswa. Berdasarkan hasil observasi juga menunjukkan terdapat ketimpangan jumlah peminat siswa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dari tiap jurusan yang menunjukkan lingkungan belajar siswa di sekolah. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penilitian tentang PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP MINAT UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN DI PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016 B. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah yang diidentifikasi adalah: 1. Kurangnya dukungan orang tua terhadap keinginan anaknya untuk dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. 2. Kecenderungan pola pikir siswa SMK yang lebih memilih untuk bekerja dibandingkan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. 3. Sedikit jumlah siswa SMK yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. 4. Kurangnya keyakinan siswa SMK untuk dapat bersaing dengan siswa SMA di perguruan tinggi. 5. Masih banyak teman sebaya siswa yang memberikan pengaruh negatif terhadap individu. 6. Perbedaan tingkat minat siswa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang signifikan dilihat dari jumlah commit tiap to jurusan. user

digilib.uns.ac.id 6 C. BATASAN MASALAH Pembatasan masalah sangat diperlukan dalam penelitian agar permasalahan yang diteliti dapat dikaji dan dijawab secara mendalam serta tidak menimbulkan meluasnya masalah yang dikaji. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dukungan orang tua adalah kepedulian, kesediaan dari orang-orang yang dapat diandalkan, menyayangi dan menghargai individu yang dapat membantu individu dalam menghadapi tekanan atau situasi tertentu. Dukungan orang tua dalam penelitian ini adalah dukungan melalui penyediaan informasi, perhatian dan kasih sayang, penghargaan dan bantuan langsung. 2. Lingkungan teman sebaya adalah suatu lingkungan dimana terjadi interaksi intensif dengan orang-orang yang memiliki ciri kesamaan dalam usia maupun status sosial yang memiliki dampak terhadapnya. Lingkungan teman sebaya dalam penelitian ini adalah lingkungan sebaya di lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sekolah. 3. Minat siswa SMK untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi adalah rasa keinginan atau kemauan yang disertai dengan perhatian dan keaktifan secara sengaja untuk melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. D. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang dan identifikasi masalah diatas, dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan dukungan orang tua siswa terhadap minat siswa SMK untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMK Negeri Sukoharjo? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikan lingkungan teman sebaya siswa terhadap minat siswa SMK untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMK Negeri Sukoharjo? 3. Apakah ada pengaruh yang signifikan dukungan orang tua dan lingkungan teman sebaya siswa secara bersama-sama commit to user terhadap minat siswa SMK untuk

digilib.uns.ac.id 7 melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMK Negeri Sukoharjo? E. TUJUAN PENELITIAN Dari rumusan masalah diatas penelitian ini mempunyai tujuan untuk : 1. Mengetahui pengaruh dukungan orang tua terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. 2. Mengetahui pengaruh lingkungan teman sebaya siswa terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. 3. Mengetahui pengaruh dukungan orang tua dan lingkunan teman sebaya siswa secara bersama-sama terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. F. MANFAAT PENELITIAN Berdasarkan dari tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. 1. Manfaat Teoritis a. Menambah pengetahuan dan mendukung teori-teori yang sudah ada khususnya yang berhubungan dengan dukungan orang tua, lingkungan teman sebaya siswa, dan minat siswa SMK untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. b. Dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada serta sebagai landasan untuk pengadaan penelitian lebih lanjut. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai masukan bagi sekolah bahwa dukungan orang tua dan lingkungan teman sebaya siswa memiliki kontribusi terhadap minat siswa untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. b. Sebagai masukan agar siswa dapat meningkatkan minatnya untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dengan cara memilih teman pergaulan yang dapat mendukung minatnya. commit to user

digilib.uns.ac.id 8 c. Melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa dukungan orang tua sangat berpengaruh terhadap minat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. d. Bagi universitas, penelitian ini sebagai bahan informasi untuk mengetahui bagaimana minat siswa SMK untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. commit to user