BAB 2 METODOLOGI PENELITIAN DAN DASAR TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN UCAPAN TERIMAKASIH KATA PENGANTAR SARI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 2 METODOLOGI DAN KAJIAN PUSTAKA...

SKRIPSI FRANS HIDAYAT

DAFTAR ISI. SKRIPSI... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN... 1

LABORATORIUM ALAM DAN WISATA GEOLOGI (GEOLOGY LABORATORY AND TOURISM) OLEH 1. EDIYANTO 2. RULY ARIE KRISTIANTO

BAB 1. PENDAHULUAN...

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Gambar 2.1 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.

HALAMAN PENGESAHAN...

Gambar 3.6 Model progradasi kipas laut dalam (Walker, R. G., 1978).

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Umur GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan kipas bawah laut model Walker (1978) (Gambar 3.8).

GEOLOGI DAN STUDI KUA LITAS BATUAN RESERVOAR FORMASI NGRAYONG DAERA

BAB II GEOLOGI REGIONAL

DAFTAR ISI COVER HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1. I.1.

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Arus Traksi dan Arus Turbidit

(Sebagian Lembar Peta Rupabumi Digital Indonesia (Bakosurtanal) No ) SKRIPSI : STUDI SEDIMENTOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Timur

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

Bab III Geologi Daerah Penelitian

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA

GEOLOGI DAERAH CIPEUNDEUY KABUPATEN SUBANG, JAWA BARAT. Oleh : Muhammad Abdurachman Ibrahim

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Foto 3.5 Singkapan BR-8 pada Satuan Batupasir Kuarsa Foto diambil kearah N E. Eko Mujiono

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Umur dan Lingkungan Pengendapan Hubungan dan Kesetaraan Stratigrafi

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten. BAB I PENDAHULUAN

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB 2 GEOLOGI REGIONAL

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...ii. HALAMAN PERSEMBAHAN...iii. UCAPAN TERIMAKASIH...iv. KATA PENGANTAR...vi. SARI...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN 1.3 LOKASI PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB IV ANALISA SEDIMENTASI

GEOLOGI DAN STUDI BATIMETRI FORMASI KEBOBUTAK DAERAH GEDANGSARI DAN SEKITARNYA KECAMATAN GEDANGSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL PROPINSI DIY

DAFTAR ISI. BAB II GEOLOGI REGIONAL... 8 II.1. Fisiografi Regional... 8 II.2. Stratigrafi Regional II.3. Struktur Geologi Regional...

BAB II. METODELOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB III Perolehan dan Analisis Data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

BAB IV Kajian Sedimentasi dan Lingkungan Pengendapan

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Raden Ario Wicaksono/

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

GEOLOGI DAN ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI UNTUK KARAKTERISASI SESAR ANJAK DI DAERAH CAMPAKA DAN SEKITARNYA, CIANJUR, JAWA BARAT

Geologi dan Studi Fasies Karbonat Gunung Sekerat, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK REKAHAN PADA BATUGAMPING DAN BATUPASIR, DAERAH GUNUNG KIDUL DAN SEKITARNYA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

3.2.3 Satuan Batulempung. A. Penyebaran dan Ketebalan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Menerapkan ilmu geologi yang telah diberikan di perkuliahan.

GEOLOGI DAERAH KLABANG

GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK REKAHAN PADA BATUGAMPING DI DAERAH NGLIPAR, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

III.3 Interpretasi Perkembangan Cekungan Berdasarkan Peta Isokron Seperti telah disebutkan pada sub bab sebelumnya bahwa peta isokron digunakan untuk

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

GEOLOGI DAERAH PASAWAHAN DAN SEKITARNYA, KABUPATEN PURWAKARTA, JAWA BARAT

BAB VI KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN - LAMPIRAN

berukuran antara 0,05-0,2 mm, tekstur granoblastik dan lepidoblastik, dengan struktur slaty oleh kuarsa dan biotit.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GEOLOGI DAERAH SARIMEKAR DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SUMEDANG - JAWA BARAT

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

GEOLOGI DAERAH KETENONG DAN SEKITARNYA, KECAMATAN PINANG BERLAPIS, KABUPATEN LEBONG, BENGKULU TUGAS AKHIR A

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil penelitian ini digambarkan dalam bentuk:

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

GEOLOGI DAERAH KOTOTUO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SIJUNJUNG, KABUPATEN SIJUNJUNG, PROVINSI SUMATRA BARAT TUGAS AKHIR A

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian

GEOLOGI DAN ENDAPAN BATUBARA DAERAH MANDIANGIN, KABUPATEN SAROLANGUN, PROVINSI JAMBI TUGAS AKHIR A. Disusun oleh: MUHAMMAD ARDHAN RAFSANJANI

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH NGAMPEL DAN SEKITARNYA

4.2 Pembuatan Kolom Stratigrafi Pembuatan kolom stratigrafi (Lampiran F) dilakukan berdasarkan atas

DAFTAR ISI. BAB II GEOLOGI REGIONAL... 9 II.1. Tektonik... 9 II.2. Struktur Geologi II.3. Stratigrafi II.4. Sistem Perminyakan...

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. sangat ekonomis yang ada di Indonesia. Luas cekungan tersebut mencapai

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GEOLOGI DAERAH LAWELE DAN SEKITARNYA, KECAMATAN LASALIMU, KABUPATEN BUTON, SULAWESI TENGGARA

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

GEOLOGI DAERAH CIHEA DAN SEKITARNYA, KECAMATAN BOJONGPICUNG KABUPATEN CIANJUR, JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, 20 Desember Penyusun III

Transkripsi:

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv SARI... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Maksud dan Tujuan... 2 1.3 Rumusan masalah... 2 1.4 Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian... 3 1.5 Hasil Penelitian... 4 1.6 Manfaat Penelitian... 4 BAB 2 METODOLOGI PENELITIAN DAN DASAR TEORI... 6 2.1 Metodologi Penelitian... 6 2.1.1 Studi Pustaka dan Data Awal... 6 2.1.2 Penelitian Lapangan Tahapan Persiapan... 6 2.1.3 Analisis Laboratorium dan Studio... 7 2.1.4 Sintesis Data... 8 2.2 Dasar Teori... 10 2.2.1 Provenance... 10 2.2.1.1 Klasifikasi Mineral Kuarsa... 10 2.2.1.1 Kedudukan Tektonik Batuan Asal... 14 2.2.2 Arah Arus Purba (Paleocurrent)... 21 2.2.3 Mekanisme Pengendapan... 23 2.2.4 Fasies Turbidit dan Lingkungan Pengendapan... 25 vi

2.2.5 Geologi Struktur... 30 BAB 3 GEOLOGI REGIONAL CEKUNGAN JAWA TIMUR UTARA... 33 3.1. Fisiografi Regional... 33 3.2. Stratigrafi Regional... 34 3.3. Struktur Geologi Regional... 38 BAB 4 GEOLOGI DAERAH BOJONG DAN SEKITARNYA... 40 4.1. Geomorfologi... 40 4.1.1 Pola Aliran... 41 4.1.2 Geomorfologi Daerah Bojong dan Sekitarnya... 42 4.1.1.1 Perbukitan Zona Sesar dan Lipatan... 43 4.1.2.2 Dataran Aluvial... 44 4.1.2.3 Tubuh Sungai... 44 4.2. Stratigrafi... 45 4.2.1 Satuan Batulempung-gampingan Kerek... 46 4.2.1.1 Ciri Litologi... 46 4.2.1.2 Penyebaran dan Ketebalan... 47 4.2.1.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan... 47 4.2.1.4 Hubungan Stratigrafi... 49 4.2.2 Satuan Batupasir-gampingan Kerek... 50 4.2.1.1 Ciri Litologi... 50 4.2.1.2 Penyebaran dan Ketebalan... 52 4.2.1.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan... 52 4.2.1.4 Hubungan Stratigrafi... 54 4.2.3 Satuan Napal Kalibeng... 54 4.2.1.1 Ciri Litologi... 54 4.2.1.2 Penyebaran dan Ketebalan... 55 4.2.1.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan... 55 4.2.1.4 Hubungan Stratigrafi... 56 4.2.4 Satuan Endapan Aluvial... 57 4.2.1.1 Ciri Litologi... 57 4.2.1.2 Penyebaran dan Ketebalan... 57 4.2.1.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan... 57 4.2.1.4 Hubungan Stratigrafi... 58 vii

4.3. Struktur Geologi... 58 4.3.1.Struktur Lipatan... 59 4.3.1.1 Antiklin Bendobobok... 59 4.3.1.2 Antiklin Tempuran... 59 4.3.1.3 Sinklin Tempuran... 59 4.3.1.4 Antiklin Tempuran 2... 60 4.3.1.5 Sinklin Bojong... 60 4.3.1.6 Antiklin Bojong... 60 4.3.2.Struktur Sesar... 61 4.3.2.1 Sesar Naik Bengle... 62 4.3.2.2 Sesar Naik Bendobobok... 63 4.3.2.3 Sesar Naik Bojong... 64 4.3.2.4 Sesar Naik Bojong 2... 65 4.3.2.5 Sesar Mendatar Kanan Bengle... 65 4.3.2.6 Sesar Mendatar Kiri Bojong... 66 4.4. Potensi Geologi... 67 4.4.1. Potensi Geologi Positif... 67 4.4.2. Potensi Geologi Negatif... 67 BAB 5 PROVENANCE BATUPASIR DAERAH BOJONG DAN SEKITARNYA... 68 5.1. Tinjauan Provenance... 68 5.2. Hasil Analisis Provenance... 68 5.2.1. Prosentase Mineral... 68 5.2.1.1 Kuarsa... 70 5.2.1.2 Feldspar... 70 5.2.1.3 Fragmen Batuan... 71 5.2.2. Analisis Nama Batuan... 71 5.2.3. Analisis Mineral Berat... 75 5.2.3.1 Komposisi Mineral Berat... 76 5.2.4. Analisis Arah Arus Purba... 83 5.2.4.1 Pengukuran Arus Purba... 83 5.2.4.2 Interpretasi Lingkungan Pengendapan... 85 viii

5.2.5. Tatanan Tektonik... 86 5.2.6. Paleoclimate... 90 5.3. Sejarah Geologi... 93 BAB 6 KESIMPULAN... 101 DAFTAR PUSTAKA... 103 LAMPIRAN... 105 ix

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Prosentase Mineral... 4 Gambar 2.1 Bagan alir tahapan dan metodologi penelitian... 9 Gambar 2.2 Klasifikasi Genetik Mineral Kuarsa (Krynine, 1940 dalam Pettijohn)... 13 Gambar 2.3 Diagram triangular QFL (Dickinson dan Suzcek,1979)... 17 Gambar 2.4 Kedudukan tektonik asal batuan (Dickinson dan Suzcek,1979)... 18 Gambar 2.5 Proses yang mengontrol komposisi batupasir dan kondisi optimum untuk mengawetkan kondisi iklim... 19 Gambar 2.6 Diagram paleoclimate (Stunner, 1981 dalam Jafarzadeh, 2008)... 20 Gambar 2.7 Log plot Q: quartz, F: feldspar, RF: rock fragments yang menunjukan paleoclimate dilihat dari komposisi dalam batupasir (Weltje, 1998 dalam Jafarzadeh, 2008)... 21 Gambar 2.8 Arah aliran pada diagram rose (Pettijohn, 1977)... 22 Gambar 2.9 Ilustrasi pergerakan partikel sedimen dalam aliran(gary Nichols, 2009) 23 Gambar 2.10 Sikuen turbidit (Bouma, 1962)... 26 Gambar 2.11 Sikuen progradasi kipas bawah laut. CT =Classical turbidite, MS = Pebble sandstone, CGL = Conglomerates, DF = Debris flow, SL = Slump (Walker, 1984)... 28 Gambar 2.12 Diagram blok yang memperlihatkan bagian bagian dari sistem kipas bawah laut. (Walker, 1984)... 29 Gambar 2.13 Model pengendapan kipas bawah laut, memperlihatkan sikuen perlapisan pada masing masing elemen (Walker, 1976)... 30 Gambar 2.14 Diagram klasifikasi sesar (Rickard, 1972)... 31 Gambar 2.15 Klasifikasi lipatan berdasarkan dip, sumbu lipatan, rake dan plunge dari hinge line (Rickard, 1971)... 32 Gambar 3.1 Fisiografi regional Jawa (Van Bemmelen, 1949)... 33 Gambar 3.2 Stratigrafi Kendeng (Harsono, 1983)... 34 Gambar 3.3 Penampang regional dari Bukit Jiwo di bagian selatan hingga GunungMuria di bagian utara (De Genevraye dan Samuel, 1972)... 39 Gambar 4.1 Bagan alir penentuan satuan geomorfik... 42 Gambar 4.2 Pola aliran sungai pada daerah telitian... 43 Gambar 4.3 Satuan bentuk lahan perbukitan zona sesar dan lipatan. Lensa kamera menghadap ke utara.... 44 Gambar 4.4 Satuan bentuk lahan dataran aluvial. Lensa kamera menghadap ke selatan... 45 x

Gambar 4.5 Satuan bentuk lahan tubuh sungai. Lensa kamera menghadap ke arah barat... 45 Gambar 4.6 Stratigrafi daerah telitian tanpa skala... 46 Gambar 4.7 a. Singkapan Batulempung-gampingan dan Batupasir-gampingan Kerek pada Lokasi Pengamatan 49; b. Foto Parameter Singkapan. Lensa kamera menghadap ke timur... 47 Gambar 4.8 a. Singkapan Batulempung-gampingan dan Batupasir-gampingan Kerek pada Lokasi Pengamatan 4; b. Foto Parameter Singkapan. Lensa kamera menghadap ke selatan... 48 Gambar 4.9 Struktur sedimen pada satuan batulempung-gampingan Kerek. a. Parallel lamination; b. Cross lamination; c. Convolute; d. Flute cast; e. Bounce marks; f. Skip marks (elips) dan skip marks (lingkaran); g. Wavy lamination; h. Planar bedding... 50 Gambar 4.10 Batas satuan batulempung-gampingan Kerek dengan satuan batupasir-gampingan Kerek... 50 Gambar 4.11 a. Singkapan Batulempung-gampingan dan Batupasir-gampingan Kerek pada Lokasi Pengamatan 92; b. Foto Parameter Singkapan Lensa kamera menghadap ke barat daya... 52 Gambar 4.12 a. Singkapan Batulempung-gampingan dan Batupasir-gampingan Kerek pada Lokasi Pengamatan 107; b. Foto Parameter Singkapan. Lensa kamera menghadap ke selatan... 52 Gambar 4.13 Struktur sedimen yang berkembang pada satuan batupasirgampingan Kerek. a. Convolute; b. Rip up clast; c. Cross lamination; d. Slump; e. Flute cast; f. Flame Structure; g. Graded bedding; h. Bouma sequence Ta-Tb-Tc; i. Wavy lamination... 54 Gambar 4.14 Batas satuan batupasir-gampingan Kerek dengan napal Kalibeng pada lokasi pengamatan 95 Lensa kamera menghadap ke selatan... 55 Gambar 4.15 a. Singkapan Batulempung-gampingan dan Batupasir-gampingan Kerek pada Lokasi Pengamatan 104; b. Foto Parameter Singkapan. Lensa kamera menghadap ke timur... 56 Gambar 4.16 Kontak satuan napal Kalibeng dengan Endapan Aluvial pada lokasi pengamatan 95. Lensa kamera menghadap ke selatan... 57 Gambar 4.17 Endapan Aluvial pada lokasi pengamatan 121. Lensa kamera menghadap ke tenggara... 58 Gambar 4.18 Klasifikasi sesar menurut Rickard, 1972... 62 Gambar 4.19 Kenampakan zona sesar naik Bengle pada lokasi pengamatan 99, kelurusan hancuran diindikasikan menjadi bidang sesar naik Bengle, lensa kamera menghadap ke timur... 64 Gambar 4.20 Sesar naik Bendobobok. Lensa kamera menghadap ke timur... 65 Gambar 4.21 Sesar naik Bojong pada lokasi pengamatan 11. Lensa kamera menghadap ke barat... 65 Gambar 4.22 Kenampakan sesar naik Bojong pada lokasi pengamatan 33. Lensa xi

kamera menghadap ke timur... 66 Gambar 4.23 Sesar mendatar kanan Bengle. Terlihat offset litologi pada singkapan lokasi pengamatan 91. Kamera menghadap ke selatan... 67 Gambar 4.24 Sesar mendatar Kiri Bojong terletak pada lokasi pengamatan 30, lensa kamera menghadap ke selatan... 67 Gambar 4.25 Singkapan pada Desa Bengle... 68 Gambar 4.26 Tanah longsor di desa Bojong... 68 Gambar 5.1 Penamaan batuan sedimen klastik berdasarkan komposisi feldspar, kuarsa, dan fragmen batuan (Gilbert, 1982)... 72 Gambar 5.2 Kenampakan makroskopis Lithic Arkose (a) dan mikroskopis(b) sampel H-2-5... 73 Gambar 5.3 Kenampakan makroskopis Lithic Arkose (a) dan mikroskopis(b) sampel H-2-9... 73 Gambar 5.4 Kenampakan makroskopis Lithic Arkose (a) dan mikroskopis(b) sampel H-2-6... 73 Gambar 5.5 Kenampakan makroskopis Lithic Arkose (a) dan mikroskopis(b) sampel H-2-13... 74 Gambar 5.6 Kenampakan makroskopis Lithic Arkose (a) dan mikroskopis(b) sampel H-4-5... 74 Gambar 5.7 Kenampakan makroskopis Lithic Arkose (a) dan mikroskopis(b) sampel H-3-16... 74 Gambar 5.8 Kenampakan makroskopis Lithic Arkose (a) dan mikroskopis(b) sampel H-2-8... 75 Gambar 5.9 Kenampakan makroskopis Lithic Arkose (a) dan mikroskopis(b) sampel H-3-15... 75 Gambar 5.10 Kenampakan makroskopis Lithic Arkose (a) dan mikroskopis(b) sampel H-MS-4... 75 Gambar 5.11 Kenampakan makroskopis Lithic Arkose (a) dan mikroskopis(b) sampel H-3-18... 76 Gambar 5.12 Kenampakan makroskopis Feldspathic litharenite (a) dan mikroskopis(b) sampel H-MS-3... 76 Gambar 5.13 Tabulasi dan Diagram kandungan mineral berat sampel H-2-5... 77 Gambar 5.14 Tabulasi dan Diagram kandungan mineral berat sampel H-2-9... 77 Gambar 5.15 Tabulasi dan Diagram kandungan mineral berat sampel H-2-6... 78 Gambar 5.16 Tabulasi dan Diagram kandungan mineral berat sampel H-2-13... 78 Gambar 5.17 Tabulasi dan Diagram kandungan mineral berat sampel H-4-5... 78 Gambar 5.18 Tabulasi dan Diagram kandungan mineral berat sampel H-3-16... 79 Gambar 5.19 Tabulasi dan Diagram kandungan mineral berat sampel H-2-8... 79 xii

Gambar 5.20 Tabulasi dan Diagram kandungan mineral berat sampel H-3-15... 79 Gambar 5.21 Tabulasi dan Diagram kandungan mineral berat sampel H-MS-4... 80 Gambar 5.22 Tabulasi dan Diagram kandungan mineral berat sampel H-3-18... 80 Gambar 5.23 Tabulasi dan Diagram kandungan mineral berat sampel H-MS-3... 80 Gambar 5.24 Tabulasi dan Diagram kandungan mineral berat sampel secara keseluruhan... 81 Gambar 5.25 a. Dominasi Arah Arus Purba Daerah Telitian; b. Pola Arus Purba (Tucker, 1982)... 85 Gambar 5.26 Diagram Blok Turbidit (S.A. Lomas, 2004)... 87 Gambar 5.27 Penentuan lingkungan dari provenance berdasarkan kehadiran kuarsa, feldspar, dan fragmen batuan (Dickinson, 1983)... 88 Gambar 5.28 Penentuan tektonik dari Provenance berdasarkan kehadiran kuarsa, feldspar, dan fragmen batuan (Dickinson&Suczek, 1979)... 89 Gambar 5.29 Ilustrasi tektonik batuan asal daerah telitian berdasarkan kehadiran kuarsa, feldspar, dan fragmen batuan (Dickinson&Suczek, 1979)... 90 Gambar 5.30 Diagram Paleoclimate berdasarkan kehadiran kuarsa, feldspar, dan fragmen batuan (Stunner, 1981 dalam Jafarzadeh, 2008)... 91 Gambar 5.31 Log Plot yang menunjukkan kondisi fisiografi dan iklim di lokasi batuan asal (Weltje, 1998 dalam Jafarzadeh, 2008)... 92 Gambar 5.32 Diagram Blok sejarah geologi fase pengendapan pertama... 94 Gambar 5.33 Diagram Blok sejarah geologi fase pengendapan kedua... 95 Gambar 5.34 Diagram Blok sejarah geologi fase pengendapan ketiga... 96 Gambar 5.35 Diagram Blok sejarah geologi fase pembentukan lipatan... 97 Gambar 5.36 Diagram Blok sejarah geologi fase pembentukan sesar naik... 97 Gambar 5.37 Diagram Blok sejarah geologi fase pembentukan sesar mendatar kiri... 98 Gambar 5.38 Diagram Blok sejarah geologi fase pembentukan sesar mendatar kanan... 98 Gambar 5.39 Diagram Blok sejarah geologi yang terbentuk setelah peristiwa erosi... 99 Gambar 5.40 Diagram Blok kondisi geologi pada saat ini... 100 xiii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Klasifikasi dari beberapa pola paleocurrent (Pettijohn, 1977)... 23 Tabel 2.2 Hubungan antara proses sedimentasi dan jenis endapan yang dihasilkan (Selley, 1988)... 24 Tabel 4.1 Klasifikasi kemiringan lereng (Van Zuidam, 1983)... 41 Tabel 4.2 Klasifikasi lipatan (Fluety, 1964 dalam Ragan, 1973)... 60 Tabel 5.1 Prosentase kehadiran mineral kuarsa, feldspar, dan fragmen batuan... 70 Tabel 5.2 Provenance dari Himpunan Mineral Berat (Hubbert, 1971)... 83 Tabel 5.3 Lingkungan Pengendapan Berdasarkan struktur sedimen dan Pola Arus Purba (Tucker, 1982)... 86 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Dalam Kantong Lampiran I Peta Lintasan Lampiran II Peta Geomorfologi Lampiran III Peta Geologi Lampiran IV Peta Arah Arus Purba Lampiran V Penampang Stratigrafi Terukur Lampiran Dalam Buku Lampiran VI Analisis Mikropaleontologi Lampiran VII Analisis Petrografi Lampiran VIII Analisis Struktur Geologi Lampiran IX Analisis Arah Arus Purba Lampiran X Analisis Kalsimetri xiv