PENETAPAN HARGAPOKOK PENJUALAN PADA USAHATANI KEDELAI (Glycine Max L.) (Suatu Kasus di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) ABSTRAK

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Pada Seorang Perajin Tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI GULA SEMUT (Studi Kasus pada Perajin Gula Semut di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar) Abstrak

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Kecamatan Langensari Kota Banjar) Abstrak

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS AGROINDUSTRI GULA KELAPA (SuatuKasus di Desa Sukamulya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis) Abstrak

KELAYAKAN USAHATANI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN KEDELAI (Glycine max L.) Muh. Fajar Dwi Pranata 1) Program Studi Agribisnis Fakultas

ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Cikuya Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS RISIKO USAHATANI TOMAT (Solanum lycopersicum) VARIETAS PERMATA (Suatu Kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis)

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

ANALISIS PENDAPATAN DAN TITIK IMPAS AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Abstrak

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI TAHU (Studi Kasus di Kelurahan Indihiang Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya)

ANALISIS PEMASARAN BENIH PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

ANALISIS USAHATANI PISANG AMBON (Musa acuminate L). (Studi kasus di Desa Langensari Kecamatan Langensari Kota Banjar)

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS PEMASARAN KEDELAI (Suatu Kasus di Desa Langkapsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS TITIK IMPAS PADA USAHATANI PADI ORGANIK (Suatu Kasus di Desa Sukanagara Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis) Abstrak

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

III. METODE PENELITIAN

III. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan data

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KUBIS PUTIH (Brassica oleracea) (Studi Kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis)

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

III. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Tabel 1. Luas Tanam, Luas Panen, Hasil dan Produksi Jamur Tiram di Kabupaten Ciamis

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Seorang Perajin di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG DAUN DI KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT

PENDAPATAN PETANI TEMBAKAU ANTARA PENGGUNA AIR BOR DENGAN PENGGUNA AIR TADAH HUJAN

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

ANALISIS KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Desa Pawindan Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis) Abstrak

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

ANALISIS USAHATANI KENCUR (Kaempferia galanga L.) (Studi Kasus di Desa Madura Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

III. METODE PENELITIAN. untuk menciptakan data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan

PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA

ANALISIS RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Seorang Perajin Tempe di Desa Pawindan Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BLEWAH

SOCIETA IV - 1 : 48 53, Juni 2015 ISSN

ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Leo Amran 1), Eliza 2), Suardi Tarumun 2) Hp: ;

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani Padi Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. Sarana. Produksi

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS RENTABILITAS DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap)

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN KARANGANYAR COST AND REVENUE ANALYSIS OF RICE FARMING IN KARANGANYAR REGENCY

Intisari. Kajian Analisis Usaha Ternak Kambing di Desa Lubangsampang Kec. Butuh Kabupaten Purworejo. Zulfanita

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar) Abstrak

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

ANALISIS USAHATANI PISANG AYAM DI DESA AWE GEUTAH PAYA KECAMATAN PEUSANGAN SIBLAH KRUENG KABUPATEN BIREUEN

Kajian Biaya, Penerimaan & Keuntungan Usahatani

BAB III METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG

BAB IV METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENETAPAN HARGAPOKOK PENJUALAN PADA USAHATANI KEDELAI (Glycine Max L.) (Suatu Kasus di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya) Oleh: 1 Rajab Subagja, 2 Dini Rochdiani, 3 Muhamad Nurdin Yusuf 1 Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2 Dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran 3 Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) besarnya biaya pada usahatani kedelai per luas tanam per musim tanam, besarnya pendapatan usahatani kedelai per musim tanam, besarnya penerimaan usahatani kedelai per luas tanam per musim tanam, (2) besarnya R/C usahatani kedelai. 3) Besarnya harga pokok yang harus ditetapkan petani usahatani Kedelai per hektar per satu kali musim tanam di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah. dalam satu kali musim tanam. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan mengambil kasus di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik penarikan sampel acak sederhana sebanyak 30 orang petani. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriftif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Besarnya biaya total (Total Cost) pada usahatani Kedelai per luas tanam per satu kali musim tanam di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya adalah sebesar Rp 33.075.762,46,- yang terdiri dari biaya tetap ( Fixed Cost) sebesar Rp 1.189.375,00,- dan biaya variabel ( Variabel Cost) sebesar Rp 31.327.900,00,- untuk besarnya nilai penerimaan yaitu sebesar Rp 86.022.000,00,- dan nilai pendapatan sebesar Rp 52.946.237,58,- 2. Besarnya nilai R/C ada usahatani Kedelai per hektar per satu kali musim tanam di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya adalah 2,51 Artinya setiap Rp 1,- biaya yang dikeluarkan akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 2,51,- dan pendapatan sebesar Rp. 1,51. 3. Harga pokok dari produk yang dihasilkan Rp 1.804,-/Kg Kata kunci : Harga, Pokok, Kedelai, Cipatujah, Tasikmalaya PENDAHULUAN Pemerintah pada saat ini masih memberikan perhatian yang cukup besar dengan kebijakan-kebijakan yang mendukung terselenggaranya pembangunan di bidang pertanian. Penetapan harga-harga komoditas tertentu adalah salah satu proteksi kepada petani agar petani tetap medapatkan keuntungan yang layak dari usaha tani yang dijalankannya. Pembangunan pertanian sekarang juga memprioritaskan kepada pengembangan sistem ketahanan yang berbasis pada diversifikasi atau keragaman sumber daya bahan pangan, kelembagaan dan kebudayaan lokal. Hal ini dilakukan dalam rangka menjamin ketersediaannya pangan dan nutrisi dalam jumlah dan mutu yang dibutuhkan pada tingkat harga yang terjangkau dengan memperhatikan pendapatan serta peningkatan produksi yang sesuai dengan potensi dan sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu daerah (Departemen Pertanian RI, 2007). Lebih lanjut Danial Saragih (2008), menyatakan bahwa tujuan pembangunan agribisnis adalah meningkatkan kesejahteraan masarakat dan menekan tingkat kemiskinan, dengan sasaran pembangunan agribisnis adalah kegiatan agroindustri, perdagangan dan jasa semakin maju dan berkembang. Kapolaga merupakan salah satu komoditas perkebunan di indonesia yang mempunyai prospek bagus untuk dikembangkan. Tujuan pengembangan kapulaga diantaranya meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu hasil mengembangkan keanekaragaman usaha yang menjamin kelestarian fungsi dan manfaatnya, meningkatkan efektivitas dan efesiensi pelayanan, meningkatkan kesempatan berusaha dan meningkatkan pendapatan masyarakat dan negara. Selain itu perkembangan kapulaga dapat meningkatkan kesejahteraan, kualitas Halaman 402

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 4 Nomor 3, Sepetember 2017 hidup, kapasitas ekonomi dan sosial masyarakat petani, meningkatkan ikatan komunitas masyarakat di sekitar yang memiliki tanggungjawab untuk menjaga kelestarian dan keamanannya (Gusrini,2013). Saat ini tanaman kedelai merupakan salah satu bahan pangan yang penting setelah beras disamping sebagai bahan pakan dan industri olahan. Karena hampir 90% digunakan sebagai bahan pangan maka ketersediaan kedelai menjadi faktor yang cukup penting (Anonim, 2013). Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu daerah penghasil kedelai yang areal penanamannya tersebar di 24 kecamatan. Luas areal tanaman kedelai di Kabupaten Tasikmalaya adalah 3.093 hektar, menghasilkan produksi 4.613 ton dan produktivitas 14,92 ton per hektar. Sebagai mana hal-hal yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Penetapan Harga Pokok Penjualan Usahatani Kedelai (Glycine max L.) Varietas Anjasmoro yang mirip suatu kasus di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai, dengan mengambil kasus di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Metode survei merupakan metode formal untuk memperoleh informasi yang sama atau sejenis dari berbagai kelompok atau orang yang terutama ditempuh dengan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Nazir, 2005). Operasionalisasi Variabel Variabel-variabel yang dioperasionalisasikan dalam penelitian ini meliputi: 1. Petani kedelai, adalah orang yang melakukan kegiatan usahatani kedelai yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari usahatani yang dijalankannya. 2. Luas lahan, adalah luasnya lahan yang digarap oleh petani dalam melaksanakan usaha tani kedelai yang dihitung dalam satuan hektar (Ha) 3. Satu musim tanam, dihitung dari mulai persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan sampai panen, yaitu selama 3 bulan. 4. Biaya produksi, adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi usaha tani kedelai yang dihitung dalam satu rupiah per satu kali musim tanam, biaya tersebut meliputi a. Biaya tetap (fixed cost) Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi dan sifatnya tidak habis dalam satu kali proses produksi. Jenis biaya tetap pada usaha tani kedelai diantaranya sewa lahan, penyusutan alat dan bunga modal. Biaya tetap terdiri dari : 1. Pajak bumi bangunan merupakan biaya tetap yang dihitung dalam suatu hektar dan dinilai dalam satuan rupiah (Rp) per hektar dalam satu kali musim tanam. 2. Penyusutan alat dihitung dalam satuan rupiah (Rp) per musim tanam. Untuk menghitung besar penyusutan alat digunakan metode garis lurus ( Straight Line Method) dengan rumus sebgai berikut (Suratiyah, 2006): Nilai pembelian Nilai sisa = Umur Ekonomis 3. Bunga modal dihitung dalam satuan persen berdasarkan bunga bang yang berlaku pada saat penelitian. b. Biaya Variabel (Variebel cost), adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi dan sifatnya habis dalam satu kali proses produksi. Biaya Variabel terdiri dari : 1. Benih adalah jumlah benih yang ditanam mulai dari awal pelaksanaan usaha tani yang dihitung dalam satuan kilogram dan dinilai dalam satuan rupiah per herktar (Rp/ha). 2. Pupuk yang digunakan dihitung dalam satuan kilogram dan dinilai dalam satuan rupiah per hektar (Rp/ha). 3. Pestisida yang digunakan dihitung dalam satuan liter atau kilogram dan dinilai dalam satuan rupiah per hektar (Rp/ha). 4. Tenaga kerja adalah tenaga kerja yang dipergunakan baik pria atau wanita yang dihitung dalam satuan Hari Kerja Pria (HKP) dan Hari Kerja Wanita (HKW) dan dinilai dalam satuan rupiah (Rp). c. Produksi, adalah jumlah kedelai segar yang diperoleh dari usaha tani kedelai, Halaman 403

PENETAPAN HARGAPOKOK PENJUALAN PADA USAHATANI KEDELAI (Glycine Max L.) (Suatu Kasus di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya) RAJAB SUBAGJA, DINI ROCHDIANI, MUHAMAD NURDIN YUSUF yang dihitung dalam satuan kilogram per hektar (Rp/ha). d. Penerimaan, adalah jumlah produksi kedelai yang diperoleh dikalikan dengan harga jual kedelai yang dihitung dalam satuan rupiah per hektar (Rp/ha). e. Harga jual, adalah harga jual kedelai yang dihitung dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/kg). f. Pendapatan, adalah selisih antara penerimaan dengan biaya produksi yang dikeluarkan dan dihitung dalam satuan rupiah per hektar (Rp/ha). g. R/C, adalah perbandingan antara penerimaan total penjualan dengan biaya total. h. Harga pokok adalah harga yang diperoleh dari hasil pembagian antara Total Cost (Biaya Total) dengan Quantity (Jumlah Produksi). Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Teknologi yang digunakan dalam usaha tani kedelai adalah sama. 2. Harga sarana produksi dan harga jual kedelai adalah harga yang berlaku pada saat penelitian. 3. Semua produk habis terjual. 4. Nilai sisa dianggap nol Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini yaitu dilakukan secara sengaja (purposive sampling) pada petani kedelai di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah karena memiliki lahan paling luas banyak dan produktivitas paling tinggi, menurut Sugiyono (2007) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Responden dalam penelitian ini adalah petani kedelai di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 30 orang atau 30 % yang diambil menggunakan simple random sampling dari anggota populasi sebanyak 101 orang. Rancangan Analisis Data Untuk mengtahui besarnya biaya, pendapatan dan R/C serta penetapan harga pokok pada usaha tani kedelai digunakan analisis sebagai berikut : 1. Biaya Produksi (Suratiyah, 2006). TC = TFC + TFC Dimana: TC = Total Cost (Biaya Total). TFC= Total Fixed Cost (BiayaTetap Total). TVC= Total Variabel Cost (BiayaVariabel Total). Sedangkan penerimaan (Revenue) adalah hasil produksi dikalikan dengan harga jual produk pada saat panen. (Soekartawi, 2002). TR = Q.P Dimana: TR = Penerimaan Q = Quantity (Jumlah Produksi) P = Price (Harga) 2. Pendapatan/keuntungan adalah selisih antara penerimaan dengan biaya total (Soekartawi, 2002): Pd = R-C Dimana: Pd = Pendapatan R = Penerimaan C = Biaya Total 3. R/C adalah perbandingan antara penerimaan dengan biaya total. (Soekartawi, 2002) R/C = Kriteria : a) R/C lebih besar dari satu, maka usaha tani mennguntungkan. b) R/C sama dengan satu, maka usaha tani dikatakan impas. c) R/C kurang dari satu, maka usaha tani mengalami kerugian. 4. Harga pokok adalah harga yang diperoleh dari hasil bagiantara Total Cost (Biaya Total) dengan Quantity (Jumlah Poduksi). Menurut Masyhuri (2007), untuk menghitung harga pokok yaitu dengan mengetahui biaya rata-rata ( average cost) dengan cara membagi biaya total ( Total Cost) dengan jumlah produksi (Quantity). = TC Q Dimana : HP = Harga Pokok TC = Total Cost (Biaya Total) Q = Quantity (Jumlah Produksi yang dihasilkan). HASIL DAN PEMBAHASAN Identitas Responden Umur dapat mempengaruhi tingkat produktivitas kerja seseorang dalam menjalankan suatu pekerjaan. Petani yang berumur muda fisiknya lebih kuat daripada Halaman 404

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 4 Nomor 3, Sepetember 2017 petani yang berumur lebih tua, namun dalam hal menetapkan keputusan, petani yang lebih tua mempunyai tingkat kematangan lebih tinggi. Keadaan umur responden dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 1. Umur Responden Yang Berusahatani Kedelai No Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 24-36 7 23,33 2 37-49 7 23,33 3 50-62 16 53,33 JUMLAH 30 100 Tabel 1 menunjukkan bahwa umur responden dalam usahatani kedelai di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah berada pada kisaran 24 sampai 36 tahun berjumlah 7 orang atau 23,33 persen, Umur 37 sampai 49 berjumlah 7 orang atau 23,33 persen dan umur 50 sampai 62 berjumlah 16 orang atau 53,33 persen. Pengalaman berusahatani Pengalaman merupakan modal utama untuk keberhasilan dalam usaha mereka, semakin lama pengalaman semakin tinggi keterampilan yang dimiliki dalam melaksanakan proses produksi, yaitu dengan mempelajari pengalaman yang dialami sehingga akan lebih mampu dalam menghadapi permasalahan yang timbul dan mendapatkan cara untuk menanggulanginya. Tabel 2. Pengalaman Responden dalam Berusahatani Kedelai di Desa Bantarkalong Bantarkalong Kecamatan Cipatujah No Pengalaman Berusahatani Kedelai (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%) 1 2-6 4 13,33 2 7-11 15 50,00 3 12-16 7 23,33 4 17-21 2 6,66 5 22-27 2 6,66 Jumlah 30 100 Tabel 2 menunjukkan bahwa pengalaman responden dalam berusahatani kedelai di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah sebagian besar berkisar antara 7-11 tahun sebesar 50,00 persen. 1. Analisis Usahatani Kedelai di Desa Bantarkalong a) Biaya total merupakan hasil penjumlahan antara biaya variabel dengan biaya tetap, rata rata biaya total yang di keluarkan per luas tanam per satu kali musim tanam adalah Rp 3.379.098,20,- Penerimaan usahatani kedelai Jumlah hasil panen kedelai per hektar dalam satu kali proses produksi adalah 1966,67 kilogram, harga jual pada saat penelitian adalah Rp 4.500,- per kilogram, maka penerimaan usahatani kedelai per musim tanam adalah Rp 8.850.000,00,- dan Pendapatan Usahatani kedelai Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dengan biaya total. Diketahui sebelumnya bahwa biaya total Rp 3.379.098,20,-. dan penerimaan Rp 8.850.000,00,-.sehingga pendapatan dari usahatani kedelai Rp 5.470.901,80,- per hektar dalam satu kali musim tanam. b) Analisis R/C R/C ( Revenue Cost Ratio) diketahui dengan cara pembagian antara penerimaan dengan biaya total. Penerimaan sebesar Rp 8.850.000,00,- dan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp Rp 3.379.098,20,-. Berdasarkan penelitian diketahui rata-rata R/C sebesar 2,53 artinya setiap pengeluaran biaya sebesar Rp 1,00 maka petani Kedelai akan mendapat penerimaan sebesar Rp 2,53 sehingga petani Kedelai Halaman 405

PENETAPAN HARGAPOKOK PENJUALAN PADA USAHATANI KEDELAI (Glycine Max L.) (Suatu Kasus di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya) RAJAB SUBAGJA, DINI ROCHDIANI, MUHAMAD NURDIN YUSUF memperoleh keuntungn sebesar Rp 1,53. c) Harga pokok Penetapan harga pokok terendah dihasilkan dari biaya total yang merupakan hasil dari penjumlahan antara biaya variabel dan biaya tetap yang dikeluarkan Rp 3.379.098,20,- dibagi dengan produksi total 1.966,67 kilogram maka para petani akan memeperoleh harga dasar Rp 1.792,-/kg KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan dapat di ambil kesimpulan : 1. Besarnya biaya total ( Total Cost) pada usahatani Kedelai per satu kali musim tanam di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya adalah sebesar Rp 3.379.098,20,- besarnya nilai penerimaan sebesar Rp 8,850.000,00,- didapat dari produksi kedelai yaitu 1966,67 kilogram, harga jual pada saat penelitian adalah Rp 4.500,- per kilogram. pendapatan adalah selisih antara penerimaan dengan biaya total. Diketahui sebelumnya bahwa biaya total Rp3.379.098,20,- dan penerimaan Rp 8,850.000,00,- sehingga pendapatan dari usahatani kedelai per musim tanam Rp 5.470.901,80,- 2. Besarnya nilai R/C pada usahatani kedelai per luas tanam per satu kali musim tanam di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya adalah 2,53. Artinya setiap Rp 1,- biaya yang dikeluarkan akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 2,53,- dan pendapatan sebesar Rp. 1,53. Maka usahatani di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah layak untuk dijalankan. 3. Besarnya harga pokok yang dihasilkan merupakan hasil dari penjumlahan antara biaya variabel dan biaya tetap yang di keluarkan Rp 3.379.098,20,- dibagi dengan produksi total 1966,67 kilogram maka para petani akan memeperoleh harga dasar dengan rata-rata 1.792,-/kg Saran Berdasarkan kesimpulan tersebut usahatani kedelai layak untuk dilaksanakan, sehingga untuk petani diharapkan terus melakasanakan usahatani kedelai dan terus meningkatkan produksinya. Dan untuk pemerintah diharapkan bisa mendukung kepada para petani kedelai ini, agar usahatani kedelai ini dapat lebih meningkat produksinya. DAFTAR PUSTAKA Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Cipatujah Tahun 2015. Programa Penyuluhan Pertanian Tahun 2014, Tasikmalaya. Barokah, Umi. 2006. Barokah, Umi. 2006. Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Kedelai di Kabupaten Sukoharjo. Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret. Surakarta. SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : 1829-9946 Danial,M. 2008. Metode Penelitian Sosial Ekonomi, Bumi Aksara. Jakarta Departemen Pertanian RI. 2007. Program Nasional Penyuluhan Pertanian. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Peranian Departemen Pertanian. Jakarta. Desa Bantarkalong. 2015. Monografi Tahun 2014. Bantarkalong Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tasikmalaya. 2014. Data Luas Lahan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Sayuran Tahun 2014. Tasikmlaya. Direktorat Petanian Jenderal Tanaman Pangan.2010 Kebijakan Pembangunan Pertanian Bidang Palawija Tahun 2010. Buletin Penelitian Tanaman Pangan Dan Hortikultura 2010. Pusat Pengembangan Tanaman Pangan dan Hortikultura. Bogor. Mardikanto.T. 2006. Pembangunan Pertanian- Edisi Revisi. Tritunggal. Surakarta. Masyhuri. 2007. Eknomi Mikro. Uin-Malang Press. Malang Mulyadi. 2007. Biaya Standar. Universitas Haluleo. Kendari Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor. Halaman 406

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 4 Nomor 3, Sepetember 2017 Soekartawi, 2005. Agribisnis Teori dan Aplikasinya.Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada 2002. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia (UI -Press). Jakarta Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta. Bandung. Suhaeni. 2017. Botani Tanaman Kedelai. Nuansa. Jakartas Suratiyah, K. 2006.Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta Suratiyah, K. 2006. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya. Jakarta. Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret. Surakarta. SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : 1829-9946 Halaman 407