Ceria Jurnal Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini ISSN Volume 5, No. 2, Januari 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui. Metode Tanya Jawab Pada Anak Usia 4-5 Tahun

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

K A R M I NIM. A53B111043

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK ANAK KELOMPOK B DI TK TELADAN PPI KUWUNGSARI SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

PENINGKATAN MINAT MEMBACA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S- 1 Pendidikan Anak Usia Dini. Oleh : WAHYUNI A53H111012

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

KARYA ILMIAH PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK BERCERITA MELALUI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KOSAKATA ANAK DALAM BERBAHASA

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

PENGGUNAAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 1 DIBAL NGEMPLAK BOYOLALI

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG KARAKTER

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE BERCAKAP CAKAP PADA KELOMPOK B DI RA NURUL HIKMAH RINGINHARJO SRAGEN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

UPAYA PENGENALAN VOCABULARY BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI KELOMPOK B MELALUI BERNYANYI DI RA ULUMUL QUR AN MEDAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DINA NURHAYATI A

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: RETNO TRI WIDAYATI NIM : A53A100001

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A RA KM MIFTAHUL HUDA PULOSARI KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI

PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP

WARDOYO HARDIYANTI A53B090068

JURNAL PENDIDIKAN E-ISSN TEMATIK DIKDAS Vol 1 (1) 2016 UNIVERSITAS JAMBI Page 37-41

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI MEMBACA MELALUI METODE STORY READING PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH KEPRABON SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

PENINGKATAN PERILAKU YANG BAIK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN WAYANG KARDUS, DI KELOMPOK B TK PGRI DUREN 01, TENGARAN TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertulis dalam pasal 1 butir 14 Undang-undang RI Nomor 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:

Langsat Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 2 Juli-Desember 2017

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN BENTUK-BENTUK GEOMETRI PADA KELOMPOK A TK MELATI BAWANG, BATANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

Meningkatkan Perilaku Sosial Anak melalui Metode Kerja Kelompok pada Kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Toboli

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

JURNAL HUBUNGAN PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI. Oleh DWI MARLIAWITA ( )

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Pada usia ini mengalami

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TEMU NIM: A53B090189

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini

PERMAINAN GEOMETRI DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK A RA AL ISLAM KADIPIRO SAMBIREJO SRAGEN TAHUN AJARAN

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG HURUF VOKAL PADA ANAK TK KELOMPOK A DI PAUD KUNCUP MELATI TANGUNAN MOJOKERTO MENGGUNAKAN MEDIA DADU FLANEL

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD. Oleh :

SKRIPSI. Oleh: MASRUROH NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA SISWA KELOMPOK A TK ISLAM MARDI SIWI PAJANG LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini PG PAUD.

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu

`MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat SI Program Studi Pendidikam Anak Usia Dini

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Program Sarjana S -1 Studi PG Pendidikan Anak Usia Dini

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian PerSyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini ALIMATUL FADLIYAH

PENGARUH METODE BERCERITA MENGGUNAKAN BUKU CERITA BERGAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN ANAK BERBICARA DI TK BETHEL KECAMATAN LORE SELATAN ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajatsarjana S-1 Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini

PENGGUNAAN ALAT PERAGA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MINAT MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK USIA DINI TK AISYIYAH 03 SROYO KANTEN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK ASESORIS PADA KELOMPOK B USIA 3-4 TAHUN. Sri Rahayu Nurhenti Dorlina Simatupang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK USIA DINI MELALUI METODE CERITA GAMBAR SERI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

Transkripsi:

ISSN 2301-9905 Volume 5, No. 2, Januari 2017 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan- Universitas Muhammadiyah Tangerang Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Kegiatan Bercerita Pada Anak Usia 5-6 Tahun di RA Al Kahfi Tanah Tinggi Tangerang Romlah 1, Ratna Istiarini 2 1,2 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Tangerang e-mail: * 1 eroem0502@gmail.com, 2 achmadapriya30@gmail.com Abstrak Kemampuan berbicara anak di RA Al Kahfi Tanah Tinggi Tangerang sangat rendah, hanya 2 anak yang memiliki kemampuan berbicara Berkembang Sesuai Harapan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak, secara khusus mengetahui seberapa besar kemampuan berbicara anak melalui kegiatan bercerita dalam pembelajaran. Rumusan masalah pada penelitian ini bagaimana peningkatan kemampuan berbicara melalui kegiatan bercerita pada Anak Usia 5-6 Tahun Di RA Al Kahfi Tanah Tinggi Tangerang Penelitian ini dilaksanakan pada kelas B di RA Al Kahfi Tanah Tinggi Tangerang. Subyek penelitian 10 orang anak didik. Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) siklus. Data penelitian ini adalah data kemampuan berbicara anak, instrument pengambilan data dengan lembar pengamatan dan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Teknik analisa data dengan menggunakan data kuntitatif dan kualitatif. Berdasarkan analisa data diperoleh hasil pada prasiklus, kemampuan berbicara 2 anak didik kategori berkembang sesuai harapan, 1 anak mulai berkembang. 7 anak belum berkembang.

Siklus I kemampuan berbicara anak didik kategori berkembang sesuai harapan 4 anak, 2 anak mulai berkembang, 6 anak belum berkembang. Siklus II kemampuan berbicara anak didik kategori berkembang sesuai harapan 6 anak,, 2 anak mulai berkembang, 2 anak belum berkembang. Siklus III 10 anak kemampuan berkembang sesuai harapan. Kata kunci: Kemampuan Berbicara, Kegiatan Bercerita, Anak Usia 5-6 Tahun Pengantar Pembelajaran pendidikan di anak usia dini bertujuan meletakan dasar ke arah perkembangan sikap pengetahuan, ketrampilan, daya cipta dan menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar dengan mengembangkan nilai-nilai agama (moral), fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosi dan seni. Dalam Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan anak usia dini adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan sebagai suatu proses, baik berupa pemindahan maupun penyempurnaan akan melibatkan dan mengikutsertakan berbagai komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Raudhatul Athfal (RA) merupakan salah satu lembaga tempat 50 Vol.5. No. 2. Januari 2017

pendidikan anak usia dini yang berada pada jalur formal, di mana pada usia ini merupakan masa keemasan (golden age) khususnya usia 5-6 tahun, dengan adanya RA bertujuan membantu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak antara lain nilai-nilai agama dan moral, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik motorik, dan juga kemandirian, untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak tersebut hendaknya dilaksanakan dengan berbagai metode kegiatan belajar yang kreatif dan menyenangkan bagi anak didik. Pada fase masa keemasan (golden age) inilah peran pendidikan sangat fundamental dan sangat menentukan perkembangan anak selanjutnya. Apabila anak mendapatkan stimulus yang baik, maka seluruh aspek perkembangan anak akan berkembang secara optimal. Oleh karena itu pendidikan anak usia dini harus dapat merangsang seluruh aspek perkembangan anak baik perkembangan perilaku, bahasa, kognitif, sosial emosional, kemandirian maupun fisik motorik. Pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini ini merupakan periode yang sangat penting karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya, karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh belajar dan pengalaman. Pengalaman dalam belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan berkomunikasi, salah satunya kemampuan berbicara, karena ketika anak mampu berbicara anak mampu menyampaikan melalui bahasa lisannya. Vol.5. No. 2. Januari 2017 51

Perkembangan bahasa sangat penting bagi anak. Seperti yang diungkapakan Suhartono (2005) bahwa masalah perkembangan bahasa di TK, memiliki makna yang sangat penting baik bagi anak maupun bagi guru. Hal ini dikarenakan bahasa memungkinkan anak belajar memahami dan mengontrol diri sendiri (h. 8). Menurut Dhieni (2005) secara tidak langsung ketika anak mulai berbicara, mereka sudah mengembangkan kemampuan tentang sistem fonologi, sintaksis, semantik, dan sistem pragmatis (h.34). Perkembangan bahasa pada anak-anak usia Taman Kanak-kanak perlu mendapatkan perhatian penting mengingat bahwa bahasa merupakan pusat dari perkembangan aspek lainnya. Berdasarkan hasil observasi awal peneliti di RA Al Kahfi Tanah Tinggi Tangerang, menujukkan bahwa kemampuan berbicara anak masih rendah. Sebagian besar anak masih belum tepat dalam pelafalan bunyi bahasa, perbendaharaan kata yang dimiliki anak masih kurang, serta anak kurang percaya diri untuk mengungkapkan pendapat pada saat pertanyaan muncul. Selain itu juga kemampuan berekspresi, membuat pernyataan, penyampaian ide kejelasan yang meliputi mimik wajah, rasa percaya diri, penguasaan kosa kata, kelancaran berbicara, kejelasan dalam mengucapkan kata. Meskipun ada anak yang berbicara itu karena guru yang mulai bertanya, sedangkan sebagian besar anak-anak yang lain hanya mendengarkan saja dan cenderung pasif, selain itu juga anak belum mampu mengungkapkan 52 Vol.5. No. 2. Januari 2017

pendapat secara sederhana. Beberapa masalah tersebut juga disebabkan karena guru kurang menstimulasi anak dalam kemampuan berbicara anak. Kegiatan pembelajaran lebih banyak berpusat pada guru dan mengabaikan kemampuan anak, sehingga anak hanya pasif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu dalam proses pembelajaran guru belum memanfaatkan media yang menarik minat belajar anak, sehingga proses kegiatan belajar mengajar tidak optimal serta anak kurang bersemangat. Di sinilah tugas guru harus benar-benar menyajikan materi yang dapat mengembangkan kemampuan bahasa khususnya kemampuan berbicara bagi anak dengan menggunakan media yang sesuai dengan aspek perkembangan yang ingin dicapai. Pembelajaran di RA Al Kahfi memfokuskan pola penggunaan LKA (Lembar Kerja Anak) sehingga kurang memberi kesempatan anak untuk menyampaikan suatu pendapat atau ide gagasan yang dimilikinya, penguasaan kosa kata, kelancaran berbicara, kejelasan dalam mengucapkan kata dan mengungkapkan pendapat ide masih tergolong rendah sehingga menjadikan anak kurang mampu dalam berbicara dan kurang membawa anak untuk berani menyampaikan pendapatnya. Selain itu juga penyajian media yang diberikan guru belum terlihat maksimal. Oleh sebab itu diperlukan sebuah kegiatan pembelajaran yang dirancang sesuai dengan minat serta kebutuhan anak dan terkonsep pada bermain sambal belajar (learning by doing). Vol.5. No. 2. Januari 2017 53

Salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara adalah melalui kegiatan bercerita Pentingnya peningkatan kemampuan berbicara khususnya bagi anak usia 5-6 tahun adalah agar anak mampu berbicara dengan kalimat yang sederhana secara tepat dan mengungkapkan ide atau pendapatnya, kelancaran berkomunikasi secara efektif maka anak perlu pembinaan secara serius dalam sebuah kegiatan pembelajaran, khususnya dalam meningkatkan kemampuan berbicara. Untuk itu penerapan kegiatan bercerita digunakan agar dapat menumbuh kembangkan kemampuan berbicara dan mengungkapkan ide pikiran anak menjadi lebih optimal. Berdasarkan paparan di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian tindakan kelas tentang penerapan kegiatan bercerita untuk meningkatkan kemampuan berbicara. Melalui penelitian ini, peneliti bermaksud memberikan kontribusi positif dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara anak usia 5-6 di RA Al Kahfi melakukan kegiatan bercerita. Berbicara merupakan alat komunikasi dengan menyampaikan pesan kepada orang lain. Seperti yang dikemukakan Hariyadi dan Zamzami dalam Suhartono (2005, hal.20) kemampuan berbicara adalah proses berkomunikasi, sebab di dalamnya terjadi pesan dari suatu sumber ke tempat lain. Dari pengertian yang sudah disebutkan dapat disimpulkan bahwa berbicara merupakan alat komunikasi 54 Vol.5. No. 2. Januari 2017

untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan ide, pikiran, gagasan, atau pesan kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan yag dapat dihami oleh orang lain. Berbicara ialah mengucapkan kata-kata serta menyampaikan ide dan gagasan. Seperti yang dikemukaan oleh Tarigan (2008, h.16) berpendapat bahwa bicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Jadi dapat dikatakan bahwa berbicara adalah alat untuk menyampaikan ide, pikiran, gagasan dan perasaan dengan bunyi ekspresi dan artikulasi yang tepat. Berbicara pada hakikatnya merupakan suatu proses komunikasi dengan mempergunakan suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang di dalamnya terjadi penyampaian pesan dari suatu sumber kepada sumber lain. Dalam berkomunikasi ada yang berperan sebagai penyampai maksud dan penerima maksud. Agar komunikasi dapat terjalin dengan baik maka perlu ada kerjasama yang baik antara kedua belah pihak. Berbicara merupakan tuntutan kebutuhan hidup manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia akan berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat utamanya dan juga kegiatan berbahasa yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pengertian kemampuan dan pengertian berbicara Vol.5. No. 2. Januari 2017 55

di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara adalah kemampuan untuk berkomunikasi, membuat pernyataan, serta menyampaikan ide atau gagasan dan perasaan/ekspresi kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan dan artikulasi yang tepat dan dapat dipahami oleh orang lain Untuk mengetahui pengertian kegiatan bercerita ada beberapa pendapat, diantaranya menurut Dhieni (2009, h. 6.4) menyatakan bahwa bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain dengan alat atau tanpa alat tentang apa yang harus disampaikan dalam bentuk pesan, informasi atau hanya sebuah dongeng yang untuk didengarkan dengan rasa menyenangkan, oleh karena orang yang menyajikan tersebut menyampaikan dengan menarik. Dapat dikatakan bahwa bercerita merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang kepada orang lain yang didalamnya menyampaikan suatu peristiwa atau kejadian yang telah terjadi dengan bercerita maka orang lain akan mendapatkan informasi yang ingin kita disampaikan Bercerita pada anak sebagai alat pendidikan, seperti yang ungkapkan Musfiroh (2008) bercerita merupakan alat pendidikan budi pekerti yang paling mudah dicerna anak disamping teladan yang dilihat anak setiap hari. Jadi dapat dikatakan bahwa kegiatan bercerita yang dilakukan kepada anak sejak usia dini adalah cara paling mudah sebagai pendidikan yang mengajarkan teladan bagi anak. 56 Vol.5. No. 2. Januari 2017

Dengan cerita anak kaya akan pengalaman. Moeslichatoen (2005, h 157) menyatakan bahwa bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Jadi, dengan kegitan bercerita anak akan mendapatkan banyak pengalaman yang akan dijadikan bahan bercerita kepada teman, guru dan orang tuanya. Dengan bercerita, seseorang dapat menyampaikan berbagai macam cerita, ungkapan berbagai perasaan sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan, dilihat, dibaca dan ungkapan kemauan dan keinginan membagikan pengalaman yang diperolehnya. Selain itu juga menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan, pengalaman atau sesuatu kejadian yang sungguh-sungguh terjadi maupun yang rekaan belaka. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan kegiatan bercerita adalah kemampuan berbicara yang bertujun untuk memberikan informasi kepada orang lain dan juga mengembangkan bahasa dan pikiran anak sebagai salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK. Metode Dalam penelitian tindakan kelas terdapat beberapa model yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam membuat desain PTK, diantaranya adalah model kurt lewin, model Jhon Elliot, model Dave Vol.5. No. 2. Januari 2017 57

Ebbut, model kemmis & Mc Taggart dan masih banyak yang lainnya. Dari beberapa model tersebut peneliti akan menggunakan model kemmis & Taggart. Menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Kusumah dan Dwitagama (2012, h. 21) model PTK pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu : 1) rencana, 2) tindakan, 3) pengamatan, dan 4) refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu siklus adalah putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Dalam pelaksanaanya jumlah siklus tergantung kepada permasalahan yang perlu disesuaikan. Penulis menggunakan Siklus Kemmis dan Taggart karena desain siklus ini sangat cocok digunakan pada penelitian di dalam kelas. Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kusumah dan Dwitagama (2012, h. 9) PTK atau Classroom Action Research (CAR) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara : 1) merencanakan, 2) melaksanakan, 3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. 58 Vol.5. No. 2. Januari 2017

Hasil dan Pembahasan Dalam kemampuan berbicara anak sebelum dilakukan penelitian belum berkembang secara optimal. Hasil yang diperoleh peneliti dari data awal melalui lembar observasi mengenai kemampuan berbicara anak usia 5-6 tahun di RA Al Kahfi Tanah Tinggi masih rendah. Berdasarkan data observasi yang telah dilakukan peneliti, kemampuan berbicara anak di RA Al Kahfi Tanah Tinggi Tangerang pada semester II dari 10 anak hanya 2 anak yang berkembang sesuai harapan, sedangkan 8 anak belum berkembang. Hal ini terlihat ketika anak memasuki kelas, anak masih terlihat pasif dan belum adanya komunikasi dengan sesama teman dikelasnya.. Meskipun ada anak yang berbicara itu karena guru yang mulai bertanya, sedangkan sebagian besar anak-anak yang lain hanya mendengarkan saja dan cenderung pasif, selain itu juga anak belum mampu mengungkapkan pendapat secara sederhana. Kurang antusias saat guru memberikan pembelajaran. Ketidakmampuan anak untuk berkomunikasi secara baik dengan lingkungan sesuai yang diharapkan disebabkan kurangnya perhatian yang lebih dalam perkembangan berbicara anak, orang tua lebih mengedepankan kemampuan kognitif sehingga kurangnya kesadaran yang lebih terhadap kemampuan-kemampuan anak yang lainnya. Selain itu juga penyajian media yang diberikan guru belum terlihat maksimal. Berdasarkan hasil penelitian awal jumlah anak yang sudah Vol.5. No. 2. Januari 2017 59

mampu mencapai indikator keberhasilan masih sedikit, dari 10 anak hanya ada 2 anak yang berkembang sesuai harapan. Sedangkan yang lain masih belum berkembang, hal ini berarti kemempuan berbicara anak masih rendah. Maka dari itu peneliti dan kolabolator berdiskusi untuk mendiskusikan bagaimana langkah-langkah agar kemampuan berbicara anak dapat berkembang dengan baik sehingga semua indikator dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada kondisi awal dari 10 anak di Kelas B hanya 2 anak yang kemampuan berbicaranya Berkembang Sesuai Harapan. Maka langkah yang akan diambil peneliti agar kemampuan berbicara anak dapat meningkat adalah dengan menggunakan kegiatan bercerita. Peneliti mencoba mencari jalan keluar masalah dengan upaya perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di RA Al Kahfi dilaksanakan dalam 3 siklus. Siklus I, II, III masing-masing dilaksanakan dalam 3 pertemuan. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di akhir siklus I dari 10 anak di kelas B yang Berkembang Sesuai Harapan (BSH) ada 4 anak yaitu FAPM, KSP, NZS dan SZR. Prosentase kemampuan berbicara anak 76%, sehingga belum mencapai indikator keberhasilan dalam penelitian ini, maka perlu dilaksanakan siklus berikutnya yaitu siklus II. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di akhir siklus 60 Vol.5. No. 2. Januari 2017

II dari 10 anak yang berkembang sesuai harapan ada 7 anak yaitu AP, FKA, FAPM, FAA, KSP, SZR, NZS. Persentase perkembangan berbicara anak di siklus II ini mencapai 86%. Berdasarkan hasil tindakan diperoleh hasil prosentase siklus II 86%. Peneliti dan kolaborator memutuskan bahwa penelitian masih berlanjut ke siklus III karena perkembangan berbicara anak belum meningkat secara keseluruhan. Kesimpulan Dengan menggunakan cerita pada pembelajaran anak usia 5-6 tahun di RA Al Kahfi, suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, anak-anak sangat antusias sekali dalam mendengarkan cerita, sehingga perkembangan berbicara anak dapat terstimulus dan berkembang dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan perkembangan berbicara anak antara sebelum dan sesudah pemberian tindakan pada anak usia 5-6 tahun di RA Al Kahfi. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan prosentase anak pada pra siklus 67% menjadi 76% dalam siklus I, kemudian mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 86%. Dan terjadi peningkatan di siklus III dengan keberhasilan anak sebesar 96%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan bercerita dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak usia 5-6 tahun di RA Al Kahfi. Vol.5. No. 2. Januari 2017 61

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan berguna untuk penelitian selanjutnya, yaitu bagi sekolah disarankan bagi pihak sekolah agar dapat mendorong perkembangan kemampuan berbicara anak. Dalam hal ini dengan terus memberikan stimulus kepada anak dan memberikan dukungan kepada anak agar perkembangan berbicara anak dapat berkembang. Bagi Guru disarankan dalam proses pembelajaran, dapat memanfaatkan kegiatan bercerita sebagai metode untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak. Selain itu, guru harus lebih aktif dan lebih kreatif dalam mengembangkan berbicara anak dengan metode-metode lain agar menjadi guru yang profesional. Bagi Orang tua disarankan kepada orang tua untuk meningkatkan perkembangan berbicara anak usia 5-6 tahun diperlukan kerjasama dan perhatian dari pihak keluarga. Bagi Siswa disarankan bagi anak agar anak dapat memanfaatkan kegiatan bercerita gambar seri untuk mengungkapkan pendapat ide/gagasan dan menambah pengalaman dalam meningkatkan kemampuan berbicara. Daftar Acuan Arikunto Suharsimi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Dhieni, Nurbiana dkk. 2005. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. 62 Vol.5. No. 2. Januari 2017

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. 2010. Kusumah Wijaya, Dwitagama Dedi, 2012, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, PT Indeks Martini, Jamharis. 2003. Pengembangan dan Perkembangan Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Program Pendidikan Anak Usia Dini, PPS Universitas Negeri Jakarta. Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Moeslichatoen, 2004, Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta, Rineka Cipta Mulyasa, E. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Munandar Utami, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. 2012. Jakarta. Rineka Cipta Musfiroh, Tadkiroatun. 2005. Bercerita Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Suhartono. 2005. Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Sujiono, Yulianti Nuraini, dkk. 2007. Konsep Pendidikan AUD. Jakarta: Universitas Terbuka. Sudjana Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Vol.5. No. 2. Januari 2017 63

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 64 Vol.5. No. 2. Januari 2017