MEMO M-l~/03.2.1/01/10

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KLATEN PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.21, 2010 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Informasi Publik. Keterbukaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 313, 2012

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

MEMUTUSKAN: : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMNAS HAM. Informasi. Publik. Pelayanan.

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN WALIKOTA MATARAM TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MATARAM

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 7 TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor P

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 19/PERMEN-KP/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KI. Penyelesaian Sengketa. Informasi Pemilihan Umum. Standar Layanan. Prosedur.

2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4846); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG

2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelaya

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 132/PMK.01/2012 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 32/Permentan/OT.140/5/2011 TENTANG PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

BUPATI BATANG PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KABUPATEN BATANG

PENGENDALIAN INFORMASI BPJS KETENAGAKERJAAN

2016, No Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Lembaran Negara Republik Indo

2011, No Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1

c. bahwa agar pelaksanaan hal sebagaimana dimaksud pada huruf a dan

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR

2011, No Tata Cara Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.17 TAHUN 2014 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DAN DOKUMENTASI BADAN SAR NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TATA KELOLA LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

2011, No Menetapkan Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149); 3. Peraturan Menteri

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 194 TAHUN 2012

BUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 32 TAHUN 2013 LAMPIRAN : 2 (dua) TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK KABUPATEN CIAMIS

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR :115 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI,

KEPALA DESA CERMEE KABUPATEN/KOTA BONDOWOSO PERATURAN KEPALA DESA CERMEE NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

proses penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Tulungagung; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada

BERITA NEGARA. No.1279, 2013 KEMENTERIAN PARIWISATADAN EKONOMI KREATIF. Informasi. Dokumentasi. Pengelolaan. Pencabutan.

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG KEPUTUSAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 200 /PMK.01/2016 TENT ANG

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG DAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI WAJO KEPUTUSAN BUPATI WAJO PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR: 625 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

SOP PERMINTAAN INFORMASI

STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI FITRA RIAU

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 22/IT3/HM/2015 TENTANG PENGELOLAAN INFORMASI PUBLIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT

TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.63/UM.001/MPEK/2013 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 05/I3/HM/2010 Tentang PENGELOLAAN INFORMASI PUBLIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT

KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

PEDOMAN UJI KONSEKUENSI INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

t~ 1 KEPALAPUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN, Menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 ayat Transaksi Keuangan Nomor: PER-

PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI GIANYAR NOMOR 708/05-F/HK/2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI PUBLIK DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi:

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN WAKIL KEPALA PPATK BIDANG RISET DAN ANALISIS DlREKTORAT KERJASAMA ANTAR LEMBAGA Jl.lr.H.Djuanda NO.35 Jakana 10120 Indo nesia Telepon.+622 1-3850455 +6221-3853922 Faksimili. +622 1-3856809 +6221-3856826 Email: Contact-us@ppatk.gO.id Website: www.ppatk.go.id MEMO M-l~/03.2.1/01/10 Kepada Yth Dari Tembusan Perihal Direktur Hukum dan Regulasi Direktur Kerjasama Antar Lembaga 1. Kepala PPATK 2. Wakil Kepala Bidang Riset dan Analisis 3. Wakil Kepala Bidang Hukum dan Kepatuhan Permohonan Rancangan/Draft Peraturan Kepala PPATK tentang Keterbukaan Informasi Publik pada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Dasar: Perkip No.1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik Sehubungan dengan hal tersebut, maka dengan ini kami sampaikan draft/rancangan Peraturan Kepala PPATK tentang Keterbukaan Informasi Publik untuk dapat ditelaah lebih lanjut sesuai dengan tugas dan fungsi dari Direktorat Saudara. Demikian disampaikan, atas bantuan dan kerjasamanya diucapkan terimakasih. Jakarta,7- Januari 2010 Tri Priyo Direktur KAL

PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR X TAHUN XXXX TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, setiap Badan Publik mempunyai kewajiban untuk membuka akses atas informasi publik yang berkaitan dengan Badan Publik kepada masyarakat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang transparan dan akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan; b. bahwa dengan membuka akses publik terhadap informasi sebagaimana dimaksud pada huruf a, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Republik Indonesia sebagai Badan Publik harus memberikan pelayanan publik yang berorientasi pada pelayanan rakyat dengan sebaik-baiknya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Republik Indonesia tentang Keterbukaan Informasi Publik di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara 1

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 4. Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Badan Publik adalah Badan Publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. 2. Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan/atau tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta, maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik dan nonelektronik. 3. Informasi Publik di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan serta yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan tugas dan fungsi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan 4. Pemohon Informasi Publik yang selanjutnya disebut Pemohon Informasi adalah warga negara dan/atau badan hukum Indonesia yang mengajukan permintaan informasi publik sebagaimana diatur dalam peraturan ini. 5. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi yang selanjutnya disebut PPID adalah pejabat Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, 2

penyediaan, dan/atau pelayanan informasi publik di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan 6. Petugas Informasi dan Dokumentasi yang selanjutnya disebut petugas informasi adalah pegawai pada unit kerja Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang ditunjuk Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan untuk menyimpan, mendokumentasikan, menyediakan, dan memberikan layanan informasi publik di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan BAB II RUANG LINGKUP INFORMASI PUBLIK DI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN Pasal 2 (1) Informasi publik di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan meliputi informasi yang berkaitan dengan: a. organisasi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan; b. program Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan; c. kegiatan dan kinerja Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan; dan d. laporan keuangan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang telah diaudit. (2) Informasi publik di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan meliputi informasi yang berkaitan dengan: a. organisasi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan; b. program Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan; c. kegiatan dan kinerja Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan; dan d. laporan keuangan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang telah diaudit. (3) Informasi publik yang tidak dapat diberikan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan adalah: a. informasi yang dapat membahayakan negara; b. informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi; c. informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau d. informasi yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan. (4) Informasi publik di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) tercantum dalam Lampiran I dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan ini. 3

BAB III HAK DAN KEWAJIBAN Bagian Pertama Hak dan Kewajiban Pemohon Informasi Paragraf 1 Hak Pemohon Informasi Pasal 3 Pemohon informasi berhak memperoleh informasi publik di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang ditetapkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Paragraf 2 Kewajiban Pemohon Informasi Pasal 4 (1) Pemohon informasi wajib memenuhi tata cara memperoleh informasi publik di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang ditetapkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (2) Pemohon informasi wajib memberikan keterangan mengenai alasan permintaan informasi publik dan tujuan penggunaan informasi publik. (3) Pemohon informasi wajib menggunakan informasi publik yang diperoleh dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan sesuai dengan tujuan penggunaan informasi publik sebagaimana dimaksud pada ayat (2). Bagian Kedua Hak dan Kewajiban Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Paragraf 1 Hak Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Pasal 5 (1) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan dan ketentuan yang ditetapkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan 4

(2) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan berhak menolak permohonan dan menolak memberikan informasi yang tidak sesuai dengan peraturan perundang- undangan dan ketentuan yang ditetapkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Paragraf 2 Kewajiban Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Pasal 6 (1) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan wajib menyediakan, memberikan, dan/atau menerbitkan informasi publik yang berada di bawah kewenangannya kepada pemohon informasi, selain informasi yang dikecualikan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang ditetapkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. (2) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan wajib mencatat nama dan alamat pemohon informasi publik, subjek dan format informasi, serta cara penyampaian informasi yang diminta oleh pemohon informasi publik. (3) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan wajib mengelola informasi publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah, cepat, biaya ringan, dan cara sederhana. (4) Pemenuhan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dapat memanfaatkan media elektronik dan nonelektronik. BAB IV STANDAR LAYANAN DAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI Bagian Pertama Standar Layanan Pasal 7 (1) Informasi publik harus dapat diperoleh setiap pemohon informasi publik dengan cepat, tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana. (2) Penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan pelayanan informasi publik di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dikelola oleh 5

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dalam memberikan layanan informasi publik harus dilakukan berdasarkan standar layanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang ditetapkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. (4) Layanan informasi publik di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan disediakan berdasarkan permintaan pemohon informasi dan diumumkan secara berkala. (5) Daftar informasi publik atas seluruh informasi publik yang dikelola harus dimutakhirkan secara berkala. Bagian Kedua Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pasal 8 (1) Dalam memenuhi kewajiban memberikan informasi publik, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan mendelegasikan kepada Sekretaris Jenderal Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan untuk melakukan penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan pelayanan informasi publik kepada pemohon informasi. (2) Sekretaris Jenderal Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menunjuk pejabat Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan sebagai Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) untuk melakukan penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan pelayanan informasi publik di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan kepada pemohon informasi. (3) PPID sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dijabat oleh pejabat dengan pangkat paling rendah eselon II di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan sepanjang tugas pokok dan fungsi serta beban kerjanya memungkinkan, kecuali pada Sekretariat Jenderal Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan akan dibentuk unit kerja yang secara khusus mengelola informasi dan dokumentasi untuk pelayanan publik. 6

BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal XX XXXX XXXX PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPALA PPATK YUNUS HUSEIN 7