BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono (2012:3). Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode dalam penelitian ini adalah Metode Eksperimen. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana kerja yang terstruktur dalam hal

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran dengan metode konvensional sebagai kelas control. Teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen, dengan desain control

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

III. METODE PENELITIAN. (variabel yang akan diuji) yaitu dengan metode pembelajaran Smart Solution,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasi data menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan E = simbol untuk kelompok eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 ModelPengembanganDesain Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. dengan The randomized pretest-posttest control group design (rancangan tes

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENETIAN. Dalam melakukan penelitian tentunya diperlukan suatu metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu, dilakukan untuk menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh suatu tindakan bila dibandingkan dengan tindakan lain dengan pengontrolan variabelnya sesuai dengan kondisi yang ada (situasional). Yang dilakukan pada penelitian ini adalah membandingkan prestasi belajar akuntansi siswa antara kelompok eksperimen yang menggunakan model pembeajaran Quantum Teaching dan kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching. 2. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah penelitian karena menyangkut berbagai rencana dan strategi yang akan digunakan saat penelitian. Dari hasil pengamatan sebelumnya, peneliti mengansumsikan kedua kelas memiliki tingkat kemampuan yang sama. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti menggunakan salah satu desain penelitian True Eksperimental Design yaitu desain Posttest Only Contol Design, dimana dalam desain ini terdiri dari dua Kelompok yg dijadikan objek penelitian. Berikut ini akan digambar dalam sebuah tabel: Tabel 3.1 KELOMPOK TREATMENT POSTES Kelas eksperimen X O1 Kelas Kontrol - O2 (Sugiyono, 2008: 109)

41 Keterangan: X O1 O2 : Treatment (model pembelajaran Quantum Teaching) : Posttest kelas eksperimen : Posttest kelas kontrol Dalam penelitian ini, kelas yang akan diuji adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol. Treatment diberikan terhadap kelas eksperimen, treatment tersebut berupa model pembelajaran Quantum Teaching. Namun treatment serupa tidak diberikan terhadap kelas kontrol. Setelah itu baru diberikan posttest yang sama terhadap kedua kelas tersebut. Sehingga pada akhirnya dapat membandingkan apakah ada pengaruh pemberian treatmen terhadap kelas eksperimen bila di bandingkan dengan kelas kontrol yang tidak diberikan treatment. B. Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah hasil belajar, sebab dalam penelitian ini hanya melibatkan satu variabel yaitu hasil belajar siswa yang telah diberikan treatment yaitu model pembelajaran Quantum Teaching, dimana nantinya akan di bandingkan dengan hasil belajar siswa yang tidak diberikan treatment. Berikut disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 3.2 VARIABEL KONSEP TEORETIS INDIKATOR SKALA

42 Hasil Belajar Suatu pencapaian hasil yang diperoleh dari suatu proses pembelajaran yang di lakukan menunjukan tingkat pencapaian suatu tujuan yang diharapkan dimana biasanya diukur dari hasil nilai Ulangan. Nilai ulangan siswa setelah diberikan treatment. Interval C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Menurut Fraenkel (1990:84) Populasi adalah sekumpulan objek, orang, atau keadaan yang menjadi perhatian peneliti dan akan digunakan oleh peneliti untuk menggeneralisasikan penelitiannya. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yang akan diteliti yaitu kelas eksperimen (Ke) yaitu kelas XI Farmasi 1 dan kelas kontrol (Kc) yaitu kelas XI Farmasi 2. 2. Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan karakteristik populasinya (Fraenkel, 1990:84). Untuk menentukan jumlah sampel, pada dasarnya ada dua teknik sampling yang dapat digunakan yaitu probability sampling dan non probability sampling. Namun pada penelitian ini penulis menggunakan teknik non probability sampling yaitu Purposive Sampling dimana teknik penentuan sampel dilakukan dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penilitian ini adalah kelas XI Farmasi 1 sebagai kelas eksperimen dan Kelas XI Farmasi 2 sebagai kelas kontrol..

43 Berikut adalah langkah-langkah sampel teknik Purposive Sampling penelitian ini, yaitu: dalam a. Mencari data nilai hasil belajar siswa (Nilai ulangan harian siswa kelas XI Farmasi 1 dan XI Farmasi 2). b. Selanjutnya menghitung nilai rata-rata siswa c. Menghitung uji homogenitas kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga diketahui kemampuan awal siswa pada masingmasing kelas. d. menentukan mana yang akan dijadikan kelas eksperimen yang diterapkan model pembelajaran Quantum Teaching dan sampel kelas kontrol yang tidak menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching. D. Langkah-langkah Pelaksanaan Model Quantum Teaching Pada saat pelaksanaan penelitian, langkah awal yang dilakukan adalah menyiapkan bahan ajar atau materi pembelajaran dan menyiapkan media atau bahan ajar yang akan mendukung guru dalam menyampaikan materi di kelas. Bahan ajar yang digunakan dalam model pembelajaran quantum teaching diantaranya mp3 player, mindmapping, poster bergambar, kertas berwarna dan alat tulis dan bahan ajar lainnya yang mendukung materi pembelajaran yang akan disampaikan. Pelaksanaan eksperimen dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan yang masingmasing pertemuan memerlukan kisaran waktu 2 x 40 menit. Dan dalam setiap pertemuan diberikan posttest di akhir jam mata pelajaran. Berikut langkah-langkah prosedur eksperimen: Tabel 3.3 Langkah-langkah Pelaksanaan Model Quantum Teaching Sintaks Skenario Guru Kegiatan Siswa Alat dan

44 Tanamkan - Guru memberikan gambaran materi yang akan dipelajari dan meyakinkan siswa bahwa materi yang akan disampaikan akan bermanfaat dan berguna dalam kehidupan sehari-hari mereka - Guru memberikan motivasi terkait manfaat yang akan mereka terima dalam mempelajari materi tersebut Alami - Berikan mereka gambaran secara nyata di dunia bisnis bagaimana jurnal umum di pergunakan dalam sistem keuangan suatu perusahaan - Guru mengaitkan materi dengan keadaan nyata yang pernah mereka alami, serta aplikasi dalam kehidupan mereka masing-masing - Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran - Siswa mendengarkan gambaran yang guru sampaikan terkait materi yang akan disampaikan - Siswa mencari informasi terkait materi yang disampaikan - Siswa menceritakan pengalaman mereka terkait materi yang sedang dipelajari dan dihubungkan dengan materi Sintaks Skenario Guru Kegiatan Siswa Namai - Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jenis-jenis bukti transaksi - Setiap kelompok diberi nama atau julukan khusus bagi kelompoknya - Setiap kelompok diberi sejumlah kertas berwarna yang setiap kelompoknya berbeda warna. - Siswa bergabung bersama kelompoknya - Siswa menulis nama kelompoknya sesuai arahan guru dan menyiapkan bahan pelajaran Bahan - Proyektor - Laptop - Gambargambar - Proyektor - Laptop - Gambargambar - Mindmapp ing Alat dan Bahan - Proyektor - Laptop - Gambargambar - Kertas berwarna - Papan nama

45 Demonstrasikan - Guru menjelaskan cara-cara simulasi yang akan di laksanakan. - Guru menampilkan beberapa contoh bukti transaksi didepan kelas - Guru membagikan kertas berwarna dan bahan-bahan ajar - Guru memberikan beberapa soal bukti transaksi - Guru meminta siswa menjurnal bukti transaksi kedalam jurnal umum - Guru kembali memonitoring kegiatan siswa - Guru meminta siswa mengumpulkan pekerjaannya - Guru meminta siswa kembali ke tempatnya semula - Siswa diberi tugas masing-masing dalam mencatat - Siswa menganalisis jenis-jenis bukti transaksi - Siswa menjurnal setiap buksi transaksi yang masuk kedalam kategori kelompoknya - Siswa menggunakan media kertas berwarna untuk membedakan jenis bukti transaksi yang diberikan - Siswa mencoba membuat soal transaksi dari bukti yang diberikan - Setelah selesai siswa duduk ke tempatnya masing-masing - Proyektor - Laptop - Gambargambar - mindmappi ng - Kertas berwarna - Format jurnal umum - Bukti transaksi - Klip tape - Stabilo - Musik Sintaks Skenario Guru Kegiatan Siswa Ulangi - Guru memberikan gambaran serta kesimpulan secara umum mengenai simulasi yang baru saja dilakukan - Guru bersama siswa melakukan refleksi tentang kegiatan belajar yang sudah dilaksanakan. - Siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran, yang digunakan pula untuk mengingat kembali materi yang baru saja dibahas. Alat dan Bahan - Proyektor - Laptop - Hasil pekerjaan - Gambar

46 - Mindmapp ing - Video Rayakan - Guru memberikan poin tambahan nilai pada seluruh murid yang telah berpartisipasi dalam simulasi tersebut - Guru bersama siswa merayakan akhir simulasi dengan cara bernyanyi bersama diiringi musik yang dimainkan - Siswa merayakan keberhasilan mereka dalam melakasanakan demonstrasi - Proyektor - Laptop Hadiah atau reward poin E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penggunaan tes dan nontes berupa lembar observasi. Dimana tes yang digunakan merupakan soal uraian yang akan mengukur sejauh mana pemahaman materi siswa terkait materi yang disampaikan, lalu fungsi dari lembar observasi adalah untuk melihat gambatan pelaksanaan model di dalam kelas. Lembar observasi diisi oleh seorang observer di kelas dalam setiap pertemuan. Jumlah pertemuan dalam penelitian ini sebanyak tiga kali, dimana setiap pertemuan seorang observer mencatat proses pembelajaran di lembar pengamatan observasi tersebut pada saat eksperimen dilaksanakan. Selanjutnya posttest diberikan di akhir setelah treatment diberikan kepada salah satu kelas yaitu kelas eksperiman. Sehingga nantinya dapat diperoleh kesimpulan apakah variabel dependen dapat dipengaruhi oleh treatment yang diberikan dan membandingkan dengan hasil tes yang diberikan terhadap kelas kontrol yang tidak diberi treatment. F. Instrumen Penelitian

47 Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes. Sebelum instrumen diberikan kepada objek melalui posttest, terlebih dahulu instrumen harus diuji coba terhadap kelas diluar objek untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan Valid dan Reliabel. Setelah dapat dipastikan instrumen tersebut valid dan reliabel, maka instrumen tersebut bisa di uji cobakan terhadap objek penelitian. Soal tes yang digunakan berbentuk uraian. Untuk memperoleh data tentang tes kemampuan kemampuan akhir (posttest) dilakukan penyekoran terhadap lembar jawab siswa melalui program aplikasi pengolah data software Anates V4. Materi soal tes posttest adalah Jurnal Umum. Instrument yang baik harus memenuhi kriteria uji reabilitas, validitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran dari soal yang diujikan. 1. Reabilitas Reabilitas menurut Arikunto (2010: 221) adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Sehingga reliabilitas menunjuk kepada keajegan pengukuran. Keajegan suatu hasil tes adalah apabila dengan tes yang sama diberikan kepada kelompok siswa yang berbeda, atau tes yang berbeda diberikan pada kelompok yang sama akan memberikan hasil yang sama. Jadi, berapa kalipun dilakukan tes dengan instrumen yang reliabel akan memberikan data yang sama. Untuk mendapatkan validitas soal dapat dilakukan dengan menggunakan software Anates V4. Adapun langkah-langkah pengoprasian aplikasi sebagai berikut: a. Klik aplikasi Anates, pilih tes uraian b. Klik buat file baru untuk memulai awal c. Isi kotak sesuai dengan kriteria soal yang akan dianalisis d. Lakukan pengisian data mentah e. Jangan lupa klik simpan agar file yang dibuat tersimpan f. Jika telah selesai, klik kembali ke menu utama dibagian atas

48 g. Olah data dengan klik kolom olah semua otomatis h. Setelah analisis selesai maka akan muncul tampilan olahan data, untuk mencetak klik cetak ke printer atau jika ingin isimpan klik cetak ke file i. Kembali ke menu utama, lalu klik simpan j. Klik keluar dari anates tekan yes Setelah diperoleh nilai kemudian dibandingkan dengan nilai dengan taraf signifikansi α = 0,05 dengan kaidah Keputusan: - Jika artinya item soal reliabel. - Jika artinya item soal tidak reliabel Selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan bantuan software Anates V4, didapatkan bahwa dari 10 soal didapatkan sebesar 0,870 dan sebesar 0,2869 dengan α = 0,05 maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel (data terlampir). Sehingga soal yang digunakan dapat dipercaya untuk diberikan berulang kali dan pada situasi yang berbeda-beda namun tetap menghasilkan data yang sama. 2. Validitas Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2010: 11) bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat validitas atau kesahihan suatu instrumen. Suatu alat ukur dikatakan valid jika alat ukur ini mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas tes ini akan menguji 10 soal tes uraian yang nantinya akan diuji validitasnya. Untuk mendapatkan validitas soal dapat dilakukan dengan menggunakan software Anates V4. Adapun langkah-langkah pengoprasian aplikasi sebagai berikut: a. Klik aplikasi Anates, pilih tes uraian

49 b. Klik buat file baru untuk memulai awal c. Isi kotak sesuai dengan kriteria soal yang akan dianalisis d. Lakukan pengisian data mentah e. Jangan lupa klik simpan agar file yang dibuat tersimpan f. Jika telah selesai, klik kembali ke menu utama dibagian atas g. Olah data dengan klik kolom olah semua otomatis h. Setelah analisis selesai maka akan muncul tampilan olahan data, untuk mencetak klik cetak ke printer atau jika ingin isimpan klik cetak ke file i. Kembali ke menu utama, lalu klik simpan j. Klik keluar dari anates tekan yes Setelah diperoleh nilai kemudian dibandingkan dengan nilai dengan taraf signifikansi α = 0,05 dengan kaidah Keputusan: - Jika artinya item soal valid. - Jika artinya item soal tidak valid Setelah dilakukan pengujian terhadap soal, dari 10 soal yang diujikan terdapat 9 butir soal yang valid dan layak dijadikan instrument penelitian, dan ada 1 soal soal yang tidak valid (data terlampir). Berikut hasil pengujian validitas butir soal dari hasil pengolahan software Anates V4 yang dirangkum dalam tabel 3.5. Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Butir Soal Nomor Soal r hitung r tabel Keterangan Kriteria 1 0,587 0,2869 Valid Cukup 2 0,786 0,2869 Valid Tinggi 3 0,724 0,2869 Valid Tinggi 4 0,598 0,2869 Valid Cukup 5 0,767 0,2869 Valid Tinggi Nomor Soal r hitung r tabel Keterangan Kriteria

50 6 0,069 0,2869 Tidak Valid Sangat Rendah 7 0,771 0,2869 Valid Tinggi 8 0,700 0,2869 Valid Tinggi 9 0,770 0,2869 Valid Tinggi 10 0,592 0,2869 Valid Cukup Sumber: Data diolah dengan software Anates V4 (data terlampir) 3. Taraf Kesukaran Taraf kesukaran adalah tingkat sukar atau mudahnya suatu soal untuk bisa dijawab oleh siswa. Menurut Arikunto (2010: 207) bahwa bilangan yang menunjukan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Analisis terhadap tingkat kesukaran soal akan mengkaji tingkatan kesulitan soal mulai dari mudah, sedang, sampai dengan sukar. Tingkat kesulitan tersebut dinyatakan dalam bentuk bilangan real antara 0,00 sampai dengan 1,00. Jika tingkat kesukaran soal mendekati angka 0,00 maka soal tersebut terlalu sukar, dan jika tingkat kesukaran soal mendekati angka 1,00 maka soal tersebut mudah. Berikut adalah rumus cara menentukan indek kesukaran butir soal: (Arikunto 2009: 208) Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Setelah dilakukan pengujian tingkat kesukaran terhadap soal, dari 10 soal yang diujikan terdapat 5 butir soal yang sedang, 4 butir soal yang mudah, dan 1 butir

51 soal yang sukar. Berikut hasil pengujian validitas butir soal dari hasil pengolahan software Anates V4 yang dirangkum dalam tabel 3.7. Tabel 3.7 Hasil Pengujian Tingkat Kesukaran Soal Nomor Soal Tingkat Kesukaran (%) Keterangan 1 67,78 Sedang 2 71,67 Mudah 3 67,22 Sedang 4 69,44 Sedang 5 72,22 Mudah 6 18,33 Sukar 7 68,89 Sedang 8 71,11 Mudah 9 73,89 Mudah 10 67,22 Sedang Sumber: Data diolah dengan software Anates V4 (data terlampir) 4. Daya Pembeda Menurut Arikunto (2009: 211) daya beda soal adalah kemampuan sesuatu soal yang dapat membedakan antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik yang bodoh (berkemampuan rendah). Sehingga daya pembeda ini dapat digunakan untuk menganalisis data hasil pengujian instrumen penelitian dalam hal tingkat perbedaan setiap butir soal, untuk itu digunakan rumus: (Suharsimi Arikunto 2009: 213) Keterangan: J = jumlah peserta tes

52 BA BB JA JB PA PB = jumlah kelompok atas yang menjawab benar = jumlah kelompok bawah yang menjawab benar (BA/JA) = jumlah kelompok atas = jumlah kelompok bawah = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (BB/JB) = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Tabel 3.8 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal Daya Pembeda D : 0,00 sampai 0,20 D : 0,20 sampai 0,40 D : 0,40 sampai 0,70 D : 0,70 sampai 1,00 D : negatif Kriteria Jelek (Poor) Cukup (statisactory) Baik (Good) Baik sekali (Excellent) Semuanya tidak baik (Arikunto 2009: 218) Setelah dilakukan pengujian terhadap indeks daya pembeda soal, dari 10 soal yang diujikan terdapat 1 butir soal yang baik, 7 butir soal yang cukup, 2 butir soal yang jelek. Berikut hasil pengujian validitas butir soal dari hasil pengolahan software Anates V4 yang dirangkum dalam tabel 3.9 Tabel 3.9 Hasil Pengujian Daya Pembeda Soal Nomor Soal Indeks Daya Pembeda (%) Keterangan 1 17,78 Jelek 2 34,44 Cukup 3 38,89 Cukup 4 21,11 Cukup 5 44,44 Baik 6 3,33 Jelek 7 37,78 Cukup

53 8 33,33 Cukup 9 34,44 Cukup 10 27,78 Cukup Sumber: Data diolah dengan software Anates V4 (data terlampir) G. Teknik Analisis Data Dan Pengujian Hipotesis 1. Teknik analisis Data Teknik analisis data dilakukan untuk mendeskripsikan data. Data pada penelitian ini berupa skor hasil posttest dan lembar observasi. Untuk mendeskripsikan data penelitian maka digunakan teknik statistik. Data tersebut masih berupa data mentah yang nantinya akan diolah menggunakan teknik statistik. a. Gambaran Lembar Observasi Terhadap Model Quantum Teaching Lembar observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara lengkap bagaimana penerapan model Quantum Teaching juga nantinya akan memberikan gambaran hasil belajar siswa yang dibuat dalam bentuk grafik untuk melihat perkembangan siswa selama eksperimen berlangsung. Eksperimen akan berlangsung selama 3 kali pertemuan. Pada pertemuan 1 dan 2 akan terlihat bagaimana perkembangan hasil belajar siswa apakah meningkat atau tidak setelah diberikan treatment model. Pada pertemuan ke-3, analisis terhadap hasil belajar akan dilakukan dilakukan untuk melihat hasil belajar siswa yang diperoleh melalui posttest dengan mengujikan instrument berupa tes yang telah diujikan sebelumnya. Posttest akan diberikan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol yang nantinya akan dibandingkan rataratanya sehingga nantinya akan diperoleh gambaran hasil belajar kedua kelas yang dibuat dalam bentuk grafik. Sehingga nanti akan dapat dilihat apakah kelas eksperimen yang diberikan treatment rata-rata hasil belajarnya lebih tinggi dari kelas control yang tidak diberikan treatment atau tidak. b. Uji Homogenitas

54 Dalam menentukan sampel penelitian, terlebih dahulu kita lakukan pengujian homogen agar diketahui apakah kedua sampel homogen atau tidak. Adapun langkahlangkah yang dapat dilakukan untuk pengujian ini menurut Riduwan (2012:187) adalah sebagai berikut: 1) Masukan angka-angka statistik ke dalam tabel Uji Barlet Tabel 3.10 Uji Barlet Sampel db = (n-1) log db log A B Jumlah 2) Menghitung varians gabungan dari kedua sampel ( ) ( ) ( ) 3) Menghitung log 4) Menghitung nilai B ( ) ( ) 5) Menghitung nilai ( ) [ ( ) ] 6) Bandingkan nilai dengan untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (db) = k-1 = 2-1=1 dengan criteria sebagai berikut: - Jika, maka data homogen - Jika >, maka data tidak homogen

55 c. Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengatahui apakah data yang diuji berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Kuadrat. Menutut Sugiyono (2008: 259) rumus Chi-Kuadrat sebagai berikut: ( ) Keterangan: = Chi-kuadrat fo fh = Frekuensi yang diobservasi = Frekuensi yang diharapkan Berikut langkah- langkah pengujian pengujian normalitas data dengan Uji Chi- Kuadrat menurut Sugiyono (2008: 241) sebagai berikut: 1) Merangkum data seluruh variabel yang akan diuji normalitasnya 2) Menentukan jumlah kelas interval. 3) Menentukan panjang kelas interval, yaitu: data terbesar data terkecil jumlah kelas interval

56 4) Menyusun tabel distribusi frekuensi atau tabel normalitas yang juga merupakan tabel penolong untuk menghitung Chi-Kuadrat Tabel 3.11 No Kelas Interval F Nilai Tengah (X i ) X i 2 f. X i f. X i 2 5) Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh) 6) Memasukan harga-harga fh kedalam tabel kolom fh, sekalugus menghitung harga (fo fh) dan ( ) lalu menjumlahkannya. Harga ( ) merupakan Chi-Kuadrat ( ). 7) Membandingkan ( ) dengan ( ) dimana dan derajat kebebasan ( ) dengan kaidah keputusan: - Jika, maka distribusi data dinyatakan normal. - Jika maka distribusi data dinyatakan tidak normal. 2. Pengujian Hipotesis Statistik : =, Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching tidak lebih baik daripada hasil belajar siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching. : >, Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching lebih baik daripada hasil belajar siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching. Dalam melihat peningkatan hasil belajar siswa sesudah diberikan treatment penerapan model Quantum Teaching, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan

57 Uji-t Independent sample t-test karena bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua kelompok yang tidak saling berpasangan atau tidak saling berkaitan. Tidak saling berpasangan dapat diartikan bahwa penelitian dilakukan untuk pengujian dua sampel yang berbeda. Untuk pengujian hipotesis dapat menggunakan rumus uji t sebagai berikut. dengan: ( ) ( ) (Sudjana, 2005:164) Keterangan: = nilai rata-rata kelas eksperimen = nilai rata-rata kelas kontrol = banyaknya subjek kelas eksperimen = banyaknya subjek kelas kontrol = simpangan baku gabungan = Nilai varian kelas eksperimen = Nilai varian kelas kontrol Selanjutnya dilakukan pengujian dimana t adalah t hitung. Kemudian t tabel dicari pada tabel distribusi dengan taraf signifikan α = 5% dan derajat kebebasan (dk). Setelah diperoleh besar t hitung dan t tabel maka dilakukan pengujian. Jika t hitung t tabel, menandakan Ho ditolak, dan jika t hitung t tabel, menandakan Ho diterima.