digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang menganalisis faktor-faktor yang berhubungan terhadap pendapatan pedagang. Lokasi penelitian ini dilakukan di Pasar Gading, Jalan Veteran No.4, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Subyek analisis penelitian adalah pedagang yang berada di Pasar Gading. B. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti, baik dari obyek individual (responden) maupun dari suatu instansi yang mengolah data untuk keperluan dirinya sendiri (Supangat, 008:). b. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan informasi dari objek yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara individual (responden) maupun dari suatu badan (instansi), yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk keperluan penelitian (Supangat, 008:). 6
digilib.uns.ac.id 7 C. Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 013:137).. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 013:14). 3. Studi Pustaka Metode ini dilakukan dengan cara mencari data dari berbagai referensi buku teks dan website yang berhubungan dengan penelitian. D. Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan jumlah keseluruhan obyek yang mempunyai karakteristik tertentu. Pedagang yang berjualan di Pasar Gading Surakarta adalah sebanyak 5 orang.. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 013:81). Andi Supangat (008:4) menyebutkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi, untuk dijadikan sebagai bahan penelaahan dengan harapan contoh yang diambil dari
digilib.uns.ac.id 8 populasi tersebut dapat mewakili populasinya. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode Slovin. Dengan Metode Slovin, pengambilan sampel dari populasi yang sudah diketahui jumlahnya dapat diambil dengan rumus sebagai berikut: N n = 1 + Ne Dimana : n N e = jumlah sampel = jumlah populasi = batas toleransi kesalahan Dalam penelitian ini jumlah populasi pedagang Pasar Gading Surakarta adalah sebanyak 5 orang. Nilai kritis untuk penelitian deskriptif yang dapat diterima adalah 10% dari populasi, sehingga sampel yang didapat adalah sebagai berikut: 5 n = 1 + 5(0,1) n = 5 1 + 5(0,01) n = 5 1 +,5 n = 5 3,5 n = 69,3 dibulatkan menjadi n = 70
digilib.uns.ac.id 9 E. Definisi Operasional Variabel 1. Pendapatan Yaitu pendapatan per hari pedagang Pasar Gading Surakarta dan dinyatakan dengan Rupiah (Rp).. Modal Yaitu besarnya dana yang dimiliki oleh pedagang Pasar Gading Surakarta untuk memulai usahanya dan dinyatakan dalam Rupiah (Rp). 3. Lama Usaha Jangka waktu yang telah ditempuh pedagang dalam menjalankan usahanya sejak berdiri sampai sekarang. Lama usaha diukur dalam tahun. 4. Lokasi Usaha Lokasi usaha dalam penelitian ini adalah jarak los/kios pedagang dengan pintu masuk pasar dan diukur dalam satuan meter. 5. Tingkat Pendidikan Merupakan lamanya pedagang dalam mengenyam bangku pendidikan formal. Tingkat pendidikan dihitung dalam satuan tahun. 6. Jam Kerja Merupakan lama waktu yang digunakan pedagang untuk menjalankan usahanya yang dimulai sejak persiapan sampai pasar tutup. Jam kerja diukur dalam satuan jam. F. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka digunakan alat analisis data dengan model regresi linear berganda dan uji dua
digilib.uns.ac.id 30 sampel berpasangan. Untuk keperluan olah data digunakan program EViews 6.0 untuk menyelesaikan regresi linear berganda,uji statistik maupun uji ekonometrika dan program SPSS 17.0 untuk menyeleseikan uji dua sampel berpasangan. 1. Model Regresi Linear Berganda Regresi merupakan studi ketergantungan satu variabel (variabel tak bebas) pada satu atau variabel lain (variabel yang menjelaskan) dengan maksud untuk menaksir dan/atau meramalkan nilai rata-rata hitung (mean) atau rata-rata (populasi) variabel tak bebas dalam pengambilan sampel berulang-ulang dari variabel yang menjelaskan (Siti Aisyah, 007:40). Ada dua model yang seringkali digunakan dalam penelitian yang menggunakan alat analisis regresi, yaitu model linear dan model log linear. Untuk mengetahui data itu baik digunakan linear atau log linear, dapat kita lakukan dengan uji pemilihan model dengan metode MWD Test. Untuk menjelaskan metode MWD, maka dibentuklah modelnya baik linear maupun log linear yang dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: Y = β 0 + β 1 MDL + β LU + β 3 LKS + β 4 PDD + β 5 JK + μ Log Y = β 0 + β 1 LogMDL + β LogLU + β 3 LogLKS + β 4 LogPDD + Dimana, β 5 LogJK + μ Y MDL LU LKS = Pendapatan = Modal = Lama Usaha = Lokasi Usaha
digilib.uns.ac.id 31 PDD JK β 1 β 6 β 0 μ = Tingkat Pendidikan = Jam Kerja = Koefisien Regresi = Konstanta = Variabel Pengganggu Untuk melakukan uji MWD ini kita asumsikan bahwa: H 0 : Y adalah fungsi linear dari variabel independen X. H 1 : Y adalah fungsi log linear dari variabel independen X. Adapun prosedur metode MWD adalah sebagai berikut: 1. Estimasi model linear dan dapatkan nilai prediksinya (fitted value) dan selanjutnya dinamai F1. Untuk mendapatkan nilai F1 lakukan langkah berikut: a. Lakukan regresi persamaan linear dan dapatkan residulnya (RES1). b. Dapatkan nilai F1 = Y- RES1.. Estimasi model log linear dan dapatkan nilai prediksinya yang dinamai F. Untuk mendapatkan nilai F lakukan langkah berikut: a. Lakukan regresi persamaan log linear dan dapatkan residulnya (RES). b. Dapatkan nilai F = LnY - RES. 3. Dapatkan nilai Z1 = Ln F1 - F dan Z = antilog F - F1. 4. Estimasi persamaan berikut ini: Y = β 0 + β 1 X 1 + β X + β 3 X 3 + β 4 X 4 + Z1+ μ Jika Z1 signifikan secara statistik, maka kita menolak hipotesis nul bahwa model yang benar adalah linier dan sebaliknya jika tidak
digilib.uns.ac.id 3 signifikan maka kita menerima hipotesis nul bahwa model yang benar adalah log linier. 5. Estimasi persamaan berikut ini: Log Y = β 0 + β 1 Log X 1 + β Log X + β 3 Log X 3 + β 4 Log X 4 + Z + μ Jika Z signifikan secara statistik, maka kita menolak hipotesis alternatif bahwa model yang benar adalah log linier dan sebaliknya jika tidak signifikan maka kita menerima hipotesis alternatif bahwa model yang benar adalah model linier.. Uji Statistik Untuk mengetahui pengaruh dari msing-masing variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen, digunakan uji t tes. Uji ini dilakukan untuk membuktikan hipotesis yang diambil. a. Uji t Uji t adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial untuk mengetahui signifikansi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Gujarati, 1995 : 77). Dalam Uji t dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Menentukan Hipotesis H 0 : β 1 = 0 artinya tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara individual. H α : β 1 0 artinya ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara individual.. Melakukan perhitungan nilai t, yaitu: t tabel = α ; n-k
digilib.uns.ac.id 33 Dimana, α = derajat signifikansi n = jumlah sampel k = banyaknya parameter termasuk konstanta 3. Kriteria Pengujian Ho ditolak t( α, n k) t( Ho diterima Ho ditolak α, n k) Gambar 3.1 Daerah Diterima dan Daerah Ditolak Uji t Sumber:Djarwanto,005 b. Uji F a. Apabila t α ( ;n k) t t ( α ;n k) maka Ho diterima artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependent secara signifikan b. Apabila t > t α ( ;n k) atau t < t ( α ;n k) maka Ho ditolak artinya variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan. Uji ini digunakan untuk menguji signifikansi secara bersama-sama atas semua koefisien regresi. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut (Gujarati, 1995:134) 1. Menentukan hipotesis : a. Ho : β1 = β = 0
digilib.uns.ac.id 34 Berarti semua variabel independen secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Ha : β1 β 0 Berarti semua variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen.. Melakukan penghitungan nilai F sebagai berikut : a. Nilai F tabel = F α;k-1;n-k Keterangan : N = jumlah sampel K = banyaknya parameter b. Nilai F hitung = R k 1 1 R n k Keterangan : R n k = koefisien determinan = jumlah sampel = banyaknya parameter 3. Kriteria pengujian : a. Apabila nilai F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan. b. Apabila nilai F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel independen secara bersama-sama mampu mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
digilib.uns.ac.id 35 c. Gambar daerah kritis uji F Ho diterima Ho ditolak F ( ; K-1; N-K) Gambar 3. Daerah Diterima dan Daerah Ditolak Uji F Sumber:Djarwanto,005 c. Uji R Untuk mengukur kebaikan dari model regresi maka diperlukan perhitungan determinasi (R ), yaitu angka untuk persentase total variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan variabel independen dalam model. Rumus: R = 1(1 R ) (n k) Dimana : R k n = Koefisien determinasi = Banyaknya koefisen regresi = Jumlah sampel 0 R 1 Jika koefisien daterminan 0, artinya variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen, atau dengan kata lain model tersebut tidak menjelaskan sedikitpun variasi dalam variabel tidak bebas. Sedangkan jika koefisien determinan mendekati 1, artinya variabel independen semakin mempengaruhi variabel dependen, atau dengan kata
digilib.uns.ac.id 36 lain model dikatakan lebih baik apabila koefisien determinasinya mendekati nilai 1. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Digunakan untuk mengetahui hubungan antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dalam model regresi. Jika dalam model tersebut terdapat multikolinearitas maka model tersebut memiliki standard error yang besar sehingga koefisien tidak dapat ditaksir dengan ketepatan tinggi. Cara pengujiannya adalah dengan metode Klien, yaitu dengan membandingkan nilai r dengan nilai R. Jika r > R maka ada masalah multikolinearitas dan sebaliknya jika r < R maka tidak ada masalah multikolinearitas. b. Uji Heterokedastisitas Uji ini dilakukan untuk melihat apakah kesalahan pengganggu variabel mempunyai varian yang sama atau tidak. Metode yang digunakan adalah Uji White menggunakan program Eviews. Dalam Uji White ada tidaknya masalaah heteroskedastisitas dapat diketahui dengan cara melihat nilai probabilitasnya, apabila nilai probabilitas > α = 5% maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Selain itu juga membandingkan nilai Obs * R-Squared dengan nilai χ tabel, dengan ketentuan sebagai berikut ( Winarno, 009:78 ): 1. Apabila nilai Obs * R-Squared < nilai χ tabel, maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas
digilib.uns.ac.id 37. Apabila nilai Obs * R-Squared > nilai χ tabel, maka terjadi masalah heteroskedastisitas c. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana kesalahan variabel pengganggu pada suatu periode tertentu berkorelasi dengan kesalahan pengganggu periode lain. Asumsi ini untuk menegaskan bahwa nilai variabel dependen hanya diterangkan (secara sistematis) oleh variabel independen dan bukan oleh variabel gangguan (Gujarati, 1995: 401). Metode yang digunakan adalah dengan Breush-Godfrey (B-G Test) dengan menggunakan program Eviews, B-G Test dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Winarno, 009:70): 1. Meregres persamaan regresi untuk mendapatkan nilai Obs * R-squared dan nilai probabilitas. Ada tidaknya masalah autokorelasi pada model dapat diketahui dengan membandingkan nilai probabilitas dengan tingkat signifikansi yang digunakan (α = 5%), dengan kriteria sebagai berikut: a. Bila probabilitas > α = 5%, berarti tidak ada autokorelasi b. Bila probabilitas α = 5%, berarti ada autokorelasi 4. Uji Dua Sampel Berpasangan Untuk menguji hipotesis digunakan analisis Uji t berpasangan (paired t test). Uji t berpasangan adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai buah perlakuan yang berbeda. Uji dua
digilib.uns.ac.id 38 sampel berpasangan dapat digunakan untuk menguji data-data nominal, ordinal, maupun interval (Pratisto, 010). Uji ini dipergunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan pendapatan antara sebelum dan sesudah adanya revitalisasi Pasar Gading Surakarta. Ho ditolak t( α, n k) t(α Ho diterima, n k) Ho ditolak Gambar 3.3 Kurva Daerah Penolakan dan Penerimaan Sumber:Djarwanto,005 H 0 = tidak terdapat perbedaan pendapatan sebelum dan sesudah adanya revitalisasi Pasar Gading Surakarta. H 1 = terdapat perbedaan pendapatan sebelum dan sesudah adanya revitalisasi Pasar Gading Surakarta. Kriteria hasil uji adalah a. Apabila t ( α ;n k) t t ( α ;n k) maka H 0 diterima. b. Apabila t > t ( α ;n k) atau t < t ( α ;n k) maka H 1 diterima.