PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI TEKNIK PICK UP CARDS GAME DI SDN KEBONSARI 04 KABUPATEN JEMBER

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa Friska Eris Novitasari,Titin Kartini Abstrak:

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANFERRING (REACT)

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KERTAS ORIGAMI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENERAPAN MEDIA GAMBAR PADA TEMA KEGIATAN SEHARI-HARI UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SDN 08 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

Rahman et al., Penerapan Model Pembelajaran Peta Konsep Pohon Jaringan... 1

Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan, Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI SDN 17 PINTI KAYU KETEK SOLOK SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI PEMBERIAN ICE BREAKER PADA SISWA KELAS V SDN MONGGANG

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL

Keywords: Method demonstrations, picture media, learning activities, learning out

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU PECAHANDI KELAS III SD NEGERI KYAI MOJO ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

LINDA ROSETA RISTIYANI K

Hoiroh et al., Penerapan Strategi Peta Konsep...

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MEDIA VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN PATEMON GOMBONG TAHUN AJARAN 2013/2014

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENERAPAN MODEL MIND MAP DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD

MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA DI SDN SIDOMUKTI 02 JEMBER

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM PEMBELAJARAN IPS

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

Oleh: Ari Herliyanto, Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

Putri et al., Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual...

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BATANG DAN FUNGSINYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DEMOKRASI PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS III SDNEGERI PENDOWOHARJO SLEMAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JOHO 02 SUKOHARJO TAHUN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL ARIAS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Nagari et al., Penerapan Metode Course Review Horay... 1

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Kata Kunci: Pemahaman Konsep, SAVI, IPS. Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

Pendahuluan. Kharisma et all, Peningkatan Keterampilan Menulis Pengumuman...

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY

Transkripsi:

Vol. 5, No. 1 (2018) 212-220 PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya ratnaws1994@gmail.com Abstract Based on some problems that occur in the world of education today shows not yet teachers make planning in learning, the implementation of learning rarely use the media, student learning outcomes are low on learning social studies. The purpose of this study is to know the planning and implementation of learning using the media images can improve student learning outcomes on learning social studies in class V SDN 2 Siluman. The research method used is Class Action Research (PTK) Kemmis & Mc model. Taggart consisting of four stages: planning, execution, observation and reflection. This study was conducted in three cycles. The results of the first study, IPS learning planning using the image media from cycle I to cycle III there is an increase, the first cycle is 91.41%, the second cycle is 96.87%, and the third cycle is 98.44%. Second, teacher activity in IPS learning implementation using image media from cycle I until cycle III there is an increase, that is cycle I equal to 84,37%, cycle II equal to 94,53%, and cycle III equal to 96,87%. Third, student activity in IPS learning implementation using image media from cycle I until cycle III there is improvement, that is cycle I equal to 75%, cycle II equal to 84,17%, and cycle III equal to 93,33%. Fourth, the result of IPS student learning using image media from cycle I until cycle III there is an increase, that is cycle I equal to 63,67%, cycle II equal to 72,17%, and cycle III equal to 86%. From the results of the research shows that the use of image media can improve IPS learning outcomes. Keywords: IPS Learning, Learning Outcomes, Picture Media Abstrak Berdasarkan beberapa permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan saat ini menunjukkan belum sepenuhnya guru membuat perencanaan dalam pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran jarang menggunakan media, hasil belajar siswa rendah pada pembelajaran IPS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan dan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas V SDN 2 Siluman. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis & Mc. Taggart yang terdiri dari empat tahapan: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Hasil penelitian yaitu pertama, perencanaan pembelajaran IPS menggunakan media gambar dari siklus I sampai siklus III ada peningkatan, yaitu siklus I sebesar 91,41%, siklus II sebesar 96,87%, dan siklus III sebesar 98,44%. Kedua, aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS menggunakan media gambar dari siklus I sampai siklus III ada peningkatan, yaitu siklus I sebesar 84,37%, siklus II sebesar 94,53%, dan siklus III sebesar 96,87%. Ketiga, aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran IPS menggunakan media gambar dari siklus I sampai siklus III ada peningkatan, yaitu siklus I sebesar 75%, siklus II sebesar 84,17%, dan siklus III sebesar 93,33%. Keempat, hasil belajar siswa IPS menggunakan media gambar dari siklus I sampai siklus III ada peningkatan, yaitu siklus I sebesar 63,67%, siklus II sebesar 72,17%, dan siklus III sebesar 86%. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS. Kata kunci: Pembelajaran IPS, Hasil Belajar, Media Gambar PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah dasar dan menengah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah Social Studies (Sapriya, dkk. 2007, hlm.2). Melalui mata pelajaran IPS, diharapkan siswa dapat menjadi manusia yang berkualitas dan

213 mampu menghadapi tantangan global yang cukup berat. Oleh karena itu, mata pelajaran IPS dirasa penting untuk diajarkan di sekolah dasar sesuai dengan tujuan pendidikan IPS di sekolah dasar yaitu untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang menguasai pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitudes and values) yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi/masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik (Sapriya, 2009, hlm.12). Tujuan utama pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi seharihari baik yang menimpa dirinya maupun masyarakat. Tujuan dan ruang lingkup pembelajaran IPS di sekolah dasar berdasarkan KTSP, yaitu : a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial. c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global. Dalam proses pembelajaran IPS, guru harus memilih strategi pembelajaran yang tepat agar tujuan dari pendidikan IPS dapat tercapai. Strategi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan media pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan cara guru untuk menyampaikan materi kepada siswa, sedangkan media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran agar materi yang disampaikan mudah diterima dan dipahami oleh siswa. Masalah yang sering muncul dalam proses pembelajaran IPS di kelas adalah masih banyak guru yang belum maksimal dalam mengaplikasikan metode dan media pembelajaran. Misalnya metode yang digunakan belum bervariasi, pembelajaran berpusat pada guru serta penggunaan media pembelajaran yang kurang optimal. Keadaan tersebut membuat siswa mudah bosan dan tidak termotivasi untuk mengikuti kegiatan

214 pembelajaran. Akibatnya hasil belajar IPS pun menjadi rendah. Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri 2 Siluman kota Tasikmalaya, perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru masih lemah, hal ini terlihat dari aspek perencanaan pembelajaran yang dituangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) masih kurang optimal, selain itu hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS masih rendah, proses pembelajaran IPS masih berpusat pada guru (teacher center), metode yang digunakan belum bervariasi, serta penggunaan media pembelajaran masih jarang dilakukan untuk menjelaskan konsepkonsep yang bersifat abstrak. Sehingga hal tersebut membuat siswa mengalami kejenuhan saat proses pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh guru yang tidak menerapkan teknik yang sesuai dengan kebutuhan siswa yaitu tidak menampilkan media pembelajaran, sehingga siswa mudah jenuh dan tidak mengikuti proses pembelajaran. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu adanya solusi yang diberikan sebagai upaya untuk mengatasi masalah yang terjadi yaitu dengan menggunakan media gambar. Media bentuk jamak dari perantara (medium) merupakan sarana komunikasi. Berasal dari bahasa Latin medium (antara). Istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Tujuan dari media adalah untuk memudahkan komunikasi dan belajar (Smaldino, dkk. 2011, hlm.7). Penggunaan media pembelajaran dapat membuat hal-hal yang bersifat abstrak menjadi lebih konkrit dan membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan (Famela I, 2016, hlm. 35). Media gambar adalah perwujudan lambang dari hasil peniruan-peniruan bendabenda, pemandangan, curahan pikir atau ideide yang divisualisasikan ke dalam bentuk dua dimensi (Sundari, 2013, hlm.3). Menurut Daryanto (1993:27) dalam (Badruzaman, 2015, hlm.120) media visual adalah semua alat peraga yang digunakan dalam proses belajar yang dinikmati melalui panca indra mata dan memegang peran penting dalam proses belajar. Media gambar memiliki beberapa manfaat dalam proses pembelajaran (Arsyad, 2009, hlm.25-27) : a. Media gambar dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. b. Media gambar dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar. c. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.

215 d. Dapat memberikan kesamaan pengalaman dan persepsi pada siswa. Media gambar yang dimaksud yaitu media visual yang hanya dapat dilihat saja. Media gambar ini mudah didapat diberbagai sumber seperti buku, majalah, dan internet. Selain itu media gambar relatif murah harganya serta dapat digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus. Media gambar dapat memvisualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa. Dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran akan menarik perhatian siswa, memperjelas sajian ide, serta akan memberikan hasil belajar yang optimal terutama pada pembelajaran IPS. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang ditunjukkan untuk memperdalam penalaran terhadap tindakan yang dilakukan selama proses pembelajaran serta untuk memperbaiki kelemahankelemahan dalam proses pembelajaran. Menurut Arikunto (2008, hlm.3) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah model Kemmis & Mc Taggart, karena model penelitian ini mudah dipahami dan sesuai dengan rencana kegiatan yang dilakukan peneliti. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN 2 Siluman yang berjumlah 30 orang terdiri dari 18 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Prosedur penelitian ini yaitu orientasi dan identifikasi masalah, perencanaan tindakan penelitian yang meliputi penentuan siklus penelitian tindakan kelas dan penyusunan instrumen penelitian, serta pelaksanaan tindakan penelitian meliputi tindakan siklus I, siklus II dan siklus III. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, dokumentasi, dan tes. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Hasil penelitian yang akan diuraikan meliputi temuan penelitian yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam menyusun RPP, kemampuan guru dan aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran, serta hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar. Analisis terhadap kemampuan awal siswa pada pembelajaran IPS yaitu nilai rata-rata kelas baru mencapai 61,5%. Siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 7 orang dan yang belum tuntas sebanyak 23 orang. Analisis kemampuan guru dalam menyusun RPP pada siklus I sudah cukup

216 memuaskan dengan capaian skor yang diperoleh yaitu sebesar 91,41%. Temuan hasil observasi yang menunjukkan masih adanya kekurangan dalam menyusun RPP siklus I yaitu penggunaan alat, media dan sumber pembelajaran masih kurang jelas. Data hasil observasi aktivitas guru dalam media gambar pada siklus I sudah cukup baik sebesar 84,37%. Temuan-temuan hasil observasi aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang menunjukkan masih adanya kekurangan pada siklus I yaitu: 1. Mengondisikan siswa dalam proses pembelajaran 2. Pemanfaatan alokasi waktu Data hasil observasi aktivitas siswa dalam media gambar pada siklus I sudah cukup baik sebesar 75%. Temuan-temuan hasil observasi aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I yaitu: 1. Kesiapan siswa untuk belajar masih kurang. 2. Kegiatan berdiskusi untuk mengerjakan LKS masih kurang. 3. Sikap yang kurang baik pada saat mengerjakan soal evaluasi. Analisis hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh sebagai berikut: 1. Nilai rata-rata baru mencapai 63,67%, artinya belum memenuhi kriteria ketuntasan ideal yang telah ditentukan sebesar 75%. 2. Siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 16 orang atau hanya 53,33%. 3. Siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 14 orang atau hanya 46,67%. Analisis kemampuan guru dalam menyusun RPP pada siklus II sudah cukup memuaskan dengan capaian skor yang diperoleh yaitu sebesar 96,87%. Temuan hasil observasi yang menunjukkan masih adanya kekurangan dalam menyusun RPP siklus II yaitu metode pembelajaran yang sesuai dengan alokasi waktu. Data hasil observasi aktivitas guru dalam media gambar pada siklus II sudah cukup baik sebesar 94,53%. Temuan-temuan hasil observasi aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang menunjukkan masih adanya kekurangan pada siklus II yaitu penguasaan bahan materi pembelajaran. Data hasil observasi aktivitas siswa dalam media gambar pada siklus II sudah cukup baik sebesar 84,17%. Temuan-temuan hasil

217 observasi aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II yaitu keberanian siswa dalam menyimpulkan pembelajaran masih kurang. Analisis hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh sebagai berikut: 1. Nilai rata-rata baru mencapai 72,17%, artinya belum memenuhi kriteria ketuntasan ideal yang telah ditentukan sebesar 75%. 2. Siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 22 orang atau 73,33%. 3. Siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 8 orang atau 26,67%. Analisis kemampuan guru dalam menyusun RPP pada siklus III sudah cukup memuaskan dengan capaian skor yang diperoleh yaitu sebesar 98,44%. Kekurangankekurangan pada siklus II telah diperbaiki pada siklus III. Data hasil observasi aktivitas guru dalam media gambar pada siklus III sudah cukup baik dengan capaian skor yang diperoleh yaitu sebesar 96,87%. Temuan-temuan hasil observasi aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang menunjukkan masih adanya kekurangan pada siklus II sudah diperbaiki pada siklus III. Data hasil observasi aktivitas siswa dalam media gambar pada siklus II sudah cukup baik sebesar 93,33%. Temuan-temuan hasil observasi aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus III sudah cukup optimal. Analisis hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh sebagai berikut: 1. Nilai rata-rata mencapai 86%, artinya sudah memenuhi kriteria ketuntasan ideal yang telah ditentukan sebesar 75%. 2. Siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 26 orang atau 86,67%. 3. Siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 4 orang atau 13,33%. Pembahasan Kemampuan guru dalam menyusun RPP umumnya sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan data hasil observasi kemampuan guru dalam menyusun RPP mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III. 100.00% 90.00% 80.00% 91.41% 96.87% 98.44% Siklus I Siklus II Siklus III Gambar 1. Rekapitulasi Penilaian RPP Berdasarkan gambar 1, dapat diketahui bahwa guru tidak mengalami kesulitan dalam menyusun RPP untuk pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Hal ini ditunjukan dengan tingginya hasil yang

218 diperoleh melebihi 75%. Hasil yang diperoleh antara lain: siklus I sebesar 91,41%, siklus II sebesar 96,87%, dan siklus III sebesar 98,44%. Pelaksanaan pembelajaran bukan hanya pembelajaran yang terlaksana berdasarkan RPP, proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa pun menentukan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan guru dan siswa diamati untuk mengukur peningkatan aktivitas yang dilakukan dalam pembelajaran. 100.00% 94.53% 96.87% 90.00% 84.37% 80.00% 70.00% Siklus I Siklus II Siklus III Gambar 2. Penilaian Aktivitas Guru Berdasarkan gambar 2, dapat diketahui bahwa pada siklus I menunjukkan hasil yang sudah sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya hasil yang diperoleh melebihi 75%. Hasil yang diperoleh antara lain: siklus I sebesar 84,37%, siklus II sebesar 94,53%, dan siklus III sebesar 96,87%. 100% 84.17% 93.33% 75% Berdasarkan gambar 3, dapat diketahui bahwa penggunaan media gambar pada pembelajaran IPS di kelas V SDN 2 Siluman berhasil meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Hasil yang diperoleh antara lain: siklus I sebesar 75%, siklus II sebesar 84,17%, dan siklus III sebesar 93,33%. Penggunaan media gambar pada pembelajaran IPS tentang tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN 2 Siluman. Hasil belajar siswa secara keseluruhan dapat diuraikan dengan melihat dan membandingkan nilai pada siklus I, siklus II, dan siklus III. Dari hasil penelitian terhadap 30 orang siswa, dianggap mampu memahami tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia menggunakan media gambar dengan ratarata kelas mencapai target 86%, keberhasilan siswa meningkat dan telah mencapai target pada siklus III. 100% 86% 72.17% 64% 50% 50% 0% Siklus I Siklus II Siklus III 0% Siklus I Siklus II Siklus III Gambar 4. Hasil Belajar Siswa Gambar 3. Penilaian Aktivitas Siswa Berdasarkan gambar 4, dapat terlihat peningkatan rata-rata kelas terjadi pada

219 setiap siklus. Hal ini terjadi karena penggunaan media gambar dapat meningkatkan motivasi dan antusiasme siswa dalam proses pembelajaran. Peningkatan nilai rata-rata ini disebabkan oleh kegiatan pembelajaran yang dilakukan menjadi menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa dapat memahami materi pembelajaran saat proses pembelajaran berlangsung. SIMPULAN Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya serta merujuk pada rumusan masalah yang diungkapkan, maka dapat dikemukakan simpulan sebagai berikut : a. Perencanaan pembelajaran IPS tentang tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia menggunakan media gambar pada siklus I telah dirancang dan terdapat kekurangankekurangan diantaranya merumuskan tujuan sesuai alokasi waktu pembelajaran, penggunaan alat, media dan sumber pembelajaran, materi sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan lingkungan sekolah, dapat diperbaiki pada siklus II. Kemudian pada siklus II terdapat kekurangan-kekurangan diantaranya mencantumkan metode yang sesuai dengan alokasi waktu pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran berurutan sesuai dengan hierarki materi pembelajaran, dapat diperbaiki pada siklus III. Perencanaan dalam menyusun RPP pada siklus III dilakukan dengan memperbaiki aspek-aspek yang masih terdapat kekurangan pada siklus II. Dengan demikian, perencanaan pembelajaran dari siklus I sampai siklus III mengalami peningkatan. b. Pelaksanaan pembelajaran IPS pada materi tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia melalui media gambar masih terdapat kekurangan-kekurangan diantaranya dalam pengkondisian siswa, penguasaan bahan pembelajaran, pemanfaatan alokasi waktu dalam pembelajaran, dapat diperbaiki pada siklus II. Kemudian pada siklus II masih terdapat kekurangankekurangan diantaranya penanganan individu dilakukan dengan efektif dan menyeluruh, pemanfaatan alokasi waktu dalam pembelajaran, memberikan evaluasi secara klasikal terhadap siswa dalam pembelajaran, dapat diperbaiki pada siklus III. Maka pelaksanaan pembelajaran pada siklus III tidak terdapat banyak kekurangan dan mendapat hasil yang sangat baik. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran dari siklus I sampai siklus III mengalami peningkatan. c. Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang tokoh perjuangan dalam

220 mempersiapkan kemerdekaan Indonesia pada siklus I terdapat kekurangankekurangan dalam aspek siswa menjawab pertanyaan guru sebagai apersepsi, siswa berdiskusi dalam mengerjakan LKS, siswa mengikuti kegiatan evaluasi dengan baik, dapat diperbaiki pada siklus II. Kemudian aktivitas siswa pada siklus II terdapat kekurangan dalam aspek siswa dapat menyimpulkan materi pembelajaran dengan baik, dapat diperbaiki pada siklus III. Maka aktivitas siswa pada siklus III tidak ada kekurangan-kekurangan dan memperoleh hasil yang sangat baik. Dengan demikian, aktivitas belajar siswa dari siklus I sampai siklus III mengalami peningkatan. d. Hasil belajar siswa yang dicapai pada pembelajaran IPS setelah menggunakan media gambar di kelas V SDN 2 Siluman kecamatan Cibeureum kota Tasikmalaya menunjukkan peningkatan hasil belajar yang baik. Hal ini berdasarkan data yang diperoleh dari hasil belajar siswa pada pra siklus memperoleh nilai rata-rata mencapai 61,5%, pada pembelajaran siklus I mencapai 63,67%, siklus II mencapai 72,17%, dan siklus III mencapai 86%. Dengan demikian, penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dalam pembelajaran IPS di kelas V SDN 2 Siluman. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Badruzaman, dkk. (2015). Pengaruh Penggunaan Media Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Peta. Pedadidaktika: Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Vol 2, (1), hlm. 118-128 Famela, I. (2016). Pengaruh Media Puzzle Gambar terhadap Keterampilan Menulis Kosakata Bahasa Inggris Siswa Kelas III Sekolah Dasar. Pedadidaktika: Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Vol 3, (1), hlm. 33-44. Sapriya, dkk. (2007). Konsep Dasar IPS. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: PT Rosda Karya Smaldino, E Sharon, dkk. (2011). Instructional Technology & Media For Learning. Jakarta: Kencana Sundari, N. (2013). Penggunaan Media Gambar dalam Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Vol 5, (1), hlm. 1-7.