PENGARUH TIPOLOGI BELAJAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan keluarga (in formal), pendidikan di sekolah (formal) maupun

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah dengan menempuh jalur pendidikan. Pendidikan merupakan

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. manusianya. Untuk mewujudkan sumber daya yang berkualitas maka

I. PENDAHULUAN. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus

SUKMA WIDIASTO A SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

ADIYATMA HENDRATAMA A

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Maka dibutuhklan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk bertekat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagai mana dalam Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR EKONOMI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang baik. Sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu. diberikan melalui pendidikan formal di sekolah maupun di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Kemajuan bangsa

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

I. PENDAHULUAN. lembaga pendidikan di negara kita. Tujuan pendidikan nasional sebagaimana. mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan teknologi mempercepat modernsasi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menunjang masa depan agar lebih baik. Pendidikan dalam hidup manusia

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

akan memberikan seseorang keterampilan hidup (life skill) sehingga

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

Transkripsi:

PENGARUH TIPOLOGI BELAJAR DAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI BIAYA PADA MAHASISWA FKIP PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2006/2007 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh: SITI MARFUAH A 210 050 166 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 tujuan pendidikan nasional adalah Mencerdaskan kehidupan bangsa. Strategi untuk mencerdaskan bangsa adalah mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat dipengaruhi oleh mutu pendidikan yang berkualitas. Adapun fungsi pendidikan pada undangundang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Bab II pasal 3 adalah sebagai berikut : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Proses pendidikan terarah pada peningkatan penguasaan pengetahuan, kemampuan keterampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri. Dalam rangka mencapai proses pendidikan yang terarah adalah melalui lembaga pendidikan formal seperti sekolah ataupun perguruan tinggi. Melalui lembaga pendidikan setiap orang dapat meningkatkan potensi yang ada dalam dirinya, untuk meningkatkan potensi tersebut seseorang harus bisa mencapai sebuah prestasi yang sesuai dengan bidang keahliannya.

2 Peningkatan prestasi yang sesuai dengan bidang keahlian dapat dicapai dengan meningkatkan sebuah prestasi belajar. Peningkatan sebuah prestasi yang memuaskan serta tercapainya tujuan pendidikan adalah harapan bagi setiap mahasiswa yang mengikuti proses pendidikan. Tugas mahasiswa untuk mencapai prestasi dan tujuan pendidikan adalah melalui kegiatan belajar. Kegiatan belajar yang berlangsung dengan baik akan membantu tercapainya sebuah prestasi yang memang sesuai dengan potensi dan keahlian yang dimiliki. Beberapa aspek keahlian yang harus dikuasai oleh mahasiswa adalah keahlian dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor Mata kuliah dalam kurikulum FKIP jurusan Pendidikan Akuntansi yang menunjang keahlian dalam aspek kognitif terutama keahlian berhitung adalah dasar akuntansi, akuntansi keuangan menengah, akuntansi keuangan lanjut dan akuntansi biaya. Mata kuliah akuntansi biaya adalah mata kuliah yang wajib ditempuh dan dapat diselesaikan dalam dua semester, yaitu semester empat untuk mata kuliah akuntansi biaya I (AKB I) dan semester lima untuk akuntansi biaya II (AKB II). Dalam mempelajari akuntansi biaya ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu pemahaman mengenai konsep biaya, manfaat biaya dan rekayasa informasi biaya, kemudian mahasiswa mampu menerapkan konsep biaya untuk tujuan yang benar beserta manfaatnya, memiliki bahasa berpikir secara ekonomis rasional, menguasai konsep manfaat informasi biaya agar memiliki kemampuan untuk menyediakan informasi biaya yang sesuai dengan

3 kebutuhan pemakai, namun setelah proses perkuliahan berlangsung banyak mahasiswa yang mendapatkan prestasi yang rendah dan banyak pula mahasiswa yang merevisi kembali mata kuliah tersebut. Hal tersebut menjadi sebuah indikator bahwa para mahasiswa mengalami kesulitan dalam belajar akuntansi biaya. Berdasarkan pengamatan, dalam perkuliahan akuntansi biaya mahasiswa yang mengikuti perkuliahan tersebut memiliki cara belajar yang berbeda, ada mahasiswa yang gemar mencatat atau meringkas apa yang dijelaskan oleh dosen atau yang dituliskan dipapan tulis. Ada pula yang lebih senang mendengarkan dan ada pula yang lebih suka praktek dengan mengerjakan soal secara langsung, dari cara belajar seperti itulah yang kemudian menjadi kebiasaan belajar yang terus menerus dan terakumulasi menjadi gaya belajar bagi masing-masing individu. Setiap orang belajar dengan cara yang berbeda-beda dan semua cara sama baiknya. Kenyataannya, kita semua memiliki gaya belajar hanya saja biasanya satu gaya mendominasi. Menurut Bandler dan Grinder dalam Bobbi De Porter (2000:85) Meskipun kebanyakan orang memiliki akses ke ketiga modalitas visual, auditorial, dan kinestetik hampir semua orang cenderung pada salah satu modalitas belajar. Menurut Markova dalam Bobbi De Porter (2000:85).. yang berperan sebagai saringan untuk pembelajaran, pemrosesan dan komunikasi orang tidak cenderung pada satu modalitas, mereka juga memanfaatkan kombinasi modalitas tertentu yang memberi mereka bakat dan kekurangan alami tetentu.

4 Berdasarkan hal tersebut maka bisa dikatakan bahwa setiap individu adalah unik artinya memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lain, dalam hal belajar masing-masing individu akan memiliki karakteristik cara belajar. Menurut psikolog Zainun Mu tadin (2002) Berdasarkan kemampuan yang dimiliki otak dalam menyerap, mengelola, dan menyampaikan informasi, maka cara belajar individu dapat dibagi dalam 3 (tiga ) kategori. Ketiga kategori tersebut adalah cara belajar visual, auditorial, dan kinestetik yang ditandai dengan ciri ciri perilaku tertentu. Pengkategorian ini tidak berarti bahwa individu hanya memiliki salah satu karakteristik cara belajar tertentu sehingga tidak memiliki karakteristik cara belajar yang lain. Pengkategorian ini hanya merupakan pedoman bahwa individu memiliki salah satu karakteristik yang paling menonjol sehingga memudahkannya untuk menyerap pelajaran. ( http://www.e-psikologi.com ) Pada saat perkuliahan ada pula mahasiswa yang mengalami gangguan dan hambatan atau yang dapat diistilahkan sebagai kesulitan dalam belajar, dapat mengatasi sendiri masalah tersebut namun ada pula mahasiswa yang belum mampu mengatasi kesulitan belajarnya. Menurut Jensen dalam Bobbi De Porter (2000:85) kesulitan pelajaran itu sendiri cukup membuat siswa menahan diri atau mengalami downshift menyebabkan belajar mandek. Mahasiswa dihadapkan pada dua masalah yaitu pelajaran yang sulit dan sebuah resiko besar jika tidak mengetahui cara belajar untuk mengatasi masalah tersebut. Berdasarkan pengamatan selama ini adalah tidak semua mahasiswa dengan gaya belajar yang berbeda-beda pada saat perkuliahan dengan tingkat kesulitan yang sama pada saat mengerjakan soal akuntansi biaya, mendapat prestasi yang sama baik dan ada pula mahasiswa yang mengalami kesulitan

5 belajar tetapi mereka tidak mengetahui penyebabnya serta tidak mengetahui bagaimana pemecahannya, padahal tujuan dari pembelajaran selain pemahaman ada pula tujuan lain sebagai indikator pemahaman yang baik yaitu prestasi belajar Hal ini lah yang menimbulkan sebuah permasalahan sehingga penulis tertarik untuk mengetahui apakah ada keterkaitan antara gaya belajar dalam hal ini khususnya tipologi belajar dan kesulitan belajar terhadap pencapaian prestasi belajar akuntansi biaya. Dengan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul PENGARUH TIPOLOGI BELAJAR DAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI BIAYA PADA MAHASISWA FKIP PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2006/2007. B. Pembatasan Masalah Untuk memudahkan dan menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam penafsiran judul maka penulis berusaha membatasi masalah-masalah sebagai berikut: 1. Tipologi belajar yang akan diteliti yaitu tiga tipe belajar visual (penglihatan), auditori (pendengaran), dan kinestetik (sentuhan gerakan).

6 2. Kesulitan belajar yang akan diteliti mengenai kesulitan belajar akuntansi biaya mengenai konsep biaya, manfaat biaya, dan rekayasa informasi biaya. 3. Prestasi belajar yang akan diteliti adalah prestasi belajar akuntansi biaya yang berupa nilai ujian akhir semester genap mahasiswa FKIP akuntansi angkatan 2006/2007. C. Rumusan Masalah Sesuai dengan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penulis dapat mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Adakah perbedaan kesulitan belajar akuntansi biaya secara signifikan antara tipologi belajar (visual, auditori, dan kinestetik)? 2. Adakah perbedaan prestasi belajar akuntansi biaya secara signifikan antara tipologi belajar (visual, auditori, dan kinestetik)? 3. Adakah perbedaan yang signifikan antara tipologi belajar (visual, auditori, dan kinestetik) dan kesulitan belajar akuntansi biaya terhadap prestasi belajar akuntansi biaya? D. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan dan mengetahui perbedaan kesulitan belajar akuntansi biaya antara tipologi belajar (visual, auditori, dan kinestetik).

7 2. Untuk mendeskripsikan dan mengetahui perbedaan prestasi belajar akuntansi biaya antara tipologi belajar (visual, auditori, dan kinestetik). 3. Untuk mendeskripsikan dan mengetahui perbedaan tipologi belajar (visual, auditori, dan kinestetik) dan kesulitan belajar terhadap prestasi belajar. E. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas kepada peneliti, mahasiswa dan dosen pengajar khususnya dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami mahasiswa dalam pembelajaran akuntansi biaya berdasarkan tipologi belajar yang dimiliki oleh mahasiswa sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik dan mencapai prestasi belajar sesuai dengan yang diharapkan. 1. Memberikan sumbangan informasi dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pengembangan pembelajaran bagi dosen dan mahasiswa. 2. Memberikan informasi bagi mahasiswa untuk pengembangan cara mereka belajar. 3. Bagi penulis dari penelitian ini akan diperoleh gambaran yang jelas mengenai tipologi belajar dan kesulitan belajar yang terjadi pada mahasiswa.

8 F. Sistematika Penelitian Bab I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian. Bab II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan tentang pengertian prestasi belajar akuntansi biaya, pengertian tipologi belajar, pengertian kesulitan belajar. Bab III METODE PENELITIAN Pada bab ini menguraikan tentang metode penelitian, tempat penelitian, jenis penelitian, populasi, sampel, dan sampling, data dan sumber data, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, uji instrumen, uji prasyarat analisis serta teknik analisi data. Bab IV HASIL PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum obyek penelitian, penyajian data, analisis data pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian. Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN