BAB I PENDAHULUAN. dikenal sejak awal manusia diciptakan di dunia serta telah dipraktikkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan kesehatan. Delapan puluh persen (80%) persalinan. merawat dan memandikan (Yulifah & Yuswanto, 2009).

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Deri, 2008) dari Warwick medical school, Institute of Education dan

BAB I PENDAHULUAN. (Departemen Kesehatan, 2009). Di Indonesia tahun 2012 tercatat jumlah bayi

EFFECT OF HEALTH EDUCATION WITH DEMONSTRATION OF KNOWLEDGE OF INFANT MASSAGE IN GAMPING JATISAWIT IHC

Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012 ISSN PELATIHAN TERAPI PIJAT BAYI PADA ORANG TUA DI DESA PESAYANGAN UTARA, MARTAPURA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. oleh Pemerintah (UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 93). (Rahmawati dkk., 2011). Anak-anak yang berusia 6-12 tahun diseluruh

BAB I PENDAHULUAN. maka dampaknya adalah lost generation. Fisioterapi sangat besar perannya dalam

dilaporkan ke pelayanan kesehatan sehingga jumlah yang tercatat tidak sebesar angka survey (Dinas Kesehatan Provinsi Riau, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. emosional serta perkembangan otaknya. Yaitu dengan cara berinteraksi secara

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2014

PENGARUH PENYULUHAN PIJAT BAYI TERHADAP PERSEPSI IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA SENDANGAGUNG, SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007

Noviyanti 1, Sastri Nufaisa 2 ABSTRAK. Kata Kunci : Efektifitas, Pijat Bayi Kepustakaan : 20 ( )

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Gelar S 1 Keperawatan. Oleh: WAHYUNI J

PERILAKU PIJAT BAYI BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA

EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN

Pengaruh Penyuluhan Teknik Pijat Bayi Terhadap Pengetahuan Dan Keterampilan Pijat Bayi Pada Ibu Di Kelurahan Tanjung Karang Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. sepenuhnya mampu mengatasi setiap masalah kesehatan, terlebih dengan. semakin beranekaragamnya penyakit dan faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya perilaku dalam perawatan bayi baru lahir disebabkan kurangnya. pengetahuan akan perawatan bayi baru lahir.

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air Susu Ibu (ASI), dan ASI yang diberikan kepada bayi sejak lahir sampai

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : DEVI RISMUNDARI

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. penting yaitu memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat dengan tingkat kesehatan yang baik dapat memiliki angka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu prioritas Kementrian Kesehatan saat ini adalah meningkatkan status

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penyelenggaraan pembangunan kesehatan dasar terutama ibu, bayi dan anak balita

PENGARUH HEALTH EDUCATION

Putri Kusumawati Priyono

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan. yang diawali oleh penginderaan, yaitu proses diterimanya

1

PENGARUH FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN (BERAT BADAN) BAYI USIA 1-3 BULAN DI DESA KARANGSARI DAN PURBADANA

BAB IPENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Balita menjadi istilah umum bagi anak dengan usia dibawah 5 tahun (Sutomo

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI

BAB I PENDAHULUAN. dari jumlah penduduk atau sekitar 19 juta jiwa. Menurut ramalan World

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang rutin dilaksanakan puskesmas dengan mengontrol status PHBS di masyarakat

55 Pengaruh Penyuluhan Pada Ibu Terhadap...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aspek tumbuh kembang pada anak, dewasa ini adalah salah satu

Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.

BAB I PENDAHULUAN. menyerang kaum wanita. Selain itu kecenderungan peningkatan. payudara masih tinggi, terutama pada negara-negara sedang berkembang,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Inisiasi Menyusu Dini ( IMD) adalah suatu proses membiarkan bayi dengan

GAMBARAN POLA PERILAKU IBU DALAM MEMIJATKAN BAYI KE DUKUN BAYI DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup

EFEKTIFITAS PELATIHAN PERAWATAN PAYUDARA METODE MASSAGE ROLLING (PUNGGUNG) TERHADAP KETRAMPILAN KADER KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATURETNO

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BALITA USIA 0-2 TAHUN DI BPM Ny. N BANYUWANGI TAHUN 2015


BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia. menakutkan, tanpa sentuhan-sentuhan yang nyaman dan aman di

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Kader Posyandu Balita Melalui Praktek Pijat Bayi Menuju Balita Sehat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menuju masyarakat Indonesia sehat, tindakan yang harus dilakukan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cuci tangan mengunakan sabun telah menjadi salah satu gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi oleh virus dengue

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PELAKSANAAN PIJAT BAYI DI DUSUN PAPAHAN KELURAHAN PAPAHAN KECAMATAN TASIKMADU

PENGARUH PIJAT BAYI BARU LAHIR TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT Dewi Afrita Sari 1,Misrawati 2,Agrina

PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN TERAPI BUNGA LAVENDER TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR NEONATUS DI POSYANDU MELATI MOJOROTO KEDIRI.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia walaupun indikator program Millennium Development Goals (MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka memperoleh pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TENTANGPIJAT BAYI DI BPS JAUNIWATI INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan nutrisi bayi (Roesli, 2005). Pemberian ASI sangat bermanfaat bagi

121 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari empat kali,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan pengarahan harusnya dimulai sejak anak usia prasekolah. Perkembangan yang penting pada anak prasekolah terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. terkait hasilnya belum sesuai yang diharapkan (Aryono, 2011). Data dari World Health Organization (WHO) tahun 2011 dalam Badan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI MELALUI PEMIJATAN

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Pijat Bayi Daftar Pustaka : 6 ( ) ABSTRACT

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH KOMBINASI PIJAT BAYI DENGAN MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP BERAT BADAN DAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan bayi usia 0-6 bulan. Asi memiliki zat zat gizi terbaik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan suatu negara. Angka kematian ibu (AKI) adalah indikator di

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bayi (infant) adalah individu dengan umur 0 sampai 11 bulan. Masa bayi ini dibagi menjadi dua periode, yaitu masa neonatal dan masa post neonatal. Masa neonatal adalah masa bayi yang dimulai umur 0 sampai 28 hari. Masa neonatal dibagi menjadi dua periode, yaitu masa neonatal dini dan masa neonatal lanjut. Post neonatal, yaitu masa bayi yang dimulai pada umur 29 hari sampai 11 bulan. Bayi merupakan masa yang rentang dalam perkembangan anak terdapat masa kritis dimana diperlukan rangsangan dan stimulasi yang berguna agar potensi yang dimiliki dapat berkembang secara maksimal. Berbagai bentuk stimulasi seperti musik klasik dan stimulasi pijat bayi (Adriana, 2011). Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dikenal sejak awal manusia diciptakan di dunia serta telah dipraktikkan sejak berabad-abad tahun silam seccara turun menurun oleh dukun bayi berumur 0-12 bulan (Roesli, 2001). Pada penelitian Field (2002), bahwa bayi yang mendapat sentuhan dan rangsangan lainnya dalam empat bulan pertama kehidupan akan menunjukan sikap tersenyum dan bersuara serta tidak rewel. Ini berarti setuhan ibu kepada bayi hendaklah dilakukan oleh orang tuanya sendiri. 1

2 Manfaat pemijatan pada bayi banyak memberikan efek positif. Ketika bayi dipijat maka tonus nervus vagus saraf otak ke-10 akan meningkat. Secara psikis, pemijatan pada bayi akan menumbuhkan rasa aman dan nyaman membuat bayi tehindar dari kecemasan dan depresi, sehingga dapat tidur dengan nyenyak (Roesli, 2001). Menurut Field dan Schanberg (1986) dalam Roesli (2001) menunjukan bahwa pada bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke-10) yang akan menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan makanan akan menjadi lebih baik. Itu sebabnya mengapa berat badan bayi yang dipijat dapat meningat lebih banyak daripada yang tidak dipijat. Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Pengetahuan dapat diukur dengan cara wawancara tertutup atau terbuka dan mendalam (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemijatan bayi yang sesuai praktik keperawatan masih rendah. Sebagian besar masyarakat menganggap pemijatan bayi hanya dapat dilakukan oleh dukun bayi, pemijatan dilakukan pada bayi sakit, rewel dan bayi dipijat selama 40 hari setelah kelahiran. Sebenarnya itu persepsi yang salah, pemijatan bayi tu merupakan alternatif untuk mengenal bayi secara lebih individual dan membuat bayi lebih dekat dan nyaman bersama ibu. Masayarakat mempercayai jika sudah dipijat oleh dukun bayi akan sembuh tanapa harus memeriksakan bayinya atau anaknya ke puskesmas ataupun ke tenaga

3 kesehatan. Hal ini terjadi karena masyarakat belum mengatahui benar bagaimana melakukan pemijatan pada bayi secara praktik keperawatan. Salah satu strategi untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemijatan bayi adalah melalui pendidikan kesehatan. Penggunaan metode penyuluahan yang tepat dan sesuai serta sasaran penyuluhan mutlak diperlukan dalam setiap penyuluhan kesehatan termasuk upaya peningkatan pengetahuan ibu tentang pijat bayi. Berbagai metode penyulahan kesehatan, dapat dikelompokan menjadi dua metode yaitu Metode sokratif (diskusi, demonstrasi, simulasi, bermain peran, seminar dan studi kasus) dan didaktif (ceramah, poster, media cetak, dan media elektronik (Syafrudin, 2009). Beberapa metode yang dapat digunakan dalam melakukan penyuluhan antara lain metode ceramah, diskusi kelompok, curah pendapat, panel, bermain peran, demonstrasi, symposium dan seminar, dimana masingmasing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan (Effendi, 1998). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi. Alat bantu dalam penyuluhan kesehatan adalah seperti pantom bayi, matras kasur dan baby oil. Jumlah balita di Kelurahan Panggung pada bulan September 1.795. Balita yang mempunyai KMS 1.795, jumlah balita yang ditimbang 1.095, jumlah balita yang naik 551, jumlah ibu menyusui ASI 353. Jumlah balita yang datang ke Posyandu total dari 15 Posysandu adalah 1.021 terdiri dari 271 (27%) usia 0-12 bulan dan 750 (73%) usia 1-5 tahun.

4 Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada 10 (sepuluh) ibu yang memiliki bayi anak usia 0-12 bulan di Kelurahan Panggung, 8 ibu (80%) tingkat pengetahuan dan sikap tentang pijat bayi tergolong rendah ibu hanya karena dapat menjawab 3 (tiga) pertanyaan secara benar. Pada saat diwawancarai rata-rata ibu kurang begitu mengerti apa itu pijat bayi, apa saja manfaat pijat bayi, bagaimana tehnik-tahnik pijat bayi secara benar. Pada umumnya mereka hanya mengerti pijat bayi itu pijat untuk bayi dan bayi dilakukan pemijatan pada saat bayi sakit, jatuh dan keseleo dan dukun bayi saja yang boleh melakukan pemijatan. Informasi yang mereka dapat hanya sebatas tahu pijat bayi dari orang tua dan dari dukun bayi. 2 (dua) ibu (20%) tingkat pengetahuan dan sikap tentang pijat bayi masih tingkat sedang karena ibu hanya dapat menjawab 5 (lima) pertanyaan secara benar. Hasil dari 2 ibu saat di wawancarai rata-rata ibu sudah mulai sedikit mengerti apa itu pijat bayi, manfaat pijat bayi namun dalam tehnik-tehnik pemijatan mereka kurang mengerti bagaiman mana caranya dan masih takut untuk melakukan pemijatan pada bayinya sendiri. Menurut pendapat mereka yang boleh melakukan pemijtan bayi itu ibu, orang tua dan dukun bayi. Informasi yang mereka dapat dari acara telivisi, buku, orang tua dan dukun bayi. Keterangan yang disampaikan oleh ketua kader posyandu, pendidikan kesehatan mengenai pijat bayi belum pernah ada dari Puskesmas maupun Bidan setempat. Ibu masih menggunakan dukun bayi saat akan melakukan pijat bayi dan itu pun dilakukan jika bayi sedang sakit, jatuh dan rewel. Ibu ibu yang belum tahu

5 dan mengerti tentang pijat bayi sesuai ilmu kesehatan medis, sangatlah penting untuk dilakukan pendidikan kesehatan dengan harapan dapat mengubah pengetahuan dan sikap tentang pijat bayi pada ibu. Penelitian Tristanti (2012), tingkat kemampuan ibu dalam melakukan pijat bayi sebagian besar pada kategori kurang yaitu 55%. Perilaku seseorang terbentuk dari pengetahuan, semakin tinggi pengetahuan yang diperoleh maka akan berperilaku yang sesuai dengan pengetahuan tersebut. Dalam penelitian Khasanah (2013), hasil penelitian gambaran ibu yang berpendidikan rendah 15 (29,4%) orang, 5 (9,8%) orang yang mendukung pemijatan bayi. Pengetahuan tinggi 36 (70,6%) orang, 32 (62,7%) orang yang mendukung pemijatan bayi. Ibu dengan pengetahuan tinggi akan mempunyai sikap lebih mendukung 0,063 kali lebih besar dibandingkan ibu dengan pengetahuan rendah. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirasa perlu untuk dilakukan penelitian tentang efektifitas pendidikan kesehatan pijat bayi dengan metode demonstrasi terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu di Kelurahan Panggung Kota Tegal. B. Perumusan Masalah Bayi merupakan masa yang rentang dalam perkembangan anak terdapat masa kritis dimana diperlukan rangsangan dan stimulasi yang berguna agar potensi yang dimiliki dapat berkembang secara maksimal. Stimulasi yang dapat diberikan kepada bayi salah satunya dengan pijat bayi.

6 Dewasa ini para ahli telah mengemukakan banyak manfaat dari pijat bayi. Menurut Roesli (2001) Pijat bayi dapat meningkatkan berat badan dan meningkatkan produksi ASI. Namun, ibu masih kurang mengetahui tentang pijat bayi, manfaat pijat bayi dan tekhnik melakukan pijat bayi yang baik dan benar. Ibu masih beraggapan bahwa dukun bayi yang dapat melakukan pijat bayi dan bayi dipijat pada saat bayi sedang sakit saja, anggapan itu sebenarnya salah. Untuk pijat bayi dapat dilakukan oleh ibu, ayah ataupun neneknya dan pijat bayi itu dapat dilakukan setiap hari pagi dan malam hari sebelum bayi tidur dengan kondisi bayi dalam keadaan sehat. Dari masalah tersebut maka perlu dilakukan pendidikan kesehatan pijat bayi dengan metode demonstrasi kepada ibu. Karena ibu adalah orang yang terdekat dengan anak. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah adakah efektifitas metode demonstrasi terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang pijat bayi di Kelurahan Panggung Kota Tegal? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui efektifitas metode demonstrasi terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang pijat bayi di Kelurahan Panggung Kota Tegal.

7 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang pijat bayi sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan pijat bayi dengan metode demonstrasi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. b. Mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang pijat bayi sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan pijat bayi dengan metode demonstrasi pada kelompok inetervensi dan kelompok kontrol. c. Mengetahui tingkat efektifitas pendidikan kesehatan pijat bayi dengan metode demonstrasi terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang pijat bayi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. D. Manfaat Penelitian 1. Sebagai acuan bagi penelitian sejenis untuk perkembangan ilmu keperawatan khususnya masalah pijat bayi. 2. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi responden, peneliti, pembaca dan masyarakat luas sebagai informasi tentang pentingnya pijat bayi secara ilmu kesehatan medis E. Penelitian Terkait Oktobriani (2010), Pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap praktik pijat bayi di Polides Harapan Bunda Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan rancangan One Group

8 Pretest-postest. Hasil penelitian menunjukan bahwa efektif dengan memberikan pendidikan keseehatan yaitu perbedaan bermakna anatara praktik ibu dalam melakukan pijat bayi sebelum diberrkan pendidikan kesehatan dan sudah diberi pendidikan kesehatan yaitu t hitung > t tabel (29,231 > 2,040) atau p-value < α (0,000 < 0,05). Persamaan penelitian adalah tema ini sama yaitu tentang pijat bayi dan mengukur tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang pijat bayi dan menggunakan quasi eksperimen. Perbedaan penelitian adalah peneliti akan menggunakan dengan pretest-posttes with control group, menggunakan metode pemberian pendidikan kesehataan dalam penelitian ini akan meniliti menggunakan metode demonstrasi. Khasanah (2013), Hubungan anatara tingkat pengetahuan dengan sikap ibu tentang pemijatan bayi di desa kedungngunter kecamatan Banyumas. Jenis penilitian ini adalah cross sectional. Hasil penelitian gambaran ibu yang berpendidikan rendah 15 (29,4%) orang, 5 (9,8%) orang yang mendukung pemijatan bayi. Pengetahuan tinggi 36 (70,6%) orang, 32 (62,7%) orang yang mendukung pemijatan bayi. Ibu dengan pengetahuan tinggi akan mempunyai sikap lebih mendukung 0,063 kali lebih besar dibandingkan ibu dengan pengetahuan rendah. Persaman penelitian terletak pada tema yaitu pijat bayi. Perbedaan penelitian adalah berbeda jenis penelitian karena peneliti akan menggunakan quasi eksperimen dengan rancangan pretest-posttest with control group dan menggunakan metode demonstrasi.

9 Pratiwi (2013), Pengaruh pijat bayi terhadap perkembangan bayi di desa pandak kecamatan baturaden kabupaten banyumas. Jenis penelitian Quasi experiment, pretest-posttest with control group design. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada kelompok kontrol didapatkan nilai p= 0,131 dan nilai p=0,046 pada kelompok intervensi dan tida ada pengaruh yang signifikan pijat bayi terhadap perkembangan. Persamaan penelitian yaitu sama mengenai pijat bayi dan metode penelitian menggunakan quasi eksperimen pretest-posttest with control group. Perbedaan penelitian yaitu peneliti akan meneliti tingkat pengetahuan dan sikap ibu sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan pijat bayi dengan metode demontrasi dan sampling yang diambil ibu-ibu posyadu yang memilki bayi usia 0-12 bulan.