IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SAVI DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA BANGUN RUANG DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KUBUS DAN

dokumen-dokumen yang mirip
(PTK Pada Siswa kelas VII SMP PGRI 15 Pracimantoro)

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan di sekolah merupakan proses nyata yang

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR DAN KETRAMPILAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL ( PTK

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan tindakan. Motivasi dalam belajar sangatlah penting dan

PENINGKATAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE MONTESSORI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

UPAYA PENINGKATAN RESPON SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GROUP RESUME SKRIPSI

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika lebih menekankan pada konsepsi awal yang

UPAYA PENINGKATAN RESPON DAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SKRIPSI

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KEEP ON LEARNING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika yang ada di SD Negeri 2 Labuhan Ratu khususnya pada

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN SISWA DI KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Matematika dari dulu hingga sekarang merupakan mata pelajaran yang sarat

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MELALUI TUGAS BERSTRUKTUR DENGAN UMPAN BALIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan dan menghasilkan peserta didik yang memiliki potensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan mampu membentuk individu-individu yang. pendidikan masih rendah terutama pada pendidikan sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN VAK

BAB I PENDAHULUAN. metransfer informasi ke seluruh tubuh. Berawal dari proses berpikir tersebut

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

VINA WIJAYANTI A

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika, kemampuan berpikir sangat penting sebagai modal. utama untuk meningkatkan hasil belajar matematika.

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN HEURISTIK

BAB I PENDAHULUAN. berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan meningkatkan pengetahuan

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DENGAN PERMAINAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. mampu memantau tingkat perkembangan hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam mengajarkan

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KOOPERATIF DENGAN MENDAYAGUNAKAN ALAT PERAGA GUNA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOMETRI

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL TUGAS TERSTRUKTUR DAN KUIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

MUSRIAH A

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan interaksi antara guru dan siswa. Proses pembelajaran

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN BANTUAN TUTOR SEBAYA DALAM KELOMPOK SKRIPSI

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. efektif namun tetap menyenangkan. Selain itu, menciptakan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pembelajaran peran guru tidak hanya

belaka (Widja, 1989). Seorang pakar pendidikan, Suprijono secara rinci menjelaskan tentang masalah pembelajaran sebagai berikut:

WILLY MONARINDRA A

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Guna Mencapai Derajat Strata 1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ketrampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. belajar diantaranya motivasi belajar dan tingkat kemampuan awal siswa.

BAB I PENDAHULUAN. berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih banyak dibanding dengan pelajaran yang lain. Meskipun. matematika. Akibatnya berdampak pada prestasi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi kebutuhan sistem dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Oleh : Pratiwi Narti A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wulan Nurchasanah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. manusia -manusia pembangunan yang ber-pancasila serta untuk membentuk

IMPLEMENTASI MEDIA COMPACT DISC (CD) INTERAKTIF DAN PERMAINAN SIMULASI DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GROBOGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. belajar tergantung selain pada kemampuan juga pada minat belajar setiap

BAB I PENDAHULUAN. untuk memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang

OPTIMALISASI PENGGUNAAN METODE BRAIN GYM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI DAN MINAT BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita matematika meningkat. Dalam. dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi. Mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. yang akan disampaikan oleh guru. Jika materi yang disampaikan oleh guru

BAB I PENDAHULUAN. trobosan demi peningkatan mutu pendidikan. Hal itu ditandai dengan hadirnya

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa melalui model matematika. sebagai produk yang siap pakai. Selain itu guru-guru tidak mengetahui bahwa

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Guna Mencapai Derajat Strata 1 Jurusan Pendidikan Matematika

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAVI DAN RME PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sumber daya manusia di Indonesia. Pendidikan merupakan wadah

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih maksimal saat mengajar di sekolah. adalah matematika. Pembelajaran matematika di sekolah dasar dirancang

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelectual)

BAB I PENDAHULUAN. usaha itu ternyata belum juga menunjukan peningkatan yang signifikan.

MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI MATEMATIKA DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. individu lainnya. Menurut Wibowo (Hidayatullah, 2009), bahasa adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dipengaruhi oleh

BAB II KAJIAN TEORITIS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP MATEMATIKA PADA VOLUME BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) a. Pengertian Pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah penting, dikarenakan dalam kehidupan sehari-hari kita tidak

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar pembelajaran IPA antara lain adalah prinsip keterlibatan, prinsip

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran adalah interaksi belajar mengajar, dimana terdapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilalui setiap individu dalam setiap jenjang pendidikan mereka.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

Transkripsi:

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SAVI DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA BANGUN RUANG DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA (PTK Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Pacitan) SKRIPSI Disusun Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh : DONY FARIZANDI A 410 060 190 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan sangat penting bagi perkembangan dan peningkatan sumber daya manusia di Indonesia. Pendidikan merupakan wadah (kegiatan) sebagai pencetak sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar untuk peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan. Keberhasilan siswa mencapai prestasi yang baik pada pembelajaran matematika merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar matematika. Belajar matematika bukan hanya sekedar menghafal, bukan pula sekedar mengingat rumus-rumus tanpa mengetahui kapan pemakaiannya, tetapi dibutuhkan pengertian, pemahaman akan suatu persoalan matematika dan kreatifitas siswa dalam mengkaitkan informasi baru dengan konsep-konsep yang sesuai dengan apa yang telah dimilikinya. Pokok-pokok pemikiran inilah yang harus dikembangkan dalam penyelesaian kegiatan belajar matematika, supaya proses belajar bermakna dapat terjadi dengan baik. Dalam mengajarkan matematika kita harus berusaha agar siswa lebih banyak mengerti dan mengikuti pelajaran matematika dengan gembira, sehingga akan timbul motivasi dalam belajar matematika bila pelajaran itu disajikan dengan baik dan menarik. Dengan menggunakan alat peraga maka siswa akan lebih tertarik dengan matematika.

Motivasi merupakan salah satu pengaruh besar terhadap prestasi belajar karena proses belajar akan berjalan lancar bila disertai dengan adanya motivasi. Tumbuhnya motivasi bermuara pada dorongan batin sebagai alat yang utama yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa dalam rentangan waktu tertentu. Menumbuhkan motivasi dan perhatian siswa merupakan salah satu usaha dalam menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif. Oleh karena itu guru perlu membangkitkan motivasi siswa agar pelajaran yang diberikan mudah diterima dan dipahami. Di balik alasan-alasan tersebut ditemukan kesenjangan-kesenjangan sikap siswa di sekolah SMK Negeri 2 Pacitan khususnya kelas XI dalam mempelajari matematika diantaranya dalam proses pembelajaran masih terdapat beberapa permasalahan, antara lain : siswa kurang senang terhadap pembelajaran matematika, siswa kurang memperhatikan penjelasan guru pada setiap pembelajaran, siswa tidak mempunyai kemauan dan motivasi dalam pembelajaran matematika, konsentrasi siswa kurang terfokus pada pembelajaran matematika, dan kurangnya kesadaran siswa dalam pembelajaran matematika. Menumbuhkan motivasi dan meningkatkan prestasi dari siswa tidaklah mudah. Fakta yang terjadi adalah guru dianggap sumber belajar yang paling benar. Proses pembelajaran yang terjadi masih menggunakan model konvensional yang memposisikan siswa sebagai pendengar ceramah guru. Akibatnya motivasi belajar siswa masih rendah dan berdampak pada prestasi belajar yang rendah pula. Sikap anak didik yang pasif tersebut ternyata tidak hanya terjadi pada mata

pelajaran tertentu saja tetapi pada hampir semua mata pelajaran termasuk metematika. Dalam proses belajar mengajar guru matematika seharusnya mengerti bagaimana memberikan stimulus sehingga siswa mencintai belajar matematika dan lebih memahami materi yang diberikan oleh guru, serta mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan muncul kelompok siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar siswa. Lingkungan sekitar siswa juga menjadi penyebab rendahnya prestasi dan motivasi belajar siswa. Orang tua tidak peduli dengan perkembangan belajar anakanak mereka. Hal itu dibuktikan ketika penerimaan rapor, orang tua siswa banyak yang tidak hadir untuk mengambil rapor. Menurut sebagian besar siswa SMK Negeri 2 Pacitan, mereka beranggapan bahwa pelajaran matematika khususnya materi kubus dan balok merupakan materi yang sulit, tidak menarik serta membuat pusing. Anggapan seperti itu membuat materi kubus dan balok tidak bisa diterima dengan baik oleh para siswa sehingga prestasi belajar siswa menjadi rendah. Permasalahanpermasalahan tersebut perlu kita perbaiki guna meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu guru diharapkan mampu menawarkan metode yang lebih efektif yang dapat mengembangkan pemahaman siswa dalam pembelajaran. Salah satunya dengan metode SAVI, yaitu cara belajar yang melibatkan seluruh indra,

belajar dengan bergerak aktif secara fisik, dengan memanfaatkan indra sebanyak mungkin, dan membuat seluruh tubuh atau pikiran terlibat dalam proses belajar. SAVI adalah singkatan dari Somatis (bersifat raga), Auditori (bersifat suara), Visual (bersifat gambar), dan Intelektual (bersifat merenungkan). Apabila sebuah pembelajaran dapat melibatkan seluruh unsur SAVI ini maka pembelajaran akan berlangsung efektif karena dalam pembelajaran perlu adanya keaktifan secara fisik sehingga membantu melatih pola pikir siswa dalam memecahkan masalah dengan kritis, logis, cepat, dan tepat. Untuk itu diperlukan alat peraga sebagai perantara agar siswa dapat menggambarkan segala hal yang dipelajari sehingga siswa lebih paham dan teliti. Dengan bantuan alat peraga, peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran SAVI ini pada saat siswa mempelajari dan membuat kubus atau balok. Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Setiap proses belajar dan mengajar ditandai dengan beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, metode dan alat serta evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau teknik untuk mengantarkan bahan pelajaran agar sampai kepada tujuan. Dalam pencapaian tujuan tersebut, peranan alat bantu atau alat peraga memegang peranan yang penting sebab dengan adanya alat peraga ini bahan pelajaran dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.

Untuk dapat melaksanakan pembelajaran matematika dengan mengoptimalakan alat peraga untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, perlu adanya kerjasama antara guru matematika dan penelitian yaitu melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Proses PTK ini memberikan kesempatan kepada peneliti dan guru matematika untuk mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran di sekolah sehingga dapat dikaji, ditingkatkan dan dituntaskan. Dengan demikian proses pembelajaran matematika di sekolah yang menggunakan alat peraga diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang dapat menyalurkan prestasi belajar matematika siswa. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas timbul permasalahanpermasalahan yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Adanya kelemahan pada penerapan metode pengajaran matematika yang dilakukan oleh guru. 2. Belum digunakan alat bantu atau alat peraga pada pembelajaran matematika khususnya pada penyajian pokok bahasan kubus dan balok. 3. Masih rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa pada bidang studi matematika. C. Pembatasan Masalah Dari latar belakang di atas, agar permasalahan yang dikaji dapat terarah maka pembatasan masalah diperlukan supaya penelitian ini lebih efektif, dan efisien. Adapun hal-hal yang membatasi penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran matematika yang diterapkan adalah dengan model SAVI. Pendekatan SAVI yang dibicarakan meliputi : a. Berbuat sesuatu untuk memahami pelajaran dengan penuh keyakinan. b. Mengkomunikasikan hasil pemikiran, gagasan secara lisan atau penampilan. c. Mempelajari, mengamati, dan menggambarkan sendiri bagaimana memperoleh situasi pengetahuan. d. Memecahkan sendiri tugas-tugas yang diberikan oleh guru kepadanya. 2. Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika dibatasi pada antusias siswa dalam belajar, mendengarkan penjelasan guru, menanggapi pertanyaan yang diajukan guru atau siswa lain. 3. Alat peraga yang dibicarakan adalah alat peraga yang meliputi kubus dan balok. 4. Penelitian dibatasi hanya pada kelas XI SMK Negeri 2 Pacitan pokok bahasan kubus dan balok. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dikemukakan rumusan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana proses pembelajaran matematika melalui model pembelajaran SAVI dengan mengoptimalkan alat peraga untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok?

2. Adakah peningkatan motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran matematika melalui model pembelajaran SAVI dengan mengoptimalkan alat peraga? 3. Adakah peningkatan prestasi belajar siswa selama proses pembelajaran matematika melalui model pembelajaran SAVI dengan mengoptimalkan alat peraga? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk : 1. Untuk mendiskripsikan proses pembelajaran matematika melalui model SAVI dengan mengoptimalkan alat peraga untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. 2. Meningkatkan motivasi siswa pada proses pembelajaran matematika pokok bahasan kubus dan balok melalui model pembelajaran SAVI dengan mengoptimalkan alat peraga bangun ruang. 3. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran matematika pokok bahasan kubus dan balok melalui model pembelajaran SAVI dengan mengoptimalkan alat peraga bangun ruang. F. Manfaat Penelitian Sebagai penelitian tindakan kelas, penelitian ini memberikan manfaat konseptual utamanya kepada pembelajaran matematika, di samping itu juga kepada peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran matematika. 1. Manfaat Teoritis Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika utamanya pada

peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran SAVI dengan mengoptimalkan alat peraga. Mengingat seorang siswa perlu mempunyai ketangkasan dan ketrampilan serta kecerdasan dalam menstimulasi sesuatu maka salah satu teknik untuk meningkatkan ketajaman dalam memahami suatu konsep adalah pendekatan SAVI. Secara khusus, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada strategi pembelajaran di sekolah serta mampu mengoptimalkan pemanfaatan alat peraga. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini memberikan masukan bagi guru matematika dan siswa. Bagi guru, peningkatan pemahaman konsep melalui model pembelajaran SAVI dengan mengoptimalkan alat peraga dapat digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang lebih menarik dan kreatif. Bagi siswa, proses pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.