BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa bayi dan balita bahkan sejak dalam kandungan adalah periode emas karena jika pada masa tersebut pertumbuhan dan perkembangan balita tidak dipantau dengan baik dan mengalami gangguan tidak akan dapat diperbaiki pada periode selanjutnya. Perlu dilakukan pemantauan pada balita agar dapat terdeteksi apabila ada penyimpangan pertumbuhan dan dapat dilakukan penanggulangan sedini mungkin sehingga tidak terjadi gangguan pada proses tumbuh kembang balita. Salah satu tempat pemantauan pertumbuhan balita yaitu di Posyandu. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur denagn satuan panjang dan berat (Narendra, Moersitowati.2002). Pemantauan pertumbuhan merupakan salah satu kegiatan utama program perbaikan gizi, yang menitik beratkan pada upaya pencegahan dan peningkatan keadaan gizi anak. Pemantauan pertumbuhan merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri : penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan setiap bulan, pengisian Kartu Menuju Sehat, penilaian status pertumbuhan berdasarkan kenaikan berat badan (Departemen Kesehatan RI, 2006) Posyandu merupakan pelayanan kesehatan masyarakat, yang mempunyai salah satu kegiatan balita adalah penimbangan. Tujuan penimbangan balita tiap bulan yaitu untuk memantau pertumbuhan balita sehingga dapat sedini mungkin diketahui penyimpangan pertumbuhan balita. Akan tetapi saat ini keaktifan ibu 1 1
2 dalam memonitoring pertumbuhan anaknya mengalami penurunan. Adanya kasus penyimpangan pertumbuhan balita yaitu kejadian gizi buruk yang bermunculan di seluruh wilayah Indonesia salah satunya diakibatkan pemantauan pertumbuhan di Posyandu. ( Departemen kesehatan RI. 2007 : VII ). Salah satu faktor yang mendorong penurunan pemantauan pertumbuhan balita di posyandu adalah karena ketidaktahuan ibu terhadap manfaat menimbangkan anaknya di posyandu ( Poedji, Hastuti. 2007 ). Menurut data dari Indonesia Family life survey atau IFLS menunjukkan keaktifan masyarakat dalam melakukan monitoring perkembangan mengalami penurunan dimana terjadi penurunan 12 % terhadap penggunaan posyandu dalam rentang tahun 2005 2010. Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN dimana ( S ) merupakan seluruh jumlah balita di wilayah kerja posyandu, ( K ) jumlah balita yang memiliki KMS, ( D ) balita yang ditimbang, ( N ) balita yang berat badannya naik. Dari data D/S tergambar baik atau kurangnya peran serta masyarakat dalam penggunaan posyandu ( Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal. 2010 ). Pertumbuhan balita yang baik apabila beratnya naik tiap bulan. Data dari Dinas kesehatan Kabupaten Kendal tahun 2010 diperoleh cakupan penimbangan balita ( D/S ) sebesar 66. 36 %. Untuk Puskesmas Rowosari 02 jumlah D/S pada tahun 2010 sebesar 70 %, sedangkan bulan januari sampai bulan maret 2010 D/S sebesar 71,7 % ( Dinas kesehatan Kabupaten Kendal. 2010 ). Puskesmas Rowosari 02 Kabupaten Kendal cakupan D/S pada bulan pebruari 2010 sebesar 83 % dan mengalami penurunan pada bulan maret menjadi 76 % dan untuk Desa Parakan D/S bulan pebruari sebesar 89 % dan untuk bulan maret mengalami penurunan menjadi 73 %. Hal ini menunjukkan pemanfaatan posyandu oleh masyarakat kurang karena target D/S sebanyak 80 %. Jumlah balita yang naik berat badannya di Kabupaten Kendal ( N/D ) pada bulan januari sampai bulan maret 2010 N/D sebesar 71,7 % ( Dinas kesehatan Kabupaten Kendal. 2010 ). Puskesmas Rowosari 02 Kabupaten Kendal cakupan N/D pada bulan pebruari 2010 sebesar 83 % dan mengalami penurunan pada bulan maret menjadi 76 %
3 dan untuk Desa Parakan N/D bulan pebruari sebesar 89 % dan untuk bulan maret mengalami penurunan menjadi 73 %. Hal ini menunjukkan kurangnya cakupan pertumbuhan balita, karena target N/D sebanyak 80 %. Rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan Ibu juga berperan dalam memberikan Asupan gizi balita yang menyebabkan munculnya kasus grafik pertumbuhan balita.. Oleh sebab itu pengetahuan ibu sangat penting untuk pertumbuhan anak, sehingga kasus pertumbuhan pada grafik pertumbuhan dapat diminimalkan. Pengetahuan mengandung pengertian sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman pemahaman baru. ( Notoatmodjo, 2007). Partisipasi masyarakat sangat penting agar posyandu dapat melaksanakan fungsi dasarnya sebagai unit pemantau tumbuh kembang anak, serta menyampaikan pesan kepada ibu sebagai agen pembaharuan dan anggota keluarga yang memiliki bayi dan balita dengan mengupayakan bagaimana memelihara anak secara baik yang mendukung tumbuh kembang anak sesuai potensinya ( Kinasih, Sekar. 2006 ). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan apakah ada "Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang pertumbuhan dengan grafik Pertumbuhan berat badan Balita di Posyandu Desa Parakan Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang pertumbuhan dengan grafik Pertumbuhan berat badan Balita di Desa Parakan Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. 2. Tujuan Khusus
4 a. Mendeskripsikan pengetahuan ibu tentang pertumbuhan. b. Mendeskripsikan grafik pertumbuhan berat badan balita pada KMS. c. Menganalisis Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Pertumbuhan dengan grafik Pertumbuhan berat badan Balita di Posyandu Desa Parakan Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Masyarakat Sebagai masukan bagi tempat penelitian supaya dapat memberikan suatu tindak lanjut apabila terjadi masalah dengan Pengetahuan Ibu Tentang Pertumbuhan dengan grafik Pertumbuhan berat badan Balita di Posyandu Desa Parakan Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal 2. Bagi Posyandu, Puskesmas Sebagai tambahan informasi tentang tingkat pengetahuan ibu tentang pertumbuhan dengan grafik Pertumbuhan berat badan Balita di Posyandu Desa Parakan Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal.
5