Oleh: Defi Rochayani 1 ), Wahyudi 2 ), Imam Suyanto 3 ) FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN PETARANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 BANDUNG

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNANAN METODE QIRA ATI DENGAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN AJARAN

Keyword:Question and answer, word card

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

Kata kunci: metode, question student have, kooperatif, pembelajaran, IPS

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNINGTIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS III SD

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

454 Penerapan Model Pembelajaran

PENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE

IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TANJUNGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 2 PLARANGAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: RME, paper folding media, fraction

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: STAD, Social Skill, Civic Education

PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MEDIA VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN PATEMON GOMBONG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL ARIAS SETTING KOOPERATIF JIGSAW DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

Kata Kunci: Metode, sing a song, pembelajaran, bahasa Inggris.

Kata kunci: cooperative script, peningkatan, IPS

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

Kata Kunci: Media Power point, pembelajaran, Matematika.

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA FLIP CHART DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

662 Aplikasi Model Sains...

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENGGUNAAN MODEL CYCLE LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN 2 KLOPOSAWIT TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS III SDN KRADENAN

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN MEDIA KONKRET PADA SISWA KELAS IV SDN 2 GIRIPURNO

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

PENGGUNAAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1 MULYOSRI

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL INSIDE OUTSIDE CIRCLE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MASALAH SOSIAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Defi Rochayani 1 ), Wahyudi 2 ), Imam Suyanto 3 ) FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret e-mail: defirochayani@yahoo.co.id Abstrak: Penerapan Model Inside Outside Circle dalam Peningkatan Pembelajaran IPS tentang Masalah Sosial Siswa Kelas IV SD. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan langkah penerapan model inside outside circle dalam pembelajaran IPS siswa kelas IV SD, mendeskripsikan penerapan model inside outside circle dapat meningkatkan pembelajaran IPS siswa kelas IV SD, menemukan kendala dan solusi. Penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas IV SDN 2 Kalirejo yang berjumlah 25 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus dan masing-masing siklus dua kali pertemuan. Penggunaan model inside outside circle melalui 6 langkah yang tepat, dapat meningkatkan pembelajaran IPS tentang masalah sosial siswa kelas IV. Kendala dan solusi dalam penggunaan model inside outside circle dalam peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 2 Kalirejo terdapat 5 kendala dan solusinya. Kata Kunci: Insside Outside Circle, Pembelajaran, IPS Abstract: The application of Inside Outside Circle Model in the enhancement of Social Studies Learning about Issues Social IV Grade Student SDN Kalirejo in Academic year 2012/2013. Research objectives is described step implementation model inside outside circle in the Social studies IV grade elementary, describing the application of the model inside outside circle can increase learning Social Studies IV grade, find problems and solutions. The Research is Classroom Action Research. Subjects in the study are grade IV SDN 2 Kalirejo that add up to 25 students. The research was conducted in three cycles, each cycle two times. The use of the model inside outside circle through the 6 step right, can improve learning about social issues Social Science grade IV. Constraints and solution in the use of the model inside outside circle in the enhancement of learning outcomes Social Studies grade IV SDN 2 Kalirejo there are 5 problems and solutions. Keywords: Insside Outside Circle, Learning, Social studies PENDAHULUAN Pendidikan dasar merupakan cikal bakal pendidik yang menentukan kualitas pendidikan pada jenjang berikutnya, sehingga perlu mendapatkan perhatian yang serius. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional guru memegang peranan yang sangat penting. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU RI No 14 Th 2005 tentang Guru dan Dosen). Guru harus kreatif dalam proses pembelajaran dengan cara

menyajikan proses pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif. Tujuan pembelajaran IPS di sekolah dasar adalah mempersiapkan dan membentuk kemampuan siswa dalam menguasai pengetahuan, sikap dan kecakapan dasar yang diperlukan bagi kehidupan di masyarakat. Dalam kenyataan di lapangan kelemahan pendidikan IPS selama ini terletak pada proses pembelajaran di kelas, proses pembelajaran masih lemah dan cenderung mengarah pada proses menghafal materi. Hal ini juga terjadi pada pembelajaran IPS siswa kelas IV di SD Negeri 2 Kalirejo, di mana dalam pembelajaran guru masih menggunakan metode konvensional (ceramah dan tanya jawab) sehingga hasil belajar IPS siswa sangat rendah (ketuntasan belajar siswa masih di bawah 6,00). Dari hasil belajar yang diperoleh siswa rata-rata 62 padahal batas KKM mata pelajaran IPS di SD Negeri 2 Kalirejo adalah 67, sedangkan KKM peneliti adalah 70, mereka beranggapan bahwa IPS sulit, membosankan, dan hanya menghafal materi kemungkinan materi yang sulit di pahami oleh anak atau metode pembelajaran yang di gunakan guru kurang tepat, sehingga pada akhirnya tidak bisa dipungkiri masih banyak yang menganggap IPS sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan. Oleh karena itu seorang pengajar harus bisa memilih metode dan model dalam pembelajaran, dengan tujuan agar pembelajaran IPS lebih bermakna, dan dengan kebermakanaan tersebut hasil belajar bisa lebih meningkat. Berdasarkan penjelasan diatas perlu adanya perbaikan mengenai pembelajaran yang ada yaitu pembelajaran dari searah menjadi pembelajaran dua arah dimana pembelajaran ini melibatkan siswa untuk aktif dalam dalam proses belajar mengajar. Salah satu model yang dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah model kooperatif tipe Inside Outside Circle atau biasa disebut lingkaran dalam lingkaran luar. Penggunaan model kooperatif tipe Inside Outside Circle hakekatnya salah satu metode yang dirancang untuk peserta didik agar saling membagi informasi pada saat yang bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Informasi yang saling berbagi merupakan isi materi pembelajaran yang mengarah pada tujuan pembelajaran. Pada saat nanti berbagi informasi, maka semua siswa akan saling memberi dan menerima informasi pembelajaran. Hal ini dapat dikaitkan dengan kesimpulan seorang peneliti yang menyatakan, Pembelajaran kooperatif merupakan belajar bersamasama, saling membantu antara satu dengan yang lain dalam belajar, dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok dapat mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya (Isjoni, 2011: 8). Oleh karena itu minat anak akan terangsang untuk belajar baik secara individu maupun kelompok. Tujuan dari pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle adalah melatih siswa belajar mandiri dan belajar berbicara menyampaikan informasi kepada orang lain. Selain itu metode kooperatif tipe Inside Outside Circle dapat melatih kedisiplinan dan ketertiban, menumbuhkan minat belajar kepada siswa agar bangkit pemikirannya untuk menyelesaikan tugas dari guru serta dengan tujuan agar siswa dapat mencari penyelesaian materi yang dipelajari dan mendorong siswa untuk melakukan penemuan secara individu dan berkelompok dalam rangka memperjelas masalah. Sehingga dengan penggunaan model kooperatif tipe Inside Outside Circle, minat dan keaktifan anak untuk belajar akan tumbuh karena tidak mengalami kejenuhan. Dengan minat dan keaktifan anak yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Kalirejo. Bertitik tolak dari latar belakang masalah seperti yang telah peneliti uraikan di depan, maka peneliti terdorong untuk

melakukan penelitian dengan judul Penerapan Model Inside Outside Circle dalam Peningkatan Pembelajaran IPS tentang Masalah Sosial Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Kalirejo Tahun Ajaran 2012/2013. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah (1) bagaimana langkah-langkah penerapan model Inside Outside Circle dalam meningkatkan pembelajaran IPS tentang masalah sosial pada siswa kelas IV SD?, (2) apakah penerapan model Inside Outside Circle dapat meningkatkan pembelajaran IPS tentang masalah sosial pada siswa kelas IV SD?, dan (3) apa kendala dan solusi penerapan model Inside Outside Circle dalam meningkatkan pembelajaran IPS tentang masalah sosial pada siswa kelas IV SD? Tujuan penelitian ini yaitu 1) untuk mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model Inside Outside Circle dalam pembelajaran IPS tentang masalah sosial pada siswa kelas IV SD, (2) untuk mendeskripsikan penerapan model Inside Outside Circle dapat meningkatkan pembelajaran IPS tentang masalah sosial pada siswa kelas IV SD, dan (3) untuk menemukan kendala dan solusi penerapan model Inside Outside Circle dalam meningkatkan pembelajaran IPS tentang masalah sosial pada siswa kelas IV SD. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan tiga siklus. Masingmasing siklus terdiri dari dua pertemuan. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 2 Kalirejo yang beralamat di desa Kalirejo, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada semester II tahun ajaran 2012/2013. Subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Kalirejo tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 14 siswa putra dan 11 siswa putri. Jenis data dalam penelitian tindakan kelas ini ada dua, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi masalah sosial. Data kualitatif berupa informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran IPS menggunakan model inside outside circle yang dilaksanakan oleh guru dan siswa. Sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa, teman sejawat, peneliti, dan dokumen. Untuk memperoleh data, penelitian menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu teknik tes dan teknik nontes berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk menguji kesahihan data dalam penelitian, maka peneliti menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini mengacu pada pendapatnya Arikunto (2006) yaitu analisis deskriptif yang meliputi analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis data hasil tes atau evaluasi prestasi belajar yang diperoleh dari nilai evaluasi dalam tiap siklus. Analisis data secara kuantitatif dilakukan dengan mencari nilai rata rata hasil evaluasi dan prosentase keberhasilan tiap siklus (tindakan). Data yang dianalisis secara kualitatif hasilnya merupakan gambaran secara umum suatu keadaan. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data tentang interaksi dalam proses pembelajaran. Analisis data kualitatif, meliputi tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan dan terus menerus selama dan setelah pengumpulan data yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah presentase skor yang diperoleh 85 pada prosedur penggunaan model inside outside circle yang dilaksanakan oleh guru yang diamati pada saat pembelajaran dan dihitung melalui akumulasi skor-skor dari deskripsi yang menunjukkan penggunaan model inside

outside circle dalam pembelajaran oleh guru, 85 siswa mendapat nilai keterampilan proses dengan skor 80 dan diukur dengan lembar observasi, serta 85 siswa mendapat nilai hasil belajar 70. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan April 2013. Kegiatan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi kegiatan awal, inti, dan akhir. Pada kegiatan awal dimulai dengan salam, berdoa, mengkondisikan siswa, mengecek kehadiran siswa, menyampaikan apersepsi untuk menghubungkan materi yang telah didapat siswa sebelumnya dengan materi yang akan disampaiakan oleh guru, dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai acuan bagi siswa. Dalam kegiatan inti, guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunaan model inside outside circle. Selama proses pembelajaran, guru memberikan penilaian kepada siswa, baik penilaian proses maupun penilaian hasil. Semakin baik langkah pembelajaran yang digunakan dan semakin siswa bersemangat belajar maka hasil belajar pun semakin meningkat. Pada I masih kurang baik, sehingga masih perlu diperbaiki pada siklus II. Hasil pelaksanaan tindakan siklus II terjadi peningkatan yang cukup baik, akan tetapi belum menunjukkan keberhasilan. Peneliti kemudian melanjutkan penelitian siklus III. Hasil siklus III dapat dikatakan baik sehingga peneliti mengakhiri penelitian tindakan kelas ini. Peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan langkah-langkah pembelajaran menggunakan model inside outside circle. Adapun langkah-langkah tersebut adalah (1) pembentukan kelompok kecil, (2) pemberian tugas, (3) berdiskusi, (4) pembentukan kelompok inti (lingkaran dalam dan lingkaran luar), (5) bergerak berputar lingkaran dalam dan luar membentuk pasangan baru (6) menyajikan hasil karya. Langkah-langkah ini peneliti peroleh berdasarkan hasil penelitian di lapangan dengan menyederhanakan langkah-langkah penggunaan model inside outside circle menurut Suprijono (2011:97). Kegiatan observasi atau pengamatan bertujuan untuk mengevaluasi rangkaian pembelajaran yang telah dilaksanakan. Berdasarkan perencanaan hal-hal yang diamati adalah kegiatan siswa, kegiatan guru, dan hasil belajar siswa. Berikut penjelasan hasil pengamatan pada siklus I sampai dengan siklus III pembelajaran IPS materi masalah sosial. Tabel 1. Analisis Langkah-langkah Penggunaan Model Inside Outside Circle (guru) Rata-rata Langkah Penggunaan Model Inside Outside Circle I () II () III () Jumlah Ratarata 77 84 95 256 85,33 Berdasarkan tabel 1 dapat dinyatakan bahwa rata-rata hasil observasi langkah-langkah penggunaan model inside outside circle pada siklus I sebesar 77. Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 84. Pada siklus III juga mengalami peningkatan menjadi 95. Jadi, dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 7. Pada siklus II ke siklus III juga mengalami peningkatan sebesar 11. Jumlah persentase pelaksanaan langkah-langkah penggunaan model inside outside circle oleh guru dari siklus I sampai siklus III sebesar 256 dan rata-ratanya adalah 85,33.

Tabel 2. Analisis Langkah-langkah Penggunaan Model Inside Outside Circle (siswa) Rata-rata Langkah Penggunaan Model Inside Outside Circle I () II () III () Jumlah Ratarata 74 83 93 250 83,33 Berdasarkan tabel 2 dapat dinyatakan bahwa rata-rata hasil observasi langkah-langkah penggunaan model inside outside circle pada siklus I sebesar 74. Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 83. Pada siklus III juga mengalami peningkatan menjadi 93. Jadi, dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 9. Pada siklus II ke siklus III juga mengalami peningkatan sebesar 10. Jumlah persentase pelaksanaan langkah-langkah penggunaan model inside outside circle oleh siswa dari siklus I sampai siklus III sebesar 250 dan rata-ratanya adalah 83,33. Tabel 3. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Jumlah Siswa I II III N < KKM (N<70) N KKM (N 70) 24 12 8 76 88 92 Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa hasil evaluasi siswa selalu meningkat tiap siklus. Pada siklus I jumlah siswa yang belum tuntas (N<70) sebesar 24 menurun menjadi 12 pada siklus II kemudian pada siklus III menurun menjadi 8. Begitu pula dengan siswa yang mengalami tuntas (N 70) meningkat tiap siklusnya, yaitu sebesar 76 pada siklus I menjadi 88 pada siklus II kemudian 92 pada siklus III. Hasil evaluasi siswa yang tuntas dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 12, sedangkan dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan sebesar 4. Berikut adalah gambar 4.12 grafik analisis evaluasi siswa antar siklus: Kendala dan solusi penggunaan model dalam peningkatan pembelajaran IPS tentang masalah sosial di kelas IV SD Negeri 2 Kalirejo sebagai berikut kendala yang dihadapi yaitu: (1) pada saat pembagian kelompok kecil siswa ramai berebutan anggota miskipun sudah dibagi anggotanya oleh peneliti, (2) pada saat diskusi kecil, kelompok siswa yang pintar mengerjakan soal sendiri tanpa membawa serta kelompoknya, (3) pada saat pembentukan kelompok inti siswa masih bingungan dalam membentuk kelompok inti dan rumit untuk melakukannya, (4) pada saat menyampaikan informasi siswa masih kesulitan dalam menyampaikan informasi, (5) waktu pembelajaran kurang. Solusinya adalah: (1) peneliti membuat berbagai aturan tentang pembentukan kelompok, (2) peneliti lebih memotivasi dan membimbing siswa pada saat diskusi kelompok, (3) peneliti memberikan arahan dan membuat berbagai aturan kepada siswa, (4) peneliti memberikan motivasi dan pengarahan pada saat menyampaikan informasi dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan, (5) peneliti menambah 1 jam pelajaran menjadi 3 jam pelajaran. SIMPULAN DAN SARAN Langkah-langkah penggunaan model inside outside circle yang tepat dapat meningkatkan pembelajaran IPS materi masalah sosial siswa kelas IV SD Negeri 2 Kalirejo (1) pembentukan kelompok kecil yaitu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, (2)

pemberian tugas yaitu guru memberikan tugas sesuai permasalahan, (3) berdiskusi yaitu siswa kerja kelompok dan mencari informasi berdasarkan tugas yang diberikan, (4) pembentukan kelompok inti (lingkaran dalam dan lingkaran luar) yaitu separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil menghadap ke luar, (5) Bergerak berputar yaitu siswa berputar membentuk pasangan baru, (6) menyajikan hasil karya yaitu siswa menuliskan berbagai hasil informasi yang telah diperolehnya selama kegiatan inti dan saiswa mempersentasikan hasil diskusi. Penggunaan model inside outside circle yang sesuai dengan langkah-langkah dan karakteristiknya dapat meningkatkan pembelajaran IPS materi masalah sosial kelas IV SD Negeri 2 Kalirejo. Kendala: (1)pada saat pembagian kelompok siswa berebutan anggota, (2) pada saat diskusi siswa yang pintar mengerjakan soal sendiri, (3) pada saat pembentukan kelompok inti siswa masih bingungan dalam membentuk kelompok inti, (4) pada saat menyampaikan informasi siswa masih kesulitan, (5) waktu pembelajaran kurang. Solusinya yaitu (1) peneliti membuat berbagai aturan tentang pembentukan kelompok, (2) peneliti lebih memotivasi dan membimbing siswa pada saat diskusi kelompok, (3) peneliti memberikan arahan dan membuat berbagai aturan kepada siswa, (4)peneliti memberikan pengarahan pada saat menyampaikan informasi, (5) peneliti menambah 1 jam pelajaran menjadi 3 jam pelajaran. Berdasarkan simpulan di atas maka peneliti memberikan beberapa saran di antaranya: (1) guru seharusnya dapat menciptakan pembelajaran yang menyenang-kan dan bermakna kepada siswa, sehingga siswa tidak merasa bosan dan pada akhirnya dapat termotivasi serta menimbulkan minat siswa dalam mempelajari konsep yang akan diajarkan, (2) guru sebaiknya menggunakan metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajar-an sesuai karakteristik anak. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Isjoni. (2011). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suprijono, A. (2012). Cooperative Leraning (Teori dan Aplikasi Paikem). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen