BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya usaha perbankan selalu berkaitan masalah bidang keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama, yaitu: menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok perbankan, sedangkan kegiatan memberikan jasa-jasa bank lainnya hanyalah merupakan pendukung dari kedua kegiatan di atas. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan dana atau mencari dana (uang) dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan, sertifikat deposito, serta deposito berjangka di mana masing-masing jenis simpanan yang ada memiliki kelebihan dan keuntungan tersendiri. Kegiatan menghimpun dana ini sering disebut dengan istilah funding. 1 Strategi bank dalam menghimpun dana adalah dengan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang menarik dan menguntungkan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional dan bagi hasil, bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah. Kemudian rangsangan lainnya dapat berupa cendera mata, hadiah, pelayanan, atau balas jasa lainnya. Semakin beragam dan 1 Kasmir, Manajemen Perbankan, Edisi Revisi, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012), Cetakan ke-11, hlm.13. 1
2 menguntungkan balas jasa yang diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu, pihak perbankan harus memberikan berbagai rangsangan dan kepercayaan sehingga masyarakat berminat untuk menanamkan dananya di bank. Selanjutnya, pengertian menyalurkan dana adalah melemparkan kembali dana yang diperoleh lewat simpanan giro, tabungan, dan deposito ke masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit) bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional atau pembiayaan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah. Kegiatan penyaluran dana ini juga dikenal dalam perbankan dengan istilah lending. 2 Bagi perbankan yang berdasarkan prinsip konvensional keuntungan utama diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan. Keuntungan dari selisih bunga ini di bank dikenal dengan isrtilah spread based. Jika suatu bank mengalami suatu kerugian dari selisih bunga, di mana suku bunga simpanan lebih besar dari suku bunga kredit, istilah ini dikenal dengan nama negative spread. Kemudian bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah keuntungan bukan diperoleh dari bunga. Di bank ini jasa bank yang diberikan sesuai dengan prinsip syariah yang berdasarkan hukum Islam. Prinsip syariah yang diterapkan oleh bank syariah adalah: (1) pembiayaan yang berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), (2) pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), (3) prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), (4) pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau (5) 2 Ibid, hlm.14.
3 dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina). 3 Sementara itu, penentuan biaya-biaya jasa bank lainnya bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah juga sesuai Syariah Islam. Kemudian sumber penentuan harga atau pelaksanaan kegiatan bank prinsip syariah dasar hukumnya adalah Al-Qur an dan sunnah rasul. Bank berdasarkan prinsip syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. 4 Salah satu bank syariah di Indonesia adalah Bank Maybank Syariah. PT Bank Maybank Indonesia Tbk ( Maybank Indonesia atau Bank ) adalah salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia yang merupakan bagian dari grup Malayan Banking Berhad (Maybank), salah satu grup penyedia layanan keuangan terbesar di ASEAN. Sebelumnya, PT Bank Maybank Indonesia Tbk bernama PT Bank Internasional Indonesia (BII) yang didirikan pada 15 Mei 1959, mendapatkan ijin sebagai bank devisa pada 1988 dan mencatatkan sahamnya sebagai perusahaan terbuka di bursa efek Jakarta dan Surabaya (sekarang telah merger menjadi Bursa Efek Indonesia) pada 1989. 5 Produk perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu produk penyaluran dana, produk penghimpunan dana, dan produk yang berkaitan dengan jasa yang diberikan perbankan kepada nasabahnya. Dalam menyalurkan dana, secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi ke dalam tiga kategori yang berdasarkan tujuan penggunaannya. Adapun kategori pembiayaan tersebut adalah 3 Ibid, hlm.15. 4 Ibid, hlm. 34 5 https:///www.maybanksyariah.co.id diakses pada tanggal 20 November 2017.
4 transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang yang dilakukan dengan prinsip jual beli, transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa yang dilakukan dengan prinsip sewa, dan transaksi pembiayaan untuk usaha kerjasama yang ditujukan guna mendapatkan sekaligus barang dan jasa dengan prinsip bagi hasil. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang yang dilakukan dengan prinsip jual beli, salah satu produknya adalah pembiayaan murabahah. Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan berupa talangan dana yang dibutuhkan nasabah untuk membeli suatu barang dengan kewajiban mengembalikan talangan dana tersebut seluruhnya ditambah margin keuntungan bank pada waktu jatuh tempo. Bank memperoleh margin keuntungan berupa selisih harga beli dari pemasok dengan harga jual bank kepada nasabah. 6 Pembiayaan musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan di awal. 7 Pembiayaan ini berupa penanaman dana dari pemilik modal, dalam hal ini bank, untuk mencampurkan dana atau modal nasabah pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung semua pemilik dana berdasarkan dengan bagian dana masing-masing. 8 6 Wirdyaningsih, et al, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), hlm.106. 7 M. Sulham dan Ely Siswanto, Manajemen Bank Konvensional dan Syariah, (Malang: UIN Malang Press, 2008), hlm.133. 8 Abdul Ghofur Anshori, Penerapan Prinsip Syariah dalam Lembaga Keuangan: Lembaga Pembiayaan dan Perusahaan Pembiayaan. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm.22.
5 Konsep operasional bank syariah merupakan bank dengan prinsip bagi hasil yang merupakan landasan utama dalam segala operasionalnya, baik dalam menghimpun maupun dalam penyaluran dana. Dari pembiayaan dengan prinsip bagi hasil diperoleh bagian bagi hasil atau laba sesuai kesepakatan awal (nisbah bagi hasil) dengan masing-masing nasabah, dari pembiayaan dengan prinsip jual beli diperoleh margin keuntungan, sedangkan dari pembiayaan dengan prinsip sewa diperoleh pendapatan sewa. Keseluruhan pendapatan pooling fund ini kemudian dibagihasilkan antara bank dengan semua nasabah yang menitipkan, menabung, atau menginvestasikan uangnya sesuai dengan kesepakatan awal. 9 Menghadapi kompetisi antar bank yang semakin ketat, sektor perbankan dituntut untuk berinovasi baik dari sisi produk, layanan, maupun operasional, yang berujung pada peningkatan kinerja usaha. Per 31 Desember 2016, Maybank Indonesia mengelola simpanan nasabah sebesar Rp 118,9 triliun dan memiliki aset senilai Rp 166,7 triliun. 10 Aset merupakan kekayaan (sumber daya) yang dimiliki oleh entitas bisnis yang bisa diukur secara jelas menggunakan satuan uang serta sistem pengurutannya berdasarkan pada seberapa cepat perubahannya dikonversi menjadi satuan uang. Adapun salah satu produk yang bisa dikembangkan agar mampu menambah aset perusahaan yaitu dengan meningkatkan kegiatan penyaluran dana kepada nasabah atau meningkatkan produk pembiayaan. Semakin besar jumlah pembiayaan yang disalurkan maka tingkat pendapatan akan semakin besar yang pada akhirnya akan meningkatkan total aset perusahaan. 9 Veithzal Rivai dkk, Bank and Financing Institutional Management, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), hlm. 787. 10 https:///www.maybanksyariah.co.id diakses pada tanggal 20 November 2017.
6 Hal ini sesuai dengan fakta yang ditemukan oleh Nurrohmah dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa pertumbuhan pembiayaan berpengaruh terhadap total aset. 11 Berdasarkan pemaparan tersebut di atas, peneliti merumuskan bahwa pendapatan pembiayaan berpengaruh positif terhadap total aset. Adapun beberapa produk pembiayaan yang diminati di PT Bank Maybank Syariah Indonesia adalah pembiayaan murabahah dan pembiayaan musyarakah. Berikut data pendapatan margin murabahah, pendapatan bagi hasil musyarakah, dan total aset pada Bank PT Bank Maybank Syariah Indonesia Periode 2015-2017. Tabel 1.1 Pendapatan Margin Murabahah, Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah, dan Total Aset (dalam jutaan rupiah) Tahun Triwulan Pendapatan Margin Murabahah Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah Total Aset 2015 I 28.621 10.879 2.132.349 II 55.872 14.124 1.738.553 III 81.922 17.094 1.668.962 IV 103.561 22.167 1.743.439 2016 I 24.690 5.065 1.580.784 II 14.112 7.393 1.649.131 III 25.127 9.574 1.417.720 IV 34.257 10.406 1.344.720 2017 I 15.772 12.244 1.166.085 II 27.816 11.778 1.383.043 III 30.756 14.380 1.253.160 Sumber data: www.maybanksyariah.co.id (data diolah) 11 Skripsi Nurrohmah, Analisis Pengaruh pertumbuhan Pembiayaan, Jumlah Rekening, Risk Financing dan Efisiensi terhadap Total Aset Perbankan Syariah di Indonesia Periode Juli 2010- Juni 2015, dalam http://digilib.uin-suka.ac.id/21247/2/12820042_bab-i_iv-atau-v_daftar- PUSTAKA.pdf Diakses tanggal 20 November 2017.
7 Berdasarkan data diatas, terdapat permasalahan di antara pendapatan margin murabahah, pendapatan bagi hasil musyarakah dan total aset pada PT Bank Maybank Syariah Indonesia dalam beberapa triwulan. Semakin besar pendapatan margin murabahah dan pendapatan bagi hasil musyarakah maka semakin besar total aset yang didapatkan oleh bank, dan sebaliknya jika semakin kecil pendapatan margin murabahah dan pendapatan bagi hasil musyarakah maka total aset bank akan semakin kecil. Dapat dilihat bahwa pendapatan margin murabahah pada tahun 2015 triwulan II pendapatan margin murabahah dan pendapatan bagi hasil musyarakah mengalami peningkatan sedangkan total aset mengalami penurunan sebesar Rp 393.796 juta. Di tahun yang sama triwulan III pendapatan margin murabahah dan pendapatan bagi hasil musyarakah mengalami peningkatan sedangkan total aset mengalami penurunan sebesar Rp 69.591 juta. Pada tahun 2016 triwulan II pendapatan bagi hasil musyarakah dan total aset mengalami peningkatan sedangkan pendapatan margin murabahah mengalami penurunan sebesar Rp 10.578 juta. Pada triwulan II pendapatan margin murabahah dan pendapatan bagi hasil musyarakah mengalami peningkatan sedangkan total aset mengalami penurunan sebesar Rp 231.411 juta. Dan pada triwulan IV pendapatan margin murabahah dan pendapatan bagi hasil musyarakah mengalami peningkatan sedangkan total aset mengalami penurunan sebesar Rp 73.000 juta. Pada tahun berikutnya, 2017 triwulan I pendapatan margin murabahah dan total aset mengalami penurunan sedangkan pendapatan bagi hasil musyarakah mengalami peningkatan sebesar Rp 1.838 juta. Pada triwulan II pendapatan margin
8 murabahah dan total aset mengalami peningkatan sedangkan pendapatan bagi hasil musyarakah mengalami penurunan sebesar Rp 446 juta. Pada triwulan III pendapatan margin murabahah dan pendapatan bagi hasil musyarakah mengalami peningkatan sedangkan total aset mengalami penurunan sebesar Rp 129.883 juta Data yang terdapat pada tabel merupakan data yang terletak pada laba/rugi dan neraca laporan keuangan PT Bank Maybank Syariah Indonesia pada periode triwulan tahun 2015-2017. Data tersebut diperoleh dari website resmi PT Bank Maybank Syariah Indonesia, yang telah dipublikasi dan diperbolehkan untuk digunakan sebagai alat informasi dan juga sebagai sumber penelitian yang sah. Grafik 1.1 Pendapatan Margin Murabahah, Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah, dan Total Aset 25,00 20,00 15,00 10,00 5,00 0,00 I-2015 II-2015 III-2015 IV-2015 I-2016 II-2016 III-2016 IV-2016 I-2017 II-2017 III-2017 Pendapatan Margin Murabahah Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah Total Aset Fenomena di atas menggambarkan bahwa pendapatan margin murabahah terus mengalami peningkatan pada tahun 2015 namun terdapat penurunan yang cukup
9 signifikan pada tahun 2016 dan fluktuasi pada tahun 2016-2017. Begitu pun dengan pendapatan bagi hasil musyarakah yang terus mengalami peningkatan pada tahun 2015 dan penuruan yang cukup signifikan pada tahun 2016 dan fluktuasi pada tahun 2016-2017. Sedangkan perkembangannya terhadap total aset mengalami fluktuasi pada tiap tahunnya. Secara teoritis aset atau aktiva terbagi menjadi dua yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Piutang atau pembiayaan merupakan salah satu pos aktiva lancar, dimana piutang biasanya disajikan sebesar nilai realisasinya, yaitu nilai nominal piutang dikurangi dengan cadangan kerugian piutang (taksiran piutang yang tak tertagih). 12 Apabila piutang meningkat maka pendapatan pun akan meningkat, dengan demikian total aset (aktiva) juga ikut mengalami peningkatan, begitu pun sebaliknya. Namun berbanding terbalik dalam kenyataannya di PT Bank Maybank Syariah Indonesia pada periode triwulan tahun 2015-2017. Ada beberapa triwulan yang menunjukkan dimana pendapatan naik namun total aset mengalami penurunan, begitu pun sebaliknya. Hal ini menunjukkan adanya penyimpangan antara teori dan praktik. Berkenaan dengan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengangkat objek ini menjadi sebuah penelitian yang berjudul Pengaruh Pendapatan Margin Murabahah dan PendapatanBagi Hasil Musyarakah terhadap Total Aset pada PT Bank Maybank Syariah Indonesia. 12 H.S. Munawir. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1995). Hlm.16.
10 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, peneliti dapat mengidentifikasi masalah penelitian bahwa adanya pengaruh pendapatan margin murabahah dan pendapatan bagi hasil musyarakah terhadap total aset di PT Bank Maybank Syariah Indonesia, yang selanjutnya dapat dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Seberapa besar pengaruh pendapatan margin murabahah terhadap total aset di PT Bank Maybank Syariah Indonesia? 2. Seberapa besar pengaruh pendapatan bagi hasil musyarakah terhadap total aset di PT Bank Maybank Syariah Indonesia? 3. Seberapa besar pengaruh pendapatan margin murabahah dan pendapatan bagi hasil musyarakah terhadap total aset di PT Bank Maybank Syariah Indonesia? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah yang telah peneliti buat, di antaranya: 1. Mengetahui seberapa besar pengaruh pendapatan margin murabahah terhadap total aset di PT Bank Maybank Syariah Indonesia. 2. Mengetahui seberapa besar pengaruh pendapatan bagi hasil musyarakah terhadap total aset di PT Bank Maybank Syariah Indonesia.
11 3. Mengetahui seberapa besar pengaruh pendapatan margin murabahah dan pendapatan bagi hasil musyarakah terhadap total aset di PT Bank Maybank Syariah Indonesia. D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan, baik secara akademis maupun secara praktis: 1. Secara Akademis Adapun kegunaan akademis ini adalah sebagai tambahan informasi dan referensi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengaruh pendapatan margin murabahah dan pendapatan bagi hasil musyarakah terhadap total aset di perbankan syariah. 2. Secara Praktis Bagi perbankan syariah, hasil analisis penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan pengambilan keputusan dalam hal meningkatkan total asetnya. Bagi nasabah maupun calon nasabah, hasil analisis penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam mengambil pembiayaan pada bank syariah.